Chapter 11

“Bwuuung,” sebuah layar hologram kembali muncul di depan wajah Adam menampilkan kejadian yang akan terjadi beberapa hari ke depan.

******

Dua hari kemudian, hari minggu, “dling,” sebuah pesan masuk ke dalam smartphone Adam, Farrel mengirim pesan yang mengatakan kalau dia dan Dina sudah dekat, Adam dan Aulia langsung bersiap siap untuk menyambut mereka. Beberapa saat kemudian,

“Tok,”

“Tok,”

Pintu rumah mereka di ketuk, Adam membukakan pintu, dia melihat Farrel dan Dina berdiri di balik pintu namun ada seorang lagi yang berdiri di belakang mereka,

“Apa kabar Dam ?” tanya Farrel.

“Lo...ngajak si Riko kesini ?” tanya Adam kaget.

“Wuih lo ga seneng ya liat gue dateng, parah lo bro,” balas Riko langsung.

“Mau apa lo kesini ?” tanya Adam.

“Denger dulu bro, ada hal penting yang mau gue omongin ama lo dan Aulia,” ujar Farrel.

“Iya bener Dam, dengerin kita dulu ya,” tambah Dina.

Akhirnya Adam mempersilahkan mereka masuk ke dalam, Aulia keluar menyuguhi mereka minuman, kemudian dia duduk di sebelah Adam,

“Jadi gini Dam, gue, Dina ama Riko dateng kesini tuh mau buat penawaran ke elo, tujuannya buat ngembaliin lo ke sekolah lagi,” ujar Farrel.

Aulia merapat menempel ke sisi Adam karena dia melihat tatapan mata Dina yang tajam mengarah kepada dirinya.

“Lo ga cinta ama dia kan Dam ? ngapain lo hidup menderita kayak gini ? lo balik lah,” ujar Dina.

“Jadi maksud mereka gini bro, serahin Aulia ke gue, biar gue yang urus dia, ntar gue bakal bujuk om gue buat bantuin lo balik ke sekolah, gimana bro ?” tanya Riko.

“Lo pada mikir apa nih ? maksud lo gue cerai sama Aulia trus gue balik sekolah gitu ? abis itu Aulia gimana ?” tanya Adam.

“Ya lo ga usah pusingin soal itu kan, gue udah bilang, Aulia gue yang urus, gue mau kok ama dia,” jawab Riko.

“Sori, gue kaga sudi,” balas Aulia sambil memegang lengan Adam.

“Nah lo denger kan Rik, dia kaga sudi, jadi sebaiknya lo bertiga pergi deh dari sini (menoleh melihat Farrel) tau lo kesini cuman mau ngomong kayak gitu, gue ga akan kasih alamat gue ke lo Rel,” ujar Adam.

“Jah Dam, lo lebih mentingin dia di banding gue ama Dina ? kita berdua temen kecil lo kan, parah lo ye,” ujar Farrel.

“Lo yang parah Rel, gue ama Aulia udah suami istri, sekarang lo suruh kita pisah dengan iming iming balik ke sekolah dan hidup kayak biasa, sori aja Rel, gue udah seneng di sini ama Aulia,” ujar Adam.

“Makasih Dam,” ujar Aulia.

“Lo asli bego Dam, gue ama Dina udah ngusahain sedemikian rupa supaya lo bisa balik dan pulih seperti sedia kala, lo malah bilang gue yang parah karena mau misahin lo ama istri yang awalnya lo ga kenal itu, bisa kan lo pake otak lo dan mikir buat kebaikan lo sendiri,” ujar Farrel emosi.

“Udeh diem Rel, gue ga mau denger lagi omongan lo,” ujar Adam.

“Dam, lo tahu kan, gue ama Farrel sayang lo, kita ini udah temenan dari tk, kita selalu bertiga, lo masa ga ngerti sih perasaan gue ama Farrel gimana ama lo, semua ini demi kebaikan lo Dam, tolong lah,” ujar Dina membujuk Adam.

