Wajah Yang Mirip

"Hoo... Sepertinya kau menemukan lawan yang merepotkan..." suara Fei Long terdenger setelah Pedang Naga bergetar.

Fang Wei tersenyum dingin, ia menatap Gagak Besi yang juga menatapnya. Kali ini ia tidak akan lagi menang dengan mudah.

Sesuai perkataan Fei Long, Gagak Besi merepotkan. Bukan hanya tingkat bela dirinya yang sama dengan Fang Wei namun senjata yang digunakan Gagak Besi perlu di waspadai. Pohon yang sempat tersabet oleh senjatanya mengering hingga daunnya berguguran, Fang Wei menebak jika terdapat racun di ujung senjatanya itu.

"Anak muda yang menarik!" Gagak Besi tertawa lantang, baru kali ini ada pendekar yang berhasil bersaing dengannya.

"Aku tidak akan meremehkannya..." Gumam Fang Wei, ia lalu melompat untuk menyerang Gagak Besi lebih dulu.

Gagak Besi tersenyum sinis dan menyambut serangan dari Fang Wei, lagi-lagi gelombang kejut tercipta dari pertemuan serangan itu. Akibatnya sebagian area hutan rusak serta Ling Ying juga terkena dampaknya, tubuhnya terhempas lebih jauh dan kembali memuntahkan darah.

"Seni Pedang Naga_ Pusaran Naga!"

Fang Wei melepaskan jurus pedang yang berputar, pedangnya menciptakan energi berwarna emas dan terus membuat belasan luka di seluruh tubuh Gagak Besi hingga memaksanya melompat menjauh.

"Beraninya kau!" Gagak Besi menjadi geram setelah menyadari jika topengnya hancur serta wajahnya penuh luka sobek.

Gagak Besi melayang di udara dan melepaskan sebuah serangan beruntun ke arah Fang Wei, rantai-rantainya seolah berubah seperti aliran air yang tak terputus. Fang Wei terus melompat acak menghindari serangan itu, tanah yang terkena ujung rantai Gagak Besi berasap serta rumputnya mengering.

Fang Wei masih terus menghindari serangan itu membuat Gagak Besi semakin geram hingga perlahan kehilangan kesabarannya.

"Pengecut! Sampai kapan kau akan menghindar?!" teriak Gagak Besi, matanya melotot marah melihat Fang Wei yang dengan mudah menghindari serangannya.

"Heee... Berhentilah melompat seperti monyet! Serang dia!" Fei Long ikut geram melihat Fang Wei, ia merasa bosan dengan tingkahnya.

"Diamlah!" Fang Wei sebenarnya sedang menyusun rencana, dengan senjata Gagak Besi dirinya kesulitan mendekatinya biarpun berhasil itu tidak bertahan lama karena Gagak Besi selalu cepat menjauh lagi.

Fang Wei menghentikan lompatannya dan melepaskan satu energi pedang ke arah rantai Gagak Besi menyebabkan sebuah ledakan yang menerbangkan tanah hingga pepohonan.

"Apa?!"

Gagak Besi kaget ketika Fang Wei menghilang setelah ledakan itu bahkan auranya pun menghilang seolah hanya ia sendirian. Tidak lama sekeliling Gagak Besi mendadak gelap dan seolah berada di suatu tempat yang sangat lembab.

"Tehnik ilusi? Anak muda yang menarik!" Gagak Besi merasa takjub, ia sudah puluhan tahun menjadi pembunuh dan tidak terhitung banyaknya ahli ilusi yang ia bunuh tapi baru kali ini dirinya melihat ilusi yang terasa sangat nyata seperti ini.

"Terlalu awal untuk takjub!"

Fang Wei tiba-tiba muncul di belakang Gagak Besi serta melepaskan sebuah tebasan telak padanya, serangan itu begitu mendadak sehingga Gagak Besi telat menghindarinya.

Gagak Besi melompat sebelum jatuh berlutut, punggungnya serasa ingin terpotong dan terus mengalirkan banyak darah. Gagak Besi meringis lalu mengalirkan tenaga dalamnya untuk menghentikan pendarahannya, Gagak Besi melihat sekelilingnya yang masih gelap serta ia tidak menemukan kehadiran Fang Wei.

Gagak Besi tiba-tiba merasakan batang lehernya yang terasa dingin, Gagak Besi langsung melompat dan dengan sigap melepaskan serangan rantai yang berputar mengelilingi seluruh tubuhnya.

Sebuah benturan keras terdengar tidak lama kemudian, Gagak Besi tidak berhenti sampai disana. Gagak Besi langsung melepaskan energi yang dahsyat dari tubuhnya dan menyatu dengan pusaran rantainya.

Fang Wei berdecak kesal setelah serangannya pedangnya hanya terus berbenturan pada rantai Gagak Besi, Fei Long terdengar menghela nafas di pikiran Fang Wei.

