Cabang Asosiasi Bulan Perak

Wajah Ming serta warga Desa Guzhou memucat, mereka tidak menyangka Fang Wei berani membuat keributan lebih jauh.

"Beraninya kau belagak sombong dengan kekuatan kecilmu!" Penjaga gerbang mengepung Fang Wei yang sedang memeriksa tubuh Ming.

Rupanya penjaga tadi melayangkan sebuah pukulan pada Ming hingga membuat pemuda itu tersungkur memuntahkan darah, Fang Wei jelas tidak terima dengan perlakuan kasar itu dan membalasnya juga.

"Kalian boleh memukul sementara aku tidak? Aturan mana pula itu." Ucap Fang Wei dengan nada mencibir, ia juga baru saja memberi buah pemulihan untuk Ming dan membantunya dengan tenaga dalamnya.

"Kau pikir orang Desa sepertimu punya hak menyinggung Klan Nie?!" Penjaga meneriaki Fang Wei.

Fang Wei nyatanya tidak peduli, ia membantu Ming berdiri dan menyerahkannya ke Mei sebelum menatap dingin para penjaga yang masih mengepungnya. Luo Huang buru buru mendekati Fang Wei sebelum memberi hormat kepada para penjaga.

"Tuan tuan, maafkan kami. Kami tentu tidak berani menyinggung Klan Nie yang terhormat." Luo Huang membungkuk, hatinya sendiri gelisah mengingat tempramen Nie Lian yang pastinya akan mempersulit nantinya.

"Kakek tak usah meminta maaf, merekalah yang seharusnya!" Fang Wei ingin menarik Luo Huang dari hormatnya namun ia hanya menggeleng meminta Fang Wei tidak berbuat lebih jauh lagi.

Para penjaga memandang mereka dengan tatapan masih tidak terima namun tidak mempermasalahkannya lagi, lagipula masih ada rasa hormat untuk orang yang lebih tua dari mereka. Sementara penjaga yang di pukul Fang Wei memandangnya benci, Fang Wei tersenyum dingin membalas tatapannya.

Keributan itu ternyata menarik perhatian salah satu pengawal di Klan Nie, ia merasa kagum dengan dengan Fang Wei yang masih berbelas kasih tidak membunuh penjaga tadi. Ia bisa melihat jika pukulan itu tidak mengandung tenaga dalam, andaikan iya maka penjaga tadi bisa saja kehilangan nyawanya. Dari itulah juga ia menebak jika Fang Wei adalah Pendekar Suci walau nampak masih muda.

Nie Lian sudah protes sejak tadi jika ia tidak dihentikan oleh pengawalnya mungkin ia sudah turun dan memberi pelajaran pada Fang Wei dan rombongannya. Nie Lian tidak terima karena merasa dianggap tidak penting.

"Walikota Hu, berapa lama lagi aku harus berada disini? Bau pengemis hampir membuatku mati!" Nie Lian akhirnya melampiaskan amarahnya kepada Walikota Nanjing.

Walikota Hu berulang kali meminta maaf lalu menyuruh rombongan Nie untuk segera masuk, sementara Nie Lian tidak berhenti mengomel. Sebetulnya ia juga kesal karena harus menikah dengan anak Walikota yang menurutnya tidak sepadan dengan status keluarganya sebagai penguasa sebenarnya wilayah itu.

Sepeninggal Klan Nie, antrian kembali normal serta barulah rombongan Fang Wei memasuki Kota. Fang Wei mengembalikkan barang barang warga Desa dan hendak berpisah saat itu juga. Fang Wei memberi hormatnya pada Luo Huang sebelum pergi, Ming berkaca kaca namun terlalu malu untuk menangis. Fang Wei hanya mengatakan jika ditakdirkan mereka pasti akan bertemu lagi.

Kemegahan Kota Nanjing membuat Fang Wei takjub bahkan bisa disamakan dengan kemegahan Ibu Kota Luoyang sementara Kota Nanjing hanyalah sebuah Kota kecil menurut perkataan Ming tadi.

Sebetulnya Ming menawarkan diri untuk membawanya menjelajahi Kota karena Ming sudah beberapa kali pergi ke Kota ini untuk menjual herbal Desa Guzhou menjadikan ia tahu lebih banyak tempat namun, Fang Wei menolak dan menagatakan sedang buru buru.

Memang Fang Wei tidak berencana berlama lama di Kota, ia hanya akan menjual sebagian permata silumannya sebagai biaya hidupnya dan beristirahat selama semalam sebelum pergi. Fang Wei tidak bisa menunda terlalu lama untuk kembali ke Kekaisaran Han yang bisa jadi ketika ia kembali akan lebih banyak hambatan untuk membalaskan dendam Sektenya.

Di sepanjang jalan Kota sangat banyak restauran serta bangunan mewah yang bahkan di Luoyang jarang ditemui. Bukan hanya itu, tidak terhitung jumlah banyaknya pendekar bebas maupun memiliki Sekte dari lambang pakaian mereka, kemampuan mereka rata rata tinggi terlepas dari usia yang terlihat muda.