Adam hanya diam tidak menjawab, tangannya menggenggam erat tangan Aulia di sebelahnya, Farrel dan Dina menggelengkan kepala mereka, akhirnya Riko berdiri,

“Yah elah, gue udah tahu bakal jadi begini, ya udahlah, kalo ga bisa pake cara halus ya terpaksa cara paksa,” Riko mengangkat smartphone nya.

Setelah dia menutup smartphone nya, tak lama kemudian beberapa orang masuk ke dalam rumah Adam dan langsung menangkap Aulia, kemudian membawa Aulia pergi keluar, Adam yang mencegahnya langsung di tusuk Riko di bagian perutnya menggunakan pisau dan ambruk, kemudian Riko langsung pergi begitu saja, Farrel dan Dina bukannya menolong Adam, malah hanya melihat saja,

“Lo sekali kali mikir lah, ngapain lo ngelawan arus, mending ikutin arus aja kan, sori ya Dam, alamat lo yang lo kasih gue, gue jual ke si Riko, gue butuh biaya buat berobat mertua gue,” ujar Farrel.

“Lo...brengsek ya Rel,” ujar Adam.

“Sori Dam, nyokap gue lebih penting di banding lo, jadi ya...sampe sini aja deh, yuk sayang,” ajak Dina.

“Aulia....mau di apain ?” tanya Adam.

“Entahlah, urusan si Riko, gue ga ikut campur soal itu, gue udah di bayar jadi mohon maaf sekali lagi, gue ama Dina pergi, jangan marah ama kita ya, tujuan gue demi kebaikan lo juga, tapi lo ga dengerin gue makanya lo jadi begini sekarang,” ujar Farrel.

“Kebaikan apaan....brengsek lo,” jawab Adam.

“Udah Dam, plis, ngertiin posisi kita juga, gue ga mungkin nelantarin nyokap gue kan gara gara lo, udah ya, jangan marah ama gue dan Farrel (menoleh melihat Farrel) dah yuk sayang,” ujar Dina membujuk Farrel.

“Iya, sori ya Dam, selamat tinggal,” ujar Farrel.

Keduanya pergi keluar dari rumah, meninggalkan Adam sendirian yang bersimbah darah tanpa bisa berbuat apa apa.

******

“Jegleg,” Adam bersandar pada kursi dengan kencang, wajahnya terlihat kaku dengan mata membulat dan mulut ternganga, dia masih syok melihat apa yang di tonton nya barusan. Tangannya mengepal, dia tidak menyangka kalau dua sahabat masa kecil nya tega mengkhianati dirinya dengan membawa orang yang sudah menjadi musuh bagi dirinya, datang ke rumah nya.

[Itulah yang terjadi jika anda tidak pergi sekarang tuan.]

“Aku tahu, tapi bagaimana mengatakan nya pada Aulia,” ujar Adam di kepalanya.

[Silahkan katakan apa ada nya. Saat ini dia sudah percaya 100% kepada anda.]

“Baik, aku mengerti,” ujar Adam.

Adam berdiri, kemudian dia berlari naik ke atas, dia melihat Aulia sedang duduk di sisi kasur melihat smartphone yang masih tertancap kabel nya. Adam langsung duduk di sebelah Aulia, dia mengambil smartphone dari tangan Aulia dan menaruhnya di lantai, kemudian dia memegang kedua tangan Aulia sampai Aulia menjadi bingung karena nya.

“Lia, aku mau bicara,” ujar Adam.

“Iya, mau bicara apa ?” tanya Aulia.

Adam merogoh kantungnya dan menarik keluar buku tabungannya, kemudian dia memperlihatkannya pada Aulia. Mata Aulia langsung membulat melihat jumlah yang tertera di kolom saldo terakhir.

