Pendekar Suci dan Iblis Hati

Sudah dua tahun Fang Wei tinggal dan berlatih di lokasi tampa matahari itu, kini bela dirinya sudah berada di puncak Pendekar Raja. Separuh dari isi Kitap Naga sudah dikuasainya namun Fang Wei masih belum berencana menggunakan Pedang Naga setelah Cheng Qing mengatakan jikalau ilmunya sudah lebih dari pantas diakui sebagai Tuan dari Pedangnya.

Seperti biasa selepas berlatih Fang Wei selalu pergi berburu siluman, selain permatanya bisa ia jual nanti juga bisa menambah tenaga dalamnya setelah diajari Cheng Qing cara menggunakannya. Awalnya Fang Wei ragu karena peringatan Gurunya jika menggunakan permata siluman untuk menambah tenaga dalam bisa terkena efek samping berupa anggota tubuh yang berubah wujud seperti siluman maupun tumbuh tanduk.

Cheng Qing menjelaskan kalau ia punya cara sendiri agar efek samping itu hilang namun efek tenaga dalam yang di dapat berkurang separuhnya, Fang Wei sempat menolak namun Cheng Qing mengatakan akan memakan waktu bertahun tahun jika Fang Wei hanya mengandalkan tehnik pernapasan di Kitap Naga saja.

Cheng Qing menambahkan jika semakin lama Fang Wei membuang waktunya di tempat ini maka mungkin saja kesulitan akan bertambah menghalangi balas dendamnya, atau bisa saja musuhnya hanya tinggal kerangka yang akan ditemuinya nanti. Fang Wei hanya bisa pasrah dan menurut, setidaknya jika nanti ada tanduk di kepalanya atau sisik di tubuhnya tidak akan masalah selama bisa membalaskan dendam Sektenya.

Benar saja setelah menggunakan bantuan permata siluman, Fang Wei hampir mengumpulkan tiga ribu tenaga dalam di tubuhnya tampa efek samping.

Kala itu Fang Wei sedang istirahat di bawah pohon setelah menghabisi dua ekor siluman ribuan tahun dan mengambil permatanya, tiba tiba saja ia mendengar keributan yang tidak jauh dari lokasinya. Fang Wei melompat ke atas pohon lalu menonton dari jauh keributan itu.

Rupanya dua siluman besar yang diperkirakannya sekelas Raja Siluman sedang bertarung, Fang Wei mendadak merinding setelah mengamatinya. Cheng Qing mengatakan jika hal itu biasa terjadi, biasanya memperebutkan wilayah atau sumber daya langka, pertarungan itu setidaknya memakan waktu tiga hari penuh. Cheng Qing menyarankan Fang Wei mengeceknya lagi setelah pertarungan itu selesai dan mengambil keuntungan.

"Aku tidak yakin bisa menang jika melawan satu dari mereka walau nanti mencapai Pendekar Suci." Fang Wei menelan ludahnya, dirinya ragu setelah melihat ukuran tubuh dan kekuatan dari Raja siluman.

"Kau terlalu pesimis." Cheng Qing tertawa mengejek, "Ehm, menurutku setidaknya kau bisa keluar sebagai pemenang dengan sejumlah luka... mungkin." Cheng Qing mengelus dagunya.

"Mungkin?" Fang Wei menaikkan alisnya, Cheng Qing hanya mengangguk.

Mereka berdua melihat sebentar lagi sebelum meleset pergi meninggalkan lokasi itu, untungnya lokasi tempat tinggal mereka jauh dari lokasi jadi hanya terasa getaran saja.

Fang Wei masuk ke dalam goa dan meletakkan dua permata siluman buruannya hari ini, "Aku akan dirampok jika menjual semuanya nantinya." Fang Wei menggaruk kepalanya setelah melihat tumpukan permata silumannya.

"Seharusnya ada di sekitar sini..." Cheng Qing sibuk melayang sana sini mencari sesuatu.

Fang Wei mengerutkan dahinya setelah melihat tingkahnya, namun sebuah benda berbentuk kantung uang dilemparkan Cheng Qing kepadanya. Fang Wei menangkap dan mengamatinya lebih jauh.

"Teteskan darahmu di kantung itu, selain kau tidak ada yang bisa menggunakannya." Cheng Qing menunjuk kantung di tangan Fang Wei.

Cheng Qing menjelaskan kalau kantung itu adalah penyimpanan ruang yang bisa menyimpan apa saja selagi itu tidak bernyawa, Fang Wei tersenyum lebar mendengarnya tidak menyangka Cheng Qing mempunyai harta yang sangat berguna terlepas dari sifat menyebalkannya.

Fang Wei meneteskan darahnya, kantung itu bercahaya sejenak sebelum kembali normal. Fang Wei mengarahkannya ke tumpukan permata siluman dan sekejap mata semuanya berpindah ke dalam ruang kantung itu, Fang Wei bisa merasakannya dan bisa mengontrolnya setelah mencoba beberapa kali.

