Chapter 13

“Jegjez,” kereta pun berhenti, Adam dan Aulia turun dari kereta kemudian berjalan keluar dari stasiun, ketika sudah di luar, keduanya tertegun,

“Whoaaah,”

Mereka melihat suasana ramai ibukota dimana jalan jalan penuh dengan kendaraan, banyak pejalan kaki yang berjalan di trotoar, banyak penjaaja makanan di sekitar stasiun yang menawarkan dagangan mereka dan banyak juga para pengemudi jasa antar yang melambaikan tangan pada mereka.

“Jadi ini ya ibukota,” ujar Adam.

“Wah belum apa apa saja aku sudah pusing melihat keramaian ini,” balas Aulia.

“Kita harus cari tempat tinggal dulu, untuk sementara kita cari indekos dekat sini,” ujar Adam.

“Iya, aku setuju, cari yang bisa pasutri, jangan dua kamar, boros,” ujar Aulia.

“Aku ngerti, coba cari di internet (sadar) oh ga punya sim card ya, lupa,” ujar Adam.

“Coba tanya tanya aja yuk,” balas Aulia.

Akhirnya keduanya mulai bertanya tanya, banyak yang membantu mereka dan menunjukkan daerah indekos kepada mereka. Setelah berjalan cukup lama, mereka sampai di sebuah komplek ruko yang berbatasan dengan pusat grosir di daerah utara kota, di belakang pusat grosir ternyata banyak sekali indekos yang bisa untuk suami istri dan karyawan. Mereka masuk ke salah satu ruko gandeng yang bertuliskan kos di pagarnya. Setelah di dalam, mereka bertemu dengan seorang ibu paruh baya.

“Maaf bu, apa masih ada kamar di sini ?” tanya Adam sopan.

“Oh mau ngekos ya, udah booking belum ?” tanya sang ibu.

“Belum bu, kita baru datang dari luar kota,” jawab Adam.

“Ada sih (melihat Adam dan Aulia di depannya) dua kamar juga bisa,” balas sang ibu.

“Satu kamar saja bu, kita pasutri,” balas Adam.

“Hah...kalian pasutri ? (mengamati keduanya sekali lagi) masih muda banget, bohong ah,” ujar sang ibu.

“Benar bu, ini buktinya,” ujar Aulia sambil mengambil buku nikah mereka yang dia taruh di tas nya.

Setelah melihat surat nikahnya, sang ibu kembali mengamati keduanya dengan wajah yang sangat ragu.

“Kalian tidak kawin lari atau bermasalah kan ? saya ga mau kos kosan saya jadi masalah nanti,” ujar sang ibu.

“Tidak bu, kita resmi menikah,” ujar Adam.

“Ya udah, ayo ke kamar nya, berarti yang dobel bed kan,” ujar sang ibu.

“Um...iya bu,” balas Aulia.

Mereka berjalan mengikuti sang ibu naik ke lantai tiga, setelah itu sang ibu menunjukkan kamar mereka dan membuka pintu nya, ketika melihat ke dalam, ternyata kamar itu cukup luas dengan ukuran 4 x 3 meter dan posisi nya pas di hook ujung. Ada kamar mandi khusus shower dan toilet yang tidak terlalu besar, ranjang dobel bed, satu lemari kecil dan satu meja di sebelah ranjang.

“Berapa sewa nya bu ?” tanya Adam.

“2 juta sebulan karena pakai AC dan deposit 1 juta, listrik pakai token bayar sendiri ya,” jawab sang ibu.

Adam menarik kedua amplop coklatnya dari dalam tasnya dan menghitung uang di dalam nya, kemudian dia mengambil uangnya dan memberikannya pada sang ibu,

“Kita bayar langsung setengah tahun ya bu, ini 12 juta tambah deposit 1 juta, total 13 juta,” ujar Adam memberikan uangnya.

“Hah...kalian langsung enam bulan ?” tanya sang ibu kaget walau tetap menerima uangnya.

“Iya bu, boleh kan ?” tanya Adam.

“Oh boleh boleh, trus ada barang yang mau di masukin lagi ga ?” tanya sang ibu.

“Ga ada sih bu, bawaan kita hanya yang kita bawa aja,” jawab Adam.

“Oh ya udah, semoga betah ya,” balas sang ibu.

“Iya bu, makasih ya bu,” ujar Adam.

Setelah itu, keduanya masuk ke dalam kamar, “pip,” Adam menyalakan AC nya menggunakan remote yang di gantung di dinding tepat di sebelah pintu.

“Nah sekarang istirahat dulu, besok kita mulai cari kerja,” ujar Adam.

“Iya, tapi kenapa kamu langsung ok aja ? ga mau liat di tempat lain dulu ?” tanya Aulia.

“Di sini nyaman kan, nanti kalau banyak pilihan malah mabok,” jawab Adam.

“Hmm bener juga sih, ya udah, aku berberes dulu ya,” balas Aulia.

“Aku bantu,” balas Adam.

“Awal yang mulus, semoga kedepan nya tetap mulus,” ujar Aulia.

“Iya, semoga,” balas Adam.

Keduanya mulai sibuk membuka koper dan tas mereka kemudian memasukkan pakaian mereka ke dalam lemari. Setelah selesai, keduanya berbaring di ranjang untuk beristirahat, Aulia melihat smartphone nya yang tidak memiliki sim card.

