mencuri ciuman

Sambil menggigit kecil bibir nya sendiri, Indra mempererat genggaman tangan nya pada kedua tangan inara.

mata nya menatap lurus ke arah mata bulat dan bening milik gadis di depan nya yang entah sejak kapan mulai mengisi hati nya.

Inara yang mendapat perlakuan dan tatapan tak biasa dari pemuda yang selalu berbuat usil pada nya, sedikit gelagapan dan merasa risih.

Sejenak inara tersadar lalu kemudian cepat cepat menarik tangan nya dari genggaman tangan Indra sambil celingak celinguk kanan kiri takut kalau kalau ada yang melihat. Dia gak mau ada yang salah faham dan kemudian memyebarkan gosip yang nggak nggak tentang mereka berdua.

" Iki opo to ndra..? kowe ojo ngerjai aku yo..!"

"( ini apa sih ndra...? kamu jangan ngerjai aku ya..!)"

Bibir mungil inara mengucap sambil mata nya melotot ke arah indra seolah memberi ancaman.

Sedangkan indra hanya tersenyum kecil.

namun sesaat kemudian dia mendaratkan kecupan kecil di pipi Kiri inara kemudian segera berlari meninggalkan gadis tersebut.

Inara yang tidak menyangka sama sekali akan mendapat ciuman dari musuh nya itu pun mendelik kaget saat merasakan benda basah dan kenyal mendarat di pipi nya. gadis itu mematung di tempatnya berdiri, Yang dia rasakan sekarang seolah tubuh nya terasa kaku dan tak bisa untuk di gerak kan.

"aaaaaaa........ "

Inara berteriak histeris sambil menangis. manakala dia menyadari bahwa baru saja mendapatkan ciuman dari Indra teman sekelas nya sekaligus musuh bebuyutan nya.

sedangkan sang pelaku sendiri sedang mencari tempat yang aman untuk bersembunyi dari kejaran gadis yang baru saja mendapat ciuman dari nya.

beberapa siswa yang mendengar teriakan dari inara segera berlari ke arah di mana sekarang Gadis itu sedang berjongkok menangis sambil menggosok pipi kiri nya hingga meninggalkan bekas memerah di sana.

" Ada apa ini...?"

Indah yang baru saja datang melihat beberapa anak yang sedang berkerumun di tempat inara berada. dia segera menerobos kerumunan para siswa tersebut.

" Nara... kamu kenapa. ?"

Indah berjongkok dan meraih bahu sahabat nya yang sedang menangis sambil menutupi wajah nya dengan kedua tangan nya itu.

" Nara... ada apa.. kenapa kamu nangis di sini..?"

karena tak mendapat jawaban indah mengulangi pertanyaan nya kepada inara sambil mengguncang bahu sahabat nya tersebut.

perlahan inara mengangkat kepala nya, dia menatap sendu sahabat nya itu. wajah nya sudah basah oleh ingus dan air mata. sedang pipi sebelah kiri nya memerah.

semua yang berada di sana menahan tawa begitu melihat wajah kacau Inara.

" Heii... bubar semua... bubarr..."

indah berseru menyuruh teman teman nya yang berkerumun di sana untuk bubar.

kemudian gadis itu merogoh saku rok sekolah nya untuk mengambil sebungkus kecil tisu yang biasa dia bawa kemudian dia berikan kepada inara.

" Bersihi dulu itu ingusmu Ra... jorok tau..!"

sambil menyerahkan bungkusan tisu indah berkata menyuruh agar sahabat nya itu membersihkan wajah nya yang kelihatan kacau.

" kamu kenapa sih Ra...?"

kembali indah bertanya kepada inara.

namun belum sempat inara memberi jawaban, suara bel berbunyi tanda masuk kelas.

para siswa segera berlarian menuju kelasnya masing masing termasuk indah dan inara yang juga berjalan dan memasuki kelas nya.lain hal nya dengan Indra yang masih bersembunyi di belakang kantin yang merupakan markas nya dengan teman teman nya selama ini. Remaja itu seperti kehilangan nyali untuk sekedar masuk ke kelas nya apalagi bertemu Inara.

Jantung nya tiba tiba berdebar lebih cepat dari biasa nya kala dia mengingat wajah shock gadis yang sudah sejak lama mengisi hati nya. oleh karena itu dia selalu mencari gara gara dengan inara supaya bisa selalu berurusan dengan nya.

" Aduch.... gimana ini... aku harus gimana...? kalau masuk kelas pasti akan bertemu inara.. kalau gak masuk ntar di kira bolos..dasar bodoh kamu ndra..bodoh. "

Indra mondar mandir sambil menggaruk kepala nya dan menggerutu sendiri.

Namun akhir nya dia memutuskan untuk masuk ke kelas dan mempersiapkan diri apabila inara akan memarahi atau bahkan memukul nya. dia gak mau di anggap pengecut oleh gadis pujaan hati nya tersebut.

Bu Lusi, Guru matematika memasuki kelas inara dan mengucapkan salam.

