BAB 3 : Kehangatan Bersama Arga

Elvano adalah seorang pria yang memiliki aura yang kuat dan karismatik. Sebagai CEO dari perusahaan besar Elvano, ia dikenal sebagai sosok yang dingin dan tegas dalam menghadapi tantangan bisnis. Setiap keputusan yang diambilnya selalu didasarkan pada analisis yang mendalam dan pertimbangan matang. Ia jarang menunjukkan emosinya di depan orang lain, sering kali terlihat serius dan fokus pada pekerjaan.

Elvano memiliki penampilan yang menarik dengan wajah yang tampan dan gaya berpakaian yang selalu rapi. Meskipun ia tampak tidak terlalu ramah, sebenarnya di balik sikap dinginnya, Elvano memiliki perhatian yang besar terhadap orang-orang terdekatnya, terutama kepada anaknya, Arga.

Ia tidak pernah ragu untuk memberikan yang terbaik bagi Arga, meskipun sering kali ia lebih memilih untuk mengekspresikan cinta dan perhatian melalui tindakan ketimbang kata-kata. Misalnya, ia selalu memastikan bahwa Arga mendapatkan pendidikan terbaik dan pengalaman yang bermanfaat, meskipun ia sering kali tidak bisa meluangkan banyak waktu untuk bermain bersama anaknya.

Elvano sangat memperhatikan perkembangan Arga. Ia memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kasih sayangnya, seperti membelikan mainan yang edukatif atau mengatur jadwal kegiatan yang bermanfaat bagi anaknya. Meskipun ia tidak banyak berbicara tentang perasaannya, Arga tahu bahwa Papanya mencintainya dengan cara yang berbeda.

Ketika Arga mengalami kesulitan atau merasa sedih, Elvano akan berusaha mencari tahu apa yang terjadi, meskipun ia tidak selalu tahu bagaimana cara menghibur anaknya. Ia seringkali hanya duduk di samping Arga, memberikan kehadirannya sebagai bentuk dukungan.

Ketika Shereny datang ke dalam hidup mereka, Elvano awalnya bersikap hati-hati dan menjaga jarak. Ia mengamati bagaimana Shereny berinteraksi dengan Arga dan mulai terpesona oleh ketulusan dan perhatian yang ditunjukkan Shereny. Meskipun ia tidak langsung mengungkapkan kekagumannya, Elvano merasa terbantu oleh kehadiran Shereny yang membawa keceriaan dalam hidup Arga.

Elvano menghargai profesionalisme Shereny dalam menjaga anaknya dan sering kali memberikan arahan tegas namun penuh perhatian. Ia mungkin terlihat kaku, tetapi di dalam hatinya, ia sangat menghargai apa yang dilakukan Shereny untuk Arga. Dalam setiap kesempatan, ia akan memastikan bahwa Shereny memiliki semua yang dibutuhkan untuk merawat anaknya dengan baik.

Di ruang tamu, Shereny sedang membantu Arga mengerjakan PR sambil sesekali bermain-main.

Arga melihat lembar PR dengan wajah yang kesal. "Kak Shereny, kenapa aku harus belajar tentang angka? Kenapa tidak bisa langsung belajar tentang pizza?". Shereny tertawa kecil dan mengusap rambut Arga "Karena pizza tidak bisa membantu kamu menghitung berapa banyak potongan yang kamu dapatkan!" Arga menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Hmm, jadi kalau aku bisa menghitung pizza, aku bisa mendapatkan lebih banyak pizza?"

Shereny pun merangkul Arga "Tepat sekali! Tapi ingat, kamu juga harus belajar menghitung berapa banyak sayuran yang harus kamu makan, supaya pizza kamu sehat!"

Arga pun membuat wajah cemberut "Sayuran? Kenapa tidak bisa ada pizza sayuran?"

"Tentu saja ada! Pizza sayuran adalah pizza yang berusaha terlihat sehat, tetapi dalam hati, tetap ingin jadi pizza keju!" Jawab Shereny.

