Surya sungguh merasakan kegamangan yang luar biasa, dia ingin sehat kembali. Dia ingin memiliki harta yang banyak, dia ingin membalaskan dendamnya terhadap Juragan Karya.
Akan tetapi, rasanya untuk bersekutu dengan iblis sangatlah tidak mungkin. Namun, jika tidak melakukannya, sudah dapat dipastikan jika sebentar lagi dia pasti akan mati.
Karena dia sudah merasakan badannya seperti remuk redam, dia merasa jika ajalnya tidak akan lama lagi. Jika dia mati sia-sia, maka dia merasa baktinya kepada ibunya tidak ada.
Dia sungguh ingin membalaskan dendam terhadap Juragan Karya, dia ingin membuat pria itu sengsara dalam seumur hidupnya.
Akan tetapi, dia masih gamang. Karena jika dia bersekutu dengan iblis, maka Tuhan pasti akan murka terhadap dirinya. Namun, jika dia bersekutu dengan iblis, apa pun yang dia inginkan pasti akan dia dapatkan.
"Jika aku bersekutu dengan iblis, apakah wajahku bisa tampan? Apakah tubuhku akan sempurna kembali?" tanya Surya yang sadar kalau dirinya memiliki bekas sayatan luka di pipinya.
Dia juga merasa kalau dirinya hidup, sepertinya dia akan lumpuh. Kakinya dan bahkan tubuhnya dipukuli dengan sangat keras oleh Juragan Karya, dia merasa tulangnya remuk semua.
"Bukan hanya bisa tampan, tetapi kamu bisa menjadikan wanita manapun sebagai istri kamu. Setiap wanita yang kamu inginkan pasti akan menjadi milik kamu," jawab Aki Jambrong.
"Benarkah?"
"Ya, kamu bahkan bisa memperdaya Juragan Karya melalui anaknya. Kamu bisa membuat anaknya itu bertekuk lutut kepadamu, Surya."
Surya mengganggukan kepalanya tanda setuju dengan apa yang dikatakan oleh kakek tua itu, dia bisa memperdaya Juragan Karya lewat anak dan juga istrinya.
Surya bahkan kini sudah mulai berpikir kalau dia akan membuat anak Juragan Karya jatuh hati kepada dirinya, dia juga akan membuat istri dari Juragan Karya bertekuk lutut kepada dirinya.
Agar nantinya terjadi pertengkaran di antara Juragan Karya, istrinya dan juga anaknya. Hal itu pasti akan sangat menyenangkan, pikir Surya. Baru membayangkannya saja sudah membuat Surya tersenyum lebar.
Juragan Karya membuat cara yang licik dengan memerkosa ibunya, kini dia juga ingin menggunakan cara yang licik untuk membalas dendam kepada pria paruh baya itu.
"Baiklah, aku mau bersekutu dengan iblis. Lalu, apa yang saat ini aku harus lakukan?"
"Pertama-tama aku akan mengobati luka di seluruh tubuh kamu terlebih dahulu, setelah itu kita akan melakukan ritual pemanggilan iblis," jawab Aki Jambrong.
"Tapi, untuk syaratnya apa saja? Karena aku saat ini tidak mempunyai apa-apa?"
"Gampang, untuk ritual pemanggilan iblis akan aku lakukan untukmu. Karena aku begitu kasihan kepadamu, tapi setelah berhasil, kamu harus memberikan tumbal. Tentunya jika nanti kamu sudah sembuh, sudah sehat dan jika udah bisa bertemu dengan iblis penghuni hutan terlarang, maka kamu harus mencari tumbal kamu sendiri."
"Maksudnya? Aku harus membunuh orang kan, ya?"
Surya sungguh takut jika memang dia harus membunuh manusia lainnya, tetapi demi kesembuhannya, demi keinginannya, demi kebutuhannya Surya rela melakukannya.
Jika ada manusia yang terjepit dan sulit untuk ditolong, maka manusia itu tentunya akan menerima syarat apa pun agar bisa selamat dan bisa melanjutkan hidupnya dengan layak.
"Ya, kamu harus membuat orang terbunuh. Ingat, kamu harus meminum darahnya sebelum kamu melemparkan jasad orang tersebut ke hutan terlarang ini."
Surya sebenarnya merasa ngeri dengan apa yang dikatakan oleh kuncen gunung terlarang tersebut, tetapi mau tidak mau dia harus melakukannya.
