Beasiswa

*****

Bel tanda Berakhir nya jam pelajaran di sekolah telah berbunyi.Para siswa SMP negeri TUNAS HARAPAN nama sekolah di mana Inara belajar pun berebut untuk segera keluar dari kelas mereka masing masing.

Bangunan yang berdiri di atas tanah seluas kira kira tiga hektar itu sendiri mempunyai banyak ruangan kelas, karena di setiap tingkat kelas mempunyai lima ruangan kelas

kelas satu mempunyai lima ruang kelas, kelas dua juga mempunyai lima ruang kelas.

sedangkan kelas tiga, dimana sekarang Inara sedang berada di tingkat kelas tersebut justru mempunyai enam ruang kelas. Inara sendiri menempati ruang kelas 3b yang terisi sekitar empat puluh tujuh orang siswa. begitu pun kelas kelas yang lain kurang lebih juga terisi sekitar empat puluhan orang siswa. jadi kalau di hitung hitung kelas 1 dan 2 berjumlah sekitar 400 orang lebih siswa dan kelas 3 berjumlah sekitar 260 an orang siswa.

Inara berlari kecil menuju parkiran sekolah. namun sesampai nya di tempat dimana tadi pagi dia menaruh sepeda nya, tak dia temukan barang yang bagi nya sangat berharga tersebut. kepala nya celingukan mencari cari ke semua arah di tempat itu.sudah hampir setengah jam lama nya Inara mondar mandir kesana kemari tapi tak kunjung menemukan sepeda nya.

" nengdi yo.. mosok sepeda neng njero parkiran iso ilang.. mustahil enek maling nyolong sepeda elek.. sg apik akeh ki.."

"( kemana ya.. masak sepeda di didalam parkiran bisa hilang... mustahil kan ada maling nyuri sepeda butut.. yang bagus kan banyak..)"

Inara bergumam sendiri.

Parkiran sekolah sudah mulai sepi namun inara tetap tak menemukan barang yang dia cari . akhir nya dia memutuskan istirahat sebentar. gadis itu melangkahkan kaki nya menuju sebuah pohon akasia yang tak jauh dari tempat nya berdiri. disana ada sebuah bangku panjang yang biasa buat nongkrong anak anak cowok ketika jam istirahat.belum sempat inara duduk di bangku tersebut, lamat lamat telinganya mendengar obrolan beberapa orang siswa laki laki yang berjalan ke arah di mana kini diri nya berada. dan saat langkah mereka semakin mendekat..gadis itu mengepalkan kedua tangan nya expresi kemarahan tak dapat dia sembunyikan lagi. hidung nya kembang kempis karena mendengar obrolan empat orang siswa yang ternyata adalah teman sekelas nya itu mereka sedang membicarakan dan menertawakan inara yang kebingungan mencari sepeda nya.

anak anak itu sering membuat ulah dan inara lah yang sering jadi sasaran keisengan mereka ketika di dalam kelas atau pada waktu waktu tertentu seperti saat ini contoh nya.

" mbok deleh ng ndi mau sepeda e Ndra..?"

"(kamu taruh mana tadi sepeda nya ndra...?)"

celetuk salah seorang dari mereka

" tak tangsang ne ng wit rambutan mburi kantin..ben kwapok . "

" (aku taruh di atas pohon rambutan belakang kantin.. biar kapok..)"

" hahahaha.."

mereka berempat tergelak bersama. tanpa menyadari keberadaan orang yang sedang menjadi obyek kejahilan mereka mendengar semua yang telah mereka lakukan pada nya.

" heh...rupane kalian yo seng ngumpet ne sepeda ku.. dasar bajul.."

" ( heh... rupa nya kalian ya yang ngumpetin sepeda ku.. dasar buaya..)"

tanpa rasa takut sedikit pun inara berjalan menghampiri mereka yang tak menyadari keberadaan nya lalu kemudian menarik kerah baju salah satu siswa itu dari belakang. karena tak menyadari serangan tiba tiba dari Gadis yang sedang mereka bicarakan.tak ayal anak itu pun terjengkang ke belakang.

"gedebukk..."

teman teman Indra nama anak laki laki yang menjadi sasaran kemarahan inara terkejut reflek hendak menarik tangan teman nya itu dengan maksud supaya tidak jatuh ke belakang, malah justru ikut terbawa dan mereka bertiga menubruk tubuh indra.

"buwahhaha..."

Inara tak dapat menahan tawa nya menyaksikan anak anak itu bertumpuk dengan posisi tubuh indra berada paling bawah.

" Heh... dasar kunti.. kowe ki wes koyok jailangkung moro teko moro lungo.."

"( heh... dasar kunti.. kamu itu sudah seperti jailangkung.. tiba tiba datang tiba tiba pergi..)"

sambil di bantu teman teman nya untuk berdiri.. indra mengumpat Inara yang sedang berdiri tak jauh dari tempat nya sambil menertawakan nya. beberapa siswa yang masih terlihat di tempat parkir nampak memperhatikan mereka.

