Menjadi Dokter Pribadi

"Baik Nyonya... terima kasih atas kemurahan hati nyonya" jawab mereka bersamaan

"Kamu tidak perlu berterima, itu hadiah yang tidak seberapa ketimbang apa yang sudah kalian lakukan pada cucuku"Jawab Dara dan langsung menyerobot masuk ke ruangan tempat Rizan di rawat.

###

"Oma....Opa, oma dan opa juga ikut datang menjengukku ?" tanya Rizan ketika sadar dari pengaruh obat bius dan melihat yang ada di sana bukan cuma kedua orang tuanya tapi oma dan opanya juga

"Dasar bocah nakal. Bagaimana kondisimu ?" tanya Dara

"Cukup baik oma.... aku hanya mendapat sedikit luka gores akibat kurang waspada" jawab Rizan dengan santai

"Bagaimana kamu mengatakan itu cuma luka gores, kamu hampir terbunuh akibat tembakan itu Rizan" peringat Arindi pada Rizan

"Ibu tidak perlu cemas, buktinya saat ini aku masih bersama kalian kan ?" jawab Rizan menenangkan ibunya yang terlihat cukup panik dan cemas

"kembalilah bersama oma dan opa ke jakarta. besok kamu akan kembali ke London, oma tidak ingin kamu terluka lagi seperti ini" Ajak Dara pada Rizan

"Oma.... tidak perlu berlebihan mencemaskan aku. aku baik - baik saja oma. biarkan aku menyelesaikan tugasku disini, ini hanya sebuah kecelakaan kecil akibat kurang waspada. aku akan lebih berhati - hati lagi kedepannya, aku janji untuk hal itu" Sahut Rizan menenangkan omanya

"Bagaimana jika terjadi lagi Hal seperti ini ?" tanya Arindi yang masih ragu

"Ibu... aku menyangi ibu, oma, opa dan Ayah serta semua keluarga besar kita. aku tidak mungkin akan pergi meninggalkan kalian secepat itu. aku berjanji kedepannya aku akan lebih berhati - hati lagi" Sahut Rizan memastikan pada kedua orang tuanya juga oma dan opanya.

David hanya mengacungkan jempol pada Rizan sambil berbisik 'thats my boy'

dan hanya di balas senyuman oleh Rizan.

Di saat Rizan menatap ke arah Dokter dan perawat yang sejak tadi berdiri di sampingnya, Dia kaget Cewek yang menghinanya malam itu ikut berada di antara mereka.

Seketika itu juga Rizan langsung melupakan kedua orang tua serta omanya dan menatap tajam ke arah gadis itu seakan ingin menelan hidup - hidup Gadis itu.

Dokter Riska yang menyadari itu sangat Gerogi, ingin rasanya Dia berlari keluar dari Ruangan dan kabur.

Black protokol yang di bacakan pak Hassan tadi membuat Dokter Riska mengurungkan niatnya.

Lisensi Dokter yang selama ini sudah Dia perjuangkan dengan susah payah membuatnya tetap bertahan sambil menyembunyikan rasa takut dan geroginya.

Rizan sengaja bertanya mengenai kepemilikan Rumah sakit ini pada kedua orangtuanya sambil melihat ke arah Dokter Riska yang masih tetap berdiri disana dan hanya menunduk.

Arindi dengan senyum bangga mengatakan Rumah Sakit ini milik perusahaan dan suatu saat nanti akan menjadi milik Rizan.

"aku ingin berbicara dengan Pak Hassan setelah sembuh. sepertinya Dokter disini hanya tau bagaimana cara merawat orang dan lupa akan sopan santun" Sahut Rizan sambil kembali memejamkan mata karena masih terpengaruh obat bius.

Dokter Riska dengan hati - hati memeriksa keadaan Rizan memastikan jika tidak terjadi sesuatu yang salah pada Rizan.

Rizan yang masih setengah sadar meremas tangan Dokter Riska namun Ramasan itu hanya sesaat. Rizan kembali tertidur karena tidak bisa menahan kantuknya.

Saat terjaga, Rizan ingin secepatnya kembali ke rumah. Dia beralasan sangat bosan jika terus berada di rumah sakit.

Pak Hassan hanya menyetujui keinginan Rizan karena dialah bos'nya bahkan ketika Rizan meminta untuk sementara rumah sakit di pindahkan ke rumahnya, mungkin Pak Hassan akan menuruti keinginan Rizan.

Rizan berpikir akan lebih gampang menyiksa Riska jika Dia berada di dekat Riska.

"Aku akan membawa Dokter itu bersamaku. Dia yang akan merawatku di rumah" Tunjuk Rizan pada Dokter Riska sambil melihat ke Arah Pak Hassan

Dokter Riska tidak mampu menjawab permintaan dari Rizan. Dia hanya Diam sambil melihat ke arah Pak Hassan berharap Pak Hassan dapat mempertahankannya untuk tetap bekerja di rumah sakit ketimbang menjadi Dokter pribadi Rizan

"Baiklah jika itu yang tuan mau" Jawab Pak Hassan dengan sopan sambil menunduk hormat

Dokter Riska menatap Pak Hassan dengan tatapan memohon agar Pak Hassan menarik kembali ucapan yang baru saja di ucapkan tadi.

