Hutan Kegelapan I

Fang Wei kehilangan keseimbangan, pandangannya mulai samar sebelum Fang Wei merasakan dirinya tidak terasa menghantam tanah melainkan seolah tetap jatuh terus menerus.

"Apa yang terjadi?" Fang Wei memaksa membuka matanya, di jarak pandangannya hanyalah kabut dan kegelapan.

Fang Wei tersentak kaget, rupanya dirinya jatuh ke dalam jurang tak berdasar tadi mengikuti jatuhnya si siluman serigala itu. Fang Wei masih merasakan tangannya menggenggam pedang retaknya.

"Rupanya inilah akhirnya, maafkan aku... Aku gagal melanjutkan tanggung jawabku." Fang Wei tersenyum pahit, di tengah penyesalannya Fang Wei hanya bisa bersyukur masih jatuh bersama Pedang Naga di punggungnya beserta Kitabnya.

Pikiran Fang Wei melayang dan mulai membayangkan andaikan dirinya mendapat kehidupan keduanya di masa lalu maka Fang Wei akan sangat menghargainya dan giat berlatih hingga dapat mengubah akhir dari Sektenya.

"Apa yang kupikirkan? Konyol sekali." Fang Wei menggeleng, merasa bodoh dengan pikiran singkatnya.

Sudah cukup lama rasanya Fang Wei jatuh namun belum nampak dirinya menghantam dasar jurang. Sebelumnya Fang Wei pernah mendengar tentang kisah jurang ini, menurut Pendekar yang pernah melewatinya katanya jurang itu mengelurkan aura kematian yang pekat serta sering terdengar suara mengerikan dari sana dan penampilannya yang gelap membuat orang orang menamainya Jurang Tak Berdasar.

☆☆☆

Sementara di waktu yang sama Xue Yi dan Fen Hen terus mengacak acak Sekte Vila Bambu Giok berkali kali serta meluaskan anggota Lembah Hantu di seratus meter lokasi Sekte Vila Bambu Giok.

"Dasar tikus kecil! Dimana sebenarnya dia bersembunyi?!" Xue Yi menghentakkan kakinya geram.

Sudah satu jam lebih mereka melakukan pencarian namun belum mendapat titik terang, menurut informan Lembah Hantu, Sekte Vila Bambu Giok memiliki satu orang murid yang paling disayangi Ketua Sekte bernama Fang Wei. Xue Yi menarik kesimpulan besar jika harta yang dicari dibawah oleh Fang Wei. Dugaan yang sangat benar sekali.

"Kau tidak mau kakimu lagi?" Fen Hen melirik Xue Yi yang masih saja menghantamkan kakinya ke lantai.

"Tutup mulutmu!" tatapan Xue Yi dingin, dari semua yang terjadi Fen Hen masih terlihat masih santai.

Dengan mereka berdua yang lagi lagi pulang dengan tangan kosong, maka Gui Tian pasti tidak akan tinggal diam lagi. Membayangkan hukuman yang akan mereka terima membuat Xue Yi menjadi sangat gelisah namun Fen Hen masih bisa melebarkan senyum menjengkelkannya.

"Tetua!"

Anggota Lembah Hantu datang menghadap, setelah memberi hormat dia menjelaskan kalau ada jejak di sekitar lokasi menuju Hutan Kegelapan, mereka menyimpulkan kalau Fang Wei melarikan diri kesana.

"Hutan Kegelapan? Orang gila mana yang berpikir bersembunyi disana?" Fen Hen menutup kipasnya, dahinya mengerut meragukan laporan itu.

"Itu mungkin, menurutmu selain disana dimana lagi dia bisa bersembunyi? Dengan keadaan Dunia Persilatan sekarang, aku ragu ada Sekte aliran putih yang mau menerimanya." Xue Yi tertawa mengejek.

Senyuman Fen Hen yang baru dia lakukan memudar, tatapannya penuh hawa membunuh kepada Xue Yi. Sementara gadis itu tetap tertawa.

"Perluas pencarian di Hutan kegelapan!" Fen Hen meninggikan suaranya, detik itu juga anggota Lembah Hantu bergerak bersamaan diikuti Fen Hen dan Xue Yi.

☆☆☆

Fang Wei perlahan lahan membuka matanya, namun hanya cahaya samar samar seolah menjelang malam. Seluruh tubuhnya menjerit sakit.

"Terima kasih saudara serigala, terlepas dari aku yang membunuhmu justru kau malah menyelamatkanku."

Tubuh Fang Wei ternyata mendarat dengan sempurna di atas tubuh siluman serigala, melihat kondisi tubuh serigala yang hampir hancur mendakan betapa dalamnya dasar jurang itu.

