Two Alpha's And Mate

Valerie dan Elowen berjalan bersama menuju aula, dengan Loreon yang tidak jauh di belakang mereka, menatap setiap gerakan Elowen dengan penuh perhatian, meski berusaha untuk tetap terlihat santai.

Valerie tampil dengan anggun dalam gaun merah marun yang elegan. Gaun panjangnya terbuat dari bahan satin yang berkilau lembut saat dia melangkah, dengan potongan tubuh yang pas, namun tetap sopan. Lehernya dihiasi dengan kalung berlian kecil yang sederhana, memberi kesan mewah namun tidak berlebihan. Bagian bawah gaun menyentuh lantai, menambah kesan anggun dan feminin. Valerie mengenakan sepatu hak tinggi berwarna hitam yang sempurna dengan gaunnya. Penampilannya sangat elegan, namun dengan kesan yang lebih klasik.

Berbeda dengan Valerie yang memilih tampilan lebih klasik, Elowen memutuskan untuk mengenakan gaun yang lebih modern dan fit, meski tetap dalam batas-batas ketertutupan yang dipilihkan oleh Loreon. Gaun itu berwarna hitam pekat, dengan potongan yang membentuk lekuk tubuhnya dengan sempurna, menonjolkan sisi elegan dan sensualitasnya tanpa terlalu terbuka. Gaun itu memiliki detail renda halus di bagian pinggang dan dada yang memberikan sentuhan mewah, namun bagian punggungnya masih tertutup dengan desain yang halus, memberikan kesan elegan tanpa mengorbankan kenyamanan. Elowen memilih sepatu hak tinggi hitam yang menyatu dengan gaun tersebut.

Meski pakaian Elowen kini sudah tertutup dan tampak lebih anggun, tetap saja ada banyak mata pria yang tak bisa melepaskan pandangan dari sosoknya. Beberapa dari mereka memandangnya dengan penuh nafsu, seperti predator yang mengincar mangsanya. Mereka menatap dengan tajam, dan Elowen tahu persis apa yang mereka pikirkan, meskipun ia memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Namun, Loreon yang mengawasi segala sesuatu dengan penuh kecemasan, merasa semakin terbakar amarahnya melihat tatapan-tatapan itu. Ia merasakan dorongan kuat untuk menghampiri Elowen, melindunginya, bahkan membawanya pergi dari tempat itu.

Namun, meski sudah lebih tertutup, tetap saja mata-mata pria di sekitar mereka tidak bisa melepaskan pandangan dari tubuh Elowen.

Loreon, yang sejak tadi mengamati dengan hati yang menggelegak, tak bisa menahan rasa cemas dan marah.

Dalam hatinya, Loreon menggeram. "Siapa sih yang mendesain gaun seperti ini?!" pikirnya, kesal. Walaupun gaun itu tidak terbuka secara mencolok, tetap saja ia merasa marah setiap kali ada pria yang menatap Elowen dengan penuh gejolak. Loreon merasa seperti api yang menyala di dalam dirinya, berusaha menahan diri untuk tidak mengungkapkan amarahnya secara terbuka. Dia memerhatikan dengan seksama, merasakan keinginan yang kuat untuk menarik Elowen lebih dekat dan membawanya jauh dari kerumunan pria-pria itu.

"Kalian semua cuma bisa menatap seperti binatang, ya? Seolah-olah dia itu barang pajangan yang bisa kalian ambil sesuka hati." Matanya terus mengikuti Elowen, yang tampaknya tak sadar betapa banyak pasang mata yang terarah kepadanya.

Pria-pria itu menatapnya, bukan hanya sekali atau dua kali, tetapi terus-terusan, seolah-olah mereka tidak bisa menahan diri. Loreon merasa api di dalam dirinya semakin membara. "Dasar, jahanam," lanjutnya dalam batin, "Kalian pikir Elowen itu milik kalian? Kalian pikir cuma karena dia cantik kalian bisa menatapnya seperti itu? Sialan!"

Setiap tatapan nakal dari pria-pria yang melirik Elowen membuat hatinya semakin tertekan. "Kenapa harus ada mata-mata jelalatan seperti itu yang selalu menginginkan apa yang bukan milik mereka?" pikirnya, menahan amarah yang hampir tak terbendung.

Dia memandangi para pria yang terus saja memperhatikan Elowen, merasa seperti api yang membakar dirinya. Loreon tahu, dalam dirinya, ada perasaan cemas yang mendalam, takut jika pria-pria itu lebih dari sekadar pandangan. Itu bukan cuma soal pakaian yang dikenakan Elowen—meskipun dia sudah memilih gaun yang lebih tertutup—Loreon merasa tubuh Elowen adalah miliknya untuk dilindungi, bukan objek tatapan liar para pria itu.