"Hentikan kelakuan kampunganmu itu!" Cheng Qing mendengus kesal melihat Fang Wei yang kegirangan seperti orang gila di matanya.

Senyuman Fang Wei memudar, dirinya batuk pelan lalu berjalan keluar goa menghampiri Telaga Salju. Fang Wei berencana menembus tingkat Pendekar Suci malam ini setelah mengisi perut dan membersihkan dirinya.

"Wow!" Cheng Qing menutup mulutnya memperhatikan tubuh kekar Fang Wei setelah pemuda itu melepas bajunya untuk membersihkan dirinya.

"Seharusnya kau malu melepas pakaianmu di depan seorang gadis, bukan begitu?" Cheng Qing melayang mendekat.

"Lagipula gadis mana yang mengintip pria di pemandian?" Fang Wei membalas pertanyaan Cheng Qing dengan ketus.

"Bagiku itu sebuah kerugian jika melewatkannya, hahaha!" Cheng Qing tertawa terbahak bahak.

Fang Wei tidak merespon lebih jauh, hari sudah menjelang malam setelah dirinya selesai mengisi perutnya. Fang Wei berjalan memasuki goa dan duduk menyandar di sebuah batu.

"Jangan ganggu aku!" Fang Wei memperingatkan Cheng Qing yang direspon dengan senyum usil olehnya.

"Aku akan meninggalkanmu di tempat ini jika kau menggangguku lagi!"

"Tega sekali kau!" Cheng Qing meneriaki Fang Wei, memang beberapa waktu terakhir dirinya memang sering kali mengganggu tidur Fang Wei.

Fang Wei kemudian merilexkan tubuhnya sebelum memejamkan matanya, dirinya memfokuskan dirinya dan perlahan indra tubuhnya seolah berhenti hingga tidak lagi merasakan apa apa.

Pendekar aliran putih yang ingin mencapai tingkat Pendekar Suci akan diwajinkan mengalahkan iblis hatinya ketimbang pendekar aliran hitam yang memilih berdamai dengan iblis hati mereka, hal itulah yang membuat pendekar suci aliran hitam kalah satu langkah kekuatan oleh pendekar suci aliran putih.

Tak lama Fang Wei bisa membuka matanya, sekitarnya sangat gelap dan sebuah pintu besar terdapat di hadapannya. Fang Wei menarik nafas dalam sebelum membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya.

Sebuah hamparan luas di bawah cahaya bulan menyambut Fang Wei, hamparan itu begitu tandus serta banyak tulang belulang di setiap kakinya melangkah.

Fang Wei melihat ke samping, sebuah peperangan para pendekar diperlihatkan namun di satu sisi pendekar yang tampak dari aliran putih mengalami kekalahan dan dibantai oleh pendekar aliran hitam. Fang Wei mengalihkan pandangannya ke arah lain, sebuah pembantaian juga terjadi namun jika ia amati lebih jauh, yang terbantai itu merupakan anggota Sektenya.

Fang Wei memejamkan matanya, tangannya mengepal menahan amarah tampa bisa melakukan apa apa saat itu.

"Kau ingin membuat kesepakatan?"

Sebuah suara bisikan di telinganya seketika membuat Fang Wei melompat menjauh dan menghunus pedangnya.

Sebuah sosok yang sama dengan sosok Fang Wei berdiri disana, sosok itu merupakan iblis hatinya. Melihat sikap Fang Wei, iblis hati itu tersenyum hangat.

"Menurutku, kalau kita bertarung aku yakin kau akan kalah. Bukankah lebih mudah kalau kita berdamai saja?" Iblis hatinya memasang senyum hangat dan mengulurkan tangannya ke Fang Wei.

"Itu menurutmu!" Fang Wei membantah, memasang kuda kuda siap menyerangnya.

"Dua kekuatan lebih baik daripada satu, bukan?" Iblis hatinya masih tersenyum.

"Aku menolak!" Fang Wei menyerang iblis hati setelah berkata.

Senyuman iblis hati itu memudar, sekali ayunan tangannya memunculkan pedang yang tidak asing di mata Fang Wei. Dari gagang pedangnya Fang Wei menebak jika itu adalah Pedang Naga.

"Tidak perlu heran, pedang ini sudah mengakuimu sebagai tuannya namun kau bodoh tidak ingin memakainya!" iblis hatinya tertawa mengejek.

Pertarungan itu masih terlihat berimbang setelah lima belas menit berlangsung, Fang Wei memilih menggunakan ilmu pedang Naga setelah semua tehnik pedang Sektenya tidak mempan.

Fang Wei memberikan serangan tebasan sebelum melompat mundur, "Ilmu Pedang Naga_ Pedang Halilintar!"

