Seruling Kematian

Berdasarkan penjelasan Cheng Qing, Pedang Naga yang dimiliki Fang Wei memiliki Roh begitu pula dengan pusaka lainnya masing masing memiliki Roh. Alasan Fang Wei tidak bisa menarik keluar Pedang Naga dari sarungnya karena Roh itu tidak mengakui Fang Wei sebagai pemiliknya.

"Jadi maksudmu, aku harus menguasai setidaknya separuh ilmu pedang di kitap naga untuk bisa diakui sebagai tuannya?" Fang Wei melirik Cheng Qing.

"Melihat kebodohanmu, aku bersyukur kalau kau bisa menguasai satu atau dua ilmunya." Cheng Qing menaikkan bahunya.

"Aku tidak sebodoh itu!"

"Benarkah? Hahaha!" Cheng Qing tertawa terbahak bahak melihat expresi Fang Wei yang hampir meledak karena marah.

"Kau adalah pemilikku yang paling pemarah dari pada sebelumnya." ucap Cheng Qing seraya menatap ke atas.

Fang Wei menaikkan alisnya tidak mengerti maksud Cheng Qing, "Aku pemilikmu?"

Cheng Qing menghela nafas lalu menatap Fang Wei yang semakin bingung, "Kau ingat sampai disini karena terjatuh kan?" pertanyaan Cheng Qing mendapat anggukan dari Fang Wei.

"Seharusnya kau sudah kehilangan tangan atau kakimu karena jatuh dari ketinggian dengan kualitas tulang remeh seperti itu." Cheng Qing tersenyum mengejek.

"Aku mengobati dirimu dengan kemampuanmu, sebagai gantinya aku tertidur sebentar jadi baru bisa menemuimu sekarang, seharusnya kau berterima kasih!" Cheng Qing mengerucutkan bibirnya, memasang expresi kesal.

"Langsung saja ke intinya!" Fang Wei mulai kehilangan kesabaran lagi.

"Kau benar benar membosankan!" Cheng Qing menunjuk wajah Fang Wei yang kemudian di tepis olehnya.

"Oke, setelah kau terjatuh sebelumnya... Darahmu mengenaiku dan kurasa bagus untukku memilihmu sebagai pemilikku tapi sepertinya aku salah." Cibir Cheng Qing, expresinya seolah tidak puas.

"Tidak ada yang memintamu menjadikanku pemilikmu, sialan!"

"Hei, hei! Apa maksudmu? Mana terima kasihmu? Hei!" Cheng Qing meneriaki Fang Wei yang berjalan menjauh meninggalkannya.

"Nue, menurutmu... apa aku salah?" Cheng Qing mengelus Roh air di hadapannya.

Roh air itu menggeleng, ia kemudian mengintip ke arah perginya Fang Wei yang kemudian dia melihat pemuda itu hendak membakar daging sisa dari tubuh siluman serigala.

"Nue, bisa kau memberiku beberapa ikanmu?" Cheng Qing meminta yang disanggupi oleh Nue sang Roh air.

Cheng Qing kemudian berjalan ke arah Fang Wei yang masih sibuk mengurusi daging serigalanya, Cheng Qing kemudian berdiri di hadapan Fang Wei.

"Kau mau? Ini lebih baik dari daging setengah busukmu itu." Cheng Qing menggoyangkan ikan di depan wajah Fang Wei.

"Urus saja punyamu!" Fang Wei menepis ikan Cheng Qing dan melanjutkan kerjaannya.

"Kau membosankan sekali!"

Cheng Qing meninggalkan Fang Wei lalu duduk tidak jauh dari pemuda itu, dengan sekali jentikan jari Cheng Qing muncul api yang sangat panas di hadapannya.

"Hmm... Cukup bagus." Cheng Qing memuji ikan bakarnya sebelum memberinya ciuman manis.

Sementara Fang Wei baru kembali setelah mencuci dagingnya dan hendak membakarnya, Fang Wei sama sekali tidak menghiraukan Cheng Qing yang memamerkan ikan bakarnya.

