POV Rainer

TEEEETTT…

Bel tanda akhir kelas berakhir. Aku bersama Bima dan Guntur yang selalu setia mengambil kelas yang sama keluar dari kelas yang memang sedikit membosankan tersebut. Untung saja aku bisa mengendalikan kantukku saat Dosen terkenal killer itu melewati ku.

“Cinggg,,, kapan sih lo punya gebetan? Masa lo kalah sama si Bimbim?” kata Guntur saat baru saja keluar dari ruangan kelas tersebut yang langsung menyulut rokok.

“Hahaha.. si cacing kan kalau kepanasan sama cinta bisa mengkerut. Tapi ya cing, masa lo gak suka sih sama wanita. Liat tuh, adek kelas aja cantik cantik. Mana bening lagi. Atau lo jeruk makan jeruk ya?” Tambah Bima.

“Najisss.. gue masih normal ya. Ya, hanya belum ada yang sreg aja. Gue ya musti milih milih dengan tingkat seleksi yang tinggi. Karena gue gak mau putus ditengah jalan gitu aja.” Kataku sambil menuju toilet yang memang sudah ku tahan sejak dalam kelas tadi. Dan meninggalkan Guntur dan Bima yang memang terdiam akan pernyataan ku tadi.

“Eeehhh.. eeehhh.. lo mau kemana?” Tanya Bima

“Toilet. Kenapa? Mau ikut? Atau lo penasaran sama punya gue? Yuk ikut.” Jawabku sekenanya.

“Najis.” Sanggah Bima sambil memperagakan orang muntah.

“Hahahha.. ya udah. Kami tunggu di kantin ya Cing.” Jawab Guntur sambil meninggalkanku yang mula berjalan ke arah toilet.

Akupun langsung menuju toilet yang memang sedikit jauh dari kantin dan terletak di pojok kampus. Toilet itu termasuk toilet kesukaanku, karena tak perlu antri untuk menggunakannya. Mungkin para mahasiswa lain mengira ini toilet yang gak keurus. Tapi bagiku, toilet ini gak seburuk pikiran mereka. Sesampainya disana, aku mendengar teriakan minta tolong dari dalam toilet tersebut. Aku langsung berlari kecil mendekati toilet tersebut. Samar samar aku mendengar perbincangan dalam toilet itu.

“Toloooonggg…”

PLAAAKKK

“Diam lo perek… berisik amat sih mulut lo. Ntar bakalan keluar desahan dari mulut lo itu kok. Gue jamin itu enak.”

“Jangan kaaakkk… aku mohonnn.. hikkssss.”

“Diaaaammm.. bisa gak lo diam? Dit. Lo jaga pintuuu..”

“Jangaaann kaakkk.. aaahhh..”

Aku yang memang sudah berada di depan pintu tersebut langsung menyerang seorang yang ditugaskan untuk menjaga pintu toilet ini. Dan hasilnya, Adit pun langsung ambruk sampai ke dalam toilet dan memberhentikan aksi Yongki yang memang sudah meremas payudara wanita tersebut. Lebih terkejut lagi, saat aku melihat siapa wanita itu. dengan pakaian yang telah robek di bagian dada. Wanita itu hanya bisa menangis menahan cumbuan kasar dari Yongki.

“Lonaaa??? Woi.. lo kira ini tempat mesum ha? Pada main kasar sama cewek lagi.”

Aku yang langsung menerkam Yongki tersebut sudah berada di atas badan Yongki yang sudah tergeletak di lantai toilet tersebut. Tak terhitung banyak darah yang keluar akibat pukulan brutal ku kepada Yongki tersebut. Adit hanya terdiam sambil terduduk melihat Yongki yang babak belur akibat perlakuanku.

“Ampun Ner..”

“Lo dengar baik baik. Terserah lo buat apa dibelakang gue. Tapi ingat, saat lo buat keonaran di depan gue. Lebih dari ini akibatnya. Ngerti lo?”

“Iiii yaaaa Ner.. maafin gue.”