“Dam, kita harus beli sim card baru kan ?” tanya Aulia.

“Oh iya, mau keluar ? tadi di deretan sini ada konter hp kan ? kita kesana dulu yuk bentar,” ujar Adam yang kembali duduk di ranjang.

“Iya deh yuk, sekalian beli makanan ya,” ujar Aulia.

“Sip, aku juga udah mulai lapar,” balas Adam.

“Hehe sama,” balas Aulia.

Keduanya kembali berdiri dan berjalan ke pintu kamar, tapi ketika Adam ingin membuka pintu, “tok...tok...tok,” pintu kamar mereka di ketuk, Adam membuka pintunya dan melihat sepasang suami istri di balik pintu,

“Tetangga baru ya ?” tanya sang istri.

“I..iya, baru masuk hari ini,” jawab Adam.

“Kenalin saya Budi, ini istri saya Hani, kita di kamar sebelah, salam kenal ya,” ujar Budi sang suami sambil menjulurkan tangannya.

Adam menjabat tangan Budi kemudian memperkenalkan diri mereka kepada Budi dan Hani, setelah itu, keduanya keluar dari kamar,

“Kalian masih muda banget ya, kalian mau cari kerja atau sekolah ?” tanya Budi.

“Kita mau cari kerja mas, ada kerjaan ga ? kita baru dateng banget soalnya,” tanya Adam.

“Hmm kerjaan ya, coba besok ku tanya ke bos, aku kerja sebagai juru masak di restoran, kalau istri ku jadi spg toko baju di pusat grosir depan,” ujar Budi.

“Iya bener (melihat Aulia) kamu mau ga kerja di toko ? nanti saya tanyain,” ujar Hani.

“Boleh mba, kalau ada mau,” balas Aulia.

“Ok, besok saya tanyain ya, ngomong ngomong kalian kakak adik ya ?” tanya Hani.

“Um...kita suami istri,” ujar Adam.

“Hah,” ujar Budi dan Hani kaget.

“Ah yang bener,” ujar Budi tidak percaya.

“Bener mas, ada bukti buku nikah nya kok,” balas Adam.

“Wah masih muda banget ya, kayak kita dulu, iya ga Bud,” ujar Hani.

“Haha iya, kalian umur berapa 17 ? 18 ?” tanya Budi.

“18 mas, dia juga,” jawab Adam sambil menunjuk Aulia di sebelahnya.

“Wah sama, kalian kawin lari ya ? atau kabur ?” tanya Budi.

“Um ceritanya panjang mas, tapi ya kira kira gitu deh,” jawab Adam.

“Hahaha sama, kita juga dulu kabur ya Han, tapi yah ga usah di bahas deh, udah ya, aku mau siap siap dulu, masuk sore soalnya,” ujar Budi yang berbalik kemudian masuk ke dalam kamar di sebelah.

“Iya mas (menoleh melihat Hani) mba Hani juga ?” tanya Adam.

“Aku baru aja pulang, baru selesai shift nya, gantian ama mas Budi,” jawab Hani.

Adam dan Aulia melihat Hani masih nampak rapi dan sepertinya benar dia baru pulang dari pekerjaan nya. Kemudian Adam menoleh memeriksa sekeliling,

“Mba, di sini sepi ya ?” tanya Adam.

“Iya, lantai tiga cuman ada kita, sewanya lebih mahal dari tempat lain, tapi ya enak gini sih daripada rame, berisik, tempat kos ku dulu penuh dan agak kurang nyaman karena banyak pasutri juga dan berantem mulu tiap hari,” jawab Hani.

“Oh gitu, berarti di sini mahal ya,” ujar Adam polos.

“Jeduk,” Aulia menyikut Adam, kemudian cemberut sedikit ketika melihat Adam menoleh melihat wajahnya.

“Iya sori,” ujar Adam.

“Ya udah, lain kali jangan,” balas Aulia.

“Kenapa ?” tanya Hani bingung.

“Enggak apa apa mba hehe,” jawab Aulia.

“Ya udah ya, aku bantu mas Budi dulu di dalem, nanti kita terusin ngobrol nya,” ujar Hani berbalik.

“Iya mba,” balas Adam.

“Klap,” Hani masuk ke dalam kamarnya, Adam melihat Aulia yang terlihat masih sedikit cemberut,

“Sori Lia, lain kali liat liat dulu deh,” ujar Adam.

“Ga apa apa, tapi lain kali kita diskusi dulu ya, jangan langsung ambil keputusan sendiri, kita ini suami istri kan, kita sama sama,” ujar Aulia.

“Oh kamu marahnya karena itu, ku pikir karena kemahalan,” balas Adam.

“Ya itu juga, karena ga diskusi jadi kemahalan, buang buang duit,” balas Aulia.

“Iya sori, tapi kamu cakep ya kalo cemberut hehe,” rayu Adam.

“Huh...jangan gombal ah, tapi makasih hehe,” balas Aulia malu malu.

Akhirnya keduanya bergandengan tangan dan turun ke bawah untuk membeli sim card di toko hp yang berada di deretan indekos mereka.

Terpopuler

Comments

pecahan_misteri

pecahan_misteri

harusnya si Adam itu harus bunuh Riko karna kaya kanker gitu kalo dibiarin bakal banyak korban apalagi kalo papasan ama si Aulia auto tuh dikentod

2025-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!