'Ini adalah yang terbaik yang bapa buat untukmu. mungkin saat ini tempat teraman untukmu adalah Rumah Tuan Rizan, Bahkan sepupumu Rocky tidak akan mampu menahan apa yang sudah di perbuat Tuan Rizan dan Rudy asistennya terhadapmu' Guman Pak Hassan dalam hati sambil menatap Pak Hassan dengan tatapan yang tidak bisa artikan oleh Dokter Riska.

###

"Harap kamu bersabar ya menghadapi sifat Rizan putraku. Dia sebenarnya anak yang cukup baik meskipun Sangat Arogan dan Keras kepala" Nasehat Arindi pada Dokter Riska

Mendengar saran dari Arindi malah membuat Riska semakin Frustasi. Ingin rasanya menolak tawaran itu namun apalah daya, Bos sudah meminta dan kini Dia terpaksa harus menerimanya dari pada lisensi Dokternya di cabut bahkan keselamatan dirinya dan juga kedua orang tuanya bisa ikut terancam mengingat seberapa berpengaruh keluarga Rizan.

Melihat penyambutan yang di lakukan tadi saja sudah cukup membuat Riska bergidik ngeri.

Bagaimana Dokter senior serta manager yang selama ini cukup di segani dan di takuti oleh seisi rumah sakit tunduk dan hormat pada keluarga Rizan.

Hal itu sudah cukup mengingatkan Dokter Riska bahwa Dia tidak punya pilihan selain menerima apa yang di inginkan Bos'nya.

Rizan kembali menatap Dr. Riska dengan tatapan membunuh ketika Dokter Riska menghampirinya.

Dengan perasaan cemas dan takut Dokter Riska tetap memberanikan diri menghampiri Rizan

"Maafkan aku Tuan. Aku hanya ingin membantumu" bisik Dokter Riska namun Tidak di balas oleh Rizan malah berbicara pada Rudy asistennya

"Rudy.... siapkan mobil, kita akan kembali ke rumah sekarang. Bukan luka ini yang akan membunuhku tapi berada di tempat ini" Perintah Rizan pada Rudy. Sejak kecil Rizan paling tidak suka Rumah Sakit serta isinya

"Baik Tuan" Jawab Rudy sambil berlalu meninggalkan Rizan

"Kamu ikut bersamaku saat ini juga, Tidak usah cemas dengan segala sesuatunya, aku akan menyediakan semua yang kamu butukan. jika ada yang kurang kamu hanya perlu memintanya" Pinta Rizan sambil melihat ke Arah Dokter Riska dan hanya di balas dengan anggukan.

###

Selang beberapa saat kemudian Rombongan pergi meninggalkan Rumah sakit menuju kediaman Rizan.

Karena selang Infus masih tertancap di tubuh Rizan, Dokter Riska terpaksa harus satu mobil dengannya untuk memastikan bahwa Rizan baik - baik saja dengan semua peralatan medis yang masih menempel di tubuhnya.

"Tidak kusangka bahwa orang yang menghinaku ternyata bekerja untukku" Kata Rizan memecah keheningan mereka di dalam mobil sambil melihat ke arah Dokter Riska dengan tatapan mengejek

"Itukan salah kamu, kenapa kamu pergi ke pesta dengan seperti itu. kamu harusnya tau seperti apa standard pesta kemarin" Jawab Dokter Riska membela dirinya

"Aku gk nyuruh kamu berbicara" jawab Rizan dengan tatapan membunuh

"Aku kan cuman membela diri" Gumam Dokter Riska yang masih bisa di dengar Rizan sambil melihat ke arah jendelah

"Ingat... akulah aturan yang harus kamu patuhi dan kamu hanya perlu menuruti setiap perintahku, Apa kamu paham ?" Pinta Rizan pada Dokter Riska

"aku disini sebagai Dokter pribadimu bukan budakmu, bagaimana kamu bisa menerapkan Aturan yang tidak jelas seperti itu padaku" Protes Dokter Riska pada Rizan

"Rudy.... Terapkan langkah kedua" Pintah Rizan pada Rudy

"Baik Tuan" Jawab Rudy yang duduk di depan bersama sopir

"Hahaha... aku tidak yakin setelah ini kamu masih protes banyak terhadapku" Ucap Rizan dengan sinis sambil melihat ke Arah Domter Riska

