Tak tersana air mata Dania menetes saat menulis, dan Ia terlelap dalam lamunannya.
Suara Ibunya membuatnya tersadar. Keluarga Ibu Yuli sudah ada di salah satu kursi yang sudah disiapkan oleh Dania. Ibu Yuli hanya datang dengan Rangga, Ayahnya meninggal karna tumor dikepala.
Ibu menghampiri Ibu Yuli dan Rangga, sedangkan aku membuatkan minum untuk mereka.
"Siang Ibu Yuli." Sapa Ibu
"Siang Bu Ira."
"Bu Yuli, apakah kita bisa bicara sebentar?"
"Tentu saja boleh."
"Saya minta maaf, karna anak saya Jessica masih di America, dan kayaknya dia tidak mau dengan perjodohan ini!"
"Lalu maksud Ibu Ira bagaimana?....dan anak saya mau ibu kenalakan dengan siapa?"
"Saya kan mempunyai 2 anak yaitu Jessica dan Dania. Saya sudah bicara ke Dania tentang semuanya. Saya tidak mau ngecewain Ibu Yuli, karna bagaimanapun ini adalah wasiat dari almarhum suami kita, yaitu saling memperkenalkan anak kita, bahkan jika bisa menikahkan mereka!"
"Saya tau ini adalah wasiat, tapi sebenarnya jika jessica tidak mau tidak apa apa bu, saya mengerti. Jika Ibu Ira sudah membicarakan ini semua kepada Dania, tidak salahkan jika kita jalani saja dulu dan saya harap Dania bisa merubah sikap Rangga kedepanya?"
Dania melangkah menuju kursi yang ditempati oleh Ibu Yuli, untuk menyerahkan minuman. "Ini minumnya!" Sambil menyerahkan minuman. Setelah itu Dania duduk disamping Ibunya. dan Ibunya memperkenalakan Rangga terhadapanya.
"Dania" Sambil menjulurkan tangannya kepada Rangga.
"Rangga"
"Ya ini anak tante satu-satunya, makanya tante mau calon istri yang baik untuk Rangga, dan bisa merubah sikap Rangga kedepanya, soalnya Rangga ini anaknya susah diatur."
"Iya bu, semua kan bisa dirubah kedepannya. Lebih baik kita mengobrol didalam saja, biar anak kita mengobrol disini."
Dania dan Rangga duduk berhadapan, mata Rangga menatap tajam kearah Dania. "Aku tau siapa sebenarnya yang ingin dijodohkan dengan aku, bukan kamu kan?"
Dania kembali menatap Rangga. "Iya bukan, sebenarnya kak Jessica yang...!"
Belum sempat Dania melanjutkan pembicaraan Rangga sudah memotong pembicaraan. "Lalu kenapa kamu mau menggantikan kakak kamu?"
"Kamu nggak mau y sama aku, jika nggak mau kamu bisa....." Rangga meberhentikan ucapa Dania dengan menutup mulut Dania. "huss....aku nggak mau necewain Ibu aku, dan ini permintaan terakhir ayah aku saat dia masih hidup!"
Tiba-tiba tante Yuli datang dan menyuruh Rangga untuk kembali kekantor. Karna ada meeting yang di majukan siang ini.
Ibu Yuli berpamitan kepada Ibu.
Setelah keluarga Ibu Yuli pergi Dania membereskan meja yang Ia tempati dengan Keluarga Ibu Yuli. Setelah selesai membereskan meja Dania langsung kembali bekerja.
Pukul 21.00 caffe sudah tidak ada pembeli Dania mulai mengangkati kursi dan menyapu setiap sudut ruang. "Pekerjaan yang melelahkan hari ini!"
"Jika lelah kenapa kamu masih bekerja disini?".....suara lelaki yang tak asing ditelinga.
"Rangga!!"
Rangga menarik tangan Dania dan melepaskan sapu yang ada di tangannya.
"Mau kemana"
"Pulang lah, katanya capek?"
"Tapi"
"Didalamkan ada karyawan, buat apa kamu menggaji dia, biari dia yang kerja!"
Dania masuk ke mobil mewah yang dimiliki oleh Rangga. Jarak antara Rumah dan cafe tidak terlalu jauh dan bisa ditempuh dengan waktu 15 menit jika menggunakan mobil.
Tak ada kata kata yang terucap di mulut mereka. Dania memilih melihat ke arah jendela mobil untuk menikmati keindahan diluar sana. "Sampe"
Iya gue tau kan ini rumah guaaa
"iya. makasih ya!" sambil menutup pintu mobil.
Dania langsung menuju kamar untuk mandi dan sholat isya. Setelah sholat Dania langsung tertidur dikasur karna kecapekaan.
_TERKADANG ORANG YANG BELUM MENGENAL BISA SALING MEMAHAMI_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Euis Teuki
semangat ka...
author "wedding dress" mampir nih
aku udah like
2020-12-01
0
NurHikmah
pemilihan katanya menurut aku kurang tepat thor
sekedar masukana aja
2020-11-26
1
RN
good story kak
2020-11-22
1