Organisasi Taring Harimau

Wajah Ketua Taring Harimau berubah serius ketika melihat Fang Wei turun perlahan dari langit, ia mengetahui betul jika hanya pendekar dengan tenaga dalam berjumlah sangat besar yang bisa melakukannya. Bahkan dirinya sendiri tidak bisa melakukannya.

"Ketua! Dia adalah orangnya!" Pemimpin perampok yang sebelumnya kabur menunjuk Fang Wei, Ketuanya langsung tercekat tidak menyangka bawahannya itu tidak bisa membaca situasi.

Melihat Fang Wei yang hanya diam, Ketua Taring Harimau memberikan hormatnya. Dirinya tidak mau menambah masalah lebih besar dan berharap Fang Wei melupakannya.

"Senior, sepertinya ada kesalah pahaman-"

"Tampaknya pikiran kalian sejalan, tidak mengherankan." Fang Wei memotong ucapan Ketua Taring Harimau.

"Senior, kami tidak berfikir pernah menyinggungmu. Jadi-"

"Begitu? Heh, lupakan saja itu!" Lagi Fang Wei menyelanya seraya tersenyum sinis.

Fang Wei menatap dingin para perampok Taring Harimau, dirinya tertawa mendengar ucapan Ketua mereka. Setelah bawahnya mengeroyoknya sebelumnya.

Ketua Taring Harimau mengigit bibirnya melihat sikap Fang Wei, sudah dipastikan jika kali ini ia tidak akan lolos dengan mudah. Dirinya hanya mengutuk bawahannya yang laporannya tidak lengkap.

"Senior, kami adalah Organisasi Taring Harimau. Kelompok di belakang kami tidak akan diam saja jika terjadi sesuatu."

Fang Wei mengangkat alisnya, "Orang mati tidak akan bicara..."

Ketua Taring Harimau menjadi panik, tidak menduga ancamannya tidak berguna. Walaupun sama sama Pendekar Suci namun ia tidak percaya diri bisa menang walau menang jumlah sekalipun setelah melihat Fang Wei bisa melayang di udara tadi.

"Sial, tidak ada gunanya!" ia mengepalkan tangannya, tatapannya menjadi murka ke Fang Wei.

"Oh?" Fang Wei tertawa sinis setelah melihat Ketua Taring Harimau menarik pedangnya dan menodongkannya.

"Kami tidak akan mati dengan mudah!" Ketua Taring Harimau berteriak, seketika itu juga puluhan anak buahnya maju menyerang Fang Wei.

Fang Wei tersenyum dingin, ia menarik Pedang Telaga Salju dari kantong ruangnya. Kali ini ia berencana menambah pengalaman bertarungnya.

"Seni Bambu Giok_ Giok Es Beku!"

Fang Wei mengayungkan pedangnya, seketika itu tercipta puluhan jarum es dari ayunannya yang langsung menembus tubuh sebagian perampok. Tubuh mereka yang ditembus dipenuhi lubang yang seketika membuatnya kehilangan nyawa.

Tidak ada yang mampu menahan serangan Fang Wei, rata rata dari perampok itu hanya pendekar kelas satu yang langsung terbunuh sementara Pendekar Ahli dari mereka terluka serius.

Fang Wei tidak berhenti, ia melesat dengan kecepatan tinggi merenggut nyawa sisa perampok itu. Permainan pedangnya yang cepat merenggut setiap nyawa hanya dengan sekali tebasan.

Dalam beberapa menit seluruh perampok itu menjadi mayat menyisakan Ketuanya serta bawahannya, Fang Wei mengibaskan darah di pedangnya lalu menatap mereka berdua.

Tubuh pemimpin perampok menjadi lemas dan jatuh sementara Ketua Taring Harimau berkeringat dingin. Dimatanya Fang Wei sangat muda sehingga ia yakin pemuda itu setidaknya akan ragu membunuh namun, ia tidak menyangka jika Fang Wei bagaikan malaikat maut sekarang.

Ketua Taring Harimau melirik bawahannya di sampingnya lalu menatap Fang Wei yang kini berjalan perlahan ke arahnya. Ia berdecak kesal lalu menarik kerah jubah bawahannya dan melemparkannya ke arah Fang Wei.

"Ketua!" Bawahannya itu menjerit tidak menyangka ia dikorbankan begitu saja.

"Tahan dia, aku akan membahagiakan keluargamu!" Ketua Taring Harimau berlari sekuat kemampuannya tampa menoleh lagi.

Tubuhnya mendarat di hadapan Fang Wei, ia menelan ludahnya serta langsung bersujud seraya membenturkan kepalanya berkali kali memohon tidak dibunuh.

"Ampuni aku, Pendekar! Aku akan pensiun dan hidup bertani!" jeritnya.

Fang Wei mengangkat pedangnya langsung menebas kepalanya tampa peduli permohonanya. Dari awal ia memang berniat membunuh mereka semua demi menghindari masalah yang lebih besar.

"Pendekar Wei!"

