Sebuah Kerinduan

Fang Wei hanya berharap jika seseorang yang dilihatnya sebelum ia kehilangan kesadaran tidak berniat buruk dan berharap diselamatkan.

Seseorang itu masih tersenyum hangat, ia memeriksa kondisi tubuh Fang Wei sebelum menggeleng pelan. Tidak lama kemudian ia melambaikan tangannya di udara memunculkan sebuah botol giok dan mengambil satu pil darinya lalu memasukkannya ke dalam mulut Fang Wei.

Selesai melakukan itu ia lalu duduk di bersila di hadapan Fang Wei dan kembali memunculkan sebuah pedang dari ayunan tangannya, pedang itu sangat unik. Karena dari sarung pedang bahkan bilah pedangnya berwarna hitam segelap malam.

Pedang itu bergetar sebentar setelah di keluarkan dari sarungnya sebelum perlahan pedang itu diselimuti aura hitam dan terdengar suara pria tau darinya.

"Hei, dia tidak mati 'kan?" Tanya suara dari pedang itu.

"Biarpun dia mati, aku pastikan akan membawa jiwanya kembali!" Seseorang itu tersenyum percaya diri.

"Kau terlalu sombong untuk seukuran manusia tua!" Lagi-lagi pedang itu bersuara namun hanya pemiliknya saja yang bisa mendengarnya.

"Si tua Xiao! Beraninya kau meninggalkanku tadi! Sebagai gantinya, hidangkan untukku makanan lezat!" Seorang gadis dengan pakaian merah muncul di mulut goa dan menunjuk pemuda dengan pedang hitam tadi.

"Kau tidak punya hak untuk perintahmu." Pemuda itu menjawab acuh, ia bahkan tidak menatap gadis itu.

"Kau! Si tua menyebalkan!" gadis itu menunjuknya geram.

"Aku termasuk masih muda dibanding kau!" Pemuda itu tertawa seraya melirik gadis itu yang kini melototkan matanya.

Gadis itu menghentakkan kakinya ke tanah sebelum pergi meninggalkan mulut goa seraya komat-kamit seolah mengutuk ucapan pemuda tadi.

Tidak lama setelahnya, Fang Wei pelan-pelan memperoleh kembali kesadarannya. Ia membuka matanya perlahan dan samar-samar melihat sosok pemuda yang tersenyum hangat di depannya.

"Apa tubuhmu lebih baik sekarang?" pemuda itu bertanya sambil membantu Fang Wei bersandar kembali di batu.

Fang Wei mengepalkan tangannya mencoba mengetes kondisi tubuhnya, Fang Wei secara samar merasakan jika sudah tidak ada lagi sensasi terbakar oleh racun walau tubuhnya masih terasa lemas.

"Terima kasih atas bantuan anda, Senior! Aku akan membalasnya setelah kondisiku lebih baik." Fang Wei memberikan hormatnya.

"Itu tidak perlu, lagi pula aku menolongmu karena ditakdirkan." Pemuda itu tersenyum hangat.

Kondisi Fang Wei seolah menjadi lebih baik melihat senyuman itu, "Jika tidak keberatan, apakah saya bisa mengetahui nama Senior?"

"Tentu saja, margaku Xiao dan namaku Chen..."

Fang Wei terdiam setelah mendengar nama itu, pikirannya melayang mengingat cerita Cheng Qing sebelumnya. Fang Wei lalu menatapnya lekat-lekat, selain masih terlihat muda serta tidak ada rambutnya yang putih tidak ada lagi yang bisa membuktikan jika Xiao Chen di cerita Cheng Qing adalah orang di hadapannya.

"Senior Xiao, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Fang Wei, ia penasaran dengan rasa akrab di hatinya.

Xiao Chen tersenyum tipis, "Mungkin, tapi... kau mungkin tidak lagi mengingatnya." Jawabnya.

Fang Wei mengerutkan dahinya, jawaban Xiao Chen terasa aneh untuknya namun ia tidak lagi mempermasalahkannya.

Xiao Chen memandang Fang Wei dengan tatapan kerinduan sebelum ia tiba-tiba mengalihkan wajahnya. Jauh dari lubuk hatinya, tersirat rasa rindu yang sangat dalam sementara Fang Wei hanya melihatnya dengan kebingungan dengan sikapnya.

