Masa Lalu Keluarga Rainer

Terlihat pedagang tersebut mengangguk sambil menatap Rainer dengan seksama, sambil mengolah martabak pedagang lalu bertanya

"Den, Keliatannya saya kenal aden, Kalo dak salah Ini den Rainer yah yang dulu tinggal di rumah itu..?" Ucap pedagang martabak sambil menunjuk rumah depan kios martabak

"Hehe. Abang kok masih inget aja.. Sekarang abang usahanya makin maju makin rame aja martabaknya.."

"Yak pasti atuh kan, aden kan dari dulu jadi langganan mamang, Trus lagian bapak aden yang bantu mamang sampe bisa sekarang ini.. Dari mamang merantau ke Medan yang masih pengangguran, trus diajari jualan martabak sama bapak aden.. !!"

"Iya bang..!!" Kembali Rainer menatap rumah diseberang jalan, Kembali pikirannya melayang ke masa lalu masa kecil yang dulu bahagia dan sirna hanya karena perpisahan orang tuanya.

Rainer kecil bersama ayahnya Surya terlihat riang sesudah pulang berekreasi ke pulau Bali disela waktu tugas dia membawa Rainer ke Bali karena pas masa libur sekolah.

"Pah.. Kok mamah gak dikasih kabar kalo kita mau pulang.. "

"Gak usah, papah mau kasih kejutan sama mamah.. Kan sekarang mamah lagi ultah, trus katanya mamah mu mau punya dede lagi buat Rainer.. Nih papah beliin kado spesial buat mamah.. " ujar Surya

"Ooo iya pah.. Mamah ultah nanti Rainer yang kasih kadonya yah.. "

“Iya.”.

Sesampai dirumah , terlihat depan rumah sebuah mobil dan rumah benderang seakan ada tamu.

"Yah ada siapa yah..temen papah atau temen mamah.. "

"Gak tau Ner." Surya mengernyitkan alis tanda ada sesuatu yang dipikirkan.

"Kita pelan-pelan aja jalannya, kan mau kasih kejutan yah Ner"

"Iyaa pah.."

Di dekat jendela terlihat dua orang insan sedang bergumul sambil berbicara

"Fiie, suami mu kapan pulang? gila, punya mu masih mantep aja.. Sstt..." lelaki tersebut mendesah sambil terus menggenj°t dengan kencang

"Gak usah di pikirin, masih lama dia pulangnya janjinya minggu depan.." Soffie mamahnya Rainer sambil mengerang kenikmatan.

"Trus suami mu tau.. Kalo kamu hamil? "

"Hihi tau dong.. "

"Bilang gak itu hamil sama aku..?" sambil membalikan tubuh Soffie lalu mengenj°t Soffie dengan posisi doggy style.

".Akhh... Enak.. Teruss... Yang kencenng... Ya gak dong masa bilang, mati kamu di tembak dia.. Sssttt .."

Panas telinga Surya mendengar sang istri berselingkuh dibelakang dia, apalagi anaknya Rainer ikut mendengar.

Ditendangnya pintu ruang depan..

Brakkk... !!

Kedua insan itu kaget..

"Sooofiie apa-apaan kamu.. Brengsek kamu.. "

Rainer terkaget melihat ibunya telanjang bulat yang ditindih seorang lelaki yang tak dikenalnya, apalagi melihat sang papah yang menggigil menahan marah.

Tak terlihat sedikitpun rasa ketakutan Soffie ibunya Rainer dalam kondisi sedang bersenggama dengan selingkuhannya.

"Hai mas.. baru pulang? Maaf gak nyambut kamu.." Sambil melenggang jalan mengambil pakaian dan memakainya tanpa malu-malu meskipun didepan anaknya. Dan selingkuhannya pun terlihat santai berpakaian , tak terlihat rasa malu ataupun takut

"Say tunggu di depan yah. aku mau bicara sama suamiku dulu."

