Chapter 20

Sementara itu, di waktu yang sama, di kos kosan, “klap,” Aulia yang sudah berpakaian rapi keluar dari kamar dan mengunci pintunya, tiba tiba pundaknya di tepuk dari belakang.

“Mau kemana Lia ?” tanya Hani.

“Oh mba Hani, mau cari kerja mba, coba muter muter lagi,” jawab Aulia.

“Ikut aku aja yuk, kita coba tanya tanya di sekitaran toko tempat aku kerja, mau nggak ?” tanya Hani yang juga sudah rapi.

“Mau mba,” ujar Aulia semangat.

“Suami mu udah pergi ya ?” tanya Hani.

“Sudah mba, dia juga ada wawancara kerja pagi pagi,” jawab Aulia.

“Wah hebat, baru datang sudah dapat kerja, yuk deh kita turun,” balas Hani.

Keduanya melangkah menuju ke tangga, namun mereka melihat ada beberapa orang naik ke atas dan salah satunya ibu kos yang mereka kenal.

“Eh Hani, udah mau berangkat ?” tanya ibu kos.

“Iya bu, kita udah mau berangkat,” jawab Hani.

Sang ibu menoleh melihat Aulia, dia langsung menghampiri Aulia kemudian menarik tangan Aulia dan memberikan kunci milik Adam kepada nya.

“Eh...kok kunci ini ada di ibu ?” tanya Aulia bingung.

“Ah maaf, saya yang ambil, kamu istri nya Adam ya ?” tanya pria paruh baya di belakang ibu kos sambil tersenyum.

“I..iya benar, su..suami saya kenapa pak ?” tanya Aulia mulai takut.

“Oh jangan takut, suami mu tidak apa apa, malah saya mau berterima kasih sama suami mu, gara gara dia saya dan istri jadi tidak tabrakan sama motor yang sedang membawa wanita hamil tadi,” jawab sang pria paruh baya.

“Be..begitu ya pak, sekarang dia sedang wawancara kerja pak,” ujar Aulia.

“Iya saya tahu, saya dan istri mau ngobrol sama kamu boleh ?” tanya sang pria paruh baya.

“Sa..sama saya ?” tanya Aulia kaget.

Sang ibu kos langsung menarik tangan Aulia dan mendekatkan wajahnya ke telinga Aulia sampai jinjij karena Aulia lebih tinggi dari dirinya, Aulia menunduk sedikit,

“Udah turutin aja, dia mafia tau, orang kaya yang punya semua kos kosan di sini dan seluruh komplek ruko di depan,” ujar sang ibu sambil tersenyum.

“Ma..mafia ?” tanya Aulia yang menjadi lebih kaget dari sebelumnya.

“Aduh kamu ngomong apa Mar, jangan sembarangan ya,” ujar sang wanita paruh baya dengan tatapan tegas menatap sang ibu kos.

“Eh maaf bu,” ujar sang ibu kos hormat.

“I...iya, boleh,” ujar Aulia pasrah.

Setelah itu, Aulia di ajak oleh pasutri paruh baya itu ke bawah, mereka duduk di ruang tamu, Aulia menoleh melihat Hani yang berjalan bersama nya,

“Udah dengerin aja dulu, dah ya, aku pergi duluan,” ujar Hani melarikan diri.

“I..iya mba (aduh bukannya nemenin aku malah kabur),” ujar Aulia.

Aulia duduk di depan pasutri paruh baya yang duduk dengan santai seakan akan kos kosan itu adalah rumah mereka sendiri, keduanya mengamati Aulia yang mematung tidak bergerak di depannya.

“Hmm kamu cantik ya, kamu dari mana ?” tanya sang istri sambil tersenyum.

“Sa..saya dari luar kota bu,” jawab Aulia terbata.

Sang istri berdiri dan berjalan ke arah Aulia, dia duduk di sebelah Aulia dan mengamati wajah juga tubuh Aulia dari jarak dekat,

“Kamu kalau jadi model mau ga ?” tanya sang istri.

“Mo...model ?” tanya Aulia kaget.

“Iya model, saya kan punya butik, kadang kita membuat catwalk di hotel kita sendiri yang berada di daerah perkantoran, mau ga ? lagi butuh model soalnya, oh kalau bisa Adam juga, dia ganteng dan tubuh nya proposional,” ujar sang istri tersenyum.

“Aduh tunggu dulu mah, tanya dulu dong jangan langsung main tembak saja, kamu umur berapa ? nama kamu siapa ?” tanya sang suami.

“Um..na...nama saya Aulia Satrio, saya baru 18 tahun,” jawab Aulia.

“Eh...kamu belum 20 tahun ? wah saya pikir udah 20 tahun, syarat minimalnya 20 tahun soalnya, kalau Adam umur berapa ?” tanya sang istri.

“Sa..sama seperti saya bu,” jawab Aulia.

“Hmm kalian pasangan muda berarti,” balas sang suami.

“I..iya benar pak,” balas Aulia.

Sang istri menatap sang suami yang duduk di depannya kemudian mengangguk, tiba tiba sang suami menjulurkan kepalanya maju ke depan dan menatap Aulia dengan tatapan sangar, dia terus menatap kedua mata Aulia sampai membuat Aulia bergidik dan sedikit salah tingkah.

“Kamu dan suami kamu kabur dari rumah ya ? kalian beneran sudah menikah belum ? ada bukti nya ga ?” tanya sang suami dengan nada rendah dan wajah serius.

“Ka..kami tidak kabur pak, kami dateng ke ibukota karena memang mau pindah ke sini, kami ada bukti surat nikah,” jawab Aulia terbata bata.

“Hmm gitu, di sini ada saudara atau kerabat ?” tanya sang suami lagi.

