Chapter 19

Keesokan paginya, Adam sudah siap berangkat untuk wawancara, dia memakai kemeja putih satu satunya dan celana bahan di sertai sepatu pantofel yang baru dia beli kemarin. Aulia membantu merapihkan kemejanya sambil terus mendoakan suami nya. Setelah siap,

“Aku pergi ya,” ujar Adam.

“Iya, sukses ya,” balas Aulia.

“Cup,” keduanya berciuman sebentar, kemudian Adam melangkah keluar kamar dengan yakin dan siap tempur menghadapi apa saja yang akan di tanyakan padanya ketika wawancara. Setelah keluar dari kos kosan, Adam sempat berhenti sebentar dan melirik layar yang berada di kanan nya,

******************************************

Level                    : 55 (1200 / 5500)

Money gained       : 11.689.000,-

New Six sense      : none.

******************************************

“Hmm seharian kemarin ga jalan sih ya (mengingat pertempuran dengan Aulia yang memakan waktu hampir seharian) hehehe....ah, fokus fokus, kerja Dam,” ujar Adam menepuk kedua pipi nya.

[Tuan.]

“Aduh...ada apa ? aku telat nih ?” tanya Adam.

[Sebaiknya tuan menonton tayangan ini dulu.]

“Bwuuuung,” sebuah layar hologram terbuka di depan wajah Adam yang menampilkan kejadian di masa depan dan berada di dekatnya. “Bruaaaak,” sebuah mobil sedan mewah yang baru belok masuk ke dalam gang tempat kos kosannya berada, menabrak sebuah sepeda motor yang melawan arah dengan kencang.

Ketika tertabrak, motor itu naik ke atas kap mobil dan terbalik menghantam kaca depan mobil. Pengemudi mobil yang merupakan pria paruh baya, terluka parah dan istrinya meninggal terkena pecahan kaca. Sementara itu pengendara motor sempat melompat ke samping dan terluka ringan, namun malang bagi seorang ibu dalam kondisi hamil besar yang sedang di boncengnya, dia terpental dan langsung menghantam trotoar meregang nyawa bersama kandungan di dalam perutnya.

Adam melihat dengan jelas karena tayangan lambat yang dia lihat di layar. Langsung saja mata Adam mengamati sekitarnya.

“Oh di depan sini....sebentar lagi,” ujar Adam.

“Brrrm,” terdengar suara motor kencang dari kejauhan, tanpa pikir panjang, Adam langsung berlari menuju ujung gang agar motor tidak lebih dulu sampai daripada dirinya. Ketika sampai, dia melihat sebuah mobil sedang berbelok, tanpa pikir panjang, dia melompat ke depan mobil dan merentangkan tangannya agar mobil berhenti, Adam memejamkan mata karena dia siap siap di tabrak dengan pasrah. Namun mobil sempat mengerem dan “teeeet,” membunyikan klakson tepat di depan Adam,

“Oi minggir, kamu mau mati ya ?” teriak seorang pria paruh baya yang membuka jendela dan menjulurkan kepalanya ke depan.

“Sebentar om, ada motor kencang mengarah ke mobil om,” teriak Adam.

Kemudian dia menoleh, sebuah motor melaju kencang melewati dirinya membawa seorang ibu hamil yang sepertinya sudah ingin melahirkan. Pengemudi mobil yang melihat ada motor lewat melawan arah dengan kencang, menarik nafas lega karena dia tahu kalau dia berbelok motor itu akan kaget dan menabrak mobil nya, “klek,” dia turun dari mobil dan menghampiri Adam yang masih berdiri di depan mobilnya sambil merentangkan tangan.

“Kamu menghentikan kami karena ada motor tadi ?” tanya sang pria kepada Adam.

“I..iya om, maaf ya om,” jawab Adam terbata.

“Ga apa apa, kalau ga ada kamu, motor itu pasti menabrak kita, terima kasih ya,” ujar sang pria paruh baya sambil menepuk pundak Adam.

“I..iya om, sama sama, saya permisi dulu om,” ujar Adam.

“Eh kamu mau kemana ?” tanya sang bapak.

“Sa..saya ada wawancara om, saya permisi dulu, sudah sedikit terlambat,” jawab Adam.

“Hmm...wawancara di mana ?” tanya sang bapak.

“Di ruko seberang om, maaf om, tapi saya sudah telat nih,” jawab Adam.

“Hmm...ya sudah, nama kamu siapa ?” tanya sang bapak.

“Adam om,” jawab Adam.

“Ok Adam, sebelum kamu pergi, ini ada sedikit uang untuk kamu, saya berterima kasih sama kamu karena sudah menghentikan kami,” ujar sang bapak mengambil dompetnya.

“Aduh, maaf ya om, ga usah om, saya pergi ya om,”

Adam berbalik dan langsung berlari melesat pergi, “trek,” sesuatu jatuh dari kantung Adam, sang pria memungutnya dan ternyata yang jatuh adalah kunci kamar kos nya. “Klek,” pintu penumpang di buka, seorang ibu paruh baya turun menghampiri pria paruh baya yang mengambil kunci kos kosannya.

“Dia kemana pah ?” tanya sang ibu.

“Mau wawancara kerja katanya, semangat juga ya,” jawab sang bapak tersenyum.