"Aku tidak bisa membayangkannya..." Fang Wei menelan ludahnya, membayangkan jika tubuhnya menghantam langsung dasar jurang.

Fang Wei kemudian melakukan pernapasan yang diajarkan Gurunya untuk memulihkan tenaga dalamnya, takut takut ada siluman yang mendekat karena bau darah.

Cukup lama Fang Wei memulihkan diri, namun tidak ada satu siluman pun yang mendekat. Fang Wei cukup heran namun bersyukur.

Tenaga dalam Fang Wei sudah pulih, sebagian ia gunakan mengobati lukanya dan menghentikan pendarahannya. Fang Wei sudah bisa bergerak walau belum leluasa, pandangannya menyisir seluruh sekitarnya.

"Hampir malam, berapa lama aku tidak sadarkan diri tadi?" Fang Wei menggaruk kepalanya, jubah Sektenya sudah mengerikan dengan robekan disana sini serta berbau amis darah.

"Nasibku sungguh mengerikan..." senyuman Fang Wei pahit.

Fang Wei kemudian bangkit mulai mencari kayu untuk menyalakan api lalu mencari sumber air untuk membersihkan dirinya.

"Tidak layak pakai lagi rupanya." gumam Fang Wei, jubahnya setelah dibersihkan malah tampak mengerikan.

Tidak ada pilihan lain selain tetap memakai kembali jubahnya, karena memang tidak ada jubah ganti lagi yang dibawanya hanya pedang dan kitab. Fang Wei kemudian mengambil sepotong daging dari siluman serigala, Fang Wei menemukan cara melatih tubuh menggunakan daging siluman di Kitap Naga Mengarungi Awan.

"Apa hujan tidak menyentuh kayu kayu disini?" Fang Wei merasa heran lantaran kayu kayu yang dibakarnya sangat kering seolah tidak pernah terkena hujan deras sebelummya.

Fang Wei kemudian mengambil daging bakarnya, "Sial, apa tidak terlalu matang?" warna daging yang seharusnya matang sempurna malah nampak aneh.

"Matang apanya... rasanya bagai arang!"

Fang Wei memandangi dagingnya lagi, rasanya hampir pahit semua namun khasiatnya begitu besar yang tidak di sia siakan oleh Fang Wei. Banyak pertanyaan kenapa api yang nampak biasa saja bisa begitu panas dan cepat membakar daging siluman yang seharusnya memakan waktu sangat lama malah sangat singkat.

"Lokasi ini sangat aneh..." ada rasa takut di lubuk hati Fang Wei. Rasanya lokasinya itu sangat ganjal dan aneh.

"Rasa daging memang yang terbaik!"

Fang Wei mengelus perutnya, selain mengenyangkan daging siluman juga memperkuat fisiknya menjadi kuat sayangnya kualitas tulangnya hanya tingkat putih.

Ada tiga jenis kualitas tulang khusus pendekar, tulang hitam untuk kualitas dasar lanjut dengan tulang putih sebagai kualitas menengah dan tulang kuning untuk tulang kualitas tinggi.

Fang Wei sebenarnya cukup beruntung terlahir dengan kualitas tulang putih melihat dari dirinya hanya anak rakyat biasa dan mulai berlatih di usianya yang lima tahun setelah tragedi yang dialami Desanya lalu bertemu dengan Gurunya Fang Lang.

Biasanya kualitas tulang akan menjadi penentu tingkatan bela diri, kualitas tulang seperti Fang Wei akan mencapai tingkat pendekar Raja dan akan sangat beruntung untuk mencapai pendekar Suci bila disokong dengan sumber daya yang langka.

"Mengapa begitu dingin?" Fang Wei mengerutkan dahinya, hawa dingin yang amat dingin hingga mengecilkan nyala api yang dinyalakan Fang Wei membuatnya meringkuk memeluk lututnya.

Fang Wei berusaha membesarkan nyala apinya namun tetap tidak ada perubahan, hawa dingin itu semakin menjadi seiring waktu.

Berikutnya Fang Wei samar samar mendengar suara nyanyian yang lebih mirip seperti mantra mantra. Mengikuti suara itu Fang Wei mencoba mendekat, suaranya berasal dari sumber air tempat Fang Wei membersihkan tubuhnya.

"Apa apaan?!" Fang Wei bergumam pelan, di hadapannya sumber air yang terlihat biasa saja sekarang bercahaya kebiruan.

Di tengahnya ada seorang putri duyung yang duduk di atas batu besar, tangannya terangkat keatas dengan mulutnya yang terus menyandungkan nyanyian lebih tepatnya seperti mantra aneh.

