Pindah Rumah

"Huhuuu ..gue gak tau musti ngapain Ner. Gue malu, gue belum bisa menerima ini.."

Rainer pun meneteskan air mata seakan tau penderitaan dan penyesalan yang dirasakan Lona.

"Na...kamu tau seumur hidup gue, gue belum pernah sekalipun menampar lo sampai 2 kali. Sampai-sampai gue mengingkari janji gue untuk tidak pernah memukul seorang wanita dalam hidup gue, tapi hanya lo gue sampai langgar akan janji gue sampai nampar lo, lo mau tau alasannya?"

Rainer memegang kedua pipi Lona sambil menatap nya

Lona menggeleng kepala

"Pertama...gue gak suka lo menyelesaikan masalah hanya dengan bunuh diri. Kedua...gue gak suka lo bunuh janin dalam kandungan lo. Janin yang tak berdosa yang tumbuh akan kesalahan lo. Lo orang yang gak bertanggung jawab itu yang gak gue suka. Gue gak suka Ama cewek yang menyia-nyiakan anaknya," ujar Rainer sambil menghela kan nafasnya,

"itu alasan kenapa gue nampar lo"

"Ner, gue gak tau musti ngapain, untuk pulang pun gue gak berani menghadapi orang tua gue.."

"Hmm.." Rainer berfikir

"Oke untuk sekarang lo lebih baik pikirin janin dalam perut lo, gimana tumbuh sehat sampai lahir. Gue akan bantu Lo sebisa gue. Jangan lo pikirin ortu lo dulu"

"Hikss..hiks..." Lona kembali menangis dan semakin keras. Rainer kembali memeluk Lona, dielusnya kepala Lona, Rainer terdiam membisu hanya tangisan Lona yang terdengar.

Setengah jam kemudian Lona telah stabil emosinya, dalam diam Rainer memeluk Lona disamping nya sambil menatap jendela.

"Ner.. makasih banyak lo Masih peduli gue, masih sayang gue, gue menyesal dah sia-siakan lo. Gue pengen balikin lagi sama lo tapi gue sadar diri gue sekarang hamil. Maafin gue.."

"Lo sekarang kemasi barang-barang, Lo mesti tinggal di rumah gue sampai bayi lo lahir. Dan gue gak mau lo melakukan hal bodoh lagi!"

"Ner.. lo maafin gue, trus mau nerima gue lagi?"

Rainer menggeleng kan kepala "lo salah.. gue lakuin ini untuk kebaikan lo, tadi gue bilang lo serpihan masa lalu gue. Jadi wajar gue masih care Sama lo. Dan lo mesti ikuti saran gue kalo Masih care sama gue dan calon anak kamu. Kuliah untuk tahun ini cuti aja, jadi jangan pernah nolak saran gue ngerti" tegas Rainer

Lona terpaku terdiam air mata kembali menetes lalu memeluk Rainer "Maafin Ner.. Lona hanya jadi beban lo. Lona hanya bisa nyakitin lo"

"Dahh ngomong nya" potong Rainer

"Lo mau ngikutin saran gue atau mau gue marah ke lo?"

Lona kembali memeluk erat

"Makasih Ner. Masih mau bantu dan peduli ke gue"

"Sudah sudah, yuk sekarang kemasi barang-barang mu"

Lona pun mulai berkemas, dalam hatinya dia merasa malu karena lelaki yang dia sia-siakan ternyata seseorang yang membantu dirinya dalam kesusahan. Air mata nya kembali menetes, terus menyesali akan kebodohan nya.

Tak terasa Jam 6 sore, di kostan Lona dan Rainer baru beres mengepak semua barang Lona.

"Gimana Na, dah beres semua, gak ada yang ketinggalan...? "

"Hmmm...." Lona sambil melihat lihat, mengitari kamarnya... "Keliatan Gak ada..".

"Yuk.. Kita bawa keluar sekalian, keliatannya gue mau cari mobil pick up dulu. Secara liat barang barang loe banyak banget..."

"Hihi... Maklum cewek "

"Gue cari mobil dulu yah.."

"Oke, gue juga sekalian pamit sama yang punya kostan"

Sesaat Rainer pergi meninggalkannya. Lona kembali memasuki kamarnya, menatap ke seluruh ruangan kamarnya, lalu matanya terpejam terbayang tempat yang selama ini bernaung telah menjadi saksi, sebagian kisah hidupnya

Dalam terpejam Lona bergumam sendirian,

"Di kamar ini aku mulai mencintai seseorang, dikamar ini banyak kenangan indah bersamanya, dikamar ini kebodohan aku terjadi, yah aku menyia-nyiakan kepercayaan lelaki yang aku sayangi, dikamar ini aku diperbudak oleh nafsu sesaat yang sekarang aku rasakan akibatnya, hmmmm dikamar ini juga lelaki yang menyayangiku meninggalkan aku... Dan sekarang ... Fuuuu dikamar ini juga lelaki yang ku sayangi akan membantu melepas semua beban yang akan aku hadapi nanti"

Setelah bergumam, Lona membuka matanya.