“Oh di ruko ruko kita yang ada di sebrang ya ?” tanya sang ibu.

“Iya katanya, nanti coba ku cari tahu,” jawab bapak yang menggenggam kunci nya.

“Kuncinya kita balikin aja, dia di salah satu kos punya kita juga kan ?” tanya sang ibu.

“Iya, kita mutar lewat belakang saja, yuk mah,” jawab sang bapak.

Keduanya kembali naik ke dalam mobil sedan mewah mereka, kemudian mobil berjalan dan masuk ke dalam gang kos kosan. Sementara itu, Adam yang berlari, “bwuuung,” sebuah layar hologram muncul kembali di depan wajah Adam.

********************************************************************

Mission :

-        Cegah tabrakan terjadi (1/1) clear

Reward :

-        Uang 300.000.000,-

-        Tiket liburan di pantai x2.

********************************************************************

“Aduh....ntar aja kale,” ujar Adam.

[Maaf, tadi saya sudah tampilkan tapi sepertinya tuan sibuk, jadi sekarang saya tampilkan hasilnya.]

“Status,”

***************************************************

Host Status :

Name                            : Adam Satrio.

Age                                : 18.

Health condition         : Good.

Level                              : 55 (1800 / 5500)

Six sense                       : Danger sense, clairvoyance, strong memory, detect presence.

Total reward                 : 850.676.000,-

***************************************************

“Ok udah masuk,” ujar Adam sambil berlari.

[Benar, semoga sukses di wawancara nya.]

“Telat ini,” ujar Adam berlari.

Setelah beberapa saat dan menyeberang jalan raya, Adam akhirnya sampai, “hooh...hooh,” dia terengah engah dan jantungnya berdegup kencang, “huuuuf,” Adam menarik nafasnya kemudian menghembuskannya untuk menenangkan dirinya. Dia melangkah masuk ke dalam, namun ketika melihat pantulan dirinya di pintu kaca tepat ketika dia mau membuka pintu, dia melihat kemejanya basah karena berkeringat.

“Aduh...gimana ini, ga mungkin pulang buat ganti baju dulu,” ujar Adam dalam hati.

“Klek,” seseorang keluar dari dalam, Adam langsung menyingkir ke samping memberi jalan pada orang itu. Kemudian dia memberanikan diri melangkah masuk ke dalam, dia langsung menghampiri meja resepsionis yang berada di dalam.

“Permisi mba, saya datang untuk wawancara,” ujar Adam sambil memperlihatkan pesan yang di terima nya.

Sang resepsionis menatap Adam di depannya, dia langsung terkesiap dan tersenyum sangat manis di depan Adam, kemudian dia menatap smartphone Adam,

“Oh mas Adam ya, yang melamar jadi office boy, silahkan tunggu dulu ya mas, saya beritahu bagian personalia nya dulu,” ujar sang resepsionis.

“Baik mba, terima kasih,” balas Adam.

Adam langsung duduk di sofa, matanya mulai menjelajah memeriksa sekeliling, “trek,” resepsionis menutup teleponnya, kemudian dia berjalan keluar dari meja dan duduk di sebelah Adam.

“Mas Adam dari mana ? udah punya pacar belum ? umur berapa ?” tanya sang resepsionis sambil mendekatkan wajah cantik nya ke wajah Adam dan tersenyum lebar.

“Eh...um....dari luar kota mba, umur saya 18 tahun, saya sudah punya istri,” jawab Adam mundur.

“Aduh sudah beristri ya, beruntung banget istri nya,” ujar sang resepsionis yang menatap Adam.

Adam terlihat risih karena sang resepsionis malah menempel pada dirinya yang berkeringat, dia bergeser sedikit untuk menjauh namun tetap sang resepsionis mengikuti dirinya bergeser.

“Aduh dia kenapa sih ?” tanya Adam.

[Maaf tuan, coba tolong periksa kemeja tuan.]

Adam menoleh ke bawah, dia melihat kemejanya sedikit terbuka sehingga tubuh nya yang kekar dan berkeringat terlihat jelas di tambah wajahnya yang tampan.

“Oi Resti, kamu ngapain ?” tanya seorang pria.

“Oh pak Teguh, maaf pak, saya wawancara duluan hehe,” ujar Resti sang resepsionis sambil berdiri.

Teguh menoleh melihat Adam yang duduk mematung di sofa, kemudian dia tersenyum dan menghampiri Adam,

“Mas Adam ya, yuk masuk, kita ngobrol di dalam saja,” ajak Teguh ramah.

“I..iya pak,” balas Adam berdiri.

Keduanya masuk ke dalam, sementara mata Resti terus menatap Adam yang berjalan masuk sampai dia berbalik dan menjulurkan kepalanya keluar konter.

“Wah kalau dia jadi ob sih ok banget nih, sayang ya udah punya istri, tapi bodo amat lah, semoga aja istrinya jelek  hehehe,” ujar Resti dalam hati.

Terpopuler

Comments

goresan curahan keluh kesah

goresan curahan keluh kesah

pokoknya ga boleh ada tambahan istri cukup adam dan Aulia, berdua sdh bahagia knp harus ada yg lain pokoknya ga boleh titik.....

2025-02-09

2

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

jangan jadi ulet ya mbak ya

2025-01-21

1

Maratus Saidah

Maratus Saidah

apaan sih bak

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!