Bab 20

Hari pun berlalu, sungguh ku tak menyangka keadaan akan serumit ini.Hatiku sangat kacau, aku tak bisa memikirkan apapun. Semua yang dikatakan Yola ada benarnya, kenapa aku jadi gelisah seperti ini? bagaimanapun juga aku sudah bertekad ingin membantu Farhan.Namun dengan kenyataan yang seperti ini, sepertinya bukan hanya membantu tapi terlibat lebih dalam lagi. Semua masih praduga, tapi kenapa membuatku sangat gelisah?

Kusandarkan kepalaku pada bantalan sofa. Aku merenung sejenak.Kepada siapa lagi aku harus menceritakan kegundahanku ini? selama ini belum ada yang bisa memberi solusi.Apakah aku harus berusaha sendiri?

Beberapa hari ini Farhan juga tidak mencariku? bagaimana ini ?

kring kring ..

Ponselku berbunyi .Mas Wirya..

Aku segera mengangkatnya,

" Assalamualaikum Mas.. apa kabar ?sehat kan disana ?"tanyaku .

"Alhamdulillah baik.. Kamu sendiri gimana? Kenapa suaramu begitu serak?"tanya mas Wirya yang jauh disana .Sebentar aku berpikir, Apa aku harus bercerita sama Mas Wirya aja? aku kembali ragu.

"Sayang.. kamu baik-baik saja kan ?"suara mas Wirya lagi.

"Iya Mas aku baik kok!" jawabku.

"Cerita saja jika kamu punya masalah, mungkin mas mu ini bisa membantu?"kata Mas Wirya penuh dengan kelembutan .Entah kenapa tiba-tiba aku menangis.

"Sayang..kenapa malah menangis? apa ada yang menyakitimu? bilang saja sama mas Wirya,gak usah takut !" kata mas Wirya yang sok pahlawan, aku pun jadi tersenyum.

Dengan keberanian yang entah dari mana, Aku pun menceritakan semuanya pada mas Wirya.Mulai dari awal hingga sekarang.Semua tentang kejadian yang kualami saat PKL di kampung x hingga saat ini belum mendapatkan solusi.Aku ungkapkan semuanya pada mas Wirya. Kembali sunyi , tidak terdengar suara apapun dari Mas Wirya.

"Mas..kamu masih di sana kan?" tanyaku.

"Eh .. Maaf sayang,tadi sempat melamun sebentar.Aku sebenarnya kurang setuju dengan usulan sahabat itu! sebaiknya kamu jangan kembali ke kampung tersebut.Bukannya kamu sudah cerita ke temanmu yang namanya Mas Jaka yang tinggal di sana?lagipula Pak lurah juga sudah mendengarnya, aku yakin pak lurah tidak akan tinggal diam. Sebaiknya kamu tunggu saja di rumah dan berdoa semoga semuanya berjalan lancar.Nanti tinggal tunggu informasi selanjutnya dari mas Jaka mu itu"jelas mas Wirya.Kenapa saat menyebut Mas jaka nada bicaranya diperjelas? cemburu? hahaha..

"Makasih ya mas.."ku akhiri telepon dari Mas Wirya, setidaknya aku merasa sedikit lega. Mungkin benar kata Mas Wirya, sebaiknya aku menunggu informasi selanjutnya.Nanti jika mereka membutuhkanku ,pasti aku akan dihubungi.Kenapa nggak terpikirkan olehku sebelumnya ?apa karena aku terlalu khawatir?

kring-kring..

Ponselku bergetar karena berada dalam mode silent.Ternyata mas Jaka yang menelponku, baru aja aku pikirkan.Segera ku angkat teleponnya..

"Assalamualaikum mas Jaka?apa kabar?" tanyaku basa-basi.

"Waalaikumsalam dek,alhamdulillah baik. Kamu sendiri bagaimana?"

" Alhamdulillah.. aku juga baik Mas.Ada yang bisa kubantu?"tanyaku penasaran.

" Oh ya.. bener yang kamu bilang, ternyata ada beberapa mahasiswa yang katanya sedang KKN di desa sebelah.Dan Pak lurah sudah membicarakan semuanya pada pengurus desa di sana.Menurut informasi bahwa mereka dari kampus A di kota kamu. Pak lurah meminta aku untuk menelponmu agar membantu mengecek, Apa benar dari kampus tersebut sedang ada jadwal KKN ke desa sebelah?kalau bisa informasinya secepatnya dik!"kata mas Jaka.