Arga tertawa "Jadi, pizza keju itu seperti superhero yang menyamar?"

"Persis! Dan kita adalah tim superhero yang harus menghentikannya dari menyebar ke perut kita!" Jawab Shereny lagi dengan nada yang mengikuti duara Arga.

Arga pun berpura-pura beraksi "Ayo kita selamatkan dunia dari pizza keju! Kita bisa menggunakan sayuran sebagai senjata!

Shereny pun tertawa karena melihat tingkah Arga "Bagus! Kita bisa menyebut diri kita “Tim Sayuran Super”!"

Tiba-tiba raut wajah Arga berubah menjadi serius. "Tapi, Kak, apakah kita bisa mengizinkan satu potong pizza keju untuk perayaan?"

Shereny menopang dagunya dan berpikir sejenak "Hmm, satu potong pizza keju untuk perayaan heroik kita menyelamatkan dunia dari sayuran... Itu bisa diterima!"

Arga pun mengangkat tangan dengan gembira. "Hooray! Kita adalah tim pemenang!" Shereny pun ikut mengangkat tangannya dengan senang bersama Arga. "Bersama-sama kita akan menjadi pahlawan pizza!"

Di ruang kerja Elvano yang berada tidak jauh dari ruang tamu, Elvano sedang mengerjakan beberapa dokumen penting. Suara tawa Arga dan Shereny yang riang terdengar dari ruang tamu. Ia pun mendengarkan percakapan mereka dengan perhatian. Elvano kembali ke ruang kerja setelah mendengar tawa mereka. Ia duduk di meja kerjanya, tetapi matanya sesekali mengamati Shereny dan Arga dari kejauhan. Ia tidak mau menunjukkan terlalu banyak emosi, tetapi dalam hati, ia merasa senang melihat Arga begitu bahagia.

Suatu ketika, ketika Shereny sedang menyiapkan makanan untuk Arga, Elvano memasuki dapur. Ia mengamati Shereny yang sedang memasak dengan cekatan.

"Apa yang kamu masak?" Tanya Elvano dengan nada tegas.

"Saya sedang membuat pasta sayuran, Tuan Elvano. Arga sangat menyukainya!" Jawab Shereny dengan bahagia.

Elvano menatap Shereny tanpa ekspresi "Pasta sayuran. Bagus. Pastikan itu cukup bergizi ya!"

Shereny pun tersenyum "Tentu saja, saya selalu memastikan makanan sehat untuk Arga."

Elvano mengangguk, tetapi tidak mengatakan lebih banyak. Meskipun demikian, Shereny merasakan sedikit kehangatan dalam cara Elvano memperhatikan makanan yang disajikan untuk Arga.

...****************...

Di meja makan yang mewah namun nyaman, Arga dan Shereny sedang menikmati makan siang. Arga terlihat ceria, sedangkan Shereny tersenyum sambil memperhatikan anak itu menikmati makanannya.

Arga pun berucap sambil mengunyah pasta sayuran "Kak Shereny, kamu tahu tidak? Papa aku itu sangat pintar!"

"Oh, iya? Apa yang membuatmu berpikir begitu, Arga?" Tanya Shereny dengan senyuman hangat.

"Dia bisa menghitung angka besar dalam hitungan detik! Suatu kali, aku melihat dia menghitung berapa banyak stok yang harus dibeli untuk restoran." Jawab Arga penuh dengan semangat.

Shereny mengangguk "Wah, itu luar biasa! Papamu pasti sangat sibuk dengan pekerjaannya."

Arga pun juga mengangguk dengan cepat "Iya, dia memang sangat sibuk. Tapi kadang-kadang, aku merasa dia terlalu serius."

"Kenapa kamu bilang begitu?" Tanya Shereny dengan rasa penasaran.

"Karena dia jarang tertawa. Terkadang, aku ingin dia bisa lebih santai dan bermain bersamaku, seperti kamu." Jawab Arga.