Luo Huang bersama warga Desa berlari menghampiri Fang Wei, memohon untuk tidak membiarkan Ketua perampok lolos jika tidak kelompok yang mendukung mereka akan memburu warga serta Fang Wei.

Fang Wei melesat ke udara mengejar Ketua perampok, sebetulnya Fang Wei tidak menyangka jika benar bena ada yang mendukung mereka.

"Sialan, apa dia iblis?!" Ketua Taring Harimau mengumpati Fang Wei yang melesat ke arahnya.

"Jangan memaksaku!" Ia menjerit setalah Fang Wei melepaskan energi pedang ke arahnya, untungnya masih bisa dihindarinya.

Fang Wei tidak berkata apa apa selain terus melepaskan lebih banyak energi pedang, Ketua Taring Harimau terlempar mundur beberapa meter setelah menangkis salah satu energi pedang itu.

"Coba ini!" Fang Wei mengayungkan pedangnya, kali ini energi pedang yang dilepaskannya lebih besar.

"Kau!" mata Ketua Taring Harimau melotot, energi itu melesat ke arahnya dengan kecepatan yang lebih tinggi.

Ketua Taring Harimau tidak punya pilihan selain mengalirkan lebih banyak tenaga dalam di pedangnya serta menyelimuti tubuhnya. Ledakan besar tercipta setelah energi itu menghantam pedangnya, kali ini ia terlempar lebih jauh serta muntah darah.

"Senior! Mohon kasihani aku! Aku akan menukar nyawaku dengan ini!" kali ini ia menjerit, tangannya masih mati rasa dan organ tubuhnya terasa berpindah tempat.

Fang Wei mendarat di hadapannya, tatapannya masih dingin. "Sudah berakhir!" Fang Wei mengayungkan pedangnya hendak memotong kepalanya.

"Senior! Mohon pertimbangkan!"

Fang Wei menghentikan pedangnya, Ketua Taring Harimau mengeluarkan sebuah buku usang dari jubahnya. Buku itu berjudul, Kitap Tubuh Surgawi.

"Kitap ini akan menjadi milik anda, jadi ampunilah nyawaku!" Ketua Taring Harimau tersenyum lebar setelah melihat reaksi Fang Wei.

Fang Wei mengambil kitap itu lalu tersenyum hangat kepada Ketua Taring Harimau yang terlihat lega setelahnya.

"Aku menerimanya jadi, selamat tinggal!"

"Kau berboho-"

Kepala Ketua Taring Harimau terlepas dari tubuhnya tampa menyelesaikan ucapannya, Fang Wei mengibaskan darah di pedangnya dan menyimpannya kembali.

Fang Wei kembali melesat ke udara dan kembali ke Guzhou, setibanya ia disana Fang Wei melihat seluruh warga Desa sedang bersiap meninggalkan Desa.

"Tuan Pendekar, terima kasih sekali lagi atas bantuan anda." Luo Huang menghampirinya setelah Fang Wei mendarat.

"Apa yang terjadi?" tanya Fang Wei, Luo Huang menjelaskan jika mereka semua akan meninggalkan Desa dan pergi ke Kota Nanjing. Bukan tampa alasan, mereka takut akan kelompok yang datang memburu mereka setelah kemusnahan perampok Taring Harimau.

"Tuan Pendekar bisa ikut bersama kami jika berkenan." Luo Huang tersenyum hangat, hati kecilnya berharap agar Fang Wei ikut demi keselamatan warga Desa.

Fang Wei berpikir sejenak sebelum setuju akan ikut, wajah Luo Huang menjadi cerah mendengarnya. Mereka semua langsung meninggalkan Desa setelah membawa barang yang akan berguna di Kota nantinya. Melihat warga Desa yang kerepotan membawa barangnya, Fang Wei menawarkan diri untuk membantu.

"Ahh, Tuan Pendeka tidak perlu repot." Seorang wanita paruh baya menolaknya halus.

"Aku punya cara tapi, aku harap kalian mempercayaiku." Fang Wei tersenyum hangat, setelah perbincangan barulah warga setuju. Fang Wei kemudian mengayungkan kantong ruangnya, memindahkan semua bawaan warga Desa. Melihat hal itu membuat mereka takjub.

Fang Wei tersenyum canggung setelah mengetahui jika mereka akan jalan kaki ke Kota karena tidak mempunyai satupun ekor kuda, Luo Huang hanya meminta maaf. Dengan kecepatan ini, setidaknya akan memakan waktu satu minggu paling lama untuk sampai. Sebenarnya Fang Wei memilih ikut saja daripada repot mencari arahnya.

Di perjalanan, gadis gadis Desa sering mencuri curi pandang ke arah Fang Wei. Hal itu membuatnya sedikit tidak nyaman, Luo Huang hanya tertawa kecil melihat hal itu. Bukan tampa alasan, wajah Fang Wei terlalu tampan untuk mereka abaikan.

"Kita akan menginap disini, apa anda tidak keberatan Tuan Pendekar?" Luo Huang menanyai Fang Wei.

Fang Wei melihat sekitar dan menyetujuinya lagi pula matahari sudah akan terbenam, warga Desa jelas sudah kelelahan juga. Sekeliling mereka adalah hutan yang sedkit berkabut, namun Luo Huang mengatakan jika hutan itu aman.