"Mah..” Rainer hanya bisa memanggil pelan

"Soffie apa yang kau lakukan? kenapa kamu lakukan semua ini. Trus anak siapa yang ada dalam kandungan mu? Anaknya dia.?.." Ucap Surya sambil menunjuk lelaki diluar.

"Ya.. Ini anaknya dia.. Bukan anak kamu puas?Maaf mas.. Sofiie butuh kepuasan. Hanya dengan dia, Soffie merasa puas, mas masih jauh dengannya. Mas hanya mikir pekerjaan" dengan wajah tanpa merasa bersalah tetapi terlihat sorot matanya yang kosong

"Tapi Sofie, itu semua demi kamu, demi keluarga kita.. "

"Maaf mas, aku gak mau berkepanjangan ribut. Kita bercerai saja, Aku mau bersama dia.." Sambil beranjak ke kamar. Tak lama keluar sambil membawa koper.

Surya hanya bisa terdiam dan meneteskan air mata.

"Say yuk kita ke rumah kamu..” Sahut Soffie ke selingkuhannya, tanpa basa-basi melewati suaminya menaiki mobil selingkuhannya.

"Mamah.. Mamah jangan pergi.." Teriak Rainer sambil berlari mengejar.

Jangankan berucap, melirik sedikitpun ke arah Rainer anaknya tidak peduli, Ternyata sifat keibuan Sofie telah terkukung dengan nafsu syahwatnya..

"Haha seorang perwira polisi hanya bisa terdiam istrinya ketahuan berselingkuh. Pantas istrinya mau di ewe orang lain. Polisi payah.. " Ledek selingkuhan kepada Surya.

Begitu mendengar ayahnya dihina, Rainer berlari lalu langsung menendang selangkangan lelaki itu hingga menunduk kesakitan.

"Rainer jangan.." teriak Surya menahan Rainer agar jangan memukuli lelaki tersebut.

"Say kamu gak papa.?." Ujar Soffie berlari ke arah lelaki selingkuhannya dan berusaha memapah membangunkannya kemudian.

"Dasar anak brengsek.. Kamu jangan ikut.. Campur.." teriak Soffie memarahi Rainer Sambil mendorong Rainer hingga terduduk dihalaman rumah

"Mamah.. Mamah kok gitu ke Rainer..” isak Rainer sambil menangis terduduk

"Hey anak setan, nih rasakan balasan ku..", teriak selingkuhan Soffie akan menendang ke kepala Rainer

Dengan sigap Surya menangkis laju tendangan, lalu memukul balik ke rahang dan hidungnya hingga patah tulang hidungnya, darah segar mengalir menutupi seluruh wajahnya. Sofie Segera memeluk selingkuhan dan berkat

"Hey ajarin anak kamu yang sopan bukan ngebela dia..", teriak Soffie berdiri mendekati Surya

"Mah.. Mamah kok jahat ke Rainer.." ujar Rainer

"Diam kamu, emang kamu anak siapa juga.." Sambil mengusap selingkuhannya,

Surya menghampiri istrinya kemudian menampar keras istrinya.

"..Bangsaaat.. " Plaaak.. Hingga Soffie terjungkal, dibibir terlihat darah mengalir

"Hey Soffie. Kamu mau hina aku.. Kamu mau selingkuhi aku.. Aku akan diam.. Tapi kalo kamu hina darah daging kamu.. Darah daging aku.. Maaf aku tak akan diam.. Dan kamu segera pergi dari rumah ini. Ambil, bawa istriku pergi.., .Dan kamu Sofie.. Saya ceraikan kamu sekarang juga dan Jangan pernah menginjak rumah ini dan memanggil Rainer sebagai anakmu.. Pergi sana sebelum saya bunuh kalian berdua.. "

Soffie kaget tidak menyangka bahwa suaminya yang selama ini terkesan mengalah. Terlihat murka hingga menamparnya.

Dia berkata .."Yak aku pergi.. Aku gak butuh kamu.."