“Untung saja cewek ini nahan pundakku. Kalau gak, udah habis lo ditangan gue.”

“Iyaaaa.. maaf Ner…”

“Sudah, pergi sana…”

Aku pun membiarkan mereka berdua untuk pergi dari toilet dengan Adit membantu Yongki yang memang sudah kewalahan untuk berjalan. Akupun langsung melirik ke Lona yang kedua tangannya berusaha untuk menutupi payudaranya yang masih terhalang oleh bra hitamnya tersebut. Tetapi, tetap saja membuat mata lelaki manapun akan menatap keindahan payudara Lona tersebut. Dengan inisiatif ku, aku langsung membuka sweater ku untuk dipakainya.

“Kenapa kamu tahan aku?”

“Aku gak mau mereka mati kak.” Jawab Lona sambil terisak isak.

Aku pun kembali terdiam dengan pernyataan Lona tadi. Untung saja Lona bisa mengendalikan emosiku. Coba tidak, entah bagaimana nasib kedua orang tadi. Akupun langsung memegang tasnya, disaat ia memakai sweater ku. Sampai aku memapahnya keluar. Entah kenapa rasa kebelet ku hilang sudah.

“Yakin kamu gak apa apa?”

“Iya kak. Makasih ya kak. Jaketnya…”

“Udahh,, kamu pake aja dulu. Lagian kemeja mu robek gitu.”

“Makasih sekali lagi ya kak.”

“Iyaaaa.. yuk ke kantin dulu. Minum dulu. Tenangin diri kamu dulu.”

Aku pun langsung menarik Lona yang memang terdiam akan peristiwa menimpa dirinya. Dengan kupegang tangannya yang lembut, aku membawanya ke kantin untuk menghilangkan sejenak terkejutnya akan peristiwa tadi. Dan Lona pun hanya bisa terdiam mengikuti ajakanku.

“Gile lo Cing. Baru aja disindir. Malah pulangnya bawa cewek. Hahahaha”

Sesampainya aku di kantin, candaan itu tak bisa aku elakkan dari Guntur dan Bima. Aku yang hanya mengeluarkan senyuman seringai, langsung menyuruh Lona untuk duduk di meja yang sama dengan mereka. Aku langsung ke arah penjual kantin untuk meminta 1 kopi moccacino dan segelas air teh manis hangat yang memang untuk Lona menenangkan pikirannya. Saat aku berjalan menuju meja itu lagi, aku melihat Lona yang hanya tersenyum sembari merah di pipinya saat digoda sama Guntur dan Bima.

“Nihh, kamu minum dulu.”

“Cieeeee…. Perhatian kali lo Cing. Sampai sampai sweater lo dipakai sama nih cewek. Padahal kan hari panas. Hahahaha.”

“Dia lagi gak enak badan katanya woi.” Sanggah ku ke Guntur dan Bima yang sibuk mengolok ku.

“Kak…”

“Yaaaa…”

“Aku boleh minta tolong gak?”

“Hmmm.. apa itu?”

“Aku masih takut untuk pulang sendiri.”

“Hahahahaha.. minta diantar segalaaa.. pake pellet apaan sih lo di WC tadi Cing?” sanggah Bima.

“Haha.. iyaaa.. udah nempel kayak tisu toilet aja…” tambah Guntur.

“Huuusssshh.. kalian diam…” kataku mendiamkan kedua sahabatku yang memang rada usil ini.

“Emang rumah kamu dimana? Biar nanti habis selesai kamu minum kakak anterin.”

“Di daerah Kelapa Gading kak.”

“Ya udah.. kamu minum dulu deh. Ntar kakak anterin. Kakak bayar dulu ya.”

“Cieeee…. Anterin adek bang.. hahahaha” canda Guntur lagi.

“Cepetan bayarnya bang. Biar cepat antar adek. Mana tau kita jodoh. Hahaha” tambah Bima.

