Chapter 9

Valentine memeriksa dan mempelajari setiap fitur di platform media sosial itu. Mencoba mencari tahu, apakah ada cara untuk mengetahui jika seseorang mengunjungi beranda profilnya.

Ternyata tidak ada!

Bagaimana Jessifer bisa tahu kalau aku membuka profilnya? Valentine bertanya-tanya dalam hatinya.

Forget it! Pikirnya tak peduli.

Antrean pesan di fitur cabin menarik perhatiannya.

Seseorang mengirimkan misi, lengkap dengan profil target.

Whoa! Pikir Valentine. Ternyata memang ada misi!

Kenapa mereka begitu gegabah?

Bagaimana kalau salah satu dari pengguna ternyata mata-mata?

Apakah mereka hanya mengirim URL pada orang-orang tertentu?

Lalu kenapa mereka juga mengirimkannya padaku?

Oh, tidak! Valentine baru ingat. Ponselnya milik Michael Deanson. Mungkin mereka bermaksud mengundang Michael Deanson, pikirnya.

“Dibutuhkan transporter dan petarung jarak dekat,” instruksi si pengirim misi, Thunder Rider.

Valentine mengetuk profil Thunder Rider.

NAME: DIRAHASIAKAN

CODE NAME: THUNDER SEVENTH

GENDER: MALE

AGE: DIRAHASIAKAN

NATIONALITY: DIRAHASIAKAN

DESIGNATION: THUNDER RIDER

Gelar yang aneh! Pikir Valentine. Apakah dia benar-benar mengendarai halilintar?

Dan apa itu transporter? Valentine bertanya-tanya. Baru beberapa menit bergabung di situs ini, dia sudah menemukan banyak istilah baru.

Ia ingin bertanya, tapi khawatir ditertawakan.

“Kau juga transporter, Thunder!” Komentar Elektrokinetis.

“Ada lagi?!” Gumam Valentine.

Elektrokinetis adalah pengendali energi listrik---mengendalikan dengan pikiran---bahkan dapat membuat aliran listrik yang sangat besar.

Kemudian ada Deadheart!

Deadheart mengatakan, “Aku sedang bahagia sekarang! Kau pilihlah, Thunder. Ambil misi, atau ambil kebahagiaanku?”

Deadheart adalah kemampuan membunuh tanpa menyentuh. Bekerja otomatis ketika si pemilik bakat mengalami kepahitan dan tidak dapat dikendalikan.

“Aku sedang berada di misi lain,” balas si Thunder Rider. “Captain! Take it!”

“Well—yeah,” balas Jessifer. “Aku memang transporter. Tapi bukan petinju!”

Apakah semua anggota Seri Tujuh memiliki kode nama terkait angka tujuh? Valentine penasaran.

Kemudian memeriksa profil mereka satu per satu.

Elektrokinetis, nama aslinya dirahasiakan. Begitu juga dengan usia dan kebangsaannya.

Sepertinya pengaturan privasi Line Efs ini memungkinkan para pengguna menyembunyikan identitas aslinya.

Aku akan mencobanya nanti, pikir Valentine.

Elektrokinetis adalah seorang perempuan. Nama kodenya Ele Seven.

Valentine menutup profil Elektrokinetis, kemudian membuka profil Deadheart.

NAME: DIRAHASIAKAN

CODE NAME: SEVENTH DEATH

GENDER: MALE

AGE: DIRAHASIAKAN

NATIONALITY: DIRAHASIAKAN

DESIGNATION: DEADHEART

Ternyata benar, kata Valentine dalam hati. Semua anggota Seri Tujuh memiliki nama kode terkait angka tujuh.

“Kenapa In Repair tak ada suaranya?” Seseorang menandai Valentine.

Miss. Visionist.

Miss. Visionist? Apa kemampuannya? Pikir Valentine. Tentu berhubungan dengan visual—penglihatan?

“Well, aku masih dalam perbaikan—in repair!” Kelakar Valentine, mencoba sebisa mungkin mencairkan suasana untuk menghalau perasaan canggung.

“Butuh energi listrik?” Elektrokinetis membalas komentar Valentine.

“Forget it, Ele’shole!” Celetuk Madame Mimesis. “Level dayamu baru mencapai 50 Watt,” cemoohnya.

Mimesis artinya menyerupai. Merujuk pada ahli meniru. Dan Ele’shole hanyalah panggilan satir untuk mengejek Elektrokinetis, pelesetan kata ashole.

Anggota lainnya membalas dengan tertawa.

Ada yang menuliskan LOL, ada yang menggunakan emoticon dan emoji, ada juga yang mengirim efek suara tertawa sampai terbatuk-batuk dan kentut.

Valentine tersenyum geli. Suasana akrab itu menghangatkan hatinya, membebaskan dirinya dari keterasingan yang menggelayutinya sejak ia terdampar di benua yang gamang ini.

Senang rasanya punya teman baru, katanya dalam hati.

Kemudian Valentine membuka profil Miss. Visionist. Dari gelarnya sudah jelas dia seorang perempuan. Nama, usia dan kebangsaannya dirahasiakan. Nama kodenya Seventhsense.