Mendapat pengalaman sebelumnya, kali ini Fang Wei membuat dagingnya matang dengan sempurna dan kemudian membumbuinya dengan bahan yang didapatnya dari sekitarnya.

"Mau bertukar?"

"Akh!"

Fang Wei melompat ke belakang, daging bakarnya terlempar ke atas yang dengan sigap ditangkap oleh Cheng Qing. Jantung Fang Wei seolah berhenti sejenak karena kemunculan Cheng Qing yang tiba-tiba sudah berada di depan wajahnya tadi.

"Apa yang kau lakukan?!" Fang Wei merebut dagingnya yang hampir saja digigit oleh Cheng Qing.

"Bukankah kau terlalu pelit?" Cheng Qing memasang expresi masam.

Fang Wei tidak menanggapinya, ia memilih berjalan ke suatu pohon dan duduk bersila bersiap menyerap setiap nutrisi daging silumannya.

Fang Wei memakan habis daging itu lalu memfokuskan diri untuk menyerap nutrisinya, cukup lama Fang Wei menutup mata dan fokus. Sekitarnya hening seolah hanya Fang Wei sendirian.

"Hmm... Cukup menarik." Cheng Qing mengelus dagunya, dirinya fokus memandangi wajah Fang Wei dengan serius. Cheng Qing baru menyadari wajah Fang Wei rupanya sangatlah tampan yang membuatnya sedikit menyesal sudah mengganggunya.

Fang Wei kemudian perlahan membuka matanya, wajah Cheng Qing amat dekat dengan wajahnya membuat Fang Wei kaget dan reflex meninju wajahnya.

"Apa maksudmu?!" Cheng Qing mengelus wajahnya tidak menduga Fang Wei akan memukulnya.

"A-aku kaget!" Fang Wei mengelus dadanya.

"Cih!" Cheng Qing membuang muka, merasa Fang Wei terlalu berlebihan.

Fang Wei sedikit merasa bersalah namun tetap berusaha bersikap biasa saja, Cheng Qing kemudian berdiri dan menepiskan pakaiannya.

"Ikut denganku!" selesai berkata demikian, Cheng Qing berjalan menuju jasad siluman serigala diikuti oleh Fang Wei.

Cheng Qing kemudian berhenti di depan sebuah Goa dan berjalan memasukinya, di sepanjang jalan masuk Goa itu terdapat ukiran ukiran aneh dan tidak dimengerti oleh Fang Wei.

Ukiran itu kemudian berakhir di depan sebuah kotak giok yang misterius, Cheng Qing kemudia menyuruh Fang Wei mengambilnya.

"Darahmu mengalir bersama darah siluman tadi dan mengenai kotak itu, aku kemudian menyerapnya dan memilihmu sebagai pemilikku." Cheng Qing menunjuk kotak giok di tangan Fang Wei.

"Aku adalah Roh dari Seruling Kematian milik seorang Kultivator dunia Roh. Aku memilihmu karena sudah bosan tertidur selama ribuan tahun!"

"Seruling Kematian? Kultivator?" Fang Wei mengerutkan alisnya.

Berdasarkan instruksi Cheng Qing, Fang Wei membuka kotak giok itu dan melihat sebuah seruling berwarna hitam pekat dengan ukiran ukiran aneh di ujungnya.

Seruling itu memancarkan hawa yang mencekam membuat Fang Wei menelan ludahnya, Fang Wei menyentuh seruling itu dan sebuah penglihatan memasuki pikirannya.

Dunia yang penuh dengan bermacam macam orang yang melayang dan mengendarai pedangnya, orang orang yang menggunakan mantra dan sihir penyegelan.

Fang Wei takjub dengan penglihatan singkat itu namun detik berikutnya penglihatan lain masuk ke pikirannya, sebuah peperangan yang saling membantai dan seorang pemuda yang memainkan seruling dengan tenang namun detik berikutnya musuh musuhnya menjerit kesakitan serta mengalami pendaharan dari semua lubang tubuhnya.