Aku yang hanya menggeleng gelengkan kepala dengan sikap candaan sahabat sahabatku mulai beranjak ke kasir kantin untuk membayar minuman yang aku pesan tadi. Tak lupa juga pesanan kedua sahabatku tadi aku bayarkan. Daripada ntar aku balik lagi ke kasir, ya sekalian aja. Kebiasaan mereka sih begitu, cari cari alasan supaya aku yang bayarin makannya. Ku lihat Lona semakin memerah pipinya saat digoda kedua sahabatku tersebut.

Setelah membayar, akupun langsung mengajak Lona untuk mengikuti ku menuju mobil yang memang ku bawa ke kampus. Aku berencana mengantarkan ia untuk pulang ke kosannya. Ya, saat membawanya dari meja para sahabatku tadi, masih terasa hawa candaan mereka yang makin membuat Lona salah tingkah dan membuat ku mencoba tetap tenang. Sampai akhirnya, mobil yang aku kendarai sampai di bangunan kos yang bertingkat dua, berwarna biru tersebut.

“Daahhh.. ini kosan kamu kan?”

“Iya kak.”

“Ya udah, aku balik ya.”

“Jangan kak. Aku masih takut. Pleaseeee..”

Aku yang tak bisa mengatakan tidak tersebut hanya menuruti ajakan Lona tersebut.Dengan mematikan mesin Jeep ku, aku turun setelah memarkirkannya di halaman kosannya yang memang sangat luas itu. Aku hanya mengikuti langkah Lona sampai akhirnya aku sudah berada di depan kamar yang sedang dibukanya tersebut. Kamar yang terletak di sudut bangunan, dan lantai dua ini membuat aku sempat melewati kamar yang memang diisi oleh perempuan tersebut.Sempat aku melihat cewek yang hanya memakai pakaian seadanya di kamarnya yang memang tidak tertutup rapat. Hingga akhirnya aku bisa tenang duduk di sofa santai yang ada dalam kamarnya Lona.

