Ternyata anakku ...

Naura merasakan dadanya kembali sesak kala ia melihat sikap asli laki-laki yang hampir menikahinya itu. Kebodohannya yang terlalu percaya akan kata-kata manis nyatanya membuatnya terluka lagi.

Ia hanya wanita biasa yang menginginkan kebahagiaan sama seperti wanita lainnya, tapi kenapa selalu tertipu. Apa tak ada cinta yang suci sejati untuknya?

"Itu bukan urusan kamu lagi fan, jadi jangan ikut campur" ucap naura dengan suara meninggi, lalu segera masuk meninggalkan arfan yang berseringai jahat.

" Kita lihat saja naura apa benar dugaanku" teriak arfan lalu tertawa karena sudah mendapatkan sesuatu yang bisa membuat naura dan jendral hancur bersamaan.

Naura menutup pintu kamarnya dengan cepat. tubuhnya bergetar hebat, setelah mendengar ucapan arfan tadi. Rasa takut dan juga marah berkecamuk dihatinya kini.

Fikirannya melayang pada gala yang ia harap semoga tak terjadi apapun tentang anaknya. juga semoga rahasia itu tetap tertutup untuk saat ini.

" Tidak , Tuhan aku mohon jangan sampai jendral tahu soal gala " gumamnya dengan bibir bergetar.

Naura yakin ucapan arfan adalah sebuah ancaman yang tak main-main. laki-laki itu pasti merencanakan sesuatu yang mungkin tak pernah ia duga.

...****************...

Malam harinya naura menghubungi bunda astrid. Wanita paruh baya itu sangat terkejut mendengar curahan hati naura yang bertemu arfan lagi.

Naura tak tahu apa yang harus ia lakukan yang ia ingat hanya gala saja. Hati dan fikirannya masih kacau sampai akhirnya ia bisa bernafas lega, setelah mendengar sang anak baik-baik saja.

" Kamu yakin nak! Arfan bilang begitu ?" tanya bunda astrid tak percaya.

" Iya bun aku takut arfan mendekati gala. Bunda bilang ke gala ya jangan dekat-dekat sama orang asing" pinta naura pada ibu yang mengasuhnya sejak bayi itu.

" Iya nak! Nanti bunda bilang ke gala. Kamu disana juga hati-hati ya !" ucap bunda astrid yang naura jawab dengan anggukan meski tak bisa melihatnya.

" ya sudah bunda mau bicara sama gala " pamit wanita paruh baya itu menutup sambungan telepon mereka setelah naura menjawab "Iya".

Disebrang sana bunda astrid langsung mendatangi gala yang tengah memaca buku pelajarannya. Wanita paruh baya itu duduk ditepi ranjang sembari melihat anak yang paling pintar disekolah itu.

" Gala !" panggil bunda astrid dengan lembut dan anak itu pun menoleh.

" Apa nek?" tanya gala menatap sang nenek dan menghentikan aktivitas membacanya.

" Ada orang asing gak yang ketemu sama gala ?" tanya sang nenek yang gala jawab dengan gelengan.

" Bener" tanya bunda astrid memastikan.

" Iya nek" sahut anak tersebut dengan datar.

" Tadi mama kamu nelpon nenek bilang 'bilang kamu harus hati-hati jangan dekat sama orang asing juga sama om arfan'" ucap bunda astrid memberitahukan.

" Iya nek! Tapi kenapa ?" tanya gala.

Anak itu paham jika soal om arfan, tapi ada masalah apa hingga membuat ibunya berkata demikian.

" Gak apa-apa nak! cuma mamah kamu khawatir saja sama kamu. Sekarang gala bobo ya jangan kemalaman kalo belajar" ucap bunda astrid, lalu beranjak pergi meninggalkan gala.

Gala hanya diam fikiran anak itu kembali mengingat ucapa arhan tentang om yang menolongnya tadi. Jika iya, seharusnya dari dulu dia datang padanya. kenapa baru sekarang? Tanya gala merasa kecewa.

...****************...

Jendral datang lagi kesekolah gala sembari membawa makanan yang pastinya gala sukai. Cukup lama lelaki itu menunggu kedatangan anak itu hingga akhirnya dia muncul bersama teman-teman panti lainnya.

Senyum terlukis dibibir pria itu yang langsung turun untuk menemui anak yang ia kira adalah anak kandungnya.

" Gala !" panggil jendral dengan lantang membiat anak itu menoleh.

" Akhirnya kamu datang juga om fikir kamu gak sekolah karena kemarin keserempet mobil. Ini om bawakan makanan jangan lupa dimakan ya!" ucap jendral menyodorkan makanan yang ia bawa dan gala mengambilnya.

" Ma-makasih om " ucap gala menatap heran dengan lelaki dewasa yang baru ia kenal.

