PHB | 04. Keributan Bertetangga.

Kendaraan bermotor yang di kemudikan Novia baru saja tiba di depan rumah Mona.

Saat yang bersamaan muncul Nando dari dalam rumah nya yang sudah berganti pakaian tanpa mandi terlebih dahulu.

Nando sendiri terbilang malas mandi sore kalau ingin latihan boxing. Pakaian apa adanya yang melekat asalkan nyaman itu tidak masalah baginya, walau badan nya sedikit gatal-gatal juga, tapi Nando tidak peduli.

Nando juga terlihat santai menenteng tas bekal berisi roti selai kesukaannya yang sudah disiapkan oleh mbok Ika.

Dia menoleh dengan wajah datar menatap keberadaan sang mantan yang sudah berada di samping rumah nya.

"Loh mon, kamu sama Nando tetanggaan?"

Novia terkejut bahkan celingukan, netranya terus menelusuri rumah besar Nando yang hampir sama mewah nya dengan rumah Mona.

"Iya, aku tetanggaan sama manusia gak ada otak satu ini" Sindir Mona, Nando mendengar tapi dia gak peduli, memilih menjalankan mesin motor, saat ingin melajukan motor ditahan lebih dulu oleh Novia.

"Do, oh iya... kalian tetanggaan kan?, kenapa tadi di sekolah gak sekalian antar Mona pulang ke rumah?" Kata Novia.

"Skip, cewek gak sopan ngapain dianter" Kata Nando dengan nada dingin.

Mona membelalak tipis dan berjalan kecil ke arah motor Nando yang sudah di nyalakan.

Mona mengambil kunci motor Nando dan di sembunyikan di saku celana nya.

Nando tersenyum, mencoba untuk sabar, dia memutar kepala untuk menatap Mona dengan tatapan tajam.

"Balikin kuncinya" Pinta Nando.

Mona tersinggung "Kamu bilang aku cewek gak sopan maksudnya apa ya?"

Dengan helaan nafas panjang, Nando akhirnya turun dari motor.

"Kamu itu lagi gabut ya?" Kata Nando singkat.

"Saya akan balikin kunci motor, kalau anda minta maaf ke saya"

"Oh" Kata Nando singkat.

Mona mulai meninggikan suara "Minta maaf, bukan kata OH YANG AKU MAU!"

"Buat apa?" Nando benar-benar membuat kesabaran tipis Mona meledak.

"JANGAN BUAT SAYA EMOSI YA!, SADAR DARI SEKOLAH KAMU BERBUAT APA!, TERUS TADI DIJALAN JUGA! DAN SEKARANG! KAMU BILANG KALAU SAYA GAK SOPAN! BANGS—"

"Ya Allah sabar Mona, balikin kunci nya mon, itu kasian Nando mau pergi latihan" Novia panik melerai pertengkaran mereka. Novi menangkap tubuh gadis itu ketika ingin meraih rambut Nando.

Nando terkejut dengan amukan nya, namun dia masih sabar dan tidak menanggapi Mona lebih lanjut.

Mengangkat satu alis dan Nando menyadari kalau tetangga barunya adalah seorang gadis yang mulut nya itu benar-benar minta di sobek.

"Mona astaghfirullah ada apa sih kamu teriak, kedengaran dari dalam rumah tau gak!" Pekik Bu Sisil dari depan pintu rumah.

Bu Sisil semakin pusing melihat tingkah laku anak gadisnya, sangat berbeda dengan anak gadis lainnya yang terlihat kalem dan sopan.

"Loh kok? mama katanya pulang malam? kalau tau pulang sore kenapa gak jemput Mona di sekolah?!"

Seketika Mona langsung menurunkan nada bicara saat melihat keberadaan Bu Sisil.

"Maaf sayang, rapatnya tidak jadi, ini mau jemput tapi kamu sudah ada disini"

"Oh iya Nando Mona ada apa sih kok kalian ribut?"