"Kau masih terlalu lemah untuk menyempurnakan jurus ini." Ucap Fei Long, ia memang baru saja mengajarkan sebuah jurus yang tidak terdapat di Kitab Naga Mengarungi Awan.

Jurus yang diajarkannya adalah sebuah jurus yang memanipulasi pikiran targetnya seolah membuat target merasa sedang terkurung di sebuah tempat yang luas tampa cahaya dan lembab. Sementara penggunanya akan terus melepaskan serangan beruntun secara acak tampa henti, bukan hal mudah untuk melakukannya karena setiap serangan itu membutuhkan tenaga dalam yang sangat besar serta kefokusan tinggi.

Fei Long dari awal tidak berharap Fang Wei bisa melakukannya dengan sempurna tapi setidaknya bisa menguras stamina dan tenaga dalam Gagak Besi. Jurus yang diajarkannya itu bernama, Domain Naga Kegelapan!

"Sial!" Fang Wei terlempar mundur belasan meter ke belakang dan mematahkan sebuah batang pohon. Darah segar mengalir dari tepi mulutnya.

Gagak Besi tidak dalam kondisi yang jauh berbeda, ia memang berhasil keluar dari ilusi dan berhasil melepaskan serangan kepada Fang Wei walau ia harus mendapat satu tebasan lagi di punggungnya. Tebasan itu semakin memperburuk lukanya sebelumnya.

"Tetua Gu! Anda baik-baik saja?!" Ling Ying berlari menghampiri Gagak Besi yang sempoyongan.

"Simpan pertanyaanmu! Kita harus pergi!" Gagak Besi menarik lengan Ling Ying dengan susah payah dan lari meninggalkan lokasi itu. Kondisi tubuhnya tidak memungkinkannya untuk terbang sekarang.

Fang Wei mengusap darah di mulutnya, ia bisa melihat Gagak Besi dan Ling Ying yang susah payah berlari. Fang Wei tersenyum sinis lalu ikut melesat mengejar mereka berdua.

"Apa lagi yang dia inginkan!" Gagak Besi menjadi panik ketika menyadari Fang Wei yang menyusulnya.

"Tetua Gu! Tidak bisakah anda terbang?! Saya tidak ingin mati!" Ling Ying menjerit, jantungnya seolah ingin meledak karena ketakutan.

Gagak Besi melototi Ling Ying, ia sudah akan melakukannya lebih awal jika bisa daripada harus lari menggunakan kakinya apalagi harus membawa Ling Ying juga.

"Jangan harap bisa lolos setelah semuanya!" Fang Wei melompat ke udara dan menggunakan kecepatan penuhnya setelah gagal menyusul Gagak Besi dengan ilmu meringankan tubuhnya.

"Berapa besar tenaga dalam miliknya?!"

Gagak Besi semakin panik setelah ia melihat Fang Wei masih mampu terbang mengejarnya, Ling Ying tidak kalah panik dan mulai menyesal ikut-ikutan untuk membunuh Fang Wei sebelumnya jika tahu semuanya akan berakhir seperti sekarang.

"Seni Bambu Giok_ Giok Es Beku!"

Seiring dengan teriakan Fang Wei, Pedang Naga diselimuti oleh tenaga dalam yang terasa sangat dingin. Fang Wei menebaskan pedangnya ke arah Gagak Besi, belasan jarum jarum es tercipta dan bergerak cepat dari tebasannya.

"Tetua Gu!"

Ling Ying berteriak kaget setelah menyadari serangan itu, Gagak Besi mengumpat sebelum berbalik dan menarik tubuh Ling Ying ke hadapan tubuhnya.

Gagak Besi lalu mengalirkan banyak tenaga dalam ke tubuh Ling Ying membuat wanita itu tersentak kaget namun, ia langsung mengetahui niat Gagak Besi melakukan hal itu tapi semuanya sudah terlambat.

"Tetua Gu, apa yan-"

Ucapannya tak sampai setelah belasan jarum es itu menancap di setiap tubuhnya dan merenggut nyawanya. Gagak Besi lalu melilitkan rantainya ke tubuh Ling Ying dan melemparkannya ke arah Fang Wei.

"Seni Pedang Naga_ Cahaya Naga!"

Fang Wei melepaskan sebuah cahaya ke arah tubuh Ling Ying yang ketika cahaya itu melewatinya langsung membelah tubuh itu dengan mudah, Gagak Besi mengumpat keras melihatnya.

Gagak Besi terus berlari dengan seluruh kemampuan dan tenaga dalamnya yang tersisa, kabut Hutan Adar yang semakin tebal menyusahkannya untuk melihat hingga beberapa kali ia hampir menabrak pohon. Gagak Besi sangat menyesal untuk memburu Fang Wei sejak awal, ia tidak akan melakukannya jika tahu Fang Wei memiliki kemampuan pedang yang unggul yang bahkan hanya bisa mendaratkan sedikit pukulan.