" Asalamu' alaikum dan selamat pagi anak anak.."

" wa'alaikumsalam selamat pagi juga bu...."

serempak seluruh isi kelas menjawab salam dari guru mereka.

" tok tok tok.. Asalamu' alaikum bu.."

terdengar pintu kelas di ketuk dan terdengar suara ucapan salam dari luar kelas.

semua mata menatap ke arah pintu.

" wa'alaikum salam..Indra.. kamu telat ya..?

cepat masuk..!"

Bu lusi menjawab salam sambil menoleh ke arah pintu dan mendapati Indra sedang berdiri di sana, kemudian segera menyuruh salah satu murid nya yang terkenal suka bikin ulah itu untuk segera masuk ke dalam kelas.

Indra bergegas melangkah masuk sambil menundukkan kepala nya. dia tidak berani menatap ke arah di mana bangku yang di tempati Inara, Sedang inara sendiri menatap nya dengan wajah yang merah padam antara rasa marah dan malu.

Bu lusi sedang memberikan penjelasan kepada murid kelas 3B tersebut tentang rencana acara perpisahan nanti setelah pengumuman hasil tes dan kelulusan murid murid kelas 3.

semua isi kelas mendengarkan penjelasan dari guru matematika itu dengan antusias.

Namun tidak dengan inara dan indra.mereka sama sekali tidak fokus akan penjelasan dari guru nya tersebut.

Indra nampak senyum senyum sambil menopang dagu nya dengan kedua tangan di atas meja, sedang Inara melamun memikirkan rencana nya untuk melanjutkan sekolah nya ke SMU dengan bermodalkan beasiswa.

setelah selesai memyampaikan semua penjelasan tentang rencana acara perpisahan, Bu lusi segera meninggalkan kelas. Suara para siswa riuh membahas tentang acara itu.

ke empat teman indra yang duduk di bangku terpisah pun menghampiri indra yang masih asyik melamun sambil sesekali tersenyum sendiri. ke empat nya saling berpandangan dan melempar tatapan dari satu dan yang lain nya seolah mereka saling bertanya, ada apa dengan teman mereka ini.

" Ndra. woee.. ndraa.."

Reno memanggil teman nya itu sambil melambaikan tangan nya di depan wajah indra.

Indra gelagapan.

" nga ngapain kalian di sini.."

dengan tatapan kebingungan dia balik bertanya kepada teman teman nya.

" yeee... di tanya malah balik nanya."

sahut Andi menimpali pertanyaan indra

" Bu lusi kemana..?"

bukan nya menjawab pertanyaan teman teman nya yang heran dengan tingkah nya.

indra justru celingak celinguk mencari keberadaan guru nya.namun saat dia mengarahkan pandangan nya ke depan kelas, justru wajah manis inara yang sedang tertawa dengan indah yang di dapati nya. indra terdiam dan tak sadar terus menatap kedua gadis remaja di depan sana sambil mengulum senyum. teman teman indra yang heran dengan keanehan sikap teman nya beberapa hari belakangan ini pun ikut mengarahkan pandangan ke arah inara berada.

" waduh...kayak nya ada yang lagi terpanah asmara nih.."

Doni berceletuk sambil mengalungkan tangan nya dari samping keleher indra yang merupakan sahabat nya sejak dari Sekolah dasar.

" hah.. a apa...siapa maksud kamu..?"

" bhhaaahaahaaa....."

serempak ke empat teman indra tak dapat menahan tawa melihat wajah teman nya itu yang nampak kebingungan gugup dan salah tingkah.

sedangkan indra hanya bisa tersenyum kecut sambil menunduk karena malu pada teman teman nya.

suara tawa Indra cs pun mengundang penasaran para siswa yang masih berada di bangku nya masing masing.mereka semua melempar tatapan seolah bertanya ada apa dengan kalian...?

keempat remaja itu kemudian menghentikan

tawa nya. tak ketinggalan inara dan indah juga menoleh ke arah mereka.kemudian sambil berpandangan kedua gadis itu sama sama mengangkat bahu nya.

"kenapa mereka..?"

tanya Indah pada inara

" Mboh... Ra usah ngurusi arek arek edan kae

.. Ayo neng kantin ae yo..!

"( gak tau. gak usah ngurusi anak anak edan itu... Ayo ke kantin aja yuk..!)

jawab inara sambil berdiri dari duduk nya dan melangkah keluar dari kelas. Indah pun bergegas mengejar sahabat nya itu yang seperti nya sudah melupakan kejadian tadi pagi yang membuat nya sampai nangis nangis karena ulah si indra... ya Inara sudah menceritakan kepada indah tentang kejadian tadi pagi. sambil melangkah mengejar sahabat nya itu indah tersenyum sendiri sambil menggelengkan kepala nya.

Terpopuler

Comments

Sindi S Mahulauw'Riry

Sindi S Mahulauw'Riry

Thrillernya bikin deg-degan, aku suka banget sama cerita ini!

2024-12-24

1

via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+

via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+

mampir thor 😆👉

2025-06-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!