JANGAN AMBIL ANAK KU
DUA TAHUN YANG LALU.
"Terserah kamu mas, kamu mau menikah dengan gadis mana. Yang jelas, jika dia hamil dan melahirkan kelak, kamu ceraikan dia, lalu kamu ambil anaknya. Biar aku yang asuh anak itu." ucap Nikita frustasi.
Kanker kista yang di idap Nikita membuat ia rela melepas suaminya Randa untuk menikah lagi dengan harapan bisa memiliki seorang anak walaupun itu dari rahim perempuan lain.
Nikita dan Randa pun sepakat memilih Asyifa yang lugu dan polos untuk menjadi istri kedua Randa.
Kedua orang tua Asyifa yang tidak tahu jika Randa sudah memiliki istri, memaksa Asyifa untuk menikah dengan Randa.
Saat Asyifa telah melahirkan seorang bayi perempuan cantik bernama Safina, Randa berubah pikiran. Dia tidak mau menceraikan Asyifa.
Hal itu membuat Nikita naik pitam. Dia pun mendatangi Asyifa dan mengakui bahwa ia adalah istri pertama Randa.
.
.
KISAH DIMULAI DARI SINI.
Hari itu, adalah hari paling terburuk dalam hidup Asyifa. Kehadiran seorang wanita cantik bernama Nikita yang mengaku sebagai istri pertama dari suaminya Randa, telah membuat bumi yang ia pijak bergetar hebat. Langit seolah runtuh menimpa kepalanya.
Seluruh tubuh Asyifa gemetaran dan nyaris limbung roboh ke lantai. Untung saja dia masih bisa bertumpu pada palang pintu, menahan tubuhnya agar tak jatuh pingsan didepan pintu masuk rumahnya sendiri.
Perlahan, Asyifa menelan air ludah yang terasa mencekal tenggorokannya dengan susah payah. Jemari tangan kanannya meremas bagian atas dada sebelah kirinya kuat.
Dia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan wanita cantik berpenampilan elegant yang saat ini berdiri tepat dihadapannya.
Keraguan dan kebimbangan masih menyelimuti hati Asyifa saat Nikita memperlihatkan sepasang buku nikah padanya.
"Kamu lihat sendiri 'kan..., di buku nikah ini tertulis dimana..., dan kapan tanggal pernikahanku dengan Mas Randa. Aku menikah dengannya sudah lebih dari lima tahun loh..., jadi sudah jelas bukan, aku..., istri pertama mas Randa dan kau..., istri keduanya." cetus Nikita bersikap setenang mungkin dengan gaya bicaranya yang teramat sinis.
Asyifa menyusut air matanya cepat dan memandang Nikita dengan perasaan remuk redam. Sekuat apapun dia dalam mengarungi kehidupan, ia tetap wanita lemah yang punya perasaan. Hati istri mana yang tidak hancur jika suami yang ia percaya selama ini sebagai suami yang baik, ternyata sudah membohonginya.
Randa yang ia pikir selama ini mencintainya, ternyata sudah punya istri sebelum menikah dengannya. Yang lebih menyakitkan lagi, kedok Randa terbongkar setelah Asyifa melahirkan anak pertama mereka yang baru berumur beberapa bulan.
Kenapa Nikita baru datang sekarang menjelaskan segalanya pada Asyifa? Kehadiran Nikita seolah ingin menghancurkan pernikahan Asyifa yang baru saja ingin ia terima dengan ikhlas sebagai takdir terbaik dalam hidupnya setelah kelahiran Safina anak dari Asyifa dan Randa.
Tapi Asyifa salah, nyatanya itu adalah takdir terburuk yang tak pernah ia bayangkan akan menimpa hidupnya saat ini.
"Sudahlah Asyifa..., kamu gak usah sedih..., Kamu itu masih muda lho..., kamu masih bisa cari suami yang baru, yang lebih ganteng, muda, atau..., mungkin yang lebih kaya dari mas Randa." tutur Nikita membujuk Asyifa dengan mulutnya yang terdengar manis namun menyakitkan perasaan Asyifa.
"Maaf Mbak, apapun kata mbak, aku gak bakalan percaya. Kalau mbak memang istrinya, tunjukan sama saya bukti-bukti yang lain. Bisa saja buku nikah itu buku nikah palsu!" Asyifa masih berharap semua itu adalah kebohongan Nikita semata.
Harapan Asyifa ternyata hanya harapan semu belaka. Asyifa makin tak bisa berkata apa-apa saat beberapa lembar foto Nikita dan Randa sedang memakai pakaian pengantin terpampang jelas ketika Nikita memperlihatkan foto-foto itu ke matanya.
"Sudah jelas bukan? Masih nggak percaya?" Seulas senyuman manis namun penuh ejekan terukir di bibir Nikita yang merah merekah berhiaskan lipstik.
Sejenak matanya beralih memandang kedalam rumah yang di tempati Asyifa yang sederhana dengan pandangan menyelidik. Ekor matanya bergerak liar seolah mencari sesuatu kedalam setiap penjuru rumah yang terlihat sepi dari balik tubuh Asyifa yang menghalangi separuh penglihatannya untuk melongok kedalam rumah. "Oh iya..., kamu sudah punya anak ya, sama mas Randa. Boleh aku lihat anakmu tidak?" Nikita sangat antusias untuk melihat wujud anak perempuan yang baru empat bulan dilahirkan Asyifa.
