Permintaan maaf

***

Kedua orang tua inara tersebut langsung panik dan kemudian bergegas meninggalkan ladang serta bu juminten yang berada di sana.

mereka berjalan menuju ke tempat yang di maksud oleh bu juminten, di mana beliau menemukan sepeda Inara.

Pak Ahim dan bu Asti saling berpandangan seolah mereka sedang berbicara dengan bahasa mata kemana harus mencari Inara.

" Pak Ahim..."

saat mereka sedang kalut karena bingung harus mencari keberadaan putri mereka kemana, tiba tiba ada suara seseorang memanggil Ayah inara tersebut.

kedua orang suami istri itu segera menoleh ke arah dari mana suara tersebut. nampak seorang laki laki paruh baya yang tak lain adalah pak Darto salah satu tetangga mereka turun dari sepeda motor supra yang di kendarai nya.

" Ini lagi pada ngapain..?"

pak Darto bertanya sambil berjalan menghampiri kedua nya.

" ehh..he.. pak Darto.. ini kami sedang mencari Anak kami pak, si Inara.. biasa nya pulang sekolah langsung nyusul ke ladang bantu bantu.. tapi udah sampai sore belum juga datang.. malah tadi bu juminten nemuin sepeda inara di sini tapi anak nya gak ada pak..."

sahut pak Ahim dengan raut wajah yang di penuhi kecemasan.

" Sebenar nya tadi saya mau ke rumah kalian untuk memberitahukan keberadaan inara... tapi kebetulan pas lewat sini melihat sampeyan dan bu Asti sedang kebingungan."

kemudian pak Darto menceritakan pertemuan nya dengan Inara di klinik pak mantri suryo. saat inara keluar dari klinik kebetulan pak Darto hendak masuk ke klinik tersebut untuk mengantar istri nya berobat.

Pak Ahim dan bu Asti yang mendengar cerita pak Darto pun sedikit lega setelah mengetahui kabar dan keberadaan putri nya tersebut.

" Terimakasih ya pak Darto atas informasi nya.."

ucap pak Ahim berterimakasih kepada tetangga nya itu.

" sama sama pak.."

pak Darto pun berpamitan kepada pasangan suami istri tersebut setelah menceritakan kondisi putri mereka.

" Ya sudah ibu pulang saja dulu.. biar Bapak yang beresi panenan dan perlengkapan kita di ladang bu juminten."

pak Ahim menyuruh istri nya untuk segera pulang lebih dulu dan mengecek keberadaan serta kondisi putri mereka.

" ya pak.. ya sudah ibu pulang duluan ya.."

setelah berucap demikian Bu asti segera melangkah berjalan menuju arah pulang.

Karena begitu mengkhawatirkan putri nya, bu Asti mempercepat langkah nya supaya cepat cepat sampai rumah.

Sedangkan di ruang tamu rumah sederhana mereka, Nampak inara sedang duduk di bangku panjang yang terletak di sana sambil menselonjorkan kaki nya dengan kedua lutut yang di balut perban.

sedangkan Farhan, nama pemuda yang tadi hampir menabrak inara masih berada di sana menemani gadis itu sambil menunggu orang tua inara pulang.

" Bapak dan ibu kamu biasa pulang nya jam berapa.. kok udah jam segini belum pulang..?"

sambil melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangan nya Farhan berucap pada gadis yang duduk di hadapan nya tersebut.

" Biasa nya sih sebelum Ashar udah nyampe rumah.. pasti mereka khawatir dan nyariin aku."

sahut inara.

Baru saja kedua remaja itu selesai berbicara terdengar suara Bu Asti dari depan pintu rumah yang memang di biarkan terbuka mengucap salam.

" Asalamu'alaikum..."

" wa'alaikumsalam.."

sahut inara dari dalam ruang tamu.

Bu Asti nampak bergegas melangkah memasuki Rumah, begitu mendengar suara putri nya menjawab salam dari arah ruang tamu rumahnya.

" Naraa.. kowe kenek opo nduk...?"

"( Nara... kamu kenapa nak..?)"