Ini demi balas dendamnya kepada Juragan Karya, dia rela menjadi sekutu iblis agar dendam ibunya terbalaskan. Surya berpikir kalau dia membalas apa yang sudah terjadi, maka hidup ibunya di pusara terakhirnya akan sangat nyaman.
"Kalau misalkan aku tidak meminum darahnya, apa yang akan terjadi?"
Surya takut kalau dengan dia meminum darah justru dia akan mati sia-sia, bukannya akan sembuh seperti yang dia harapkan.
"Wajah kamu akan tetap buruk rupa, kalau masalah harta pasti bisa kamu dapatkan."
Kalau wajah Surya buruk rupa, tentunya dia tidak bisa menggaet anak dan juga istri dari Juragan Karya. Itu hanya akan sia-sia walaupun memiliki uang yang banyak.
"Baiklah, tolong bantu saya Ki," pinta Surya pada akhirnya.
Di malam gelap dengan pencahayaan minim, Surya dan juga ki Jambrong melakukan ritual penyembuhan tubuh Surya yang penuh dengan luka.
Surya pertama-tama dimandikan terlebih dahulu dengan menggunakan air kembang 7 rupa, setelah itu dia dibaringkan di atas dipan kayu.
Ki Jambrong lalu mulai menyiapkan ritual untuk penyembuhan tubuh pria itu, di ruangan yang kecil itu sudah ada dupa berisikan kemenyan yang dibakar.
Tak jauh di sana ada juga kembang 7 rupa, bahkan ada ayam cemani yang sudah disiapkan untuk ritual malam ini.
"Sudah siap?" tanya Ki Jambrong.
"Siap, Ki."
Surya berkata dengan mantap, karena niatnya untuk membalaskan dendam terhadap Juragan Karya sangatlah besar.
Ki Jambrong tertawa, lalu pria itu mulai membaca mantra. Setelah beberapa saat dia membaca mantra, ki Jambrong memotong ayam cemani dan menempatkan darahnya pada wadah kecil.
"Duduk dan minumlah," ujar Ki Jambrong.
Rasa mual langsung mendera dalam seketika, karena ternyata dia harus meminum darah ayam cemani tersebut.
Ini adalah pertama kalinya dia melihat darah yang lumayan banyak dan harus dia minum, kalau saja tidak ingin sembuh rasanya dia ingin kabur saja dari sana.
"Jika ingin sembuh, maka cepat minum agar aku bisa mentransfer energi untuk menyembuhkan luka di seluruh tubuhmu."
Surya menganggukan kepalanya tanda setuju, karena memang saat ini dia ingin cepat sembuh dan ingin kembali sehat seperti sedia kala.
"Iya, Ki."
Surya berusaha untuk bangun dengan rasa sakit yang luar biasa, tak lama kemudian dia meminum darah ayam cemani tersebut. Pria itu sampai muntah-muntah, Karena tidak tahan dengan bau amis yang begitu menguar.
"Hahahahaha, tahan sebentar lagi."
Ki Jambrong duduk di belakang Surya, lalu dia membaca mantra dan memukul punggung Surya dengan kedua telapak tangannya.
"Argh!" teriak Surya karena dia merasakan energi panas yang luar biasa masuk ke dalam tubuhnya.
Dia tidak menyangka kalau rasanya akan sesakit ini, baru kali ini dia merasakan kesakitan yang sangat luar biasa menerpa tubuhnya.
"Tahan, sebentar lagi kamu akan sembuh."
Surya sampai berpegangan pada kayu yang ada di sana, sungguh ini bagi dirinya sangat menyakitkan. Tak lama kemudian dia tidak sadarkan diri.
"Dasar cemen," ujar Ki Jambrong kala melihat Surya yang pingsan karena tak bisa menahan rasa sakit yang dia dera.
Seharusnya pria itu bisa menahan rasa sakit tersebut, bukannya malah pingsan seperti itu. Benar-benar tidak terlihat seperti pria sejati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Reni
Waduhhhh semudah itu untuk membuat Surya mengabdi penghuni hutan larangan, dendam membuat buta hati
2025-02-23
1
neng ade
demi membalaskan dendam nya pada juragan Karya atas kematian ibu nya akhir nya Surya mau juga menerima syarat nya
2024-12-26
0
Itha Tha
makin seru aj ..lanjuttt 💪
2024-12-24
0