"Ukhh!" Fang Wei tercekat tatkala si putri duyung bebalik kepadanya, wajah yang nampak mengerikan dan sangat pucat menatap Fang Wei tampa expresi sebelum melompat ke air.

"Siluman ikan? Putri duyung? Hantu?" Fang Wei menelan ludahnya, mengingat dirinya tadi sempat membersihkan diri disitu.

Pandangan Fag Wei kemudian jatuh ke lubang batu besar di sumber air itu, ada sebuah cahaya terang seperti sebuah kristal yang bersinar. Fang Wei ingin melihatnya dari dekat namun tidak berani mendekat, Fang Wei belum tau pasti sesuatu yang mendiami sumber air tersebut.

Fang Wei menyimpulkan kalau benda itulah yang menyebabkan semua ke anehan di lokasinya itu serta hawa dingin yang terus bertambah setiap jamnya. Mungkin itu adalah sebuah barang berharga.

Terpopuler

Comments

afifo maning

afifo maning

semangat sampe tamat thor ku

2025-01-01

3

P 417 0

P 417 0

lnjut dulu deh/Hey/

2025-01-03

2

agus yulianto

agus yulianto

uppp

2025-02-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kekacauan
2 Hutan Kegelapan
3 Hutan Kegelapan I
4 Hutan Kegelapan II
5 Seruling Kematian
6 Kenyataan Yang Pahit
7 Sumber Daya
8 Berburu Siluman
9 Pendekar Suci dan Iblis Hati
10 Suku Bar Bar
11 Desa Guzhou
12 Organisasi Taring Harimau
13 Klan Bangsawan Nie
14 Cabang Asosiasi Bulan Perak
15 Topeng Gagak
16 Kekuatan Dibalik Penginapan
17 Meninggalkan Kota
18 Hutan Adar
19 Wajah Yang Mirip
20 Sebuah Kerinduan
21 Pengalaman Hidup
22 Pelatihan Xiao Chen
23 Pelatihan Xiao Chen I
24 Pelatihan Xiao Chen II
25 Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26 Sebuah Perpisahan
27 Situasi Kaifeng
28 Rumah Bayang Bayang
29 Tawaran Kerja Sama
30 Tidak Manusiawi
31 Terendus Rumah Bayang-bayang
32 Iblis Dalam Wujud Malaikat
33 Indentitas Yang Misterius
34 Mimpi Buruk
35 Berita Tidak Sedap
36 Geng Naga Merah
37 Geng Naga Merah I
38 Geng Naga Merah II
39 Geng Naga Merah III
40 Sebuah Lelang
41 Tuan Muda Klan Tang
42 Lelang Pasar Bayangan
43 Lelang Pasar Bayangan I
44 Lelang Pasar Bayangan II
45 Lelang Pasar Bayangan III
46 Lelang Pasar Bayangan IV
47 Lelang Pasar Bayangan V
48 Lelang pasar Bayangan VI
49 PENJELASAN DISKUSI
50 Lelang Pasar Bayangan VII
51 Lelang Pasar Bayangan VIII
52 Lelang Pasar Bayangan IX
53 Lelang Pasar Bayangan X
54 Lelang Pasar Bayangan XI
55 Lelang Pasar Bayangan XII
56 Pemandangan Yang Mengejutkan
57 Menara Hantu Putih
58 Menara Hantu Putih I
59 Menara Hantu Putih II
60 Menara Hantu Putih III
61 Pendekar Zuo Qing
62 Harta Pasar Bayangan
63 Kebanggaannya Runtuh
64 Keadaan Tidak Terduga
65 Situasi Kekaisaran Han
66 Akibat Keserakahan
67 Berita Yang Menggemparkan
68 Menara Harta Fenix
69 Keracunan Qi
70 Pengobatan Cheng Qing
71 Menulis Dengan Qi
72 Pengelana Berwajah Giok
73 Kekasihnya Ganas
74 Sebuah Sayembara
75 Sebuah Sayembara I
76 Sebuah Sayembara II
77 Hadiah Yang Sebenarnya
78 Nona Besar Klan Zhao
79 Sesuatu Yang Sulit
80 Meninggalkan Kota Chang'an
81 Dua Hutan Perbatasan
82 Hutan Hujan I
83 Hutan Hujan II
84 Hutan Hujan III
85 Hutan Hujan IV
86 Hutan Hujan V
87 Pendekar Naga Pencuri
88 Akar Roh
89 Tukang Pamer
90 Penjelasan Sebelum Tertidur