Mona mengerut kening "Lah mama kok tau nama pria ini?"

Bu Sisil mencoba agar tetap tenang agar rencana nya tidak terbongkar "Tau lah kan tetangga"

"Mohon maaf Bu, kunci motor saya di sembunyikan anak ibu, dan saya sedang ditunggu teman saya bu" Timpal Nando.

Bu Sisil langsung membelalak mata.

"MONA BALIKIN!" Sewot Bu Sisil.

Mona merogoh saku celana nya, mengambil kunci dan melambungkan ke arah Nando.

"AMBIL NOH!" Kata Mona dengan tatapan tajam

"Bawel!"

"Dah sana pergi, jijik banget liat wajah kamu"

"MONA JAGA OMONGAN KAMU!" Sewot Bu Sisil.

"Iya ma, astaghfirullah cerewet banget emak-emak komplek"

"Eh iya Mon maaf, kalau gitu aku langsung pamit pulang ya" Timpal Novia.

"Gak mampir dulu ke dalam?" Cegah Mona.

Novia menggeleng kepala "Enggak Mon, aku mau bantu ibu belanja di pasar"

"Hem oke, makasih banyak ya tumpangan nya"

Novia mengangguk sekaligus menyudahi obrolan singkat nya mereka.

**

Malam harinya...

Mona sedari sore tidak nafsu makan karena mood nya dibuat kacau sama Nando, Akhir nya pergi juga untuk mencari makanan di sekitar pos penjaga depan gapura perumahan.

Niatnya, Mona ingin membeli sate ayam, atau enggak pecel lele sesuai mood. Saat berjalan hampir menjauh dari rumahnya.

Nando barusan balik dari latihan boxing, melihat Mona sejenak lalu menatap kembali ke arah depan.

Mona yang sadar langsung berteriak meledek Nando seperti kanebo kering, Untungnya Nando tidak termakan emosi berlebihan namun batin nya lagi komat-kamit.

"Cewek gila!"

Nando pun sudah masuk ke dalam rumah, dia melihat mbok Ika yang sedang mengurus kue brownies berlumur coklat dari tetangga nya.

"Mbok dari siapa ini?" Nando bertanya karena penasaran.

"Itu dari tetangga baru den, Ibunya sangat baik sekali, beliau memberikan kue ini untuk kita" Jawab Mbok Ika.

"Ini dalam nya ada susunya engga? Kalau ada mbok habisin aja kue brownies nya, aku gak usah"

"Enggak ada kok den, tenang saja"

"Oh gitu?"

"Hm... Boleh deh, aku minta satu potong dong mbok"

"Oke den, sebentar"

Mbok Ika langsung memotong kue kekinian itu, menaruhnya di wadah mika kecil. Nando pun meraihnya.

Setelah mengambil potongan kue brownies, Nando langsung pergi ke kamarnya untuk membaca buku-buku sejarah.

Tapi sebelum membaca Nando mandi terlebih dahulu, karena tubuhnya sangat lengket dan benar-benar tidak membuat Nando nyaman.

Dua puluh menit kemudian...

Setelah urusan kebersihan tubuh selesai, Nando menggigit kue itu, netranya tak sengaja menangkap tubuh Mona yang sedang berganti pakaian, terlihat tanktop merah muda dan celana pendek nya yang menggantung di tubuh ramping gadis itu.

Mona baru ingat kalau dia tetanggaan sama orang yang sangat menyebalkan yang pernah di temuinya selama hidup, bodohnya Mona berganti pakaian secara terang-terangan di kamar tidur.

Nando tak peduli, matanya terus fokus membaca buku dengan khidmat setelah hordeng kamar Mona ditutup rapat.

Tak lama berselang hordeng itu dibuka lagi oleh mona, sekaligus pintu balkon nya pun ikut terbuka.