Episodes
1 Prolog
2 POV Rainer
3 POV Rainer
4 POV Rainer
5 POV Rainer
6 POV Rainer
7 POV Lona
8 POV Lona
9 POV Lona
10 Lona Hamil
11 Penggerebekan
12 Lona hampir bunuh diri
13 Pindah Rumah
14 Siapa kah Renata ?
15 Rencana Liburan
16 POV Renata. Janji Temu
17 POV Rainer. Janji Temu
18 Masa Lalu Keluarga Rainer
19 Kenangan Pahit
20 Up
21 Renata Cilik
22 Kedatangan Pak Surya
23 Kasih sayang seorang ibu
24 Wanita Misterius
25 15 JULI
26 Pertemuan Rainer & Renata
27 Ciuman hangat
28 Kepercayaan
29 Guntur & Vidya
30 Guntur & Vidya
31 Bima & Sarah
32 Bima & Sarah
33 Masalah Baru ?
34 Khawatir
35 Ku Kan selalu ada untukmu
36 Menyusun Rencana
37 Beraksi
38 Balas dendam Bang Iwan
39 Dia bukan ibu ku
40 Asa Yang Terbuang
41 POV Lona
42 Kemunculan Ika cs
43 Ikatan Batin
44 Soffie Maradheta
45 Soffie & Hendra
46 Soffie & Hendra
47 Pertemuan pertama Soffie & Surya
48 Surya melamar Soffie
49 Pernikahan Surya & Soffie
50 Kembali nya Hendra
51 Kepergok Selingkuh
52 Penyesalan
53 Putri
54 Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55 Memulai Hidup Baru
56 Kebenaran dibalik semuanya..
57 Penyesalan Surya
58 Lona & Rena
59 Dua Cahaya Lentera
60 Soffie dan putri nya
61 Pelangi di saat Badai
62 Nanang & Eka
63 BARA DALAM HATI​
64 Pernikahan Surya & Asih
65 Hendrik ?
66 ......
67 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68 Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69 OTW
70 Penyakit Soffie
71 Penyesalan Surya & Soffie
72 Ajakan Hidup Bersama
73 Poligami
74 HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75 HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76 Penyesalan Rainer
77 Bangkit Di Atas Penyesalan
78 SECERCAH HARAPAN
79 Kembalinya Keluarga Surya
80 Pulang
81 Pengantin Baru
82 MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83 Rencana Rainer
84 BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85 Strategi Sakti Cs
86 BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87 BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88 Kecemburuan IKA
89 Masa lalu Rainer & Lona (1)
90 Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91 Masa Lalu Ika yang Kelam
92 BUNGA MIMPI ?
93 ....
94 Roni Bedul di Ringkus
95 .....
96 ......
97 Interogasi Guntur ke Ika
98 Ratapan Ika
99 Cowok Masa Kecil Ika
100 Siasat Bang Iwan
101 Yongki masuk Perangkap
102 Pilihan Kematian Yongki
103 ...
104 ....
105 Ika Pradita
106 ....
107 Pembalasan sadis Arief
108 ....
109 Perasaan Renata
110 ....
111 ....
112 ....
113 .....
114 Kebenaran dibalik sosok Ika
115 Ika Meninggal
116 Pemakaman Ika
117 Surat Untuk Rainer
118 .....
119 TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120 .....
121 ....
122 .....
123 ....
124 POV Andi
125 ....
126 .....
127 .....
128 .....
129 ......
130 .....
131 Putri di selamatkan
132 .....
133 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134 KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135 Shen Chen
136 ....
137 ....
138 .....
139 .....
140 Balas dendam Joko (1)
141 Balas dendam Joko (2)
142 Balas dendam Jamal
143 .....
144 ....
145 Rencana Hendrik gagal
146 ....
147 ....
148 FINAL REVENGE (1)
149 FINAL REVENGE (2)
150 FINAL REVENGE (3)
151 FINAL REVENGE (4)
152 FINAL REVENGE (5)
153 FINAL REVENGE (6)
154 FINAL REVENGE (7)
155 FINAL REVENGE (8)
156 FINAL REVENGE (9)
157 FINAL REVENGE (10)
158 FINAL REVENGE (11)
159 FINAL REVENGE (12)
160 FINAL REVENGE (13)
161 FINAL REVENGE (14)
162 FINAL REVENGE (15)
163 FINAL REVENGE (16)
164 FINAL REVENGE (17)
165 FINAL REVENGE (18)
166 FINAL REVENGE (19)
167 FINAL REVENGE (20)
168 FINAL REVENGE (21)
169 FINAL REVENGE (22)
170 FINAL REVENGE (23)