“Ti..tidak ada, kami cuman berdua pak,” jawab Aulia menunduk.

Sang suami menoleh melihat sang istri, kemudian dia mendadak mundur kebelakang dan tersenyum lebar menatap Aulia.

“Kamu ada nomor kan ? boleh minta ? oh ya, nama saya Hendro Setiawan, di sebelah kamu, istri saya Widia Setiawan, salam kenal ya,” ujar Hendro.

“Sa..salam kenal pak Hendro, bu Widia....nomor saya buat apa ya ?” tanya Aulia ragu ragu.

“Tidak tidak, yang saya minta bukan hanya nomor kamu, tapi nomor Adam dan kamu, jadi nomor kalian, kali saja saya bisa memberi kalian pekerjaan,” jawab Hendro.

“Oh...nomor suami saya ? boleh ga saya ijin dulu ?” tanya Aulia.

“Silahkan, istri yang baik memang harus ijin dulu, benar ga mah,” jawab Hendro bercanda.

“Haha benar pah,” balas Widia.

Aulia langsung mengambil smartphonenya dan mengirim pesan kepada Adam, tak lama kemudian “dling,” Adam membalas pesan Aulia, wajah Aulia terlihat sedikit lega,

“Um...om, ini nomor suami saya,” Aulia memberikan smartphone nya kepada Hendro di meja.

Hendro langsung menuliskan nomor Adam di smartphone nya sendiri, kemudian dia menggeser smartphone Aulia di meja.

“Ok, kalau nomor kamu ?” tanya Hendro.

“Um..saya juga ?” tanya Aulia.

“Iya, kamu juga,” jawab Hendro.

“I..ini,” ujar Aulia gemetar.

Hendro langsung menelpon Aulia, ketika nomor nya masuk, Aulia mematikan smartphone nya dan menyimpan kembali smartphonenya di tas.

“Kamu mau kemana Lia ?” tanya Widia.

“Ma..mau cari kerja bu,” jawab Aulia.

“Panggil tante aja,” balas Widia.

“I..iya tante,” balas Aulia.

“Dah tidur aja, ntar kita kabarin, ga usah keluar hari ini,” ujar Widia santai.

“Yuk mah, kita kan masih ada inspeksi (menoleh melihat Aulia) oh kalau Adam pulang, bilangin dia, keluar dari kerjaannya dan temui saya ya, kamu kan ada kontak saya, kasih ke dia,” ujar Hendro berdiri.

“Iya, om bener tuh (menoleh melihat Aulia) nanti kita kontak kontak lagi ya,” ujar Widia sambil memeluk Aulia.

“I...iya om, tante,” ujar Aulia yang merasa bingung, takut dan grogi menjadi satu.

Kemudian Widia berdiri dan berjalan ke sisi Hendro, keduanya pamit kepada Aulia yang mematung di tempat duduknya kemudian berjalan keluar dari kos. Melihat keduanya pergi, ibu kos langsung duduk di sebelah Aulia.

“Kamu di tawari apa ?” tanya ibu kos dengan kepo.

“Ja..jadi model...trus mereka minta nomer ku,” jawab Aulia.

“Oh bagus tuh, walau penampilannya biasa aja, coba cari namanya di internet,” ujar sang ibu kos.

Aulia menuruti ucapan ibu kos, dia mengeluarkan smartphonenya dan memasukkan nama Hendro ke dalam mesin pencari. Mata Aulia membulat ketika melihat hasilnya, ternyata Hendro adalah pebisnis ulung yang menguasai hampir seluruh wilayah utara ibukota, banyak perusahaan yang di gelutinya, mulai dari perusahaan properti dan konstruksi, perhotelan dan pariwisata sampai stasiun televisi dan agensi artis.

Dia juga di gadang gadang sebagai orang terkaya di ibukota yang bukan termasuk jajaran pemerintah namun bekerja sama dengan pemerintah. Tapi ketika Aulia melihat foto foto Hendro dan Widia yang dikawal kemudian membaca berita tentang mereka, ternyata ibu kos benar, Hendro dan Widia adalah kepala keluarga dari grup mafia yang memiliki jaringan sangat luas di ibukota. Ternyata bisnis mereka sangat lengkap, mulai dari legal sampai ilegal dan mereka terang terangan.

Tangan Aulia langsung gemetar ketakutan sebab nomernya di minta oleh kepala keluarga grup mafia yang di segani di ibukota. Di tambah dia harus mengatakan kepada suaminya untuk melepas pekerjaannya dan menghubungi Hendro,

“Aduh...kenapa begini sih, kamu ngapain sih tadi Dam, kenapa kamu bisa kenal sama orang kayak gini, aku musti gimana nih,” ujar Aulia di dalam hati.

“Tapi saya denger denger sih katanya mereka ga punya anak, kali aja kamu di angkat jadi anak mereka haha,” ujar ibu kos.

“Ja..jangan bercanda ah bu,” balas Aulia semakin kecut.

“Ya udah, kamu jadi pergi ga ? ntar telat loh ?” tanya ibu kos.

“Enggak bu, saya balik ke kamar aja,” jawab Aulia.

“Ya udah, saya tinggal ke kosan sebelah dulu ya, saya megang tiga kos di sini soalnya,” ujar ibu kos berdiri.

“I..iya bu,” balas Aulia.

Sang ibu langsung berjalan keluar dari kos kosan, Aulia masih mematung duduk di kursinya, dia mengambil smartphone nya dan menuliskan pesan untuk Adam,

“Sayang, cepat pulang ya, aku di kos kosan dan ga jadi keluar, aku mau cerita banyak nih,” ujar Aulia di pesan.

Terpopuler

Comments

Stay Stronger

Stay Stronger

wow ini

2024-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!