Shereny pun menjawab dengan lembut dan senyuman hangat "Mungkin Papamu hanya membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Dia mungkin tidak tahu betapa menyenangkannya bermain dan bersenang-senang"

Arga pun mendengus "Tapi aku sudah mengajak dia bermain bola! Dia cuma bilang, "Aku sedang bekerja, Arga." Aku ingin dia tahu bahwa kita bisa bersenang-senang sambil belajar juga!"

"Kamu bisa berusaha untuk mengajaknya! Kadang-kadang, kita hanya perlu menunjukkan kepada mereka betapa menyenangkannya hal-hal kecil." Ucap Shereny.

Arga pun berpikir "Hmm, mungkin aku bisa membuat rencana! Misalnya, mengajak Papa untuk piknik di taman!"

Shereny pun menjawab dengan antusias "Itu ide yang bagus! Kamu bisa membawakan makanan favoritnya dan kita semua bisa bersenang-senang."

"Ya! Kita bisa membawa pizza sayuran dan main bola!" Seru Arga.

"Itu terdengar sangat menyenangkan, Arga. Aku yakin Papamu akan suka."

"Aku akan mengajak Papa dan memberitahunya betapa serunya bermain di luar!"

Shereny pun tersenyum dan mengusap kepala Arga "Dan siapa tahu, mungkin dia akan mulai lebih sering tertawa setelah melihat betapa bahagianya kamu."

Episodes
1 BAB 1 : Hilang Arah
2 BAB 2 : Hari Pertama Menjadi Baby Sitter
3 BAB 3 : Kehangatan Bersama Arga
4 BAB 4 : Sikap Dingin Memancing Emosi
5 BAB 5 : Terjebak Masa Lalu
6 BAB 6 : Mulai Tumbuh Rasa
7 BAB 7 : Ketidaksengajaan?
8 BAB 8 : Perhatian
9 BAB 9 : Alfaro dan Kayyisa
10 BAB 10 : Selamat Tinggal Ibu
11 BAB 11 : Kedekatan Alfaro dan Kayyisa
12 BAB 12 : Pembicaraan Panjang Alfaro dan Kayyisa
13 BAB 13 : Penculikan
14 BAB 14 : Penyelamatan Shereny
15 BAB 15 : Kehamilan Shereny
16 BAB 16 : Tuan David
17 BAB 17 : Lolos
18 BAB 18 : Trauma
19 BAB 19 : Rumah
20 BAB 20 : Fahira
21 BAB 21 : Kebahagiaan
22 BAB 22 : Cemburu Buta
23 BAB 23 : Bunga di Sela Retak
24 BAB 24 : Bara dan Kayyisa
25 BAB 25 : Romansa Kantor
26 BAB 26 : Hati Shereny
27 BAB 27 : Masa Lalu
28 BAB 28 : Masih Cinta?
29 BAB 29 : Keterbukaan antar Sahabat
30 BAB 30 : Nasihat dari Sahabat
31 BAB 31 : Mengapa?
32 BAB 32 : Ungkapkan Apa yang Terjadi
33 BAB 33 : Tidak Bisa Lupa
34 BAB 34 : Mencoba Menerima
35 BAB 35 : Bersaing Bersama Kenangan
36 BAB 36 : Apakah bisa diperbaiki?
37 BAB 37 : Titik Awal
38 BAB 38 : Mampukah Kamu Memberikan Cinta Tulus?
39 BAB 39 : Penyesalan Tak Ada Ujung
40 BAB 40 : Penyesalan Tak Ada Ujung (2)
41 BAB 41 : Retak hampir Pecah
42 BAB 42 : Tak Semudah yang Dikira
43 BAB 43 : Penolakan Perjodohan
44 BAB 44 : Jangan Khawatir
45 BAB 45 : Malam Manis Kayyisa dan Alfaro
46 BAB 46 : Cemburu
47 BAB 47 : Awal Mula Kehadiran Ghina
48 BAB 48 : Ternyata Kau...
49 BAB 49 : Tidak Terungkap
50 BAB 50 : Tak Pernah Tenang
51 BAB 51 : Pergi Tanpa Kabar
52 BAB 52 : Kepedihan Elvano
53 BAB 53 : Negoisasi Hampir Berhasil
54 BAB 54 : Bintang
55 Bab 55 : Kejujuran
56 BAB 56 : Mimpi
57 BAB 57 : Bukti
58 BAB 58 : Wanita Villa
59 BAB 59 : Mira
60 BAB 60 : Jangan Pergi
61 BAB 61 : Mengapa Terjadi?
62 BAB 62 : Cinta = Rela
63 BAB 63 : Kau yakin?
64 BAB 64 : Permintaan Berpisah
65 BAB 65 : Benar-benar Berpisah
Episodes