" bajul.. mbok balekno gak sepeda ku.."

"( buaya..kamu pulangin gak sepedaku..)"

ujar inara sambil berjalan menghampiri teman sekelas nya yang bernama Indra itu.

Indra berdiri dengan posisi kedua tangan bersedekap dan sedikit mengangkat dagu nya itu pun tersenyum mengejek ke arah inara. akan tetapi beberapa saat kemudian terdengar suara mengaduh dari mulut nya.

nampak tangan inara sedang menarik rambutnya di bagian bawah depan telinga..

ketiga teman indra melongo di tempat mereka berdiri..

" cepet kongkon konco konco mu jukuk sepeda ku gowo rene.. lak gak pengen jebol rambutmu.."

"( cepat suruh teman temanmu ambil dan bawa kesini sepedaku kalau tidak ingin tercabut rambutmu..)"

ucap gadis itu.

" ndang rek.. jukuk en sepeda e kunti iki.. gowo rene.. malah podo mlongo.."

" ( cepat brow.. ambil sepeda kunti ini bawa ke sini..malah pada melongo..)"

sambil meringis kesakitan indra memberi perintah pada teman teman nya..

ketiga teman indra itu pun segera bergegas ke arah kantin dan menuju ke bagian belakang kantin guna untuk mengambil sepeda butut milik inara yang telah mereka sembunyikan.

"Dasar.. bajul.."

"(dasar.. buaya..)"

sambil melepas jambakan tangan nya ke rambut indra, kaki gadis itu sembari menendang betis bagian depan kaki indra dan itu membuat teman nya itu mengaduh sambil reflek berjongkong memegangi kaki nya yang mana terasa sakit akibat tendangan dari inara.

" awh... kuntiii... awas ya.. "

anak laki laki itu geram sendiri karena meski pun sering di usili., tapi inara tidak pernah dapat di tindas nya.gadis itu tak pernah sedikit pun merasa takut atau seperti teman teman cewek lain nya yang bahkan ada yang sampai menangis karena ulah indra cs.

Tak menunggu lama, ketiga teman indra telah sampai ke tempat mereka dengan membawa sepeda milik inara.

" nich.. sepeda butut aja.. siapa juga yang mau.."

ujar reno salah satu teman indra sambil melempar sepeda itu ke depan inara.

" woeee..."

inara berteriak sambil mengarahkan kepalan tangan nya arah Reno.

dan anak laki laki itu justru menjulurkan lidah nya mengejek inara.

Namun kemudian dia tak mempedulikan teman teman nya itu lagi gadis itu segera mengambil sepeda nya dan bergegas mengayuh nya meninggalkan sekolahan yang sudah mulai sepi.

Terik matahari siang itu sama sekali tak di rasakan oleh inara. hati nya sedang bahagia karena dia terpilih sebagai salah satu peserta seleksi penerima beasiswa.sambil terus bersenandung inara mengayuh sepeda yang di naiki nya, hingga tanpa terasa telah sampai di depan rumah nya. Dengan sedikit tergesa dia menaruh sepeda nya kemudian berlari ke dalam rumah.

" Asalamu'alaikum... bu pak aku dapat beasiswa bu.. pak..."

suara nya memenuhi ruang tamu rumah nya.

Di dapur.. ibu inara yang sedang mencuci piring pun segera menghentikam aktifitas nya setelah mendengar suara putri nya.

" Alhamdulillah...pak.. anak kita dapat beasiswa pak.."

Asti, ibu inara berkata sambil tersenyum ke arah suami nya yang sedang duduk di dekat jendela sambil menikmati kopi buatan nya.

"ya Bu.. Alhamdulillah.."

sahut sang suami.

Inara yang tak menemukan keberadaan orang tua nya di ruang tengah dan ruang tamu rumah nya, berlari ke arah dapur dan begitu dia lihat ibu nya sudah tersenyum ke arah nya.. gadis itu langsung berlari kearah ibu nya dan memeluk nya.

" Alhamdulillah ndok.. jangan lupa terus bersyukur dan jangan takabur atas apa yang kita capai.."

sambil mengelus puncak kepala anak nya, wanita yang berusia kepala empat itu menasehati sang putri.

sedangkan Pak Ahim juga mengucap syukur sambil tersenyum memandang kearah anak dan istri nya tersebut.

Terpopuler

Comments

setetes tinta

setetes tinta

halo kk, mampir di cerita aku juga ya, semangat berkarya 😂

2024-12-25

1

🥔Potato of evil✨

🥔Potato of evil✨

Ngakak sampe perut sakit!

2024-12-23

1

iqbal nasution

iqbal nasution

next

2025-06-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!