Warga mendirikan tenda sederhana, sebagian pria mengumpulkan kayu bakar dan membuat api unggun sementara gadis lainnya memasak hidangan sederhana.

Fang Wei memisahakan diri setelah makan malam, ia duduk bersandar di sebuah pohon tak jauh dari tenda. Ia kemudian mengeluarkan Seruling Kematian serta Kitap Tubuh Surgawi.

"Ahhh, akhirnya kau mengeluarkanku! Kau tau aku sudah bosan..."

Asap hitam keluar dari Seruling, Cheng Qing merenggangkan tubuhnya setelah protes pada Fang Wei yang sudah menyimpannya di tempat gelap terlalu lama, ia menolak disimpan kembali disana.

Fang Wei membuka Kitap Tubuh Surgawi, wajahnya berdecak kagum setelah membaca halaman demi halaman.

"Eh, dari mana kau dapatkan itu?" Cheng Qing menunjuk Kitap di tangan Fang Wei.

"Dari perampok."

Cheng Qing memiringkan kepalanya, ia merasa Fang Wei membodohinya namun melihat wajah serius pemuda itu barulah ia percaya.

"Kitap ini mungkin salah satu Kitap Tampa Tanding yang diburu." Fang Wei bergumam, Kitap itu merupakan ilmu yang membuat tubuh penguasanya sekuat berlian dan membuat tubuh tidak akan membusuk setelah mati.

Kitap itu memiliki cara meningkatkan kualitas tubuh pendekar hingga tingkat surgawi, di Kitap itu terdapat tiga tingakatan untuk memperkuat tubuh pendekar hingga bisa mencapai tahap yang lebih tinggi.

Tubuh pertama adalah fana, tubuh yang biasanya dimiliki oleh manusia biasa. Tubuh langit yang umum untuk pendekar, dan terakhir tubuh surgawi yang hanya bisa dicapai melalu Kitap itu.

"Ha? Apa yang kau pikirkan? itu hanya Kitap anakannya." Cheng Qing mengintip isi Kitap itu.

"Anakan? Apa maksudmu?" Fang Wei menaikkan alisnya.

"Astaga kau bahkan tidak tahu hal itu?" Cheng Qing tertawa mengejek.

Cheng Qing mengatakan jika itu hanyalah Kitap yang tidak lengkap dan sekedar omong kosong, Cheng Qing kemudian menjelaskan jika ada Kitap yang lebih hebat bernama Kitap Naga Surgawi yang dimiliki oleh Tuannya sebelumnya. Sayangnya Kitap itu sekarang tidak tahu lagi dimana.

"Katamu, itu dari perampok 'kan? Seharusnya kau tidak bisa memotong tubuhnya jika Kitap itu benar." Cheng Qing mengakhiri penjelasannya.

Fang Wei terdiam menurutnya Cheng Qing ada benarnya juga, ia lanjut melihat isi Kitap itu sebelum seorang gadis mendekatinya.

"Maaf, sebelumnya aku tidak berterima kasih dengan benar." Ucap gadis itu, Fang Wei mengenalnya sebagai Mei. Gadis yang ia selamatkan sebelumnya.

"Itu tidak masalah." Fang Wei menatap Mei sebentar sebelum lanjut dengan Kitapnya.

Mei tersenyum canggung, ia lalu menyerahkan sesuatu dari pakaiannya dan menyerahkannya ke Fang Wei.

"Aku harap kau menerimanya, aku membuatnya terburu buru tadi."

Fang Wei menerima kantong berisi wewangian itu lalu lanjut lagi dengan Kitapnya, sikapnya membuat Mei semakin canggung dan memilih pamit pergi.

"Kau terlalu dingin dan kaku. Bisa saja kau akan jomlo selamanya..." Cheng Qing tertawa terbahak bahak, bisa ia lihat beberapa gadis lainnya iri dengan Mei.

***

Hai, Terima Kasih sudah meninggalkan like dan komentar baikmu. Itu sangat berharga :)

Aku telah melihat saranmu, jika kalian setuju LPPN ini menjadi lanjutan kisah LPN karya kak Shujinkauron maka kalian bisa menaruh pendapat di komentar. Aku membuat LPPN sedikit mirip terutama nama Fang Wei yang sama dengan anak Fang An. Aku juga adalah fans lama kak Ron.

Jadi maksudnya, jika kalian setuju. LPPN menjadi lanjutan ribuan tahun setelah kisah Xiao Chen. Maka aku akan membuatnya seperti itu, Terima kasih.

Terpopuler

Comments

azizan zizan

azizan zizan

Thor kalau boleh harta si badit yang di bunuh ya itu di kebas habis lah Thor ini kok tidak di ambil..

2025-02-09

2

Mcnya mending dingin sama Cewek agar Cerita ini Semakin seru

2025-01-18

1

Djoko Poernomo

Djoko Poernomo

satupun ekor kuda ......... /Sob//Sob//Sob/
berarti ekornya saja ya thorrr

2025-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!