Updated 65 Episodes

1
BAB 1 : Hilang Arah
2
BAB 2 : Hari Pertama Menjadi Baby Sitter
3
BAB 3 : Kehangatan Bersama Arga
4
BAB 4 : Sikap Dingin Memancing Emosi
5
BAB 5 : Terjebak Masa Lalu
6
BAB 6 : Mulai Tumbuh Rasa
7
BAB 7 : Ketidaksengajaan?
8
BAB 8 : Perhatian
9
BAB 9 : Alfaro dan Kayyisa
10
BAB 10 : Selamat Tinggal Ibu
11
BAB 11 : Kedekatan Alfaro dan Kayyisa
12
BAB 12 : Pembicaraan Panjang Alfaro dan Kayyisa
13
BAB 13 : Penculikan
14
BAB 14 : Penyelamatan Shereny
15
BAB 15 : Kehamilan Shereny
16
BAB 16 : Tuan David
17
BAB 17 : Lolos
18
BAB 18 : Trauma
19
BAB 19 : Rumah
20
BAB 20 : Fahira
21
BAB 21 : Kebahagiaan
22
BAB 22 : Cemburu Buta
23
BAB 23 : Bunga di Sela Retak
24
BAB 24 : Bara dan Kayyisa
25
BAB 25 : Romansa Kantor
26
BAB 26 : Hati Shereny
27
BAB 27 : Masa Lalu
28
BAB 28 : Masih Cinta?
29
BAB 29 : Keterbukaan antar Sahabat
30
BAB 30 : Nasihat dari Sahabat
31
BAB 31 : Mengapa?
32
BAB 32 : Ungkapkan Apa yang Terjadi
33
BAB 33 : Tidak Bisa Lupa
34
BAB 34 : Mencoba Menerima
35
BAB 35 : Bersaing Bersama Kenangan
36
BAB 36 : Apakah bisa diperbaiki?
37
BAB 37 : Titik Awal
38
BAB 38 : Mampukah Kamu Memberikan Cinta Tulus?
39
BAB 39 : Penyesalan Tak Ada Ujung
40
BAB 40 : Penyesalan Tak Ada Ujung (2)
41
BAB 41 : Retak hampir Pecah
42
BAB 42 : Tak Semudah yang Dikira
43
BAB 43 : Penolakan Perjodohan
44
BAB 44 : Jangan Khawatir
45
BAB 45 : Malam Manis Kayyisa dan Alfaro
46
BAB 46 : Cemburu
47
BAB 47 : Awal Mula Kehadiran Ghina
48
BAB 48 : Ternyata Kau...
49
BAB 49 : Tidak Terungkap
50
BAB 50 : Tak Pernah Tenang
51
BAB 51 : Pergi Tanpa Kabar
52
BAB 52 : Kepedihan Elvano
53
BAB 53 : Negoisasi Hampir Berhasil
54
BAB 54 : Bintang
55
Bab 55 : Kejujuran
56
BAB 56 : Mimpi
57
BAB 57 : Bukti
58
BAB 58 : Wanita Villa
59
BAB 59 : Mira
60
BAB 60 : Jangan Pergi
61
BAB 61 : Mengapa Terjadi?
62
BAB 62 : Cinta = Rela
63
BAB 63 : Kau yakin?
64
BAB 64 : Permintaan Berpisah
65
BAB 65 : Benar-benar Berpisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!