“I..ini duit kamu ? banyak sekali  sampai 500 juta,” ujar Aulia.

“Ini adalah sisa warisan papa dan mama ku sebelum meninggal, awalnya aku simpan dana ini untuk biaya kuliah ku nanti, tapi sekarang sudah tidak perlu lagi, aku ingin pakai dana ini untuk kita pindah ke ibukota, bagaimana menurut kamu ?” tanya Adam berbohong sebab tidak mungkin dia mengatakan uang itu dari sistem.

Aulia tersentak kaget, dia menatap wajah Adam yang nampak sangat serius di depan dirinya, dia kembali memegang tangan Adam,

“Aku ikut kamu, tapi apa tidak apa apa memakai uang itu untuk kita....untuk ku,” ujar Aulia menunduk.

“Hei, aku suami mu kan, memang kita menikah secara dadakan dan belum saling mengenal satu sama lain, tapi kenyataan nya saat ini adalah aku suami mu dan kamu istri ku, seperti yang ku bilang kemarin, aku ingin mengenal mu, aku ingin kita menjadi keluarga yang bahagia, itu sebabnya aku mengajak kamu pergi berdua saja meninggalkan kota ini dan melupakan semuanya, mungkin aku terkesan egois tapi aku menghormati keputusan mu, kalau kamu tidak mau, aku tidak akan memaksa,” ujar Adam.

Aulia terdiam, dia menunduk dan merenung, air matanya berlinang, kemudian mengusap air mata nya dan dia kembali menatap Adam, dia tersenyum kemudian langsung maju memeluk Adam di depannya.

“Aku sudah bilang, aku ikut kamu, aku juga bilang aku ingin mengenal mu, jadi kamu tentu sudah tahu keputusan ku kan,” ujar Aulia.

“Baiklah, sekarang juga kita berberes, kita pergi ke ibukota,” balas Adam.

“Eh...sekarang ?” tanya Aulia.

“Iya, sekarang, aku sudah ada tiketnya, kemarin sudah ku urus,” jawab Adam sambil menarik amplop berisi dua tiket kereta cepat kelas bisnis untuk menuju ke ibukota.

“Hehe iya, aku siap siap dulu,” ujar Aulia yang langsung ceria.

Aulia langsung membereskan isi lemarinya dan mengambil koper satu satunya yang mereka punya, dia mengemas pakaian Adam dan pakaian miliknya sendiri ke dalam koper itu. Sementara Aulia mengemas, Adam membuka laci, dia mengambil dua amplop coklat berisi uang kemudian mengantungi nya. Setelah itu, Adam mengambil smartphone nya, dia mematikan nya dan mengambil sim card nya, dia meletakkan sim card itu di dalam laci.

“Kamu cabut sim card mu ya ?” tanya Aulia.

“Iya, agar tidak ada gangguan, aku ingin memulai baru semuanya, dari awal,” jawab Adam.

“Baiklah, kalau begitu, aku juga,” balas Aulia.

Dia langsung mencabut smartphone yang sedang di isi baterainya, kemudian mematikan nya dan mencabut sim cardnya, dia menaruhnya di dalam laci bersamaan dengan milik Adam. Setelah itu, keduanya berganti pakaian di kamar mandi dan turun ke bawah membawa koper mereka. Setelah keluar dari rumah dan menguncinya, keduanya berbalik melihat rumah mereka dan tersenyum, setelah itu, Adam menarik kopernya dan menggandeng Aulia pergi meninggalkan rumah mereka menuju ke stasiun.

Terpopuler

Comments

AXYs

AXYs

Itu sim card napa ga di gunting dulu thor?
Data empunya sim card kan ada di dalamnya

2025-01-11

1

Inyoman Raka

Inyoman Raka

kenapa harus bWa banyak pzisn kalau buru buru

2025-01-07

1

Maratus Saidah

Maratus Saidah

jedag jedug bacanya😭

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!