Topeng Gagak

"Bekas pertarungan ini sudah berlalu tujuh hari, saya rasa pelakunya adalah pendekar yang cukup merepotkan."

Seorang pria bertopeng dengan motif burung gagak memberi laporan setelah memeriksa sekitar Desa Guzhou dan belasan meter dari Desa itu.

"Aku hampir tidak pernah mendengarmu mengatakan merepotkan, Gagak Besi." Ucap seorang pria paruh baya setelah menerima laporan itu.

Gagak Besi melanjutkan laporannya jika belasan meter dari Desa juga ditemukan jejak serangan energi pedang yang berdaya besar serta sebagian potongan jubah Ketua Taring Harimau. Gagak Besi hendak membawa mayatnya namun sudah keduluan siluman, Gagak Besi juga menambahkan jika Pendekar ini memiliki tenaga dalam yang sangat besar hingga mampu terbang melihat hanya energi pedang saja dan jejak Ketua Taring Harimau yang jelas.

"Tidak tahu siapa yang begitu berani..." Pria paruh baya itu tertawa kecil lalu melirik Gagak Besi, "Lakukan saja seperti biasa." Lanjutnya.

Gagak Besi memberi hormat setelah itu ia melompat ke udara dan melesat menuju Kota Nanjing, mengikuti jejak yang ditinggalkan warga Desa ia yakin jika pelaku pembantaian Taring Harimau setidaknya masih belum terlalu jauh.

"Tampaknya, Menara Hantu Putih sudah terlalu lama berdiam diri hingga nyaris tidak ada pengaruh." Ucapnya seraya terkekeh kekeh.

Menara Hantu Putih sudah terkenal beberapa tahun lalu dengan tindakan kriminal mereka yang tidak segan mendukung sesama kriminal untuk membunuh bahkan menjual budak dari Desa. Menara Hantu Putih dikenal hanya beberapa kali gagal dalam misi pembunuhan mereka, juga bahkan tidak segan membunuh keturunan dari Klan Bangsawan selagi dibayar dengan harga tinggi.

Tidak ada pihak ataupun Klan Bela Diri yang membuat perhitungan dengan mereka, alasannya selain Menara Hantu Putih dipenuhi dengan banyak pembunuh terkenal seperti Gagak Besi yang tidak segan menghabisi satu Desa hanya untuk bersenang senang, Menara ini juga dikenal memeliki hubungan yang kuat dengan Menara Harta Fenix di Kekaisaran Wei.

Menara Harta Fenix sendiri adalah kelompok besar yang sudah ada selama ribuan tahun yang hampir menyamai kekuatan Asosiasi Bulan Perak sekalipun, Menara ini bergerak mengimpor sumber daya serta cara operasinya sama dengan Asosiasi Bulan Perak.

Dulu Menara Harta Fenix hendak menguasai wilayah Kekaisaran Han dengan menjalin hubungan dengan kelompok Aliran hitam namun, usaha itu berakhir dengan kegagalan besar hingga Menara ini hampir dimusnahkan hanya dengan kekuatan satu orang Pendekar dari Kekaisaran Han sendiri. Kemampuan Pendekar itu menanamkan mimpi buruk walau telah berlalu selama ratusan tahun lamanya. Hal itu jugalah yang membuat kekuatan mereka lebih lemah dibandingkan Asosiasi Bulan Perak.

Namun beberapa puluh tahun ini, Menara Harta Fenix ingin kembali mencoba menguasai seluruh dua Negara lainnya dengan mulai membuat kekuatan sedikit demi sedikit seperti pembentukan Menara Hantu Putih yang kemudian mendukung kelompok kriminal lainnya yang berkedok Perampok. Namun, belum lama kelompok itu dibentuk kini sudah dihancurkan oleh Pendekar tidak dikenal.

☆☆☆

Sementara itu Fang Wei baru saja berjalan jalan di Kota hingga matahari hampir tenggelam sebelum mencari sebuah penginapan, ia berencana beristirahat semalam sebelum pergi.

