Chapter 8

Adam berkeliling di pasar, dia membawa map berisi data dirinya kemudian mendatangi toko demi toko untuk mencari pekerjaan. Selain itu dia juga mengunjungi ruko yang sedang di bangun agar dia bisa di perkerjakan di sana, namun sampai hampir tengah hari, dia belum mendapatkan juga toko atau konstruksi yang mau memperkerjakan dirinya, dia duduk di sisi trotoar sambil memegang gulungan map nya, tangannya melihat smartphonenya yang nampak sepi.

“Susah ya cari kerja,” ujar Adam dalam hati.

Ketika melihat jam di layar smartphone nya, Adam langsung berdiri, dia mengantungi map nya di saku belakang celana nya, dia sedikit berlari ke arah tempat mimpinya terjadi, ketika sampai, dia melihat jalan yang sama dengan di mimpinya, dia juga melihat nenek yang sedang berjalan ke arahnya.

“Sebentar lagi,” ujarnya dalam hati.

“Vroom,” tiba tiba terdengar suara motor kencang, sang nenek menyingkir ke pinggir, namun “sreet,” “jambret,” pembonceng motor yang melewati sang nenek mengambil tas nya yang berisi uang untuk membayar spp cucu nya. Langsung saja Adam berpura pura memegang batang tebu dan menggulingkannya ke tengah, dia juga menarik kayu penyangga terpal yang menutupi tenda seseorang, “gubrak,” motor yang berusaha menghindari tong, jatuh tertimpa terpal.

“Woi jambret nya jatuh,” teriak Adam.

Langsung saja para pedagang, pegawai pegawai toko dan pekerja bangunan menghampiri motor yang jatuh, mereka membekuk dua orang pria yang memakai helm dan memegangi motornya. Beberapa orang yang berkerumun sesekali menghadiahkan pukulan ke bagian perut penjambret dan memukul helm nya. Seorang sekuriti datang untuk mengamakan para penjambret, kemudian beberapa sekuriti yang di panggil oleh sekuriti pertama melalui ht mulai berdatangan.

Adam berjalan santai menuju ke arah keluar pasar, kepalanya tertunduk karena dia masih belum mendapat pekerjaan, tapi tiba tiba tangannya di tangkap seseorang, Adam menoleh melihat nenek yang di tolongnya menangkap tangannya,

“Makasih ya nak, kalau ga ada kamu tas nenek sudah hilang, ini sekedar rasa terima kasih nenek untuk kamu, sekali lagi makasih ya,” ujar sang nenek.

“I..iya nek, sama sama nek,” balas Adam.

Setelah sang nenek berbalik pergi, Adam membuka kepalan tangannya, dia melihat uang berwarna merah bergambar presiden pertama dan wakilnya yang nampak tersenyum pada dirinya sebanyak dua lembar. Dia langsung tersenyum, matanya mulai menoleh memeriksa sekeliling, dia melihat seorang penjual ayam goreng di ujung gang, langsung saja dia berlari ke sana dan membeli dua porsi pecel ayam lengkap dengan nasi nya.

Dengan langkah gontai, dia berjalan pulang ke rumahnya, tapi tiba tiba dia berhenti dan melihat bungkusan di tangannya,

“Oh iya, Lia kan kerja ya, dia pulang jam berapa ya ?” tanya nya dalam hati.

“Dam, kamu di sini ?” tanya Aulia.

Adam menoleh, dia melihat sebuah toko penjual beras dan telur di sebelahnya, ternyata Aulia menjaga toko itu dan dia keluar menghampiri dirinya ketika melihat dirinya lewat, langsung saja dia mengajak Aulia kembali ke toko,

“Kamu udah makan belum ?” tanya Adam.

“Um...belum,” jawab Aulia.

“Nah kebetulan, ini ada makanan, aku dapet rejeki barusan,” ujar Adam memberikan kantung plastik nya.

“Iya, makasih ya, kamu udah dapet kerja ?” tanya Aulia.

“Belum sih, aku mau jalan lagi muter muter,” jawab Adam.

“Oh dia siapa Lia ?” tanya seorang ibu bertubuh gempal yang sepertinya baru masuk melalui jalan belakang toko.

“Dia suami ku bu,” ujar Aulia memperkenalkan Adam.

“Siang bu, maaf mengganggu, saya hanya mengantar kan makanan untuk Aulia,” ujar Adam menyapa sang ibu.

“Oh gitu, iya iya, ga apa apa (menoleh melihat Aulia) Lia, kamu makan saja sama suami kamu dulu, saya gantikan sebentar,” ujar sang ibu.

“Benar tidak apa apa bu ?” tanya Aulia.

“Tidak apa apa, lagipula kan kita sudah mau nutup juga sejam lagi, kamu makan dulu saja, sudah jam 1 siang nih,” jawab sang ibu.

“Iya bu, makasih ya bu,” ujar Aulia.