"Oh ya Mas, kebetulan itu kampusku. Nanti sore aku ada jadwal ke kampus ,sekalian aku tanyakan apa ada jadwal KKN di desa sana nanti segera aku info kan ke mas Jaka."kataku semangat.

"Sekalian dek,ini aku kirim daftar nama-nama mahasiswa tersebut.Nggak terlalu banyak seperti di kampungku dulu, ini sekitar 10 orang saja."

"Iya kak! nanti sekalian aku cek nama mahasiswanya!"

"Makasih ya dek!"kata Mas Jaka.

"Iya Mas sama-sama, semoga masalahnya cepat terselesaikan!"aku pun mengakhiri telepon dari Mas jaka.

Hari masih siang,setelah aku pikir-pikir kenapa harus menunggu Nanti sore ?Sekarang aja aku ke kampus mencari informasi!

Iya benar.. aku pun segera beranjak menuju kamar, siap-siap ke kampus.Sebelumnya aku sudah menelepon Yola. Karena aku ingin dia juga membantu.

Tak berapa lama aku dan Yola sudah sampai kampus.Kami langsung menemui Pak Adam. Dia adalah pengurus kampus bagian kemahasiswaan.

"Jadi apa yang bisa bapak bantu?"kata panjang dengan wajah datarnya.Aku dan Yola sangat tegang, seumur-umur belum pernah menghadapi laki-laki yang jutek seperti ini.

"Kami mau tanya Pak, apakah nama-nama ini masuk dalam daftar nama mahasiswa di kampus ini? dan apakah mereka saat ini sedang KKN di desa s?"tanyaku agak gemetaran.

Pak Adam mengambil kertas berisi nama mahasiswa yang tadi sempat aku print dulu dan segera mengeceknya di komputer.Aku lihat Pak Adam mengernyitkan dahinya. Dia memasukkan nomor ID nama tersebut,tapi tidak terdeteksi.

" Maaf ya Mbak- Mbak, mereka tidak terdaftar dalam nama mahasiswa di kampus ini.Baik yang masih mahasiswa ataupun alumni, tidak ada nama mereka berdasarkan nomor ID nya." jelas pak Adam.

" Lalu bagaimana dengan jadwal KKN itu pak?"tanyaku.

"Setahu saya KKN terakhir itu bulan lalu dan sekarang sudah tidak ada karena persiapan ujian.Bukan begitu?" aku dan Yola hanya tersenyum.

Aku dan Yola pun segera berpamitan pada Pak Adam.Tanpa bertanya lagi pak Adam mempersilakan kami untuk pergi.Sepertinya beliau tidak kepo dengan urusan-urusan lain. Aku dan Yola segera meninggalkan ruangan pak Adam. Kami mencari cafe untuk makan siang sebentar.

"Apa pendapatmu tentang ini Ana?"tanya Yola.

"Yang pasti mereka sudah menyalah gunakan nama kampus kita untuk tujuan tertentu.Ini tidaklah benar, aku harus segera menelpon Mas Jaka!"aku pun merogoh ponsel di saku bajuku dan segera menghubungi Mas Jaka .

"Assalamualaikum dek! apa kabar ?Ada berita?" tanya Mas jaka yang jauh di seberang sana

"Waalaikum salam Mas ,aku ada info tentang orang-orang yang nyamar KKN di desa sebelah.Ternyata mereka bukan dari kampus ku, mereka hanya menggunakan nama kampus saja.Dan di kampus sudah tidak ada jadwal KKN lagi!"

"Sudah kuduga! baiklah dek, terimakasih infonya.Aku akan bicarakan ini langsung sama Pak lurah. Semoga semua dapat terselesaikan dengan baik!"kata mas Jaka.

"Amin..Semoga lancar ya mas, aku hanya bisa berdoa dari sini.Nanti kalau ada info lagi jangan lupa kabari aku!"aku pun mengakhiri panggilan ku pada mas jaka.

"Jadi gimana nih Ana? kita nggak ke kampung itu lagi?" tanya Yola.

"Kenapa ?kamu kangen ya sama Mas jaka? Ayo ngaku!"candaku.

"Apaan!ya enggaklah!"Yola pun tersipu malu.

Sepertinya ada sesuatu dengan nih anak?

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***