Karena ini rumah orang, dengan sungkan dan tak tahu malu aku memaksakan diri untuk meminta makan.
"Maaf ya kak, Sofia bilang aku harus mempunyai banyak tenaga sebelum membantunya berkomunikasi dengan kak Nadia dan mamanya."jelasku.
"Iya nggak pa pa.. biar kamu nggak lemes juga. Yang aku tahu sih gitu!" kata kak Nadia.
Aku pun dijamu makan malam oleh kak Nadia dan mamanya, begitu pula Yulia .Padahal masih sore tapi sudah makan malam saja.Aku makan dengan lahapnya karena masakannya memang enak sekali dan pas di lidah.Ternyata setelah kenyang jadi ngantuk, pengen sekali bobo tapi aku ingat aku harus menyelesaikan misi ku kali ini.
Setelah makan kenyang ,aku pun kembali ke ruang tamu di susul Yulia dan kemudian kak Nadia dan namanya .Sofia tersenyum melihatku, dia ingin segera dapat berkomunikasi dengan mamanya.
" Kamu sudah siap Ana?" tanya Sofia.
"Iya aku sudah siap!" jawab ku .
Aku pun menjadi media komunikasi antara Sofia dan mamanya .Sofia memintaku memegang tangan mamanya .Dia memegang tanganku yang satunya .
" Seperti ini ternyata!"batinku.Kini mama kak Sofia bisa melihatnya.
Saat Sofia memegang tanganku, aku merasakan getarannya mengguncang hebat pada tubuhku. Getarannya sangat dahsyat sehingga membuatku seakan akan memasuki ruang penjelajah waktu ,hingga beberapa saat aku menyadari bahwa aku sedang berada diantara dua dunia .
Aku tak bersuara ,hanya mendengarkan percakapan antara manusia dengan makhluk dunia lain.
"Mama... maafkan aku ,maafkan aku karena belum bisa membahagiakan Mama .Aku sudah mengikhlaskan semuanya, tapi keinginan untuk bertemu mama sangat kuat."kata kak Sofia.
"Pergilah nak, Mama juga ikhlas .Dan mulai sekarang Mama akan selalu mendoakan mu agar mendapatkan tempat yang luas di sana!" kata Mama Sofia.
"Terima kasih mama.. mama harus tahu, kecelakaan itu sebenarnya disengaja.Aku memang didorong oleh temanku ,namanya Puspa.Dia Putri kepala sekolah ,tapi mama tidak usah khawatir..seminggu setelah kejadian kecelakaan itu ,dia depresi .Ini semua salahnya yang tidak mau mengakui kesalahannya. Dia terjebak dengan ketakutannya sendiri .Mama.. Selamat tinggal! jalani kehidupan mama dan kak Nadia, aku akan tinggal di surganya Allah bersama papa dan nenek "kata Sofia dalam tangisnya .
"Ya nak, Mama selalu berdoa yang terbaik untukmu ,untuk papa dan juga nenekmu. Mama akan berjuang dalam kehidupan Mama saat ini bersama adik kamu, Nadia.Pergilah.. semoga kau bahagia di sana!" kata Mama Sofia.
"Terima kasih mama, terima kasih Ana..Ini semua karena kamu. Aku tidak bisa membalasnya ,hanya ucapan terima kasih yang bisa kuberikan padamu ."kata Sofia.
Aku pun mengangguk tanda setuju.Ternyata aku tak bisa mengatakan apapun .Mama Sofia pun melepaskan tangannya, kini kak Nadia yang berganti memegang tanganku.
"Kak Sofia.. Maafkan aku ya kak !"kata kak Nadia dalam tangisnya.
"Kamu tidak perlu minta maaf ,semua sudah terjadi.Yang penting sekarang kamu mau merawat Mama.Aku membutuhkanmu untuk menemaninya.Aku yang sudah seharusnya meminta maaf karena tidak bisa menjaga kalian dengan baik !" kata kak Sofia.
"Iya .. Aku janji padamu kak.Aku akan merawat Mama dengan sepenuh hati.Aku ingin Mama bahagia di sisa akhir hidupnya!" kata kak Nadia.
"Terima kasih Nadia!" kata Sofia.
Kini kak Nadia melepaskan tangannya ,begitu juga dengan Sofia.Tubuhku terasa lemas,tapi mataku masih bisa memandang keadaan sekitar. Seketika aku melihat ada cahaya putih yang menyinari Sofia .Sofia pun bangkit.
Dengan senyum dan melambaikan tangan, Sofia terbang mengikuti arah cahaya tersebut. Aku pun tersenyum memandangnya.Sejenak suasana hening, kami hanya diam terpaku satu sama lain.