Loreon berusaha keras menahan dirinya, meskipun dalam batinnya ia mengumpati segala hal yang berhubungan dengan para pria itu, bahkan pakaian yang dikenakan Elowen. Jika saja dia bisa, Loreon ingin membawa Elowen pergi, menyembunyikannya dari semua mata liar itu, dan memastikan tidak ada yang bisa mendekatinya lagi. Namun, dia tahu itu bukan solusi. Semua yang bisa dia lakukan adalah berusaha menahan emosi yang semakin meluap, sambil terus mengawasi setiap gerakan di sekitar Elowen dengan cemas.

Di tengah keramaian acara di aula hotel, seorang wanita mendekati Elowen dan Valerie dengan langkah ringan dan senyuman yang lebar. Rambutnya tergerai indah, dan ia tampak santai namun elegan dengan gaun hitam simpel yang membalut tubuhnya. Elowen langsung menyambutnya dengan hangat, kedua sahabat itu saling menyapa dengan tawa ringan yang menambah suasana ceria malam itu.

"Elowen, akhirnya kita bisa ketemu lagi! Aku kangen banget!" kata teman Elowen yang bernama Jessica, dengan suara ceria.

Elowen tersenyum ceria saat memperkenalkan Valerie kepada Jessica. "Jess, ini Valerie, teman kerja sekaligus sahabatku," ujar Elowen sambil mengedipkan mata, dengan wajah yang penuh kehangatan.

Jessica mengangguk, tersenyum lebar. "Senang akhirnya bisa ketemu, Valerie," kata Jessica, lalu matanya melirik ke arah Loreon yang berdiri tidak jauh dari mereka.

Jessica menatap Loreon dengan tatapan penasaran, dan tanpa ragu bertanya, "Elowen, siapa pria itu?" suaranya sedikit terkejut, mencoba mencari tahu lebih banyak.

Valerie yang menyadari arah pandangan Jessica langsung tersenyum dan menjawab dengan santai, "Oh, itu Loreon. Dia bodyguard-ku untuk malam ini." Dengan nada ringan, Valerie menambahkan, "Jadi, jangan heran kalau dia selalu mengawasi ke mana pun aku pergi."

Jessica mengangkat alis sedikit, menatap Loreon sejenak sebelum mengalihkan perhatian pada Elowen, "Wah, bodyguard ya? Baru tahu kamu butuh pengawalan," canda Jessica.

Valerie tertawa, "Ini cuma sementara kok, Jess. Gak usah dipikirin. Ayo, kita ke teman-teman lain ya!" Dengan semangat, Elowen mengajak Jessica pergi, meninggalkan Valerie dan Loreon di tempat mereka.

Valerie menatap keduanya yang mulai berjalan menjauh, sesekali tertawa ringan. "Pasti banyak yang dibahas nih, mereka sahabat lama," gumam Valerie pelan, sedikit memandang ke arah Loreon. Namun, ia sadar bahwa Loreon malam ini tampaknya lebih fokus pada Elowen daripada menjaga dirinya. Pandangan Loreon terus mengikuti langkah Elowen yang menjauh, matanya tetap tajam meski tubuh Elowen sudah tidak terlihat.

Valerie menarik napas dalam-dalam, mengamati sikap Loreon yang selalu waspada. Ia menyadari ada sesuatu yang berbeda dari sikap Loreon malam ini. Tidak hanya menjaga dirinya, Loreon sepertinya lebih fokus melindungi Elowen, dan itu membuatnya sedikit merasa aneh.

Namun, Valerie hanya menggelengkan kepala, mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya. Setidaknya Elowen bisa bebas menikmati waktu bersama teman-temannya, dan Loreon tentu saja akan menjaga Elowen tanpa gangguan apapun.

"Sepertinya malam ini akan panjang, ya?" kata Valerie sambil tersenyum tipis, mengalihkan perhatiannya ke arah Loreon yang masih terfokus pada Elowen yang semakin jauh.

Loreon hanya mendengus pelan, tanpa menjawab. Matanya tetap tertuju pada Elowen yang sedang berbicara dan tertawa dengan teman lamanya, namun di dalam hatinya, kekhawatirannya tentang Elowen terus tumbuh.