Pedang Fang Wei mengalirkan listrik bertegangan tinggi dan gerakannya menjadi begitu cepat menyerang ke arah iblis hati.

Iblis hati berdecak kagum sebelum menyambut serangan itu dengan ilmu pedang yang sama, hal itu membuat Fang Wei menjadi kaget.

"Ahh, aku lupa memberitahumu jika semua ilmu pedangmu aku juga menguasainya!" Iblis hatinya tersenyum puas.

Fang Wei berdecak kesal sebelum menggunakan tenaga dalam yang lebih besar namun pertarungan itu masih berimbang, Fang Wei merasa frustasi sementara senyuman iblis hati melebar.

"Berubah pikiran?" tanya iblis hatinya setelah mendorong Fang Wei menjauh.

Fang Wei terdiam, tatapannya mengarah ke atas melihat bulan sebelum kembali memandang iblis hatinya.

"Aku tidak akan menyerah, aku akan memberikan jiwa anggota seperguruanku ketenangan dan menghapus dendam ini!" Fang Wei menghela nafas panjang.

"Sayang sekali sepertinya kau akan gagal!" iblis hatinya terkekeh.

"Kau tidak berencana menggunakan ilmu pedang rendah itu lagi kan? Setelah kau gagal tadi!" iblis hati menaikkan alisnya setelah melihat Fang Wei hendak menggunakan ilmu pedang sektenya.

"Aku punya keyakinan menang sementara kau hanya ilusi!" Fang Wei berteriak.

"Pedang bambu giok_ Tebasan Angin!"

Pedang Fang Wei bersinar, di sekeliling pedangnya muncul pisau angin dan hembusan angin lembut setiap kali di ayunkan.

Iblis hatinya menggunakan ilmu pedang yang sama namun kali ini Fang Wei melebihinya, iblis hati berdecak kesal. Keyakinan dan tekat Fang Wei membuatnya melemah dan dengan cepat terpojok, sebelum pedang Fang Wei berhenti satu senti dari lehernya.

"Bedebah kecil, kau menang!" Iblis hatinya tersenyum, tubuhnya mulai memudar.

"Jangan terlalu sombong, dunia begitu luas! Hahaha..." tawa iblis hatinya memudar lalu menghilang seutuhnya, bersamaan dengan gelapnya penglihatan Fang Wei.

Kesadarannya kembali ke tubuhnya, Fang Wei bisa kembali menggerakkan tubuhnya yang kali ini dipenuhi oleh kekuatan yang meluap luap.

"Aku kira kau sudah mati..."

"Sial!" Jantung Fang Wei nyaris melompat keluar setelah wajah Cheng Qing tiba tiba muncul di depan muncul satu senti dari wajahnya.

"Apa yang kau lakukan?!" Fang Wei geram, jantungnya masih belum berdetak normal.

"Aku hanya memastikan kalau tidak salah lihat, hantu atau bukan! Kau saja yang berlebihan." Cheng Qing menjulurkan lidahnya kesal.

Fang Wei hanya mendengus kesal lalu mencoba kembali memeriksa kekuatan tubuhnya, dirinya kagum dan tidak menyangka akan mencapai tingkatan Pendekar Suci di usianya yang masih dua puluh satu tahun.

Bahkan di Sekte besar 'pun belum pasti ada pendekar suci seumuran dirinya, Fang Wei tersenyum puas sementara Cheng Qing menghela nafas pelan.

"Tidak perlu bangga, di duniaku ada yang lebih hebat darimu. Anak anak disana bahkan bisa mengubah gunung menjadi debu dengan sekali pukulan."

Senyuman Fang Wei memudar, mulai memandang Cheng Qing sebagai pembohong dan penipu. Fang Wei berencana mulai berburu siluman yang lebih kuat, setidaknya dirinya berencana membuka setidaknya lima atau tujuh gerbang ditubuhnya sebelum meninggalkan huta tampa matahari itu.

***

Hai, terima kasih buat kalian yang sudah memberikan like dan komentarnya. Itu sangat berharga :)

Bab berikutnya, PPPN akan memulai petualangan Fang Wei nih. Terima kasih buat kalian semua yah, jadikan favorit agar tidak ketinggalan bab selanjutnya. Seperti biasa PPPN up setiap hari...

Terpopuler

Comments

Mazz Tama_Meii

Mazz Tama_Meii

mantap lah Thor ...semangat dan selalu jaga kesehatan Thor

2025-01-21

1

ahmat saepuloh

ahmat saepuloh

sip lah lanjutkan aku mendukungmu

2025-01-10

1

Must AQ Firin Apriliani

Must AQ Firin Apriliani

Thoor gunakan bahasa baku atau daerah sekalian,karena ujung2nya aneh atau ambigu

2025-02-27

3

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!