91 Siluman Pemilik Air Terjun
92 Kekalahan Terdalam Juan Chen
93 Mulai Berburu
94 Pemburu Kesetanan
95 Pemburu Kesetanan I
96 Pemburu Kesetanan II
97 Roh Yang Kembali
98 Ada Masalah Dengan Otak
99 Dunia yang berbeda
100 Tenaga Dalam
101 Xiao Chen Kembali
102 Kekalahan Telak
103 Persiapan Yang Lebih Pasti
104 Muslihat Di Balik Pencerahan
105 Gerbang Baru
106 Manusia Tengkorak
107 Situasi Kekaisaran Han
108 Hari Terakhir
109 Desa Tabib
110 Informasi Tak Terduga
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Kekacauan
2
Hutan Kegelapan
3
Hutan Kegelapan I
4
Hutan Kegelapan II
5
Seruling Kematian
6
Kenyataan Yang Pahit
7
Sumber Daya
8
Berburu Siluman
9
Pendekar Suci dan Iblis Hati
10
Suku Bar Bar
11
Desa Guzhou
12
Organisasi Taring Harimau
13
Klan Bangsawan Nie
14
Cabang Asosiasi Bulan Perak
15
Topeng Gagak
16
Kekuatan Dibalik Penginapan
17
Meninggalkan Kota
18
Hutan Adar
19
Wajah Yang Mirip
20
Sebuah Kerinduan
21
Pengalaman Hidup
22
Pelatihan Xiao Chen
23
Pelatihan Xiao Chen I
24
Pelatihan Xiao Chen II
25
Pelatihan Terakhir Xiao Chen
26
Sebuah Perpisahan
27
Situasi Kaifeng
28
Rumah Bayang Bayang
29
Tawaran Kerja Sama
30
Tidak Manusiawi
31
Terendus Rumah Bayang-bayang
32
Iblis Dalam Wujud Malaikat
33
Indentitas Yang Misterius
34
Mimpi Buruk
35
Berita Tidak Sedap
36
Geng Naga Merah
37
Geng Naga Merah I
38
Geng Naga Merah II
39
Geng Naga Merah III
40
Sebuah Lelang
41
Tuan Muda Klan Tang
42
Lelang Pasar Bayangan
43
Lelang Pasar Bayangan I
44
Lelang Pasar Bayangan II
45
Lelang Pasar Bayangan III
46
Lelang Pasar Bayangan IV
47
Lelang Pasar Bayangan V
48
Lelang pasar Bayangan VI
49
PENJELASAN DISKUSI
50
Lelang Pasar Bayangan VII
51
Lelang Pasar Bayangan VIII
52
Lelang Pasar Bayangan IX
53
Lelang Pasar Bayangan X
54
Lelang Pasar Bayangan XI
55
Lelang Pasar Bayangan XII
56
Pemandangan Yang Mengejutkan
57
Menara Hantu Putih
58
Menara Hantu Putih I
59
Menara Hantu Putih II
60
Menara Hantu Putih III
61
Pendekar Zuo Qing
62
Harta Pasar Bayangan
63
Kebanggaannya Runtuh
64
Keadaan Tidak Terduga
65
Situasi Kekaisaran Han
66
Akibat Keserakahan
67
Berita Yang Menggemparkan
68
Menara Harta Fenix
69
Keracunan Qi
70
Pengobatan Cheng Qing
71
Menulis Dengan Qi
72
Pengelana Berwajah Giok
73
Kekasihnya Ganas
74
Sebuah Sayembara
75
Sebuah Sayembara I
76
Sebuah Sayembara II
77
Hadiah Yang Sebenarnya
78
Nona Besar Klan Zhao
79
Sesuatu Yang Sulit
80
Meninggalkan Kota Chang'an
81
Dua Hutan Perbatasan
82
Hutan Hujan I
83
Hutan Hujan II
84
Hutan Hujan III
85
Hutan Hujan IV
86
Hutan Hujan V
87
Pendekar Naga Pencuri
88
Akar Roh
89
Tukang Pamer
90
Penjelasan Sebelum Tertidur
91
Siluman Pemilik Air Terjun
92
Kekalahan Terdalam Juan Chen
93
Mulai Berburu
94
Pemburu Kesetanan
95
Pemburu Kesetanan I
96
Pemburu Kesetanan II
97
Roh Yang Kembali
98
Ada Masalah Dengan Otak
99
Dunia yang berbeda
100
Tenaga Dalam
101
Xiao Chen Kembali
102
Kekalahan Telak
103
Persiapan Yang Lebih Pasti
104
Muslihat Di Balik Pencerahan
105
Gerbang Baru
106
Manusia Tengkorak
107
Situasi Kekaisaran Han
108
Hari Terakhir
109
Desa Tabib
110
Informasi Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!