"Jika tidak disibukkan dengan serangan siluman bukan tidak mungkin Kekaisaran ini sudah menginvasi negara lain." Fang Wei lagi lagi berdecak kagum setelah melihat kemampuan para pendekar itu lebih jauh.

Kekaisaran Tang memang terkenal dengan banyaknya Pendekar berkemampuan tinggi serta lebih kaya sumber daya daripada dua Kekaisaran lainnya, hal itu juga menjadikan aturan dunia persilatan mereka lebih ekstrim dimana yang kuat memangsa yang lemah. Atura itu menjadikan Kaisar Tang memberi hak hak pada Klan bela diri Bangsawan untuk mengelola wilayah masing masing. Namun, sayangnya Negara itu selalu disibukkan oleh serangan siluman dari waktu ke waktu.

Tidak lama Fang Wei tiba di depan sebuah gedung megah dengan papan nama bertuliskan Asosiasi Bulan Perak, Fang Wei memang sempat bertanya kepada pendekar yang ditemuinya tentang tempat ini. Ia berencana menjual permata silumannya disini.

Asosiasi Bulan Perak bukan hanya terkenal dengan jual beli informasi serta sumber daya mereka yang melimpah, Asosiasi juga membeli permata siluman untuk diolah sebagai obat bahkan senjata bernilai tinggi.

Fang Wei sendiri mengetahui jika Asosiasi Bulan Perak sudah berdiri selama ribuan tahun lamanya dengan mendirikan cabang mereka di seluruh dua Negara terlepas pusat mereka berada di Kekaisaran Tang di Kota Chang'an, Ibu Kota Kekaisaran Tang. Selama itu juga, Asosiasi terus dikelola oleh Bangsawan Yuan sejak dulu.

Fang Wei merapikan jubahnya lalu berjalan hendak masuk ke Asosiasi namun dua penjaga di pintu masuknya menghentikannya.

"Ini Asosiasi Bulan Perak, apa kau yakin tidak salah tempat?" salah satu penjaga bertanya keheranan, bukan tampa alasan melihat penampilan Fang Wei yang lusuh.

Fang Wei menggaruk kepalanya heran, "Tujuanku memang Asosiasi ini, karena kudengar Asosiasi membeli barang berharga." Katanya.

Penjaga itu mengerutkan keningnya di mata mereka selain tubuh serta pakaian Fang Wei tidak terlihat membawa barang berharga.

"Aku membawa barangnya bersamaku, jadi bolehkah aku masuk?" Fang Wei tersenyum tipis, ia jelas mengetahui pemikiran mereka.

"Aku tidak melihatmu punya cincin Samudra, apa kau menipu?" Penjaga itu justru menjadi curiga, biasanya orang yang berkata seperti itu jelas memiliki Cincin Samudra. Pusaka ruang yang dikenal dapat menyimpan apapun selagi tidak bernyawa di dalamnya, namun tidak semua orang memilikinya.

Fang Wei batuk pelan sebelum menarik satu buah permata siluman dari kantong ruangnya, tindakannya itu mengejutkan penjaga karena tahu Fang Wei tidak mempunyai pusaka ruang.

"Apa bukti ini cukup? Aku sedang buru buru."

Penjaga tidak mempersulit lagi setelah melihat bukti itu, mereka mempersilahkan Fang Wei memasuki Asosiasi.

Di dalam gedung itu lebih mewah lagi, banyak benda berharga berkualitas tinggi serta sebagian sumber daya dan botol pil yang terusun rapi.

"Orang Desa mana lagi ini?"

"Aku cukup yakin dia hanya datang melihat."

"Tapi, bukankah dia terlalu tampan untuk sekedar orang Desa?"

Penampilan Fang Wei langsung menarik perhatian setelah ia masuk dan mengamati barang berharga Asosiasi. Jubahnya yang lusuh membuat banyak pengunjung memandangnya remeh namun, tidak sedikit gadis yang memandangnya tampa berkedip.

"Berhenti menatapku, sial!" Batin Fang Wei menjerit, ia merasa wajahnya bisa berlubang karena tatapan itu.

Fang Wei tidak membuang waktu lagi, ia bergegas menuju meja kasir. Seorang wanita muda dengan senyum ramah menyambutnya dan menanyakan keperluannya, ia memperkenalkan diri sebagai pengurus cabang Asosiasi, Wen Qing.

"Kudengar Asosiasi ini membeli permata siluman juga, bena?" Fang Wei memastikan dan Wen Qing mengangguk.

Fang Wei mengeluarkan satu permata siluman babi berusia lima ratus dan menyerahkannya, wajah Wen Qing memeriksanya sebelum menawarkan lima ratus keping emas untuk harganya.

"Nona Qing, bagaimana dengan ini?" Fang Wei mengeluarkan satu permata siluman lagi kali ini usianya seribu tahun.

