BAB 2

Raut wajah Randa yang kaget seketika menjadi gusar. Tangan kekarnya bergerak cepat mencekal pergelangan tangan Nikita dan menyeret perempuan mandul yang merupakan istri pertamanya itu ke depan pintu keluar rumahnya.

"Mau apa kau kesini hah!? Berani-beraninya kau datang tanpa seizinku. Aku kan sudah bilang padamu, jangan sekali-sekali kau menemui Asyifa! Apa kau sudah gila hah!?" Randa membentak Nikita yang tak kalah garangnya menantang mata Randa dengan beringas.

"Iya, aku sudah gila! Kau yang menyuruhku jadi gila seperti ini. Dulu kau bilang kau hanya inginkan anak saja. Buktinya apa?! Kau malah tak mau menceraikan Asyifa! Kau pikir aku bodoh?!Membiarkan suamiku berpoligami seumur hidup!Aku sudah cukup bersabar Randa! Sekarang kau boleh pilih. Ceraikan Aku atau Asyifa!" Teriakan histeris Nikita yang penuh amarah dan emosi yang meluap-luap membuat Asyifa jadi tertegun.

Sikap Randa yang biasanya selalu lembut dan tak pernah kasar apalagi berteriak dengan suara lantang, cukup membuat Asyifa gemetar sambil memeluk erat anaknya Safina. Apalagi Nikita yang tadinya terlihat anggun dan elegant tampak berubah seperti harimau yang ingin mencakar-cakar Randa.

Nikita jadi menggila dihadapan Randa. Dia menyerang dan memukuli Randa sekuat tenaganya.

"Hentikan Nikita! Jangan bikin malu kau disini! Lebih baik kau pulang bersama ku, Ayo!? Ayo...,!" bentak Randa keras pada Nikita.

Dada Randa kian memanas karena merasa sangat malu dengan sikap Nikita yang seolah kemasukan setan. Apalagi saat beberapa bagian tubuhnya terasa sakit terkena pukulan tangan Nikita yang bertubi-tubi menghajarnya. Kesabaran Randa mulai habis, Ia sangat kesal dan marah pada Nikita.

"Aku tidak mau pulang! Aku akan tinggal disini! Ini rumahmu 'kan? Berarti ini rumahku juga! Aku juga istrimu! Aku berhak tinggal disini!" Teriak Nikita lagi melawan keinginan Randa.

Randa yang mendengar ucapan Nikita akhirnya sampai kepuncak kemarahannya.

Plak!

Sebuah tamparan keras dari Randa melayang dan mendarat tepat di pipi Nikita.

Suasana pun jadi hening seketika.

Asyifa melongo melihat kejadian cepat yang terekam jelas oleh penglihatannya. Dia tak menyangka, Randa ternyata bisa main tangan juga pada perempuan.

Nikita yang mendapat tamparan keras dari Randa, terlihat menangis terisak-isak sambil memegangi sebelah pipinya yang terasa panas. Wajah cantiknya tampak memerah menahan rasa malu karena ditampar oleh Randa suaminya didepan madunya sendiri.

"Dasar manusia tak punya hati! Kau jahat! Kau tega mas..., kau tega menamparku hah...,!?huu...,huu...,huu...," jerit tangis Nikita meledak bercampur diantara sumpah serapahnya memaki Randa yang masih tersulut emosi.

"Diam...,!" Tangan Randa terangkat sekali lagi hendak menampar Nikita yang bergidik ngeri melihat amarah Randa.

"Mas Randa! Udah mas, udah! Jangan pukul mbak Niki lagi! Kasihan dia mas! Kasihan mbak Nikita!" Asyifa kali ini tak mau tinggal diam. Dia pun mencoba mencegah aksi Randa yang nyaris gelap mata.

Nalurinya sebagai perempuan tak tega melihat Nikita di tampar oleh Randa sekali lagi. Dia tak sanggup melihat kekerasan yang terjadi didepan matanya. Meskipun Nikita tidak bermaksud baik terhadapnya, tapi ia tahu bagaimana perasaan seorang perempuan. Nikita pasti banyak menderita selama ini.

"Jangan sok-sok jadi pahlawan kesiangan kamu ya!? Aku tahu apa mau mu Asyifa! Kau mau dianggap perempuan baik di depan mas Randa bukan !? Dasar ular betina kau!" Nikita justru berbalik menghardik Asyifa dan menuduhnya sebagai perempuan yang tak baik.

Asyifa tertegun mendengar ucapan Nikita yang tajam. Niatnya untuk membela Nikita jadi urung seketika. Padahal dia benar-benar kasihan pada Nikita tanpa ada niat buruk sedikitpun.

Emosi Randa yang sempat surut mengikuti keinginan Asyifa, jadi terpancing kembali karena perkataan Nikita yang menghina Asyifa. Jemari tangannya melesat cepat menangkap pergelangan tangan Nikita.

"Ocehan mu lama-lama membuatku muak Nikita! Keluar! Keluar kau dari sini! Ayo kita pulang!" Bentak Randa menyeret Nikita sekuat tenaganya.

Nikita meronta berupaya melawan tenaga Randa yang kuat. Tarik menarik sesaat terjadi diantara mereka.