171 FINAL REVENGE (24)
172 FINAL REVENGE (25)
173 KU KAN SELALU MENUNGGU MU...
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Prolog
2
POV Rainer
3
POV Rainer
4
POV Rainer
5
POV Rainer
6
POV Rainer
7
POV Lona
8
POV Lona
9
POV Lona
10
Lona Hamil
11
Penggerebekan
12
Lona hampir bunuh diri
13
Pindah Rumah
14
Siapa kah Renata ?
15
Rencana Liburan
16
POV Renata. Janji Temu
17
POV Rainer. Janji Temu
18
Masa Lalu Keluarga Rainer
19
Kenangan Pahit
20
Up
21
Renata Cilik
22
Kedatangan Pak Surya
23
Kasih sayang seorang ibu
24
Wanita Misterius
25
15 JULI
26
Pertemuan Rainer & Renata
27
Ciuman hangat
28
Kepercayaan
29
Guntur & Vidya
30
Guntur & Vidya
31
Bima & Sarah
32
Bima & Sarah
33
Masalah Baru ?
34
Khawatir
35
Ku Kan selalu ada untukmu
36
Menyusun Rencana
37
Beraksi
38
Balas dendam Bang Iwan
39
Dia bukan ibu ku
40
Asa Yang Terbuang
41
POV Lona
42
Kemunculan Ika cs
43
Ikatan Batin
44
Soffie Maradheta
45
Soffie & Hendra
46
Soffie & Hendra
47
Pertemuan pertama Soffie & Surya
48
Surya melamar Soffie
49
Pernikahan Surya & Soffie
50
Kembali nya Hendra
51
Kepergok Selingkuh
52
Penyesalan
53
Putri
54
Meniti Asa Yang Sempat Terbuang
55
Memulai Hidup Baru
56
Kebenaran dibalik semuanya..
57
Penyesalan Surya
58
Lona & Rena
59
Dua Cahaya Lentera
60
Soffie dan putri nya
61
Pelangi di saat Badai
62
Nanang & Eka
63
BARA DALAM HATI​
64
Pernikahan Surya & Asih
65
Hendrik ?
66
......
67
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (1)
68
Munculnya Mentari Yang Tenggelam (2)
69
OTW
70
Penyakit Soffie
71
Penyesalan Surya & Soffie
72
Ajakan Hidup Bersama
73
Poligami
74
HILANGNYA AKAL SEHAT (1)
75
HILANGNYA AKAL SEHAT (2)
76
Penyesalan Rainer
77
Bangkit Di Atas Penyesalan
78
SECERCAH HARAPAN
79
Kembalinya Keluarga Surya
80
Pulang
81
Pengantin Baru
82
MELEPAS IMPIAN MERAIH HARAPAN
83
Rencana Rainer
84
BIAR CINTA YANG MEMILIH (1)
85
Strategi Sakti Cs
86
BIAR CINTA YANG MEMILIH (2)
87
BIAR CINTA YANG MEMILIH (3)
88
Kecemburuan IKA
89
Masa lalu Rainer & Lona (1)
90
Masa Lalu Rainer & Lona (2)
91
Masa Lalu Ika yang Kelam
92
BUNGA MIMPI ?
93
....
94
Roni Bedul di Ringkus
95
.....
96
......
97
Interogasi Guntur ke Ika
98
Ratapan Ika
99
Cowok Masa Kecil Ika
100
Siasat Bang Iwan
101
Yongki masuk Perangkap
102
Pilihan Kematian Yongki
103
...
104
....
105
Ika Pradita
106
....
107
Pembalasan sadis Arief
108
....
109
Perasaan Renata
110
....
111
....
112
....
113
.....
114
Kebenaran dibalik sosok Ika
115
Ika Meninggal
116
Pemakaman Ika
117
Surat Untuk Rainer
118
.....
119
TERPAAN PUNCAK GELOMBANG BADAI
120
.....
121
....
122
.....
123
....
124
POV Andi
125
....
126
.....
127
.....
128
.....
129
......
130
.....
131
Putri di selamatkan
132
.....
133
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (1)
134
KOKOHNYA SEBUAH BATU KARANG (2)
135
Shen Chen
136
....
137
....
138
.....
139
.....
140
Balas dendam Joko (1)
141
Balas dendam Joko (2)
142
Balas dendam Jamal
143
.....
144
....
145
Rencana Hendrik gagal
146
....
147
....
148
FINAL REVENGE (1)
149
FINAL REVENGE (2)
150
FINAL REVENGE (3)
151
FINAL REVENGE (4)
152
FINAL REVENGE (5)
153
FINAL REVENGE (6)
154
FINAL REVENGE (7)
155
FINAL REVENGE (8)
156
FINAL REVENGE (9)
157
FINAL REVENGE (10)
158
FINAL REVENGE (11)
159
FINAL REVENGE (12)
160
FINAL REVENGE (13)
161
FINAL REVENGE (14)
162
FINAL REVENGE (15)
163
FINAL REVENGE (16)
164
FINAL REVENGE (17)
165
FINAL REVENGE (18)
166
FINAL REVENGE (19)
167
FINAL REVENGE (20)
168
FINAL REVENGE (21)
169
FINAL REVENGE (22)
170
FINAL REVENGE (23)
171
FINAL REVENGE (24)
172
FINAL REVENGE (25)
173
KU KAN SELALU MENUNGGU MU...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!