"Bu... Yah.. Maafin Lona, untuk sementara Lona akan membohongi kalian hingga satu saat Lona mampu mengungkapnya pada kalian... Doakan Lona selalu.."

Saat Lona berbalik akan ke rumah kostnya, dia terkejut ternyata Rainer ada dibelakangnya.

"Loe nge denger keluh kesah gue..??"

Rainer mengangguk..

"Maafin gue bukan maksud guu.." Belum juga beres

"Dah yuk, keburu malam barusan tuh mobil kebetulan dapet gue keluar eh ada yang lewat, dah pamitan Belom..??"

Lona menggeleng

"Yok gue anter..!!"

Sesudah berpamitan dengan ibu kost, Lona dan Rainer pergi menuju rumah Rainer.

Dalam perjalanan tak sepatah kata pun terucap, Rainer membuka pembicaraan

"Na, jalan hidup lo masih panjang, jangan pernah menatap kembali ke belakang, jadikan semua itu pelajaran berharga untuk kedepannya, dan jangan pernah jatuh ke lubang yang sama,"

Lona menatap mata Rainer, dilihatnya bola mata Rainer yang teduh tak ada sedikitpun dendam pada dirinya, Lona mengangguk lalu memeluk hangat lengan kiri anton

"Omongan lo tadi dikamar gak usah dipikirin, lo mesti terus melangkah kedepan.."

kemudian dia berbisik ke telinga Lona

"ingat janin yang tak berdosa ini, Bukan dia yang akan membuat aib sepanjang hidup loe. Tapi dia datang sebagai teguran buat lo untuk jangan pernah lakukan hal bodoh lagi, dan dia datang sebagai berkah yang suatu saat nanti dia pasti akan membuat hidup lo berarti dan membuat lo bahagia di sisa hidup lo"

Lona hanya kembali mengangguk pelan sambil mengeratkan pelukannya.

Setelah sampai dirumah Rainer, barang-barang telah beres diturunkan.

Rainer langsung menunjuk kamar dilantai dua.

"Na.. Nih kamar lo. Maaf kalo berantakan, gue tinggal sendiri, bokap gue lagi tugas keluar kota,"

"Ner.. Kalo bokap lo balik nanti lo mau ngomong apa?. "

"Tenang aja itu urusan gue. Sekarang lo istirahat, besok aja lo beres-beresnya, eh lupa gue mau keluar dulu gue ada janji ama sohib gue, lo jagain rumah yah.. Kalo lo mau makan itu bahan-bahan ada di lemari es. Lo bisa masak kan.."

"Ya..", Lona mengangguk

Rainer langsung ke garasi mengeluarkan mobil papahnya lalu pergi ketempat dimana sahabatnya menunggu.

Setelah Rainer pergi, dan menutup pintu gerbang dengan garasi.

...----------------...

POV Lona

"Sekarang aku tinggal disini, hmm.. Mau ngapain yah", sambil mengamati ruangan

Rumah Rainer, ada sesuatu yang menarik tertempel foto-foto yang menempel di dinding

"Rainer lagi kecil lucu banget, hihihi apalagi ini waktu sekolah dasar, eh pantes disebut cacing sama kurus banget nih si Rainer, ooo ini papah nya,"

Dalam foto terlihat Rainer bersama papahnya di suatu acara pernikahan.

"hmm keliatan gantengnya Rainer pasti nurun dari bapaknya gagah banget, dan pastinya ibunya pun cantik..!! Eh tapi mana foto ibunya Rainer.."

Kembali diamatinya setiap foto, terlihat ada yang ganjil. Setiap foto yang terpajang tak satu pun menampilkan sesosok ibunya Rainer.

"Kok aneh yah, kenapa gak ada foto ibunya Rainer.. Uuuh Bikin penasaran!!"

Sambil bertolak pinggang Lona mengamati ruangan, Tiba-tiba matanya tertuju pada sebuah pintu dekat taman belakang rumah, didekatinya pintu dan masuki kamar tersebut.

"Pasti Ini kamarnya Rainer, nih buku kuliahnya dia sambil mendekati meja belajar disudut ruangan dekat jendela!!"

Diatas meja belajar terlihat sebuah figura foto Rainer berumur 6 tahun memakai seragam taman kanak-kanak disampingnya papahnya sedang jongkok sambil memeluk Rainer dan dibelakangnya sesosok tubuh wanita setengah badan tangannya sedang memegang pundak Rainer.

"Ini pasti ibunya Rainer tapi kok setengah badan? mana wajahnya sepertinya dilipat ini foto, "

karena penasaran diraihnya figura foto tersebut dan dibukanya bagian belakang bingkai figura.