Berikutnya, Madame Mimesis. Sudah pasti perempuan, pikir Valentine. Tapi dugaannya ternyata meleset.

Madame Mimesis ternyata seorang pria.

“Apa-apaan ini?” gumam Valentine merasa tergelitik.

Nama aslinya Denny Darmawan, usia 19, berkebangsaan Asia. Foto profilnya menampakkan sosok pria melambai berambut gondrong dalam pose kemayu—persis seperti perempuan. Nama kodenya Manusia Transgenik.

“Banci laknat!” umpat Elektrokinetis disertai emoticon bertanduk.

“Asian!” terka Valentine. Selera humor spontan menunjukkan latar belakang seseorang, katanya dalam hati. Entah sejak kapan ia juga memiliki kemampuan menilai karakter seperti itu. Mungkin tertanam secara otomatis seiring mutasi genetik seperti bakat lainnya yang tiba-tiba muncul.

Jadi, Denny Darmawan juga manusia transgenik? Pikir Valentine. Apakah dia juga Lulusan Sekolah Super?

“Bagaimana, In Repair?” Thunder Rider mengonfirmasi. “Tujuh ribu dolar untuk kepala transporter amatir tidak terlalu buruk, kan?”

Bukan harganya, pikir Valentine. Lagi pula aku masih amatir!

Masalahnya, apa itu transporter saja, ia masih belum tahu sampai sekarang. Tapi ini adalah kesempatan untuk menguji kemampuannya.

“Baiklah,” ketiknya. “Aku yang ambil misi ini!”

“Nice!” Miss. Visionist menanggapi.

“Good luck, In R!” Deadheart menimpali.

Sebuah pesan dari Number Seven kemudian masuk di fitur chat pribadi. “Aku akan pergi denganmu,” katanya.

Yess! Valentine bersorak dalam hatinya. Tiba-tiba tak sabar untuk segera pergi. Penasaran ingin melihat wajah sang kapten.

“Temui aku di Dandy’s Coffee Shop!” Jessifer menambahkan. “Nanti malam, pukul delapan.”

“Kalau begitu sampai bertemu!” balas Valentine.

Ia bergegas pulang dan melanjutkan penjelajahannya di jejaring sosial bernama Line Efs itu setelah ia sampai di rumah dan mempelajari setiap fiturnya. Lalu ingat untuk mengubah pengaturan privasi.

Sekarang nama asli, usia dan kebangsaannya dirahasiakan.

Di beranda platform, setiap profil pengguna muncul dengan code name, begitu juga di bagian lain. Hanya di fitur chat grup bernama cabin saja setiap profil pengguna muncul dengan designation.

Setiap pengguna baru, profilnya ditampilkan di beranda sebagai “Wajah Baru” yang boleh disambut siapa saja seperti bintang tamu.

Memalukan sekali! Pikir Valentine.

Ada dua pengguna baru yang direkomendasikan. Yang teratas adalah profil Valentine.

PLEASE WELCOME: WAJAH BARU LINE7. IN REPAIR-SEVENTHSON.

Disambut 90 orang pengguna dalam satu jam terakhir. Disukai 112 orang, dikomentari 46 orang dengan sebagian besar remaja perempuan.

“Tampan sekali!” komentar seseorang disertai emoticon terpukau. “Apa kau ahli hipnotis?”

“Malaikat jatuh di Cabin Line 7,” komentar pengguna lainnya.

Komentar lainnya lebih frontal lagi, “Merry me, Seventhson!”

“Pesona Cowok Seri Tujuh memang luar biasa,” komentar pengguna lainnya lagi.

“Line 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9… jangan coba-coba mengganggu lelaki kami! Seventhson milik Line 7!” Komentar Ele Seven, ditanggapi seratus lebih pengguna dalam hitungan detik.

“Ele’shole!” gumam Valentine sambil tertawa.

“Jaga dirimu, Seventhson!” komentar pengguna pria. “Pria Line 7 jarang yang panjang umur. Para wanita di sana semua mematikan!”

“Jangan lupakan soal Deadheart!” timpal pengguna lainnya. “Begitu dia merasa tersaingi, kematianmu sudah di depan mata!”

Sial! Rutuk Valentine dalam hati. Lelucon pengguna itu membuatnya merinding.

Bersamaan dengan itu, antrean permintaan pertemanan memenuhi bilah notifikasi.

Dalam waktu singkat, Valentine mulai disibukkan oleh kemelut dunia virtual, tenggelam dalam kesenangan barunya, hingga… tak terasa janji temunya dengan Jessifer Illucy sudah di depan mata.

Ia keluar dari aktivitas online-nya. Menutup layar ponsel dan mematikannya. Kemudian menyambungkan pengisi daya.

Ia beranjak dari tempat duduknya, kemudian berlalu ke kamar mandi yang menjadi satu dengan gudang dan garasi di trailer satunya.

Seusai membersihkan diri dan berganti pakaian, ia menyelipkan pistol ke belakang ikat pinggangnya, mengantongi ponsel, merenggut kunci mobil yang menjadi satu dengan kunci lainnya, dan bergegas keluar.

Seseorang merenggut bahunya dari belakang selagi Valentine menggembok pintu.

Ia tersentak dan berbalik, kemudian terkesiap, “Kau….”

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***