"Yang kau lihat adalah Dunia Para Kultivator, dunia yang menakjubkan dan mungkin berbeda dengan duniamu." Cheng Qing menepuk pundak Fang Wei yang seketika itu membuatnya sadar.

"Kau benda yang sangat jahat!" Fang Wei menunjuk Cheng Qing yang kini melebarkan senyumnya.

"Yang kau lihat tidak lengkap, aku tidak sejahat yang kau pikirkan. Kau tau? Pemilikku adalah orang yang sangat baik." Cheng Qing mengubah senyumnya menjadi hangat.

Cheng Qing kemudian menarik tangan Fang Wei mendekati sebuah altar yang disana ada sebuah ukiran aneh juga. Cheng Qing menjelaskan kalau tuannya dulu membuat ini untuk menyegelnya namun agar dirinya tidak jatuh di tangan Kultivator jahat.

"Pemilikku mengirimku ke dunia ini dan menyegelku disana selama ribuan tahun lamanya, sebelum kau jatuh dah darahmu mengalir membuka segelku." Cheng Qing tersenyum hangat. Pikirannya melayang mengingat tuannya dulu, ada rasa rindu yang sangat dalam pada dirinya.

"Lalu apa sekarang?" Fang Wei menatap Cheng Qing ada sedikit rasa simpati pada gadis itu.

"Aku harap kau seputih yang terlihat, melihat kau memiliki dendam di hatimu."

Fang Wei menaikkan alisnya, tidak menduga Cheng Qing bisa melihat dendam dirinya. Cheng Qing lagi lagi hanya tersenyum. Sementara Fang Wei agak heran dengan keperibadian gadis itu yang tidak seperti biasanya.

"Aku akan membantumu menjadi kuat, aku mau kau membawaku mengelilingi duniamu dan membuat kenangan baru." ucap Cheng Qing.

"Terima kasih dan... maaf!" Fang Wei tersenyum, kali ini senyumannya tulus membuat Cheng Qing nyaris tak berkedip.

Terlepas dari penampilan Fang Wei yang acak acakan namun Cheng Qing akui kalau pemuda di hadapannya sangatlah tampan.

Hari itu Cheng Qing membimbing Fang Wei untuk menguasai Kitap Naga dan memberinya arahan tempat tempat yang terdapat sumber daya untuk berlatih. Keduanya sepakat akan mencarinya besok pagi.

Hari menjelang malam membuat suasana Goa itu sedikit dingin namun tidak gelap lagi, Goa itu terdapat batu batu berbentuk bola tangan yang bersinar. Malam itu lagi lagi terdengar suara suara nyanyian yang lebih terdengar seperti mantra, Cheng Qing mengatakan kalau itu adalah suara Nue yang membuat penghalang agar para siluman tidak mendekat.

"Ini, coba kau makan. Lagi pula tidak baik kalau kau hanya makan daging." Cheng Qing meletakkan lima tangkai buah berbentuk ceri namun warnanya beda daripada ceri pada umumnya.

"Kau yakin bisa dimakan?" Fang Wei menunjuk buah di hadapannya.

"Makan saja apa susahnya!" Cheng Qing memasukkan satu buah ke mulut Fang Wei dan membuat pemuda itu mengunyahnya.

"Hikhhh!"

Fang Wei memegang lehernya, rasa dingin menjalar di setiap darahnya membuatnya terus melepaskan gas gas dingin dari mulutnya. Cheng Qing yang melihatnya menjadi panik.

Terpopuler

Comments

afifo maning

afifo maning

semangat lanjut sampe tamat thor

2025-01-01

2

P 417 0

P 417 0

agak membingungkan sih🤔tp next dulu lah/Hey/semangaattt

2025-02-06

1

Setyadi Heru

Setyadi Heru

MC nya terlalu bodoh Thor pintarkan dikit thor

2025-01-26

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!