Klik.. Belum juga terbuka sebuah foto dibalik foto tersebut terjatuh.

"Eh.. Foto Apaan ini, .."

Episodes
1 Prolog
2 POV Rainer
3 POV Rainer
4 POV Rainer
5 POV Rainer
6 POV Rainer
7 POV Lona
8 POV Lona
9 POV Lona
10 Lona Hamil
11 Penggerebekan
12 Lona hampir bunuh diri
13 Pindah Rumah
14 Siapa kah Renata ?
15 Rencana Liburan
16 POV Renata. Janji Temu
17 POV Rainer. Janji Temu
18 Masa Lalu Keluarga Rainer
19 Kenangan Pahit
20 Up
21 Renata Cilik
22 Kedatangan Pak Surya
23 Kasih sayang seorang ibu
24 Wanita Misterius
25 15 JULI
26 Pertemuan Rainer & Renata
27 Ciuman hangat
28 Kepercayaan
29 Guntur & Vidya
30 Guntur & Vidya
31 Bima & Sarah
32 Bima & Sarah
33 Masalah Baru ?
34 Khawatir
35 Ku Kan selalu ada untukmu
36 Menyusun Rencana
37 Beraksi
38 Balas dendam Bang Iwan
39 Dia bukan ibu ku
40 Asa Yang Terbuang
41 POV Lona
42 Kemunculan Ika cs
43 Ikatan Batin
44 Soffie Maradheta
45 Soffie & Hendra
46 Soffie & Hendra
47 Pertemuan pertama Soffie & Surya
48 Surya melamar Soffie
49 Pernikahan Surya & Soffie
50 Kembali nya Hendra
51 Kepergok Selingkuh
52 Penyesalan
53 Putri
54 Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55 Memulai Hidup Baru
56 Kebenaran dibalik semuanya..
57 Penyesalan Surya
58 Lona & Rena
59 Dua Cahaya Lentera
60 Soffie dan putri nya
61 Pelangi di saat Badai
62 Nanang & Eka
63 BARA DALAM HATI​
64 Pernikahan Surya & Asih
65 Hendrik ?
66 ......
67 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69 OTW
70 Penyakit Soffie
71 Penyesalan Surya & Soffie
72 Ajakan Hidup Bersama
73 Poligami
74 HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75 HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76 Penyesalan Rainer
77 Bangkit Di Atas Penyesalan
78 SECERCAH HARAPAN
79 Kembalinya Keluarga Surya
80 Pulang
81 Pengantin Baru
82 MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83 Rencana Rainer
84 BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85 Strategi Sakti Cs
86 BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87 BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88 Kecemburuan IKA
89 Masa lalu Rainer & Lona (1)
90 Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91 Masa Lalu Ika yang Kelam
92 BUNGA MIMPI ?
93 ....
94 Roni Bedul di Ringkus
95 .....
96 ......
97 Interogasi Guntur ke Ika
98 Ratapan Ika
99 Cowok Masa Kecil Ika
100 Siasat Bang Iwan
101 Yongki masuk Perangkap
102 Pilihan Kematian Yongki
103 ...
104 ....
105 Ika Pradita
106 ....
107 Pembalasan sadis Arief
108 ....
109 Perasaan Renata
110 ....
111 ....
112 ....
113 .....
114 Kebenaran dibalik sosok Ika
115 Ika Meninggal
116 Pemakaman Ika
117 Surat Untuk Rainer
118 .....
119 TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120 .....
121 ....
122 .....
123 ....
124 POV Andi
125 ....
126 .....
127 .....
128 .....
129 ......
130 .....
131 Putri di selamatkan
132 .....
133 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135 Shen Chen
136 ....
137 ....
138 .....
139 .....
140 Balas dendam Joko (1)
141 Balas dendam Joko (2)
142 Balas dendam Jamal
143 .....
144 ....
145 Rencana Hendrik gagal
146 ....
147 ....
148 FINAL REVENGE (1)
149 FINAL REVENGE (2)
150 FINAL REVENGE (3)
151 FINAL REVENGE (4)
152 FINAL REVENGE (5)
153 FINAL REVENGE (6)
154 FINAL REVENGE (7)
155 FINAL REVENGE (8)
156 FINAL REVENGE (9)
157 FINAL REVENGE (10)
158 FINAL REVENGE (11)
159 FINAL REVENGE (12)
160 FINAL REVENGE (13)
161 FINAL REVENGE (14)
162 FINAL REVENGE (15)
163 FINAL REVENGE (16)
164 FINAL REVENGE (17)
165 FINAL REVENGE (18)
166 FINAL REVENGE (19)
167 FINAL REVENGE (20)
168 FINAL REVENGE (21)
169 FINAL REVENGE (22)
170 FINAL REVENGE (23)
171 FINAL REVENGE (24)
172 FINAL REVENGE (25)
173 KU KAN SELALU MENUNGGU MU...