"Mamah.." Isak Rainer

Soffie serta selingkuhannya pergi meninggalkan suami serta anaknya. Mereka langsung menaiki mobil, sebelum menaiki terlihat Soffie berbalik lalu menatap Surya dan Rainer. Terlihat bibirnya mengucapkan sesuatu pelan dan terlihat juga disudut mata yang mulai sembab menahan air mata. Dan mereka meninggalkan Surya dan Rainer

Hanya Rainer yang terus menangis dan terus memanggil mamahnya..

Sesaat Rainer melihat ayahnya, ternyata Surya pun menangis Rainer kemudian berlari memeluk Surya.

"Pah.. Kenapa papah membiarkan mamah pergi pah.?. "

"Maaf Ner.. Papa telah gagal jadi pemimpin di keluarga ini..maaf.."

Tanpa disadari kejadian itu disaksikan sepasang mata cilik dibalik rerimbunan pagar tanaman.

...----------------...

"Ciing hey. lo kok melamun saja.." ujar Sakti menyadarkan lamunan Rainer

"Ehh lo.. dah lama Net.."

"Haha liat bang dia, Gue dah dari tadi kali, Tuh martabak juga dah dibungkus, Makanya jangan melamun aja cepet bayar tuh martabak.."

"..Eh iya bang berapa..?"

"Gak usah den.. Ambil aja.." jawab pedagang martabak

"Eh kok gitu.." Ujar Sakti..

"Gak bang nih uangnya.." Rainer menyosorkan 2 lembar uang merah

"Gak usah den, kayak ke siapa aja, Besok den Rainer mo kesini lagi kan? Besok mamang mau ngobrol bentaran kalo aden gak sibuk.." Ujar penjual martabak

"Ya udah, besok aja bang kesini lagi.. Kesian temen nanti pada kelaparan.. Makasih bang.."

Lalu mereka berlalu sambil mencari taksi atau angkutan yang lewat, disela menunggu angkutan sakti bertanya

"Cing.. Lo kenal tuh pedagang martabak.?." Ujar Sakti

"Kenal Net, dia orang sukabumi. Dulu dia merantau gak jelas ke Medan trus jadi pengangguran kemudian ketemu papah gue, dia dibantu papah gue dari pertama diajari cara mengolah martabak hingga dia bisa jualan ditempat itu, karena rasanya lain dengan martabak yang lain, maka usahanya makin maju, dan dia juga langganan keluarga gue.. Gue suka martabak buatannya dari kecil..Makanya aku kesini kangen martabaknya.."

"Hm.. Trus lo tadi ngapain natap rumah depan tukang martabak sambil melamun...?" Sambung sakti

Rainer hanya menghela nafas, lalu melambaikan tangannya menyetop taksi yang kebetulan lewat