Bu Asti yang terkejut saat melihat kedua lutut inara di balut perban, setengah berlari menghambur ke arah di mana putri nya itu sedang duduk di bangku panjang ruang tamu rumah mereka.

Setelah menjelaskan dan meminta maaf kepada Orang tua Inara, Farhan segera pamit untuk pulang.

Bu Asti dan pak Ahim tidak menyalahkan Farhan atas apa yang telah terjadi justru mereka sangat berterimakasih karena telah membawa putri mereka untuk mendapat pengobatan sekaligus mengantar nya pulang ke rumah.

Sudah dua minggu sejak kejadian itu, dan selama itu juga inara tidak bisa berangkat sekolah dengan mengendarai sepeda seperti biasa nya. Indah... sahabat Inara sekaligus teman sebangku nya yang penasaran kenapa teman nya itu tidak masuk sekolah sehari setelah dia mengalami kecelakaan itu pun mendatangi rumah inara sepulang dari sekolah. Indah menawari sahabat nya itu untuk berangkat kesekolah bareng dengan nya.

Sebenar nya inara tak enak hati kepada indah tapi dia juga tak punya pilihan, karena tidak mungkin juga ayah nya yang mengantar jemput nya ke sekolah. sedangkan mereka tidak punya sepeda motor dan juga Ayah inara harus ke pasar pagi pagi sekali untuk menjual dagangan nya. juga harus ke ladang siang hari nya guna mengumpul kan barang dagangan yang harus di jual besok nya. Apalagi persiapan menjelang tes akhir sudah tinggal beberapa hari lagi.

Begitulah akhir nya selama tiga minggu itu indah dan inara berangkat kesekolah bersama sama. Dan luka di kaki inara pun sudah sembuh. Selama itu juga Indra yang biasa nya akan selalu menjahili Inara, dia tidak pernah mendekati gadis itu, bahkan yang biasa nya sekedar berjalan di samping bangku tempat duduk inara untuk kemudian pasti ada aja bagian dari diri inara yang akan menjadi sasaran keusilan tangan nya pun tak dia lakukan hingga teman teman indra terheran dengan perubahan sikap teman nya tersebut. namun indra hanya diam dan acuh ketika teman teman nya meledek dan mengatakan bahwa indra sudah jatuh cinta pada gadis yang sudah terkenal menjadi musuh bebuyutan nya itu.

Akhir nya murid murid kelas tiga dari SMP negeri Tunas mekar telah melewati tes akhir sekolah yang berjalan selama satu minggu lama nya. dan itu berarti tidak lama lagi acara kelulusan dan perpisahan murid murid kelas tiga akan di gelar.

Inara sedang berjalan menuju ke kelas nya saat tiba tiba dari balik pohon akasia tempat biasa Indra cs nongkrong, ada seseorang yang menarik tangan nya.

" akhh.."

gadis itu kaget karena tiba tiba ada yang menarik tangan nya.

namun sesaat kemudian dia melotot sambil memonyongkan bibir nya begitu mengetahui siapa yang telah menarik nya.

" Inara... Aku mau minta maaf.."

ucap seseorang yang kini berdiri di depannya. Gadis itu mengerutkan dahi nya.

" ini anak kenapa kok tumben memanggil nama ku dengan benar terus wajah nya kok kayak yang melow gini sih... atau jangan jangan dia sedang ngerjain aku ya.. "

Batin inara bermonolog sendiri.

" maaf untuk apa...?"

tanya gadis itu.

sambil menatap wajah gadis di hadapan nya

indra berkata

" untuk semua yang sudah aku lakukan sama kamu selama kita bersekolah di sini dan juga untuk semua keisengan ku sama kamu."

sejenak remaja 16 tahun itu menunduk dan meraih kedua tangan inara.

" kamu mau kan maafin semua kesalahanku..?"

Inara yang shock dengan perlakuan dan sikap indra yang tidak seperti biasa nya hanya melongo dan tak bereaksi apa apa.

Terpopuler

Comments

Taki

Taki

Jangan berhenti menulis thor, karyamu bisa memberikan inspirasi bagi banyak orang!

2024-12-24

1

iqbal nasution

iqbal nasution

lanjut

2025-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!