_Aku nggak tau semua tentang dirimu, tapi yang aku tau kamu sedang berada didekatku, dan aku merasakan apa yang sedang kamu rasakan saat ini tanpa kamu harus bicara dan berkata_
Rangga mengajak Dania ke taman yang Ia kunjungi. Ia sering ketaman ini saat kecil bersama ayahnya. Menurut ayahnya taman adalah tempat yang paling cocok untuk nerelaksasi otak kita, dan bisa membuat hati kita menjadi tenang.
Sampai sekarang Ia juga sering mengunjungi tenpat ini saat Ia teringat oleh ayahnya.
Rangga mengajak Dania duduk disalah satu kursi yang menghadap ke danau.
"Mau ngapain kesini?"
"Aku rasa kamu itu butuh ketenangan dari kemaren aku liat kamu terlalu sibuk dengan caffe itu. Sampai lupa kalo ada Raga yang harus kamu urus."
"Apaan sih, itu caffe peninggalan dari ayah aku. Aku harus menjaga caffe itu dengan sebaik mungkin."
Dania melihat ke arah Rangga, ternyata Rangga sedang melamun.
Rangga teringat oleh sosok lelaki yang ia cintai, yaitu ayahnya. Ayahnya yang selalu memperlakukan wanita layaknya tuan putri. Mamahnya sangat beruntung bisa memiliki lelaki yang sangat mencintai dan menyayanginya.
Berbeda dengan Rangga yang selalu menyakiti dan mempermainkan hati perempuan.
"Kamu tau nggak, Ayah aku pernah bilang bahwa perempuan itu mahluk yang kuat dan sabar didunia ini. Dia bisa menutupi semua lukanya dengan senyuman didepan semua orang, Aku juga bisa merasakan semua itu saat Ayah aku meninggal, Ibu selalu berusaha memberikan senyuman seakan-akan dirinya baik-baik saja."
Dania terdiam saat mendengan pertanyaan dari Rangga, Ia tau bahwa sekarang Rangga sedang teringat oleh sosok ayahnya. Aku bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Rangga karna aku juga pernah kehilangan orang yang aku sayang yaitu kedua orang tuaku.
"Memang sakit jika kita mengingat kejadia yang sudah berlalu, yang mungkin kita sudah berusaha untuk tak mengingatnya, tetapi kejadia-kejadian itu selalu terlintas dalam pikiran kita."
Tak terasa air mata Rangga terjatuh mengenai pipinya. Dania tak mengira bahwa lelaki disampingnya memiliki masa lalu yang mungkin sulit dia lupakan.
Dania mengambil tisu yang ada ditasnya, dan mengusap air mata Rangga.
"Satu air mata kamu, bisa mehapus semua kebahagiaan yang sudah kamu lalui"
Rangga menatap Dania sambil memegang tangan Dania yang sedang mengusap air matanya. "Makasih ya, sudah lama aku nggak merasakan perhatian lebih dari wanita lain kecuali mamah aku."
Dani tersenyum dan melepaskan tangan Rangga.
Suara telfon Rangga berbunyi "Mamah"
"Mamah nyuruh kita pulang kerumah kamu"
Di Rumah Dania
"Assalammuaalaiku"
"Waalaikumsalam" Jawab Ibu Ira dan Ibu Yuli secara bersamaan.
Dania Duduk disamping Ibunya, sedangkan Rangga duduk disebelah kiri Mamahnya.
Suasana terasa tegang saat Dania dan Rangga datang.
"Tante mau bicara sama kamu Dania. Apakah kamu siap jadi istri Rangga dan menerima semua kekurangan Rangga?"
Dania terdiam dan melihat kearah Rangga.
Dania binggung harus menjawab apa. Ibunya meyakinkan Dania agar menerima perjodohan dan menikah dengan Rangga.
Akhirnya Dania menjawab. "Insyaallah saya siap. Tetapi bagaimana dengan Rangga, apakah Rangga juga siap menerima semua tentang saya?"
"Mungkin aku belum siap, tetapi aku akan meyakinkan diri aku sendiri melaksanakan kewajiban aku kedepanya."
"Aku ingin kita sama-sama meminta ijin dan petunjuk kepada Allah untuk kedepanya."
"Iya Dania, tante juga akan mendoakan yang terbaik untuk kalian kedepanya. Tante tunggu jawaban kamu besok ya?"
Dania mengangguk dan tersenyum dengan mamahnya Rangga.
Sedangkan Rangga melihat kearah Dania.
Dan akhirnya Dania dan Rangga saling bertatapan. :)
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Euis Teuki
ecieee....
tatap-tatapan...
author "wedding dress" mampir nih
aku udah like
2020-12-01
0
RN
lanjut lagi kak
2020-11-23
1
Phiwin
Like ❤️
2020-11-22
1