Episodes
1 Prolog
2 POV Rainer
3 POV Rainer
4 POV Rainer
5 POV Rainer
6 POV Rainer
7 POV Lona
8 POV Lona
9 POV Lona
10 Lona Hamil
11 Penggerebekan
12 Lona hampir bunuh diri
13 Pindah Rumah
14 Siapa kah Renata ?
15 Rencana Liburan
16 POV Renata. Janji Temu
17 POV Rainer. Janji Temu
18 Masa Lalu Keluarga Rainer
19 Kenangan Pahit
20 Up
21 Renata Cilik
22 Kedatangan Pak Surya
23 Kasih sayang seorang ibu
24 Wanita Misterius
25 15 JULI
26 Pertemuan Rainer & Renata
27 Ciuman hangat
28 Kepercayaan
29 Guntur & Vidya
30 Guntur & Vidya
31 Bima & Sarah
32 Bima & Sarah
33 Masalah Baru ?
34 Khawatir
35 Ku Kan selalu ada untukmu
36 Menyusun Rencana
37 Beraksi
38 Balas dendam Bang Iwan
39 Dia bukan ibu ku
40 Asa Yang Terbuang
41 POV Lona
42 Kemunculan Ika cs
43 Ikatan Batin
44 Soffie Maradheta
45 Soffie & Hendra
46 Soffie & Hendra
47 Pertemuan pertama Soffie & Surya
48 Surya melamar Soffie
49 Pernikahan Surya & Soffie
50 Kembali nya Hendra
51 Kepergok Selingkuh
52 Penyesalan
53 Putri
54 Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55 Memulai Hidup Baru
56 Kebenaran dibalik semuanya..
57 Penyesalan Surya
58 Lona & Rena
59 Dua Cahaya Lentera
60 Soffie dan putri nya
61 Pelangi di saat Badai
62 Nanang & Eka
63 BARA DALAM HATI​
64 Pernikahan Surya & Asih
65 Hendrik ?
66 ......
67 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69 OTW
70 Penyakit Soffie
71 Penyesalan Surya & Soffie
72 Ajakan Hidup Bersama
73 Poligami
74 HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75 HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76 Penyesalan Rainer
77 Bangkit Di Atas Penyesalan
78 SECERCAH HARAPAN
79 Kembalinya Keluarga Surya
80 Pulang
81 Pengantin Baru
82 MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83 Rencana Rainer
84 BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85 Strategi Sakti Cs
86 BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87 BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88 Kecemburuan IKA
89 Masa lalu Rainer & Lona (1)
90 Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91 Masa Lalu Ika yang Kelam
92 BUNGA MIMPI ?
93 ....
94 Roni Bedul di Ringkus
95 .....
96 ......
97 Interogasi Guntur ke Ika
98 Ratapan Ika
99 Cowok Masa Kecil Ika
100 Siasat Bang Iwan
101 Yongki masuk Perangkap
102 Pilihan Kematian Yongki
103 ...
104 ....
105 Ika Pradita
106 ....
107 Pembalasan sadis Arief
108 ....
109 Perasaan Renata
110 ....
111 ....
112 ....
113 .....
114 Kebenaran dibalik sosok Ika
115 Ika Meninggal
116 Pemakaman Ika
117 Surat Untuk Rainer
118 .....
119 TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120 .....
121 ....
122 .....
123 ....
124 POV Andi
125 ....
126 .....
127 .....
128 .....
129 ......
130 .....
131 Putri di selamatkan
132 .....
133 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135 Shen Chen
136 ....
137 ....
138 .....
139 .....
140 Balas dendam Joko (1)
141 Balas dendam Joko (2)
142 Balas dendam Jamal
143 .....
144 ....
145 Rencana Hendrik gagal
146 ....
147 ....
148 FINAL REVENGE (1)
149 FINAL REVENGE (2)
150 FINAL REVENGE (3)
151 FINAL REVENGE (4)
152 FINAL REVENGE (5)
153 FINAL REVENGE (6)
154 FINAL REVENGE (7)
155 FINAL REVENGE (8)
156 FINAL REVENGE (9)
157 FINAL REVENGE (10)
158 FINAL REVENGE (11)
159 FINAL REVENGE (12)
160 FINAL REVENGE (13)
161 FINAL REVENGE (14)
162 FINAL REVENGE (15)
163 FINAL REVENGE (16)
164 FINAL REVENGE (17)
165 FINAL REVENGE (18)
166 FINAL REVENGE (19)
167 FINAL REVENGE (20)
168 FINAL REVENGE (21)
169 FINAL REVENGE (22)
170 FINAL REVENGE (23)
171 FINAL REVENGE (24)
172 FINAL REVENGE (25)
173 KU KAN SELALU MENUNGGU MU...
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Prolog