Asyifa sontak kaget dan membentangkan kedua tangannya menghalangi pergerakan Nikita yang terlihat hendak menerobos masuk kedalam rumahnya.
"Maaf mbak, anakku lagi tidur. Aku tidak suka mbak masuk ke rumahku seenak perut mbak." Asyifa jadi tersinggung dengan sikap Nikita yang lancang ingin masuk kedalam rumahnya.
"Eh, dengar ya Asyifa! Uang yang dikasih Randa untuk belanja kamu dan anakmu itu, separuhnya aku yang kasih. Rumah ini dia beli juga pake uangku. Kamu gak punya hak untuk ngelarang aku masuk kedalam rumah ini. Awas kamu, minggir, minggir...!" Nikita ngotot, memaksa untuk tetap masuk kedalam rumah.
Dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh Asyifa yang menghalangi pintu masuk hingga Asyifa terjerembab jatuh terjungkal kebelakang.
Brak!
Suara pintu yang terkena hempasan tubuh Asyifa yang jatuh terjungkal terdengar keras membentur dinding tembok rumah membuat si bayi mungil Safina yang tertidur lelap jadi terbangun.
"Oak..., oak..., oak...,!" Suara tangis Safina yang keras dari dalam sebuah kamar, membuat hasrat Nikita semakin besar untuk melihat anak itu.
Langkah kakinya terayun cepat setengah berlari menuju kamar tidur dimana suara bayi itu berasal. Bola matanya berbinar-binar saat menemukan sosok bayi perempuan mungil yang lucu dan menggemaskan tampak menangis didalam sebuah box tidur bayi. "Oh..., lucunya kamu. Sini gendong sama mama sayang." Nikita bergegas hendak meraih tubuh Safina namun keburu terhalang oleh tangan Asyifa yang telah bergerak cepat mengambil anaknya dari dalam box bayi.
"Mbak jangan macam-macam ya. Mbak bukan mamanya. Sampai kapanpun, anakku cuma punya satu mama. Mamanya aku, aku ibunya, bukan mbak!" Teriak Asyifa marah.
Asyifa tampak gemetar menahan emosi. Ia memeluk tubuh Safina anaknya erat dalam dekapannya.
Sikap Nikita sangat mencurigakan, Asyifa takut ada sesuatu yang jahat dalam benak Nikita. Rasa cemas dan panik, terlihat jelas di wajah Asyifa saat tangis Safina masih terdengar dalam dekapannya. "Cup,cup sayang, ini mama." bujuk Asyifa di sela tangis Safina yang menggema memekakkan telinga.
Nikita termangu di tempatnya berdiri. Pemandangan Asyifa yang tengah menggendong sambil membujuk bayinya yang sedang menangis membuat hati Nikita terasa pilu. Selain berparas cantik dan masih muda, Asyifa beruntung terlahir sempurna bisa melahirkan anak dan menjadi seorang ibu.
Nikita sangat iri padanya, ia juga ingin seperti Asyifa. Menjadi ibu dan istri yang sempurna untuk suaminya Randa."Asyifa, aku akan kasih kamu rumah, mobil, juga uang yang banyak asalkan kamu mau memberikan anakmu padaku. Biarkan aku jadi ibunya. Kamu bisa hidup senang dan punya anak lagi kapanpun kamu mau. Kamu mau ya," bujuk Nikita lagi membuat Asyifa kaget bukan kepalang.
Pelukan Asyifa makin kuat memeluk anaknya Safina. Ucapan Nikita sudah tak masuk akal menurut Asyifa. Perempuan cantik berpenampilan elegant dihadapan nya itu terlihat sudah tak waras dimata Asyifa.
"Asyifa, Asyifa...!" Mendadak suara Randa terdengar lantang dari arah pintu masuk rumah memanggil Asyifa, mengagetkan Nikita yang langsung berubah pucat pasi seperti orang ketakutan.
"Ya mas, aku dikamar." sahut Asyifa tak kalah kerasnya.
Asyifa berniat hendak keluar kamar menyambut suaminya pulang tapi Nikita telah lebih dahulu melangkah keluar menyongsong Randa ke pintu masuk membuat pria berumur tiga puluh lima tahun itu terkejut setengah mati.
"Nikita?!" Randa melotot melihat keberadaan Nikita istri pertamanya yang tiba-tiba muncul dari dalam kamar yang ditempati istri keduanya Asyifa.
Apakah yang terjadi selanjutnya? Apakah Asyifa mau memberikan anaknya pada Nikita?
.
.
.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
🟢 𝐀⃝🥀MEI_HMMMM 🏘⃝Aⁿᵘ
oh omaa aku mampirr..
cerita buat penasaran
2024-12-23
4
Reogkhentir
Remuk redam hati ini bagai kristal yang terhempas ditanah dengan sikapnya air mata tak kuasa mengalir dari pelupuk mata entah dosa apa yang telah ku perbuat padanya....... Ya Allah kuatkan lah hati hamba ini berikan rasa sabar yang lebih pada hamba serta ikhlas dalam menghadapi semua ini
2024-12-23
2
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺтяιƒα🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ˢ
book baru nabung chap dlu ya oma/Chuckle/
2024-12-22
5