"Ini, pulihkan kondisimu. Aku ingin membicaran sebuah hal dengamu." Ucap Xiao Chen setelahnya ia mengeluarkan satu botol giok berisi pil pemulihan dan memberikannya ke Fang Wei.

"Senior, ini..." Fang Wei ragu menerimanya namun Xiao Chen mengatakan jika pil itu tidak berguna untuknya.

Setelah itu Xiao Chen keluar dari goa meninggalkan Fang Wei yang mulai duduk bersila memulihkan kondisinya, sebenarnya ia masih takjub setelah memastikan sudah tidak ada lagi racun yang tersisa pada tubuhnya malahan sekarang tubuhnya terasa dipenuhi energi.

Fang Wei baru membuka matanya setelah dua jam berlalu, sekali lagi ia merasa takjub. Seharusnya kondisinya memakan waktu lama untuk kembali prima namun setelah ia memakan pil pemberian Xiao Chen tadi prosesnya seolah dipercepat.

"Siapa sebenarnya Senior Xiao ini?" Fang Wei bertanya-tanya, ia curiga bahwa Xiao Chen merupakan orang dari Asosiasi Bulan Perak mengingat hanya Asosiasi itulah yang bisa mempunyai pil yang sangat luar biasa seperti ini atau setidaknya Xiao Chen adalah anak dari salah satu keluarga Klan Bangsawan yang berpengaruh.

"Kyaaaa... Aku pasti sedang bermimpi lagi!"

Fang Wei tersentak kaget ketika seorang gadis muncul dan berteriak ke arahnya, gadis itu dalam sekejap sudah berada di dekatnya dan meraih wajahnya.

"Aku tidak sadar tadi karena kau memakai topeng! Kenapa kau menyembunyikan wajah setampa ini?!" Gadis itu mengelus wajah Fang Wei membuat ia tak nyaman namun tidak bisa melepaskan diri.

Kepalanya seolah ingin copot ketika ia berusaha melepaskan wajahnya, "Senior, mohon lepaskan tangan anda! Kepalaku ingin meledak!" Fang Wei sudah tidak tahan.

"Akh, maafkan aku! Namaku Chi Yue, kau bisa memanggilku Yueyue atau Sayang!" gadis itu memperkenalkan dirinya sambil tersenyum selebar mungkin.

Fang Wei tersenyum canggung, ia mendadak teringat seseorang yang tingkahnya mirip dengan Chi Yue. Tak lama senyumannya menghilang, nama Chi Yue terasa pernah Cheng Qing ceritakan juga. Fang Wei memandang Chi Yue lekat-lekat membuat Chi Yue tersipu malu.

"Chi Yue? Ini... Apakah Senior mengenal Cheng Qing?" Fang Wei tidak bisa lagi menahan pertanyaan dalam dirinya. Nama-nama yang mereka sebutkan kenapa sama persis dengan cerita Cheng Qing.

"Oh, kau kenal dengan wanita tua itu?" Chi Yue mengangkat alisnya.

"Sampai kapan kau pura-pura lupa dengan usiamu sendiri?" Xiao Chen muncul di belakang Chi Yue membuat Fang Wei tersentak kaget karena tidak menyadari kehadirannya sampai Xiao Chen bersuara.

Xiao Chen kembali dengan babi hutan berukuran besar bersamanya, ia memikul babi itu dengan satu tangan tampa usaha berarti.

"Senior Xiao..."

Fang Wei bangkit dan memberi hormat walaupun ia adalah Pendekar Suci namun ia sama sekali tidak bisa membaca tingkat bela diri Xiao Chen maupun Chi Yue apalagi Xiao Chen sudah menyelamatkan nyawanya membuat ia menghormatinya.

"Pendekar Suci gerbang ketujuh puncak di usia dua puluh tahun? Tidak buruk..." Xiao Chen mengangguk pelan mengamati Fang Wei.

Fang Wei menahan napasnya, baru kali ini ada yang tahu tingkat bela dirinya dengan mudah bahkan mengetahui umurnya secara akurat. Xiao Chen tersenyum tipis menanggapi reaksi Fang Wei.

"Wei-gege, tidak usah pedulikan dia!" Chi Yue memasang wajah manja dan meraih lengan Fang Wei.