"WOY KAMU NGINTIP YA BARUSAN!" Teriak Mona dari balkon kamar luar.

Nando menatap sejenak, kerena menjawab hanya mengganggu konsentrasi membaca nya saja, dia pun bangkit dari ranjang bukan untuk menyauti ocehan gadis itu, tapi untuk mengambil earphone yang dia simpan di laci nakas dekat pintu kamar.

Telinga sudah ditutup rapat oleh Nando, hanya ada suara musik yang terdengar, teriakan Mona seperti burung beo seakan sudah di sabotase.

Justru gadis itu malah berurusan dengan ibunya yang sedang mengomel, karena anak gadisnya di rasa tidak sopan berteriak malam-malam.

Episodes
1 PHB | 01. Siswa Baru.
2 PHB | 02. Ruang Guru
3 PHB | 03. Masalah Dijalan.
4 PHB | 04. Keributan Bertetangga.
5 PHB | 05. Tetangga Menyebalkan.
6 PHB | 06. Mona Vs Nurul.
7 PHB | 07. Keusilan Mona.
8 PHB | 08. Perhatian Kecil.
9 PHB | 09. Sisi Lain Mona.
10 PHB | 10. Tidak Pernah Akur.
11 PHB | 11. Nurul Berulah.
12 PHB | 12. Disky?
13 PHB | 13. Menemani Latihan Boxing.
14 PHB | 14. Teman Kecil.
15 PHB | 15. Cemburu?.
16 PHB | 16. Si Hati Beku.
17 PHB | 17. Perubahan Sikap.
18 PHB | 18. Usaha Nurul.
19 PHB | 19. Rencana Orang Tua.
20 PHB | 20. Trans Studio Bandung.
21 PHB | 21. Aa dan Si Eneng.
22 PHB | 22. First Kiss.
23 PHB | 23. Bakso Mercon.
24 PHB | 24. Support System Boxing.
25 PHB | 25. Tunangan.
26 PHB | 26. Rencana Si Muka Dua
27 PHB | 27. Kencan.
28 PHB | 28. Nando, Makasih
29 PHB | 29.
30 PHB | 30.
31 PHB | 31.
32 PHB | 32. Pemilihan Gaun Pengantin.
33 PHB | 33 H-2 Pernikahan Di Desa.
34 PHB | 34. Ijab Kabul.
35 PHB | 35. Pembuktian Nurul.
36 PHB | 36. Permintaan Cerai Mona
37 PHB | 37. Marahan.
38 PHB | 38. Cara Nando Menjinakkan Istri Galak
39 PHB | 39. Kejutan Ulang Tahun.
40 PHB | 40. Berangkat Sekolah Bersama.
41 PHB | 41. Pemilik Hati Beku.
42 PHB | 42. Cinta Pertama Dan Terakhir.
43 PHB | 43. Cemburu Buta.
44 PHB | 44. Kilas Balik Orang Tua.
45 PHB | 45. Memoriam Mona
46 pHB | 46. Mona Kolaps.
47 PHB | 47. Emosional Nando.
48 PHB | 48. Yola Dan Nando.
49 PHB | 49. Keluhan Nando.
50 PHB | 50. Perjalanan Ke Yogyakarta.
51 PHB | 51. Pantai Parangtritis.
52 PHB | 52. Malioboro
53 PHB | 53. Pertemuan Ayah Dan Anak.
54 PHB | 54. Penolakan.
55 PHB | 55. Terbongkar Rahasia Nurul
56 PHB | 56. Telat Datang Sekolah.
57 PHB | 57. Kehebohan Di Kantin.
58 PHB | 58. Air Terjun.
59 PHB | 59. Terbongkar.
60 PHB | 60. Pengakuan Menyakitkan Nando.
61 PHB | 61. Kehilangan Orang Tersayang.
62 PHB | 62. Niat Awal.
63 PHB | 63. Nomor Asing.
64 PHB | 64. Perang Dingin.
65 PHB | 65. Ibu Dan Anak.
66 PHB | 66. Nestapa Saudara Tiri.
67 PHB | 67. Berdamai Part 1
68 PHB | 68. Berdamai Part 2.
69 PHB | 69. Kelulusan Sekolah.
70 PHB | 70. Cerita Selesai.
Episodes

