Bab 3

Pagi itu, Diana memutuskan mencari alamat baru keluarga Pradana sendirian. Dia merasa tidak enak pada Axcel yang telah membantunya dengan tulus.

Diana keluar dari gedung hotel dengan penuh tanda tanya. 'Apakah pria itu yang membayar penginapan semalam? Baik juga ternyata.' ucap diana dalam hati. Dia melanjutkan pencarian, berharap hari ini juga menemukan keluarga kandungnya di kota yang sangat jauh dari tempat tumbuh besarnya.

Diana menyusuri jalan yang sibuk dengan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang. "Hah lelah sekali aku, kemana lagi aku harus mencari alamat ini. Kota ini memang sangat besar, aku salah telah meremehkannya." ucap Diana merasa putus asa.

Dia melanjutkan perjalanan dan memasuki sebuah perumahan elit yang hanya terdiri dari beberapa unit saja.Diana menatap takjub dengan keindahan didepan mata.

Saat sibuk menatap kesana kemari dengan mulut yang terbuka, Diana sadar dan merasa sudah tersesat di jalan asing. Ternyata dari kejauhan seorang wanita paruh baya memerhatikan Diana, mata mereka beradu pandang.

"Nyonya..." sapa Diana dengan kikuk. Dia bingung memanggil apa. Menurutnya pantas saja panggilan itu, karna lingkungan disini memang terlihat khusus untuk para selebritis dan Milioner.

Wanita paruh baya itu ternyata ramah, dengan senyum hangat, dia mendekati Diana.

"Kamu tersesat, Nak?" tanya sang Wanita dengan nada peduli.

Diana menjelaskan tujuannya. Wanita paruh baya itu terkejut. "Keluarga Pradana? Mereka tinggal di Jalan Kenangan, nomor 12. Mari, saya antarkan. Kebetulan saya ART di sana."

Diana merasa lega dan berterima kasih. Mereka berdua berjalan bersama, mengobrol tentang hal-hal ringan. Diana terpesona oleh kebaikan wanita tersebut.

"Saya Diana.." sambil menyodorkan tangannya.

"Saya Rina.." jawabnya lembut dengan senyuman dan menyambut tangan milik Diana.

Setelah beberapa menit berjalan, mereka tiba di depan kediaman Pradana. Rumah tersebut sangat indah, dengan arsitektur klasik dan taman yang rapi. Diana terpesona oleh keindahan tersebut. Dia tidak pernah membayangkan keluarganya memiliki rumah seindah itu.

Rina berbicara pelan dengan satpam. "Pak, saya membawa tamu. Dia ingin bertemu Bapak dan Ibu Pradana."

Satpam: "Siapa namanya?"

Rina: "Diana, anak keluarga Pradana yang hilang."

Satpam menelepon dan mengangguk. "Silakan masuk."

Pintu utama terbuka lebar, dan pelayan berlalu-lalang sibuk mempersiapkan sesuatu. Tatapan mata mengikuti setiap langkah Diana. Beberapa terlihat iri terhadap kecantikannya, yang lain bersikap acuh tak acuh.

Mereka mengira Diana adalah asisten rumah tangga baru atau kandidat penggoda tuan muda. Diana merasa tidak nyaman dengan perhatian tersebut.

Saat menunggu, Diana melihat foto-foto keluarga Pradana. Dia mencari kesamaan wajah, berharap menemukan petunjuk. Dia melihat foto ibunya, dan hatinya berdebar.

Seorang pelayan mendekati. "Selamat datang, Nona. Silakan ikuti saya."

Diana mengikuti pelayan tersebut, hatinya berdebar menanti pertemuan dengan keluarganya. Apakah mereka akan menerima dia? Apakah dia benar-benar anak keluarga Pradana?

Nyonya Arin dan Tuan Pramono menunggu di ruang tamu, terkejut melihat Diana. "Siapa kamu?" tanya Nyonya Arin.

Diana mengambil napas dalam-dalam. "Saya Diana, anak kandung Bapak dan Ibu yang hilang 18 tahun lalu."

Nyonya Arin dan Tuan Pramono saling menatap, terkejut. "Tidak mungkin! Anak kita sudah ditemukan tiga belas tahun lalu," kata Nyonya Arin.

Diana menunjukkan kalung keluarga Pradana. "Ini bukti saya anak kandung Bapak dan Ibu."

Tuan Pramono mengambil kalung tersebut, mata mereka berbinar. "Kalung ini... milik keluarga saya. Bagaimana kamu mendapatkannya?"

Diana menjelaskan tentang keluarga angkatnya dan penemuan kalung. Nyonya Arin terlihat bingung dan khawatir. "Bagaimana ini bisa terjadi?" ujarnya pelan.

Tuan Pramono memandang Diana dengan penuh rasa ingin tahu. "Kita perlu melakukan tes DNA untuk memastikan kebenaran ini."

Tuan Pramono memanggil Rina, kepala pelayan dan satpam ke ruang pribadi. Suaranya tegas, "Semua yang terjadi hari ini harus dirahasiakan. Tidak ada kata-kata yang boleh keluar dari rumah ini."

Rina, kepala pelayan dan satpam saling menatap, mengangguk patuh. Mereka memahami konsekuensi jika melanggar perintah tersebut.

Diana merasa tidak nyaman dengan keadaan tersebut. Dia ingin tahu kebenaran tentang keluarganya, tapi terpaksa menunggu. Rasa penasaran dan ketidakpastian menghantui pikirannya.

Tuan Pramono melanjutkan, "Untuk memastikan kebenaran identitas Diana. Sampai hasil tes DNA keluar, dia akan tinggal di sini."

Nyonya Arin tersenyum hangat, memeluk Diana. "Selamat datang. Kami akan mempersiapkan segala kebutuhanmu."

Dengan lembut, Nyonya Arin menggandeng tangan Diana, memimpinnya ke kamar yang telah disiapkan. Pelayan mengikuti dari belakang, membawa barang-barang Diana.

Di koridor, pelayan berbisik, "Mirip sekali, Nona Diana. Wajahnya persis Nyonya Arin muda."

Rekan kerjanya mengangguk setuju, mata mereka bersinar dengan rasa penasaran.

Sementara itu, Nyonya Arin menatap Diana dengan kasih sayang, "Kamar ini khusus untukmu. Semoga kamu merasa nyaman."

Diana merasa terjebak dalam situasi yang tidak terduga. Dia hanya bisa menunggu dan berharap kebenaran tentang keluarganya akan terungkap.

Diana menatap ke sekeliling kamar tidur barunya. "ini sangat luar biasa... Andai saja ayah dan ibu juga ikut denganku, mereka juga bisa menikmati surga dunia". Diana yang sudah lelah segera membersihkan diri dan bersiap untuk tidur sementara waktu untuk mengobati rasa lelahnya.

"Bagaimana bisa ada anak lain disini? Apakah gadis difoto tadi hanya saudara jauh atau bagaimana?" Diana merasa bingung dengan situasi saat ini, 'jika benar aku anak kandung, lantas siapa gadis yang terpajang cantik dirunag keluarga tadi?'

Tanpa sadar matanya tertutup rapat dan mengeluarkan dengkuran halus tanda pemilik raga sudah terlelap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!