" Sama-sama gala. Oh iya, kamu belum tahu nama om kan" ucap jendral begitu senang melihat gala menerima makanan pemberiannya.

" Nama om Jendral kan, seperti nama pangkat tentara " seloroh gala dengan dingin namun jendral hanya tersenyum mendekatinya perlahan seperti ini pun sudah membuatnya senang.

"Iya kamu benar, om sendiri gak tahu kenapa orang tua om memberi nama itu" ucap jendral merendah.

" Kalo gitu aku masuk om bentar lagi bel berbunyi" pamit gala dengan datar.

Betapa senang hati pria itu kala gala mengambilnya tanpa menolak dengan kata-kata atau pun sikap cueknya.

Namun saat jendral masuk kedalam mobilnya dan melihat gala juga mulai masuk ia melihat gala membuang makanan yang dibawanya kedalam tong sampah.

Kesal tentu saja karena ia merasa tak dihargai, namun ia bisa apa karena anak itu tak tahu siapa dirinya. Sikapnya lagi-lagi membuatnya mengingat pada ibu kandung sang anak.

" Tak apa besok aku datang lagi" gumam pria itu mencoba dengan sabar memahami anak laki-laki itu.

Keesokan harinya jendral datang lagi membawa makanan atau camilan yang naura sukai, namun lagi dan lagi ia ditolak. Gala membuang nya ke tong sampah lagi.

...***************...

Saat jam istirahat jena dan arhan mendekati gala yang duduk dibangkunya kelas 5 berbeda denga jena dan arhan yang masih kelas 3.

" Ga dari kemarin-kemarin kenapa om itu datang terus?" tanya jena penasaran.

" Mana aku tahu jena " ucap gala mengedikkan bahunya.

" Jangan-jangan bener ga kalo om itu papa kandung kamu, kamu tanyain mamah aja ga " ujar arhan yang sama penasarannya.

" Dia tiap hari datang bawain makanan dan mainan buat kamu. eh malah dibuang inget kata bunda itu mubazir namanya ga" tambah arhan.

" Dari pada nanti dimakan terus keracunan mau kamu" sahut gala pedas membuat arhan bungkam.

" Iya juga sih hehehe" ujar arhan nyengir.

" Gak mungkin ga, kayanya om jendral itu baik deh dia gak terlihat seperti orang jahat" bantah jena membela om yang baru mereka kenal.

" Seharusnya kamu makan jangan dibuang terus " ujar jena lagi menasehati, tapi gala tetap diam tak bergeming.

" Terserah aku ajalah" ujar gala masa bodo.

Jena merasa kasihan melihat om tersebut yang sangat tak dihargai oleh gala, tapi memang benar ucapan gala bahwa om jendral bisa saja adalah orang jahat yang berpura-pura baik demi korbannya.

...****************...

Hingga tiga minggu berlalu ...

Jendral duduk membuka amplop yang berisi hasil tes DNA tiga anak itu dengan sampelnya. Rasa tegang merambat kedalam hatinya ketika hendak membuka satu persatu amplop putih yang berlogo rumah sakit ternama.

Amplop pertama antara dirinya dengan anak laki-laki bernama Arhan. Hasilnya negatif tentu ia sudah menyadarinya sedari awal.

Amplop kedua dengan anak perempuan bernama Jena. Ia yakin hasilnya negatif namun wajah jendral justru tampak terkejut hingga membaca ulang selembar hasil tes DNA itu.

Lalu ia membuka amplop terakhir antara dirinya dengan gala. Hasil tes DNA itu membuat kecewa tergambar diwajahnya.

" Tak mungkin " gumam pria tersebut yang tanpa sadar selembar hasil tes itu terjatuh ke lantai.

Terpopuler

Comments

Happy Kids

Happy Kids

kok jd punya jena yg positif y?