"Penginapan Aroma Malam? Namanya cukup unik..." Fang Wei mengelus dagunya setelah membaca nama sebuah penginapan berlantai dua yang direkomendasikan oleh seorang gadis Kota sebelumnya.

"Tiga koin emas!"

Penjaga pintu penginapan mengulurkan tangan ke Fang Wei setelah ia menginjakkan kakinya di tangga pertama penginapan itu.

"Tiga, bukan dua?" Tanya Fang Wei heran setelah sebelumnya ia melihat lima orang yang hanya membayar dua keping emas.

Penjaga pintu itu mendengus kesal, "Hei, kau punya uang atau tidak?" tanyanya seraya memandang remeh Fang Wei.

Fang Wei menghela nafas pelan sebelum membayar tiga keping emas, ia tidak habis pikir jika penjaga pintu itu korupsi secara terang terangan.

"Kau dirugikan tapi diam saja?" Cheng Qing keluar dari Seruling setelah kecewa tidak bisa melihat darah segar dari penjaga tadi.

Fang Wei panik setelah Cheng Qing muncul, ia segera melihat sekelilingnya takut ada yang melihat Cheng Qing yang kemudian hal itu ditepis Cheng Qing jika hanya dia yang bisa melihatnya. Karena alasan ini jugalah ia selalu menyimpan Seruling Kematian di dalam kantong ruang walau Cheng Qing selalu protes.

"Tuan Muda, anda ingin menikmati hiburan atau menginap?" Seorang pelayan menghampiri Fang Wei setelah ia duduk di salah satu tempat.

"Aku ingin keduanya." Jawab Fang Wei, pelayan itu tersenyum senang lalu menjelaskan jika satu ruangan seharga lima keping emas serta hiburan mereka sepuluh keping emas.

Fang Wei tersentak kaget mendengarnya, keping emas sebanyak itu bahkan bisa menghidupi satu keluarga di Desa selama satu tahun. Pelayan yang melayaninya menatapnya heran, Fang Wei tersenyum canggung lalu membayarnya.

"Hari ini kau diperas, hahaha!" Cheng Qing tertawa lepas melihat reaksi Fang Wei tadi.

"Diamlah!" Gumam Fang Wei sedikit geram, ia hanya merasa jika hal itu wajar saja melihat Kota Nanjing yang setara Luoyang.

"Ya? Anda mengatakan sesuatu?" tanya pelayan ketika hendak mengantar Fang Wei ke ruangannya, Fang Wei hanya menggeleng.

"Ini ruangan anda, pelayan akan mengantarkan makanan anda nanti. Hiburan penginapan kami akan dibuka setelah jam makan malam."

Pelayan itu mengantar Fang Wei ke satu ruangan di lantai dua yang lumayan mewah sebelum pergi setelah menjelaskan semuanya. Fang Wei memandangi ruangannya setelah masuk, ia merasa wajar ruangan itu memiliki harga seperti itu.

"Waah, mereka bahkan menyediakan pemandian air panas di ruangan ini!" Cheng Qing melayang dan takjub dengan luasnya pemandian itu.

"Kau terlalu takjub pada hal sepele, padahal aku yakin itu sudah biasa kau lihat." Ucap Fang Wei seraya berbaring di atas tempat tidur.

"Kau tau apa!" Cheng Qing melipat tangannya, ia lanjut melihat apapun yang menarik perhatiannya.

"Eh, sejak kapan kau pakai topeng? Apa wajahmu rusak? Rusak?!" Cheng Qing mendadak muncul satu senti dari wajah Fang Wei membuat pemuda itu sedikit kaget.

"Tidak!" Fang Wei mengubah posisinya duduk lalu melepas topengnya, ia tak nyaman dengan posisi Cheng Qing tadi.

"Waaahhh..." Cheng Qing terpana melihat wajah Fang Wei yang menurutnya tak pernah gagal menarik hatinya.