"Senior Chi, ini..." Fang Wei tersenyum canggung tidak tahu harus berbuat apa, ia hanya menatap Xiao Chen dengan wajah memelas.

"Kurangi sifat mesummu itu!" Xiao Chen menjitak kepala Chi Yue membuat gadis itu menjerit kesakitan sambil memegangi kepalanya.

Xiao Chen melemparkan babi buruannya ke Chi Yue lalu menarik Fang Wei dan meninggalkan goa menyisakan Chi Yue yang mengomel tiada henti.

"Apa kau memiliki Seruling yang sama?" tanya Xiao Chen setelah ia membawa Fang Wei cukup jauh dari goa.

Xiao Chen mengeluarkan sebuah Seruling dari ruang hampa, Fang Wei bereaksi setelah melihat seruling itu. Seruling yang berwarna hitam pekat itu sama dengan miliknya hanya gantungan giok yang berbeda warna dan sedikit ukiran huruf yang tidak dimengerti oleh Fang Wei.

"Jangan menyembunyikannya, aku tahu kau juga mempunyainya." Xiao Chen tersenyum hangat namun tatapan matanya dingin membuat Fang Wei merinding.

Fang Wei menarik Seruling Kematian dari kantong ruangnya, Cheng Qing langsung muncul dan buru-buru meminta maaf.

"Berapa nyawa yang sudah kau ambil dengan seruling itu?" tanya Xiao Chen tatapannya semakin dingin setelah merasakan aura kematian yang sedikit pekat dari seruling itu.

Fang Wei tidak kaget karena memang aura kematian itu tidak bisa disembunyikan, ia menceritakan semuanya tentang seruling itu tampa menutupi atau menambahi ceritanya.

"D-ia! Bagaimana dia bisa berada disini?!" Cheng Qing menjerit kaget ketika baru menyadari Xiao Chen.

"Apa maksudmu?" Fang Wei reflex bertanya heran melihat reaksi Cheng Qing.

Cheng Qing menunjuk Xiao Chen dengan mulut terbuka tampa ada kata yang keluar, reaksinya itu semakin bertambah ketika Chi Yue menampakkan dirinya.

"Kau?! Tidak mungkin!"

Chi Yue langsung menunjuk Cheng Qing setelah ia mendekat, matanya yang bisa melihat kebenaran itu langsung melihat Cheng Qing yang melayang di dekat Fang Wei. Chi Yue semakin kaget ketika pandangannya jatuh ke seruling di tangan Fang Wei.

"Sial! Berapa banyak sebenarnya Roh yang pengacau itu tarik?! Dia bahkan mereplika Seruling Neraka!" Nada bicara Chi Yue meninggi nampak sekali ia tidak senang.

"Senior Chi, anda bisa melihatnya?" Fang Wei tidak bisa lagi menyembunyikan keterkejutannya.

"Tentu saja Wei gege, walaupun aku lebih nyata tapi kami sebangsa." Nada suara Chi Yue sedikit melunak kepada Fang Wei.

"Haaa, baru seribu tahun setelah Era Kekacauan sekarang ada lagi?" Xiao Chen menghela nafas lesu.

"Seribu tahun?" Fang Wei semakin kebingungan.

Cheng Qing menenangkan dirinya sebelum menceritakan jika Xiao Chen di hadapan Fang Wei sekarang adalah orang yang sama dengan orang yang pernah ia ceritakan. Hal itu membuat Fang Wei sangat terkejut hingga menahan napasnya.

***

Hai, Terima kasih sebelumnya sudah meninggalkan like dan komentarmu yang berharga. Itu sangat membantu...

Maaf up babnya lama, karena seharian ini saya sedang sibuk dengan acara keluarga dan tidak nyaman jika tidak menghadirinya.

LPPN akan up setiap hari dan bonus bab di hari minggu...

Terpopuler

Comments

Rehaan Aamir

Rehaan Aamir

Akhiiirrnyaaaa Ketemuu Lagi Sama Xiao Chen Setelah Bertahun Tahun Hilang Tanpa Khabaaarrr😢😢😢😢😍😍😍😍

2025-03-02

2

afifo maning

afifo maning

komen lg ah...dah baca ulang nih thor...
sedikit terobati dr Hiatus nya LPN...

2025-01-12

1

Xiao Chen kan Syah Xiao Duxiang

2025-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!