"Aku tidak mau! Aku mau disini! Jangan paksa aku mas! Aku tidak mau pulang! Aku mau anak itu! Ambil anaknya mas! Bawa anaknya pulang mas! Kamu janji 'kan, kamu janji padaku mas! Mas Randa...,! Hu..., hu...,hu...,!" Nikita menjerit histeris tanpa henti saat tangan kekar Randa berhasil menyeretnya keluar pintu rumah tanpa mempedulikan jerit tangis Nikita yang mengundang banyak tetangga serta orang yang lewat didepan rumah itu.

Mereka hanya saling pandang memberi isyarat dan berbisik-bisik satu sama lain menyaksikan Randa yang mendorong Nikita untuk masuk ke dalam mobil yang parkir di pekarangan rumah itu secara paksa.

Dari dalam rumah, tanpa berani memperlihatkan dirinya sedikitpun keluar rumah, Asyifa hanya memandangi kepergian Randa yang tanpa bicara ataupun permisi pergi bersama Nikita.

Asyifa terpaku sejenak menahan rasa perih yang menyusup hatinya hingga bayangan mobil yang membawa suaminya Randa hilang tak terlihat lagi.

Apa yang ia alami hari ini bagai mimpi buruk yang akan mengawali penderitaan hidupnya dihari esok.

Asyifa mendekap Safina anaknya yang masih bayi dengan penuh rasa sedih dan kecewa.

"Maafkan mama Safina. Mama adalah perempuan bodoh yang telah memberi kehidupan yang buruk untukmu anakku." gumam Asyifa lirih disela rintik air mata yang makin deras mengucur dipipinya.

Asyifa menyusut derai air matanya berulangkali. Namun air mata itu tak kunjung berhenti. Air matanya justru semakin deras saat ia memandangi wajah cantik Safina yang ada dalam pelukannya.

"Maafkan mama Safina sayang. Maafkan mama nak," rintih Asyifa kemudian terduduk lemas bersimpuh dilantai sembari menangis tersedu-sedu memeluk anaknya Safina dengan erat.

Suasana rumah Asyifa yang tadinya terasa ramai dan panas oleh jeritan dan teriakan, perlahan berubah terasa sepi dan dingin serta mengharu biru oleh tangisan Asyifa yang meratapi nasibnya.

Para tetangga pun sudah mulai bubar menyisakan beribu gosip yang kini mulai bertebaran tentang keluarga Asyifa. Banyak diantara mereka yang tak tahu apa-apa, justru memvonis Asyifa sebagai pelakor! Wanita simpanan! Perempuan penggoda suami orang! Bermacam fitnah dan tudingan mulai bermunculan menghujat Asyifa.

Perlahan, malam merambat turun menyelimuti awan yang telah mulai menghitam di ufuk barat. Gelapnya malam kian bergulir cepat diiringi rintik hujan gerimis di malam yang sunyi itu.

Asyifa menarik selimut tebalnya dan menutupi tubuh mungil Safina dengan hati-hati.

"Tidurlah nak, malam ini papamu mungkin takkan pulang. Kamu gak boleh rewel ya..., uhm..., sayang mama." Asyifa mengecup dahi Safina dengan lembut.

Perlahan ia turun dari pembaringan dan berjalan ke kamar mandi. Waktu sholat isya sudah berlalu beberapa menit yang lalu. Asyifa segera mengambil wudhu untuk menunaikan kewajibannya sebagai umat Islam.

Didalam kamar, Asyifa melaksanakan sholat fardhu isya dengan khusyuk.

"Ya Allah ya tuhanku, berikanlah ampunan pada hambamu ini. Kuatkanlah hatiku dalam menghadapi segala cobaan hidupku ini Ya Allah. Aku insan mu yang biasa, yang tak luput dari salah dan dosa. Tabahkan hati hamba mu ini Ya Allah." Secercah doa tak luput ia panjatkan pada sang pencipta.

Asyifa meraup wajahnya dengan kedua telapak tangan yang tertutup mukena putih yang ia kenakan sebagai tanda ibadahnya telah usai.

Air mata kembali jatuh dipipinya. Asyifa kembali menangis tersedu-sedu sambil duduk diatas sajadah yang terbentang meratapi nasib dan derita yang baru saja ia hadapi.

Biasanya, jika Randa tak pulang satu atau dua hari, ia tak merasakan sakit hati ataupun sedih. Selama ini Asyifa diberitahu Randa jikalau dia dinas keluar kota. Namun kali ini, Asyifa sudah mengerti. Randa takkan pulang, karena saat ini dia pasti sedang bersama istri pertamanya Nikita. Suatu kenyataan yang sangat menyakitkan hati dan menghancurkan perasaan Asyifa.

.

.

.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺтяιƒα🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ

𝐕⃝⃟🏴‍☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺтяιƒα🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ

secangkir /Coffee/ vote mluncur oma

2024-12-26

2

langkitang

langkitang

belum bisa nyalahin siapa saat ini..

2025-01-27

2

✎ᝰ.𝐓ιαchan☆⋆。𖦹°‧

✎ᝰ.𝐓ιαchan☆⋆。𖦹°‧

Jadi serba salah mau bela siapa ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ Nikita kasian banget karena dia juga seorang istri yg berharap menjadi seorang ibu, Randa juga di sini gak salah karena Nikita seenaknya, Asyifa juga gak salaaah karena dia gak tau apa apa😭😭🫵🏻

2024-12-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!