"Kau sama saja dengan gadis lainnya!"

Fang Wei berjalan menuju kamar mandi setelah mengatakan hal itu meninggalkan Cheng Qing yang masih terpaku.

Fang Wei melepas pakaiannya dan mamasuki pemandiannya, ia memejamkan mata menikmatinya. Tidak lama pikirannya melayang memikirkan tujuannya.

Fang Wei tidak akan pernah lupa dengan tujuannya membalaskan dendam Sekte Vila Bambu Giok serta menghentikan kekacauan di Kekaisaran Han, ia tidak akan membiarkan lebih banyak lagi orang yang menderita nasib yang sama dengannya. Fang Wei mengepalkan tangannya, ia berjanji dalam hatinya jika akan menghapus keberadaan Lembah Hantu serta antek anteknya. Fang Wei tidak akan lupa dengan kematian Gurunya yang terbunuh oleh Aliran Hitam, semua itu akan ia balas dan mencabut akar dari Aliran Hitam meski harus ditukar dengan hidupnya sekalipun.

"Apa yang kau lakukan, wanita mesum!"

Fang Wei baru saja membuka matanya dan menemukan Cheng Qing yang diam diam mengintip di sela sela kamar mandi. Ia melempar pintu itu dengan timba air di dekatnya.

"Aku hanya penasaran..." Cheng Qing terkekeh di luar kamar mandi, Fang Wei mengcengkram pinggir pemandian hingga hancur ia merasa menyesal mengeluarkan Seruling Kematian dari kantong ruang.

Fang Wei menyelesaikan mandinya dan memakai pakaian yang sudah disedikan di kamar mandi itu lalu keluar setelah mendengar ketukan dari pintu kamarnya.

Rupanya beberapa pelayan wanita membawakan makan malamnya, Fang Wei mempersilahkan mereka masuk dan menyusun makanan itu.

"Terima kasih..." Fang Wei memberikan satu keping emas kepada salah satu dari mereka seraya tersenyum hangat.

Mulut para pelayan terbuka lebar hingga sulit berkata kata, di hadapan mereka seorang pemuda yang teramat tampan sedang tersenyum membuat beban mereka seolah hilang sepenuhnya.

Fang Wei batuk pelan membuat mereka tersadar, mereka meminta maaf lalu meninggalkan ruangan itu dengan wajah berseri seri.

Fang Wei hanya menghela nafas pelan tidak menduga melihat reaksi yang sama lagi seperti Cheng Qing. Ia kemudian duduk menyantap makanannya dengan lahap tampa peduli pada Cheng Qing yang terus menatap wajahnya dengan senyum mesumnya.

"Setelah Nanjing, ada dua Kota lagi untuk mencapai perbatasan ke Kekaisaran Han. Aku tidak bisa menunda lama lagi." Gumam Fang Wei.

Menurut Pedagang yang ia sempat tanyai sebelumnya, untuk ke Kekaisaran Han dari Kota Nanjing setidaknya akan melewati Kota Kaifeng dan Kota Bengbu yang akan memakan waktu dua sampai tiga bulan untuk kuda sementara jalan kaki akan memakan waktu lebih lama lagi.

Fang Wei lagi lagi hanya mengehela nafas panjang, setidaknya akan makan waktu satu bulan perjalanan dengan kemampuannya jika tidak ada halangan nantinya.

"Tuan Muda, apa anda di dalam?" Suara pelayan menyadarkannya lagi, ia bangkit dan membuka pintu menemukan pelayan yang melayaninya sebelumnya.

"Apa ada masalah?" tanya Fang Wei.

"Hiburan akan diadakan tak lama lagi, kami sudah menyiapkan tempat untuk Tuan Muda." Pelayan itu tersenyum, Fang Wei mengangguk dan pergi setelah ia bersiap.