Updated 70 Episodes

1
PHB | 01. Siswa Baru.
2
PHB | 02. Ruang Guru
3
PHB | 03. Masalah Dijalan.
4
PHB | 04. Keributan Bertetangga.
5
PHB | 05. Tetangga Menyebalkan.
6
PHB | 06. Mona Vs Nurul.
7
PHB | 07. Keusilan Mona.
8
PHB | 08. Perhatian Kecil.
9
PHB | 09. Sisi Lain Mona.
10
PHB | 10. Tidak Pernah Akur.
11
PHB | 11. Nurul Berulah.
12
PHB | 12. Disky?
13
PHB | 13. Menemani Latihan Boxing.
14
PHB | 14. Teman Kecil.
15
PHB | 15. Cemburu?.
16
PHB | 16. Si Hati Beku.
17
PHB | 17. Perubahan Sikap.
18
PHB | 18. Usaha Nurul.
19
PHB | 19. Rencana Orang Tua.
20
PHB | 20. Trans Studio Bandung.
21
PHB | 21. Aa dan Si Eneng.
22
PHB | 22. First Kiss.
23
PHB | 23. Bakso Mercon.
24
PHB | 24. Support System Boxing.
25
PHB | 25. Tunangan.
26
PHB | 26. Rencana Si Muka Dua
27
PHB | 27. Kencan.
28
PHB | 28. Nando, Makasih
29
PHB | 29.
30
PHB | 30.
31
PHB | 31.
32
PHB | 32. Pemilihan Gaun Pengantin.
33
PHB | 33 H-2 Pernikahan Di Desa.
34
PHB | 34. Ijab Kabul.
35
PHB | 35. Pembuktian Nurul.
36
PHB | 36. Permintaan Cerai Mona
37
PHB | 37. Marahan.
38
PHB | 38. Cara Nando Menjinakkan Istri Galak
39
PHB | 39. Kejutan Ulang Tahun.
40
PHB | 40. Berangkat Sekolah Bersama.
41
PHB | 41. Pemilik Hati Beku.
42
PHB | 42. Cinta Pertama Dan Terakhir.
43
PHB | 43. Cemburu Buta.
44
PHB | 44. Kilas Balik Orang Tua.
45
PHB | 45. Memoriam Mona
46
pHB | 46. Mona Kolaps.
47
PHB | 47. Emosional Nando.
48
PHB | 48. Yola Dan Nando.
49
PHB | 49. Keluhan Nando.
50
PHB | 50. Perjalanan Ke Yogyakarta.
51
PHB | 51. Pantai Parangtritis.
52
PHB | 52. Malioboro
53
PHB | 53. Pertemuan Ayah Dan Anak.
54
PHB | 54. Penolakan.
55
PHB | 55. Terbongkar Rahasia Nurul
56
PHB | 56. Telat Datang Sekolah.
57
PHB | 57. Kehebohan Di Kantin.
58
PHB | 58. Air Terjun.
59
PHB | 59. Terbongkar.
60
PHB | 60. Pengakuan Menyakitkan Nando.
61
PHB | 61. Kehilangan Orang Tersayang.
62
PHB | 62. Niat Awal.
63
PHB | 63. Nomor Asing.
64
PHB | 64. Perang Dingin.
65
PHB | 65. Ibu Dan Anak.
66
PHB | 66. Nestapa Saudara Tiri.
67
PHB | 67. Berdamai Part 1
68
PHB | 68. Berdamai Part 2.
69
PHB | 69. Kelulusan Sekolah.
70
PHB | 70. Cerita Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!