Wen Qing menaruh harga seribu keping emas dengan mengatakan jika permata siluman dihargai seratus keping emas setiap seratus tahun usianya. Fang Wei setuju tampa masalah, Wen Qing tersenyum cerah setelahnya dan menyuruh pelayan untuk membawakan uangnya.

"Tuan, anda butuh sesuatu lagi?" Tanya Wen Qing setelah melihat Fang Wei yang masih belum pergi.

Fang Wei berpikir sejenak sebelum mengeluarkan satu buah permata siluman berukuran besar hingga sepuruh meja kasir, Wen Qing menahan nafasnya, sekali lihat saja ia tahu ia itu adalah permata Raja siluman kura kura kuno.

Para pengunjung Asosiasi menatap ke meja kasir serta Fang Wei, tidak sedikit dari mereka terkejut hingga bereaksi setelah melihat hal itu. Terlebih menurut mereka Fang Wei seperti orang Desa.

"Ini kali pertamanya aku melihat permata siluman sekelas Raja siluman!"

"Tidak mungkin, darimana dia mendapatkannya?"

Para pengunjung ribut, Wen Qing menyuruh penjaga untuk mengendalikan situasi. Setelah itu tidak ada lagi yang bersuara namun mereka tetap memandang Fang Wei, sebagian berpikir hendak merampoknya nanti.

Fang Wei sendiri menganalisa kemampuan para penjaga serta Wen Qing lebih jauh, ada tiga Pendekar Raja yang berjaga saat ini sementara Wen Qing jelas Pendekar Bergelar. Kemampuan yang tak buruk diusianya. Tidak lama ada satu orang lagi datang dan berdiri mengawasi Wen Qing, Fang Wei melihat jika dia adalah Pendekar Suci lima gerbang.

Wen Qing mengatur nafasnya lalu menaruh harga lima ratus ribu keping emas untuk permata itu, Fang Wei meminta menaikkan harganya dan puncak kesepakatan itu akhirnya enam ratus ribu keping emas.

"Tuan, ini adalah cincin Samudra kualitasnya memang sedikit rendah tapi tenang saja semua uang Tuan aman di dalamnya." Wen Qing menyerahkannya ke Fang Wei.

Fang Wei menerima itu tampa protes, ia tersenyum puas dengan hasil penjualannya. Ia kemudian beranjak pergi. Wen Qing mengantarnya hingga pintu kelua lalu berterima kasih.

Fang Wei kemudian mencari sebuah toko pakaiannya untuk mengganti jubahnya, dari perlakuan para pengunjung Asosiasi tadi ia menarik kesimpulan jika orang dengan penampilan sepertinya dipandang rendah.

Tidak lama Fang Wei memasuki sebuah toko yang lumayan besar, setelah membayar dua koin emas sebagai biaya masuk. Fang Wei membeli beberapa set pakaian dan mengganti pakaiannya.

"Tuanku, terima kasih atas kunjungan anda. Silahkan datang lagi lain kali..."

Gadis di kasir memberikan hormatnya setelah Fang Wei membayar seluruh belanjaannya, Fang Wei bergegas meninggalkan tempat itu setelah merasakan tatapan kagum dari banyak orang.

"Ah, aku lupa menanyakan namanya!" Gadis kasir tadi tersadar dari lamunannya, ia menutupi wajahnya yang terasa panas. Ia tidak menyangka pemuda lusuh yang tadi masuk berubah menjadi sangat menawan setelah mengganti bajunya.

Fang Wei mengeluarkan Seruling Kematian setelah selesai membeli sebuah topeng untuk menutupi sebagian wajahnya, Fang Wei merasa tak nyaman setelah banyak gadis Kota yang menghentikannya untuk sekedar berbasa basi. Tatapan mereka membuatnya serasa ingin dilahap hidup hidup.

***

Hai, Terima kasih telah meninggalkan like dan komentarmu yang berharga... itu sangat berarti bagiku ;)

Nantikan terus kisah LPPN ya dan jangan lupa jejaknya, saya akan menulis kisah ini hingga tamat. Saya hanya berharap usaha saya nanti sepadan ;)

LPPN memang tidak sebagus karya Kak Ron namun saya akan berusaha lebih keras untuk karya pertama ini. Ah, setelah saya merenung beberapa waktu, saya rasa LPPN akan sangat panjang hingga terkait sepunuhnya dengan LPN. Saya akan berusaha membuatnya terhubung seiring petualangan Fang Wei nantinya.

LPPN akan up setiap hari~

Jamnya tidak menentu, tergantung dari waktu luang saya terlebih saya beberapa waktu ini jatuh sakit namun saya akan usahakan tetap up. Terima Kasih...

Terpopuler

Comments

Andin D

Andin D

kalau bs ushkn 3 cptr per hari

2025-01-02

2

Dudun Ferduzi

Dudun Ferduzi

jika tidak tamat pasti sangat kecewa thor

2025-02-13

1

Cepat kembali ke Kaisaran Han...

2025-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!