10. Honeymoon part 2

Setelah beberapa jam dalam perjalanan akhirnya mereka sampai didepan Villa, Villa ini merupakan peninggalan Almarhum Ayahnya Rangga.

Villa yang sangat rapi dan terawat walau sudah lama keluarga Rangga tidak mengunjungi Villa ini setelah Ayahnya pergi.

"Ini Villa yang akan kita tinggali untuk beberapa hari kedepan."

Dania tersenyum sambil melihat sekeliling Villa.

Rangga langsung mengajak Dania ke kamar.

"Ini kamar Kita."

"Waow. Kamar yang bagus."

Dania berjalan menuju balkon kamar. "Bagus banget pemandangan dari sini."

"Aku sengaja memilih kamar ini, karna Aku tau kamu itu suka dengan senja. Dan disini kamu bisa ngelihat senja sesuka hati kamu."

"Hehe....Senja itu adalah filosofis warna yang mewakili setiap rasa. Yaitu jingga, jingga itu melambangkan kehangatan dan kenyamanan. Dan senja juga mengajarkan kita jika yang indah pasti akan hilang. Tetapi Ia berjanji akan kembali dengan kehangatan yang berbeda, walau dengan bentuk yang sama."

Rangga tersenyum melihat Dania yang begitu menikmati senja.

"Udah dulu halunya, mandi sekarang biar nggak bau. Nanti habis isya kita pergi keluar.''

"Bau???...Aku masih wangi kaya gini dibilang bau. Dasar!!!"

"Udah-udah nggak usah ngomel ya, Aku mau keluar bentar. Aku pulang kamu harus udah siap loo."

Pukul 08.00 Rangga mengajak Dania keluar menuju taman di dekat Villa. Di sana banyak anak kecil, dan ada penjual nasi goreng. Rangga menarik tangan Dania menuju gerobak nasi goreng.

"Pak nasi gorengnya 2 jangan pedas-pedas."

"Baik Den."

"Kamu tau nggak dulu Aku sering kesini bersama Ayah Aku. Waktu kecil tapi."

"Iya, waktu besarnya udah nggak pernah kesini."

"Nggak, Aku bahkan nggak tau kapan terakhir Aku kesini."

"Ini Den nasi gorengnya." Ucap penjual nasi goreng sambil memberikan piring dan minum.

"Makasih pak."

Rangga dan Dania langsung memakan nasi gorengnya, setelah beberapa menit nasi goreng habis tanpa sisa.

Setelah makan Rangga mengajak Dania untuk berkeliling taman, dan menyusuri Pantai.

Mereka berhenti di ranting pohon yang besar.

Rangga melihat Dania yang sedang kedinginan dan menggosok-gosokkan telapak tangannya.

Rangga langsung membuka jaketnya, dan memberikan kepada Dania.

"Dingin ya, ini pakai!"

"Makasih. Tapi kamu."

"Tenang aja Aku udah biasa disini."

"Kamu mau tau nggak Dulu tu aku inggi sekali pergi ke sini, ke Bali bersama seseorang yang ingin Aku buatin cerita bersam."

"Kamu boleh membuat cerita dengan Aku. Dan Aku akan mewujutkan apasaja yang kamu mau, selagi Aku bisa. Karna sekarang kamu adalah Istri Aku."

Rangga menatap Dania.

"Kamu mau ngelakuin apa saja buat Aku?"

"Insyaallah, jika aku bisa."

"Aku ingin kamu berubah, jangan pernah menyakiti hati perempuan hanya karna kamu pernah dilukai dan dihianati oleh orang yang kamu sayang."

Rangga tersenyum. "Aku akan berusahan untuk mencintai kamu. Dan mewujudkan permintaan kamu."

"Makasih ya."

Rangga mengajak Dania untuk pulang, karna sudah malam. Setelah sampai di Villa Rangga langsung pergi ke kamar mandi. Sedangkan Dania langsung pergi ke kasurnya, dan menempatkan diri ke posisi tidurnya.

5 Menit kemudian Rangga keluar dari kamar mandi, dan melihat Dania sudah tertidur lelap.

"Cepat sekali Dania tidur?" Ucapnya dalam hati.

Rangga melihat Dania, Aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuk kamu. Entah kenapa Aku mulai nyaman dengan kamu.

Ucapnya pelan sambil mengelus-ngelus rambut Dania.

****

Pukul 04.00 Dania bangun seperti biasa. Ia langsung pergi kekamar mandi untuk cuci muka dan berwudhu.

Sebelum Dania sholat, Dania membangunkan Rangga.

"Rangga, Ayo bangun subuh!"

"Iya."

"Ya udah sana wudhu . Aku sholat dulu."

Rangga menahan Dania. "Tingguin Aku, biarin aku jadi imam kamu."

"Kamu beneran."