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

🍌 ᷢ ͩˡ Murni𝐀⃝🥀

hahahaha ternyata Riska berani juga menjawab dan membantah ucapan Rizan

2025-02-04

0

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ

Riska berani menjawab juga ternyata.. 😁😁😁👍👍👍

2025-01-27

0

Ry

Ry

merinding disco lah riska

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Nasehat Paman
2 Devil Kambuh
3 Berkunjung ke Rumah Opah
4 Menemukan
5 Black Protokol
6 Menjadi Dokter Pribadi
7 Seperti Tawanan
8 Putri Kesayangan Ayah
9 Kejadian
10 Di Suruh Menikah
11 Pagi Yang di Penuhi Kekalutan
12 Bawel
13 Oh Ternyata
14 Periksa Kejiwaan Ibumu
15 Ayah Play Boy
16 Bocah Besar
17 Calon Suami Otoriter
18 Aku Tau Arti Senyum Itu
19 Kelinci Kecil
20 Kekecewaan Dokter Riska
21 Terkena Racun
22 Sadar
23 Bertemu Sobat Lama
24 Mengantar Oma dan Opa
25 Teman Lama Rizan
26 Rencana Pak Benny
27 Penolakan
28 Kembali ke Kampung Halaman
29 Malaikat Pelindung Dokter Riska
30 Penyesalan Pak Benny
31 Ijin Kerja
32 Belum Siap
33 Rese Di Kamar Rizan
34 Mengunjungi Kantor Rizan
35 Perjuangan Mengambil Hati Ibu
36 Kenapa Harus Shabatku
37 Godaan Hanna dan Sandi
38 Nonton Film
39 Kembali Ke Rumah
40 Dokter Farhan di Temukan
41 Terjadi Lagi
42 Perkumpulan Rahasia Dara
43 Rio Jatuh Sakit
44 Muncul di Muka Publik
45 Amarah Dara 1
46 Amarah Dara 2 47
47 Pesan Ketua 48
48 Mengunjungi Herod
49 Akir Pencarian 50
50 Ngambek 51
51 Panggilan Ke Markas 52
52 Rencana Pernikahan
53 Flashback Dara dan Andre di London
54 Ketahuan
55 Bertemu Mr. Jhon
56 Kembali ke rumah ayah dan ibu
57 Di Rumah Ayah Ibu
58 Kegilaan Dokter Riska
59 Salah Mengira
60 Kekecewaan Rio
61 Dilema
62 Keresahan
63 Cobaan di Masa Pernikahan
64 Ruang Kerja Rizan
65 Kebimbangan
66 Kangen Rumah
67 Di Rumah Sandi
68 Dara Tercengang
69 Rumah Dokter Riska
70 Curhatan Hati Rizan
71 Saran Sandi
72 Pengumuman
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Nasehat Paman
2
Devil Kambuh
3
Berkunjung ke Rumah Opah
4
Menemukan
5
Black Protokol
6
Menjadi Dokter Pribadi
7
Seperti Tawanan
8
Putri Kesayangan Ayah
9
Kejadian
10
Di Suruh Menikah
11
Pagi Yang di Penuhi Kekalutan
12
Bawel
13
Oh Ternyata
14
Periksa Kejiwaan Ibumu
15
Ayah Play Boy
16
Bocah Besar
17
Calon Suami Otoriter
18
Aku Tau Arti Senyum Itu
19
Kelinci Kecil
20
Kekecewaan Dokter Riska
21
Terkena Racun
22
Sadar
23
Bertemu Sobat Lama
24
Mengantar Oma dan Opa
25
Teman Lama Rizan
26
Rencana Pak Benny
27
Penolakan
28
Kembali ke Kampung Halaman
29
Malaikat Pelindung Dokter Riska
30
Penyesalan Pak Benny
31
Ijin Kerja
32
Belum Siap
33
Rese Di Kamar Rizan
34
Mengunjungi Kantor Rizan
35
Perjuangan Mengambil Hati Ibu
36
Kenapa Harus Shabatku
37
Godaan Hanna dan Sandi
38
Nonton Film
39
Kembali Ke Rumah
40
Dokter Farhan di Temukan
41
Terjadi Lagi
42
Perkumpulan Rahasia Dara
43
Rio Jatuh Sakit
44
Muncul di Muka Publik
45
Amarah Dara 1
46
Amarah Dara 2 47
47
Pesan Ketua 48
48
Mengunjungi Herod
49
Akir Pencarian 50
50
Ngambek 51
51
Panggilan Ke Markas 52
52
Rencana Pernikahan
53
Flashback Dara dan Andre di London
54
Ketahuan
55
Bertemu Mr. Jhon
56
Kembali ke rumah ayah dan ibu
57
Di Rumah Ayah Ibu
58
Kegilaan Dokter Riska
59
Salah Mengira
60
Kekecewaan Rio
61
Dilema
62
Keresahan
63
Cobaan di Masa Pernikahan
64
Ruang Kerja Rizan
65
Kebimbangan
66
Kangen Rumah
67
Di Rumah Sandi
68
Dara Tercengang
69
Rumah Dokter Riska
70
Curhatan Hati Rizan
71
Saran Sandi
72
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!