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Prolog
2
POV Rainer
3
POV Rainer
4
POV Rainer
5
POV Rainer
6
POV Rainer
7
POV Lona
8
POV Lona
9
POV Lona
10
Lona Hamil
11
Penggerebekan
12
Lona hampir bunuh diri
13
Pindah Rumah
14
Siapa kah Renata ?
15
Rencana Liburan
16
POV Renata. Janji Temu
17
POV Rainer. Janji Temu
18
Masa Lalu Keluarga Rainer
19
Kenangan Pahit
20
Up
21
Renata Cilik
22
Kedatangan Pak Surya
23
Kasih sayang seorang ibu
24
Wanita Misterius
25
15 JULI
26
Pertemuan Rainer & Renata
27
Ciuman hangat
28
Kepercayaan
29
Guntur & Vidya
30
Guntur & Vidya
31
Bima & Sarah
32
Bima & Sarah
33
Masalah Baru ?
34
Khawatir
35
Ku Kan selalu ada untukmu
36
Menyusun Rencana
37
Beraksi
38
Balas dendam Bang Iwan
39
Dia bukan ibu ku
40
Asa Yang Terbuang
41
POV Lona
42
Kemunculan Ika cs
43
Ikatan Batin
44
Soffie Maradheta
45
Soffie & Hendra
46
Soffie & Hendra
47
Pertemuan pertama Soffie & Surya
48
Surya melamar Soffie
49
Pernikahan Surya & Soffie
50
Kembali nya Hendra
51
Kepergok Selingkuh
52
Penyesalan
53
Putri
54
Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55
Memulai Hidup Baru
56
Kebenaran dibalik semuanya..
57
Penyesalan Surya
58
Lona & Rena
59
Dua Cahaya Lentera
60
Soffie dan putri nya
61
Pelangi di saat Badai
62
Nanang & Eka
63
BARA DALAM HATI​
64
Pernikahan Surya & Asih
65
Hendrik ?
66
......
67
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69
OTW
70
Penyakit Soffie
71
Penyesalan Surya & Soffie
72
Ajakan Hidup Bersama
73
Poligami
74
HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75
HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76
Penyesalan Rainer
77
Bangkit Di Atas Penyesalan
78
SECERCAH HARAPAN
79
Kembalinya Keluarga Surya
80
Pulang
81
Pengantin Baru
82
MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83
Rencana Rainer
84
BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85
Strategi Sakti Cs
86
BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87
BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88
Kecemburuan IKA
89
Masa lalu Rainer & Lona (1)
90
Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91
Masa Lalu Ika yang Kelam
92
BUNGA MIMPI ?
93
....
94
Roni Bedul di Ringkus
95
.....
96
......
97
Interogasi Guntur ke Ika
98
Ratapan Ika
99
Cowok Masa Kecil Ika
100
Siasat Bang Iwan
101
Yongki masuk Perangkap
102
Pilihan Kematian Yongki
103
...
104
....
105
Ika Pradita
106
....
107
Pembalasan sadis Arief
108
....
109
Perasaan Renata
110
....
111
....
112
....
113
.....
114
Kebenaran dibalik sosok Ika
115
Ika Meninggal
116
Pemakaman Ika
117
Surat Untuk Rainer
118
.....
119
TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120
.....
121
....
122
.....
123
....
124
POV Andi
125
....
126
.....
127
.....
128
.....
129
......
130
.....
131
Putri di selamatkan
132
.....
133
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135
Shen Chen
136
....
137
....
138
.....
139
.....
140
Balas dendam Joko (1)
141
Balas dendam Joko (2)
142
Balas dendam Jamal
143
.....
144
....
145
Rencana Hendrik gagal
146
....
147
....
148
FINAL REVENGE (1)
149
FINAL REVENGE (2)
150
FINAL REVENGE (3)
151
FINAL REVENGE (4)
152
FINAL REVENGE (5)
153
FINAL REVENGE (6)
154
FINAL REVENGE (7)
155
FINAL REVENGE (8)
156
FINAL REVENGE (9)
157
FINAL REVENGE (10)
158
FINAL REVENGE (11)
159
FINAL REVENGE (12)
160
FINAL REVENGE (13)
161
FINAL REVENGE (14)
162
FINAL REVENGE (15)
163
FINAL REVENGE (16)
164
FINAL REVENGE (17)
165
FINAL REVENGE (18)
166
FINAL REVENGE (19)
167
FINAL REVENGE (20)
168
FINAL REVENGE (21)
169
FINAL REVENGE (22)
170
FINAL REVENGE (23)
171
FINAL REVENGE (24)
172
FINAL REVENGE (25)
173
KU KAN SELALU MENUNGGU MU...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!