Pelayan itu memberi hormat sebelum pergi, Fang Wei menutup pintunya kemudian mengganti pakaiannya dengan yang baru dibeli sebelumnya.

Lantai satu penginapan itu yang tadinya sedikit sepi kini sesak dengan pengunjung, rata rata dari mereka merupakan anak bangsawan Kota Nanjing, pedagang bahkan tidak sedikit pendekar yang hadir.

Fang Wei menuruni tangga dan berjalan menuju tempat yang disediakan untuknya, penampilannya yang mengenakan topeng serta pakaian yang terlihat berkualitas menarik perhatian terutama ia membawa seruling alih alih membawa pedang seperti kebanyakan pendekar yang hadir.

"Apa dia anak Bangsawan tersebunyi?"

"Ah, dia! Aku baru baru ini melihatnya masuk Kota, dia cukup populer karena banyak dibicarakan gadis Kota Nanjing saat ini."

"Mana ada Bangsawan yang menutup wajahnya! Dia malah mencurigakan."

Beberapa pengunjung terang terangan membicarakannya, Fang Wei tidak peduli ia memanggil pelayan untuk memesan seteko teh mahal. Fang Wei tidak memesan arak karena memang ia tidak hobi mabuk mabukan.

Tidak lama sepuluh gadis dengan gaun penari memasuki panggung dan menampilkan tarian pembuka setelahnya seorang gadis ikut menaiki panggung dengan pakaian lebar yang lebih mirip pakaian kesalehan serta membawa Guxin (Alat musik tradisional cina).

Kecantikan gadis itu membuat penonton heboh sementara Fang Wei tidak bereaksi selain sibuk menikmati tehnya. Gadis itu menyadari reaksi Fang Wei dah hanya meliriknya seraya tersenyum ramah.

"Pemuda yang menarik..." batin gadis itu yang kemudain memperkenalkan dirinya sebagai Lan Xie dan merupakan acara utama dari hiburan malam ini.

Lan Xie kemudian menampilkan sebuah permainan musik diiringi tarian sepuluh orang tadi, Fang Wei hanya memejamkan mata menikmati musik itu seraya tersenyum tipis. Dari permainan musik itu ia tahu jika Lan Xie merupakan Pendekar Raja dari caranya mengendalikan tenaga dalamnya untuk membuat suara musiknya terdengar keras seolah bermain di samping telinganya.

"Hmm, orang itu berniat membunuhmu." Cheng Qing menunjuk seorang pria dari arah paling sudut ruangan itu.

Fang Wei tersenyum dingin, ia tentu sadar maksud Cheng Qing. Meskipun pria itu berusaha menyembunyikan nafsu membunuhnya namun Fang Wei terlalu sensitif sehingga cepat mengetahuinya.

Fang Wei menebak pria dengan topeng Gagak berwarna hitam itu sudah memperhatikannya setelah ia duduk di tempat itu, ia hanya menebak jika dia adalah pendukung yang datang balas dendam untuk Ketua Taring Harimau.

***

Hai, Terima kasih sudah meninggalkan like, saran dan komentarmu yang berharga ;)

Itu sangat berarti... tetap tinggalkan jejakmu ya ;)

Terima kasih juga buatmu yang sudah membantu merekomendasikan LPPN di komentarmu ;)

Ohya, aku selalu membaca setiap komentar yang masuk dan aku menemukan yang berharap LPPN up setidaknya tiga bab sehari... saya perlu mempertimbangkan hal itu.

Tapi... saya berfikir untuk kedepannya akan menerapkan pemberian Tip jika ingin bab yang lebih banyak hehehe ;) karena menulis itu menguras pikiran dan waktu...

Seperti biasa LPPN akan up setiap hari~

Terpopuler

Comments

Anjaz Milian

Anjaz Milian

semoga Thor..
lancar terus update nya

2025-01-03

1

apakah akan diam saja Fei

2025-01-18

1

Anjaz Milian

Anjaz Milian

semoga bisa 2 eps per hari hehe

2025-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!