2
POV Rainer
3
POV Rainer
4
POV Rainer
5
POV Rainer
6
POV Rainer
7
POV Lona
8
POV Lona
9
POV Lona
10
Lona Hamil
11
Penggerebekan
12
Lona hampir bunuh diri
13
Pindah Rumah
14
Siapa kah Renata ?
15
Rencana Liburan
16
POV Renata. Janji Temu
17
POV Rainer. Janji Temu
18
Masa Lalu Keluarga Rainer
19
Kenangan Pahit
20
Up
21
Renata Cilik
22
Kedatangan Pak Surya
23
Kasih sayang seorang ibu
24
Wanita Misterius
25
15 JULI
26
Pertemuan Rainer & Renata
27
Ciuman hangat
28
Kepercayaan
29
Guntur & Vidya
30
Guntur & Vidya
31
Bima & Sarah
32
Bima & Sarah
33
Masalah Baru ?
34
Khawatir
35
Ku Kan selalu ada untukmu
36
Menyusun Rencana
37
Beraksi
38
Balas dendam Bang Iwan
39
Dia bukan ibu ku
40
Asa Yang Terbuang
41
POV Lona
42
Kemunculan Ika cs
43
Ikatan Batin
44
Soffie Maradheta
45
Soffie & Hendra
46
Soffie & Hendra
47
Pertemuan pertama Soffie & Surya
48
Surya melamar Soffie
49
Pernikahan Surya & Soffie
50
Kembali nya Hendra
51
Kepergok Selingkuh
52
Penyesalan
53
Putri
54
Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55
Memulai Hidup Baru
56
Kebenaran dibalik semuanya..
57
Penyesalan Surya
58
Lona & Rena
59
Dua Cahaya Lentera
60
Soffie dan putri nya
61
Pelangi di saat Badai
62
Nanang & Eka
63
BARA DALAM HATI​
64
Pernikahan Surya & Asih
65
Hendrik ?
66
......
67
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69
OTW
70
Penyakit Soffie
71
Penyesalan Surya & Soffie
72
Ajakan Hidup Bersama
73
Poligami
74
HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75
HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76
Penyesalan Rainer
77
Bangkit Di Atas Penyesalan
78
SECERCAH HARAPAN
79
Kembalinya Keluarga Surya
80
Pulang
81
Pengantin Baru
82
MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83
Rencana Rainer
84
BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85
Strategi Sakti Cs
86
BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87
BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88
Kecemburuan IKA
89
Masa lalu Rainer & Lona (1)
90
Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91
Masa Lalu Ika yang Kelam
92
BUNGA MIMPI ?
93
....
94
Roni Bedul di Ringkus
95
.....
96
......
97
Interogasi Guntur ke Ika
98
Ratapan Ika
99
Cowok Masa Kecil Ika
100
Siasat Bang Iwan
101
Yongki masuk Perangkap
102
Pilihan Kematian Yongki
103
...
104
....
105
Ika Pradita
106
....
107
Pembalasan sadis Arief
108
....
109
Perasaan Renata
110
....
111
....
112
....
113
.....
114
Kebenaran dibalik sosok Ika
115
Ika Meninggal
116
Pemakaman Ika
117
Surat Untuk Rainer
118
.....
119
TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120
.....
121
....
122
.....
123
....
124
POV Andi
125
....
126
.....
127
.....
128
.....
129
......
130
.....
131
Putri di selamatkan
132
.....
133
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135
Shen Chen
136
....
137
....
138
.....
139
.....
140
Balas dendam Joko (1)
141
Balas dendam Joko (2)
142
Balas dendam Jamal
143
.....
144
....
145
Rencana Hendrik gagal
146
....
147
....
148
FINAL REVENGE (1)
149
FINAL REVENGE (2)
150
FINAL REVENGE (3)
151
FINAL REVENGE (4)
152
FINAL REVENGE (5)
153
FINAL REVENGE (6)
154
FINAL REVENGE (7)
155
FINAL REVENGE (8)
156
FINAL REVENGE (9)
157
FINAL REVENGE (10)
158
FINAL REVENGE (11)
159
FINAL REVENGE (12)
160
FINAL REVENGE (13)
161
FINAL REVENGE (14)
162
FINAL REVENGE (15)
163
FINAL REVENGE (16)
164
FINAL REVENGE (17)
165
FINAL REVENGE (18)
166
FINAL REVENGE (19)
167
FINAL REVENGE (20)
168
FINAL REVENGE (21)
169
FINAL REVENGE (22)
170
FINAL REVENGE (23)
171
FINAL REVENGE (24)
172
FINAL REVENGE (25)
173
KU KAN SELALU MENUNGGU MU...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!