2025-01-12

0

vj'z tri

vj'z tri

up nya Thor 😁

2025-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Perasaan yang aneh.
2 Bukan selingkuh.
3 Pertemuan kembali.
4 Cinta yang penuh kebohongan.
5 Hari pernikahan.
6 Berakhir sebelum sah.
7 Yang mana anakku.
8 Feeling seorang ayah.
9 Ternyata anakku ...
10 Bertemu bunda.
11 Aku hanya ingin anakku tahu.
12 Gala atau Jena.
13 Anak laki-lakiku.
14 Gala anakku juga!
15 Sidang perdana.
16 Dasar pelakor!
17 Bak anak kembar.
18 Niat jendral.
19 Mencari tahu.
20 Kesempatan kedua.
21 Alisha.
22 TKP.
23 Jebakan masa lalu.
24 Mengambil hati gala.
25 Pertengkaran dua wanita.
26 Hanya mantan.
27 Pindah kost.
28 Jadi saksi perceraian mantan.
29 Masih berdebar.
30 Saksi yang berbohong.
31 Sidang kedua.
32 Bukti kuat perselingkuhan.
33 Penyesalan elviana.
34 Bisakah kita Rujuk.
35 Hasil tes DNA.
36 Alisha, Saudara kembarku.
37 Tentang Naura ayu.
38 Istrinya jendral.
39 Ganti status.
40 Ganti status
41 Sandiwara jendral.
42 Mencoba kembali bersama.
43 Persyaratan
44 Istriku.
45 Rencana elviana.
46 Dijebak.
47 Mimpi selingkuh.
48 Mengenang masa lalu.
49 Bagaimana rasanya?
50 Karma.
51 Jenaura ke lima puluh.
52 Jenaura ke 51.
53 Jenaura ke 52.
54 Jenaura ke 53.
55 Jenaura ke 54.
56 Jenaura ke 55.
57 Jenaura ke 56.
58 Jenaura ke 57.
59 Jenaura ke 58.
60 Jenaura ke 59.
61 Jenaura ke 60.
62 Jenaura ke 61.
63 Jenaura ke 62.
64 Jenaura ke 63.
65 Jenaura ke 64.
66 Jenaura ke 65.
67 Jenaura ke 66.
68 Jenaura ke 67.
69 Jenaura ke 68.
70 Jenaura ke 69.
71 Jenaura ke 70.
72 Jenaura ke 71.
73 Jenaura ke 72.
74 Jenaura ke 73.
75 Jenaura ke 74.
76 Jenaura ke 75.
77 Jenaura ke 76.
78 Jenaura ke 77.
79 Jenaura ke 78.
80 Jenaura ke 79.
81 Jenaura ke 80.
82 Jenaura ke 81.
83 Jenaura ke 82.
84 Jenaura ke 83.
85 Jenaura ke 84.
86 Jenaura ke 85.
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Perasaan yang aneh.
2
Bukan selingkuh.
3
Pertemuan kembali.
4
Cinta yang penuh kebohongan.
5
Hari pernikahan.
6
Berakhir sebelum sah.
7
Yang mana anakku.
8
Feeling seorang ayah.
9
Ternyata anakku ...
10
Bertemu bunda.
11
Aku hanya ingin anakku tahu.
12
Gala atau Jena.
13
Anak laki-lakiku.
14
Gala anakku juga!
15
Sidang perdana.
16
Dasar pelakor!
17
Bak anak kembar.
18
Niat jendral.
19
Mencari tahu.
20
Kesempatan kedua.
21
Alisha.
22
TKP.
23
Jebakan masa lalu.
24
Mengambil hati gala.
25
Pertengkaran dua wanita.
26
Hanya mantan.
27
Pindah kost.
28
Jadi saksi perceraian mantan.
29
Masih berdebar.
30
Saksi yang berbohong.
31
Sidang kedua.
32
Bukti kuat perselingkuhan.
33
Penyesalan elviana.
34
Bisakah kita Rujuk.
35
Hasil tes DNA.
36
Alisha, Saudara kembarku.
37
Tentang Naura ayu.
38
Istrinya jendral.
39
Ganti status.
40
Ganti status
41
Sandiwara jendral.
42
Mencoba kembali bersama.
43
Persyaratan
44
Istriku.
45
Rencana elviana.
46
Dijebak.
47
Mimpi selingkuh.
48
Mengenang masa lalu.
49
Bagaimana rasanya?
50
Karma.
51
Jenaura ke lima puluh.
52
Jenaura ke 51.
53
Jenaura ke 52.
54
Jenaura ke 53.
55
Jenaura ke 54.
56
Jenaura ke 55.
57
Jenaura ke 56.
58
Jenaura ke 57.
59
Jenaura ke 58.
60
Jenaura ke 59.
61
Jenaura ke 60.
62
Jenaura ke 61.
63
Jenaura ke 62.
64
Jenaura ke 63.
65
Jenaura ke 64.
66
Jenaura ke 65.
67
Jenaura ke 66.
68
Jenaura ke 67.
69
Jenaura ke 68.
70
Jenaura ke 69.
71
Jenaura ke 70.
72
Jenaura ke 71.
73
Jenaura ke 72.
74
Jenaura ke 73.
75
Jenaura ke 74.
76
Jenaura ke 75.
77
Jenaura ke 76.
78
Jenaura ke 77.
79
Jenaura ke 78.
80
Jenaura ke 79.
81
Jenaura ke 80.
82
Jenaura ke 81.
83
Jenaura ke 82.
84
Jenaura ke 83.
85
Jenaura ke 84.
86
Jenaura ke 85.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!