Untuk mencairkan suasana,akupun berpamitan karena hari sudah hampir malam. Kak Nadia dan mamanya langsung berdiri dan langsung memelukku.Aku membalas pelukan mereka .
"Terima kasih Ana ,karena kamu kami sudah bertemu dengan Sofia. Sekarang kami lega dan juga kami menjadi semangat untuk bisa menjalankan kehidupan kami kedepannya!"kata Mama Sofia.
"Iya Ana..kami sangat-sangat berterima kasih padamu. Semoga Apapun yang kamu lakukan selalu diberkahi dan diridhoi oleh Allah!" kata kak Nadia.
" Sama-sama kak, ini semua sudah garis Allah. Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa yang terbaik untuk kita dan orang-orang di sekitar kita!" kataku sok puitis.
Aku dan Yulia bangkit dari duduk, kami berpamitan .Alhamdulillah ,semua sudah terselesaikan dengan baik. Yulia tidak bisa berkata apa-apa. Dia sangat syok melihat semuanya.
Meskipun Yulia tidak bisa melihat sosok Sofia, tapi secara langsung dia juga mendengar percakapan mama kak Nadia dengan Sofia.
Dalam perjalanan pulang, Yulia memegang tanganku dengan erat.Yulia masih belum bisa merilekskan tubuhnya ,kurasakan tangan Yulia sangat gemetar.Aku pun mengantar Yulia pulang ke rumahnya terlebih dahulu, karena khawatir terjadi sesuatu padanya.
" Kamu nggak papa kan Yul?" tanyaku.
Yulia hanya diam.
Begitu sampai rumahnya, aku mengajak Yulia duduk di sofa ruang tamu dan minta tolong pada asisten rumah tangga di sana untuk memberikan segelas air.Aku mencoba membacakan surat al-fatihah pada air tersebut , kemudian meminumkannya pada Yulia.
Setelah meminum air tersebut ,Yulia yang tadinya kaku sekarang mulai melemas.Yulia bersandar pada sofa di ruang tamunya.Aku memandangnya yang memegang tangannya.
"Sepertinya dia sudah mulai rileks,tubuhnya sudah tidak kaku lagi " batinku.
"Kamu sudah baikan yul?" tanyaku.
"Iya.. aku baik-baik saja !"Jawab Yulia.
"Baiklah! kalau begitu istirahatlah !aku akan pulang dulu. Sampai ketemu besok di sekolah!"pamit ku.
"Iya.. hati-hati di jalan!" jawab Yulia.
Aku pun beranjak pergi setelah berpamitan pada Mama Yulia.Sebenarnya Mama Yulia sangat khawatir dengan keadaan putrinya ,tapi aku sudah mencoba untuk menenangkannya.
"Nanti Tante tanya sendiri pada Yulia saat Yulia sudah nyaman dan tenang!" kataku.
" Maaf ya Ana , jadi merepotkan.Terimakasih sudah mengantar Yulia !"kata Mama Yulia.
"Sama sama Tante ,maaf tadi Yulia ingin ikut saya ke rumah teman sebentar!"kataku.
Aku pun pulang.Saat sampai rumah ternyata kakak sulung ku sudah menanti di depan pintu.Kakak sulung ku namanya Mas Wirya, kami hanya selisih 4 tahun. Sedangkan kakak keduaku namanya Mas Yongki, selisih umur kami hanya 2 tahun.Selama di rumah aku sangat dekat dengan kak Wirya.Saat ini kak Wirya kuliah semester enam di Universitas ternama di kota B.
" Kok malam dek pulangnya?apa ada pelajaran tambahan ?"tanya kakakku.
"Enggak ada Kak, tadi aku ada urusan sedikit di rumah teman, Maaf tidak memberi kabar sebelumnya!"jawabku.
"Jangan diulangi ya dek ,jangan lagi membuat khawatir orang rumah.Lain kali kalau ada urusan setelah pulang sekolah, kamu izin dulu !"kata Kak Wirya yang selalu perhatian padaku.
"Iya Kak, maaf.."jawab ku.
"Ya sudah ayo masuk! bersihkan diri kamu, setelah itu makan malam!" kata Kak Wirya lagi.
Aku pun bergegas masuk kamar dan membersihkan diri, setelah itu menemui keluargaku di meja makan.Kami makan malam bersama.Meskipun perutku masih kenyang, tapi aku tidak ingin mengecewakan keluarga baruku itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
senja
wah kirain kayak telepati ternyata kayak ngomong biasanya
2022-03-26
0
Nyai
novelnya bagus. tapi tolong penulisannya lebih dibenahi lagi, Thor..
setelah tanda baca WAJIB dikasih spasi. biar tulisannya gak mbrundul²
2022-01-15
0
S0odam_
sumpah aku baca nya merindingggg.
2022-01-07
0