Episodes
1 Penjelasan
2 Two Alpha's And Mate
3 Two Alpha's And Mate
4 Two Alpha's And Mate
5 Two Alpha's And Mate
6 Two Alpha's And Mate
7 Two Alpha's And Mate
8 Two Alpha's And Mate
9 Two Alpha's And Mate
10 Two Alpha's And Mate
11 Two Alpha's And Mate
12 Two Alpha's And Mate
13 Two Alpha's And Mate
14 Two Alpha's And Mate
15 Two Alpha's And Mate
16 Two Alpha's And Mate
17 Two Alpha's And Mate
18 Two Alpha's And Mate
19 Two Alpha's And Mate
20 Two Alpha's And Mate
21 Two Alpha's And Mate
22 Two Alpha's And Mate
23 Two Alpha's And Mate
24 Two Alpha's And Mate
25 Two Alpha's And Mate
26 Two Alpha's And Mate
27 Two Alpha's And Mate
28 Two Alpha's And Mate
29 Two Alpha's And Mate
30 Two Alpha's And Mate
31 Two Alpha's And Mate
32 Two Alpha's And Mate
33 Two Alpha's And Mate
34 Two Alpha's And Mate
35 Two Alpha's And Mate
36 Two Alpha's And Mate
37 Two Alpha's And Mate
38 Two Alpha's And Mate
39 Two Alpha's And Mate
40 Two Alpha's And Mate
41 Two Alpha's And Mate
42 Two Alpha's And Mate
43 Two Alpha's And Mate
44 Two Alpha's And Mate
45 Two Alpha's And Mate
46 Two Alpha's And Mate
47 Two Alpha's And Mate
48 Two Alpha's And Mate
49 Two Alpha's And Mate
50 Two Alpha's And Mate
51 Two Alpha's And Mate
52 Two Alpha's And Mate
53 Two Alpha's And Mate
54 Two Alpha's And Mate
55 Two Alpha's And Mate
56 Two Alpha's And Mate
57 Two Alpha's And Mate
58 Two Alpha's And Mate
59 Two Alpha's And Mate
60 Two Alpha's And Mate
61 Two Alpha's And Mate
62 Two Alpha's And Mate
63 Two Alpha's And Mate
64 Two Alpha's And Mate
65 Two Alpha's And Mate
66 Two Alpha's And Mate
67 Two Alpha's And Mate
68 Two Alpha's And Mate
69 Two Alpha's And Mate
70 Two Alpha's And Mate
71 Two Alpha's And Mate
72 Two Alpha's And Mate
73 Two Alpha's And Mate
74 Two Alpha's And Mate
75 Two Alpha's And Mate
76 Two Alpha's And Mate
77 Two Alpha's And Mate
78 Two Alpha's And Mate: TAMAT
79 Extra Part 1
80 Extra Part 2
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Penjelasan
2
Two Alpha's And Mate
3
Two Alpha's And Mate
4
Two Alpha's And Mate
5
Two Alpha's And Mate
6
Two Alpha's And Mate
7
Two Alpha's And Mate
8
Two Alpha's And Mate
9
Two Alpha's And Mate
10
Two Alpha's And Mate
11
Two Alpha's And Mate
12
Two Alpha's And Mate
13
Two Alpha's And Mate
14
Two Alpha's And Mate
15
Two Alpha's And Mate
16
Two Alpha's And Mate
17
Two Alpha's And Mate
18
Two Alpha's And Mate
19
Two Alpha's And Mate
20
Two Alpha's And Mate
21
Two Alpha's And Mate
22
Two Alpha's And Mate
23
Two Alpha's And Mate
24
Two Alpha's And Mate
25
Two Alpha's And Mate
26
Two Alpha's And Mate
27
Two Alpha's And Mate
28
Two Alpha's And Mate
29
Two Alpha's And Mate
30
Two Alpha's And Mate
31
Two Alpha's And Mate
32
Two Alpha's And Mate
33
Two Alpha's And Mate
34
Two Alpha's And Mate
35
Two Alpha's And Mate
36
Two Alpha's And Mate
37
Two Alpha's And Mate
38
Two Alpha's And Mate
39
Two Alpha's And Mate
40
Two Alpha's And Mate
41
Two Alpha's And Mate
42
Two Alpha's And Mate
43
Two Alpha's And Mate
44
Two Alpha's And Mate
45
Two Alpha's And Mate
46
Two Alpha's And Mate
47
Two Alpha's And Mate
48
Two Alpha's And Mate
49
Two Alpha's And Mate
50
Two Alpha's And Mate
51
Two Alpha's And Mate
52
Two Alpha's And Mate
53
Two Alpha's And Mate
54
Two Alpha's And Mate
55
Two Alpha's And Mate
56
Two Alpha's And Mate
57
Two Alpha's And Mate
58
Two Alpha's And Mate
59
Two Alpha's And Mate
60
Two Alpha's And Mate
61
Two Alpha's And Mate
62
Two Alpha's And Mate
63
Two Alpha's And Mate
64
Two Alpha's And Mate
65
Two Alpha's And Mate
66
Two Alpha's And Mate
67
Two Alpha's And Mate
68
Two Alpha's And Mate
69
Two Alpha's And Mate
70
Two Alpha's And Mate
71
Two Alpha's And Mate
72
Two Alpha's And Mate
73
Two Alpha's And Mate
74
Two Alpha's And Mate
75
Two Alpha's And Mate
76
Two Alpha's And Mate
77
Two Alpha's And Mate
78
Two Alpha's And Mate: TAMAT
79
Extra Part 1
80
Extra Part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!