"Sudah berakhir!"

Gagak Besi tersentak kaget setelah Fang Wei berhasil menyusulnya dan sudah mengangkat pedagnya untuk menebasnya.

"Aku tidak terima! Kau juga harus mati denganku!" Gagak Besi berteriak, ia melompat mundur dan menelan sebuah pil berwarna merah.

Mata Gagak Besi berubah merah setelah menelan pil itu dan mulai menyerang Fang Wei dengan membabi buta bahkan tidak menggunakan rantainya lagi melainkan hanya terus melepaskan tapak beruntun ke Fang Wei.

"Hahahah, lihat dia sudah frustasi!" Fei Long terdengar tertawa terbahak-bahak di pikiran Fang Wei.

Fang Wei menghindari semua tapak itu sesekali menebas tubuh Gagak Besi namun luka itu seolah tidak terasa kepadanya bahkan Gagak Besi tidak mengehentikan pendarahannya dan hanya terus menyerangnya.

Gagak Besi tidak berhenti bahkan setelah Fang Wei memotong satu tangannya kali ini Gagak Besi bahkan menangkap pedangnya, Fang Wei mengalirkan tenaga dalam besar membuat Gagak Besi melepaskannya. Fang Wei langsung menendangnya hingga terlempar ke belakang.

"Aku bersumpah kau akan mati tragis!" Gagak Besi melototi Fang Wei, kini matanya sudah kembali normal.

"Kau menyumpahi dirimu sendiri." Fang Wei tertawa kecil sebelum mendekati Gagak Besi.

Fang Wei kembali mengalirkan tenaga dalam ke Pedang Naga dan mengarahkan serangan ke leher Gagak Besi.

Gagak Besi menyeringai, sebelum pedang Fang Wei mencapai lehernya ia tiba-tiba melemparkan sebuah serbuk ungu ke wajah Fang Wei yang membuat arah serangannya malah membelah kepala Gagak Besi daripada memotong lehernya.

"Tahan napasmu, bodoh!" Fei Long berteriak setelah melihat serbuk ungu itu namun, ia peringatannya terlambat. Fang Wei sudah menghirup sebagian dari serbuk itu.

Penglihatan Fang Wei menjadi buram serta kepalanya terasa pusing, tubuhnya jadi sempoyongan sebelum jatuh dan memuntahkan darah hitam.

"Sial racun!"

Fang Wei terus memuntahkan darah hitam, ia susah payah mengubah posisi bersila dan mulai menggunakan tenaga dalamnya untuk menahan racun itu.

Beberapa jam setelahnya barulah Fang Wei sedikit lebih baik namun ia masih merasakan racun itu menggerogoti tubuhnya secara perlahan, tenaga dalamnya tidak cukup untuk mencegah racun itu lebih jauh.

Fang Wei melihat sekitar, secara samar-samar ia menemukan sebuah goa yang tak jauh dari tempatnya. Fang Wei memegang dadanya, ia susah payah menuju goa itu untuk menawarkan racunnya dengan buah penawar di kantong ruangnya.

"Aku tidak bisa!" suara Fang Wei tertahan, ia memaksa dirinya tetap tersadar. Ia akan tamat jika kehilangan kesadaran.

Fang Wei memasuki goa itu dan bersandar di sebuah batu, nafasnya tersenggal-senggal. Ia mengeluarkan sebuah buah putih berukuran kecil dari kantong ruangnya sebelum memakannya, ia berharap buah itu setidaknya membantu kondisinya.

Kesadarannya semakin lemah, Fang Wei mengigit bibirnya agar tetap tersadar namun hal itu tidak berguna.

"Wajahmu sangat mirip dengannya walau aku sudah tidak melihatnya selama seribu tahun lamanya..."

Sebelum Fang Wei kehilangan kesadaran, hal terakhir yang ia lihat adalah wajah seorang pemuda tiga puluhan tahun yang tersenyum hangat padanya. Aura pemuda itu seolah menenangkan untuknya.

***

Hai, Terima kasih atas like dan komentarnya ya. Itu sangat berharga ;)

Saya rasa sebagian dari kalian tahu siapa ya pemuda itu...

Sampai jumpa di bab selanjutnya...

LPPN senantiasa up setiap hari, ooh mungkin besok saya akan lambat up karena harus ke acara keluarga. Terima Kasih juga sudah memberi nilai untuk karya ini, saya tidak menyangka mendapat penilaian dari kamu Terima kasih... Untuk kerja sama itu menarik...

Terpopuler

Comments

Mazz Tama_Meii

Mazz Tama_Meii

ayoooo Thor semangat /Determined//Determined//Determined/

2025-01-21

1

afifo maning

afifo maning

semangat. lanjutkan thor/Good/

2025-01-06

2

Siapa pemuda yg dimaksud Long Fei

2025-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!