Setelah itu, Aulia keluar dari belakang dan menemui Adam di depan, mereka duduk di kursi yang ada di depan toko dan makan bersama sama. Sang ibu menatap pasangan muda yang sedang makan, duduk di kursi di sebelah tokonya sambil tersenyum. Aulia membuka kantungnya dan melihat ayam goreng, dia menoleh kepada Adam,

“Um...aku sisain dikit buat sore boleh ga ?” tanya Aulia.

“Jangan, habisin aja, nanti kita beli lagi,” jawab Adam.

“Iya deh, kamu ada uang ?” tanya Aulia.

“Ada, aku tadi dapet rejeki,” jawab Adam.

“Makasih ya Dam,” balas Aulia.

“Jangan makasih mulu ah, udah wajar kali suami beliin istri makan,” ujar Adam.

“Hehe iya,” ujar Aulia tersenyum.

Selesai makan, Aulia masuk lagi ke dalam, kemudian Adam pamit kepada sang ibu dan membawa bekas makanan bersamanya pergi. Sang ibu menoleh kepada Aulia,

“Suami kamu sedang cari kerja ya ?” tanya sang ibu.

“Iya bu, ada ga kerjaan buat suami saya ?” tanya Aulia.

“Coba saya tanya adik saya ya, kayaknya restoran padang nya lagi butuh orang deh,” jawab sang ibu sambil mengambil smartphone nya.

“Baik bu, terima kasih banyak,” ujar Aulia dengan senyum yang lebar.

******

Beberapa saat kemudian, Adam yang berkeliling akhirnya duduk di kursi yang berada di trotoar, dia menunduk dan melihat gulungan map di tangannya,

“Kemana lagi ya (menoleh melihat terminal) apa jadi supir aja ya, tapi aku ga bisa nyetir, apa lagi ya,” ujarnya.

Dia merogoh kantungnya dan mengambil smartphone nya, tetap saja smartphone nya masih nampak sepi. Tangannya kembali menari nari di atas membuka internet, dia juga memeriksa kuota nya dan ternyata masih penuh,

“Berarti memang sepi, haduuuh, gimana ini,” ujar Adam sambil mengusap rambutnya yang sekarang cepak.

“Dring,” tiba tiba smartphonenya berbunyi, langsung saja Adam melihat layarnya, ternyata yang menelponnya Farrel.

“Halo Rel ?” tanya Adam.

“Woi bro, apa kabar, gimana lo sekarang ?” tanya Farrel.

“Gue lagi cari kerjaan, napa ?” tanya Adam.

“Lo dimana sih ? masih di sekitar sekolah ga ?” tanya Farrel.

“Gue jauh bro, lo ga usah kesini lah,” jawab Adam.

“Duh gimana ya, gue pengen ketemu lo bro, lo bisa kasih gue alamat lo ga ? ada yang mau gue dan Dina omongin ama lo nih,” ujar Farrel.

“Ya udah nanti gue sherlok ya,” balas Adam.

“Sip, paling minggu gue kesana, trus Aulia gimana ? lo berdua akur akur aja kan ?” tanya Farrel.

“Yah akur aja sih, ga ada masalah,” jawab Adam.

“Sip, pokoknya gue ama Dina dukung lo terus,” balas Farrel.

“Makasih ya Rel, lo emang temen baik gue hehe,” balas Adam.

“Diem lo ah, jadi terharu nih gue hehe, dah ya, jangan lupa kirim sherlok,” ujar Farrel.

“Ok sip, makasih bro,” balas Adam.

Adam menutup teleponnya, dia langsung mengirim alamat rumahnya dan share lokasi rumahnya kepada Farrel melalui pesan, “dling,” Farrel langsung membalas pesannya,

“Buset jauh amit, minggu yah, lo dan Aulia jangan kemana mana,” ujar Farrel.

“Sip, gue tunggu,” balas Adam.

Setelah menyimpan smartphone di kantungnya, Adam menepuk kedua pipinya, dia kembali berdiri dan berjalan menuju ke dalam pasar lagi untuk mencari pekerjaan lagi. Sore menjelang malam, “klek,” Adam membuka pintunya dan melepas sepatunya, dia langsung duduk di kursi kemudian membuka dua kancing kemejanya yang paling atas.

“Haaaah....cape nya,” ujar Adam dalam hati.

“Druk...druk,” Aulia berlari turun ketika tahu Adam sudah kembali, dia langsung menghampiri Adam dan duduk di kursi yang menghadap ke pintu di sebelah Adam.

“Dam, aku dapet kerjaan untuk kamu, di restoran padang punya adik dari ibu yang memperkerjakan ku, mau kan,” ujar Aulia.

“Mau, tempatnya di mana ?” tanya Adam.

“Di ruko depan pasar, besok kamu kesana aja katanya,” jawab Aulia.

“Ok, nama restonya apa, aku kesana besok,” balas Adam.

Setelah menyebut nama restorannya, Aulia menoleh ke meja, dia melihat ada bungkusan lain lagi di meja, dia mengambilnya dan membukanya,

“Loh kamu beli makanan lagi ?” tanya Aulia.

“Iya, buat makan malam kita,” jawab Adam.

“Wah macem macem ya ?” tanya Aulia.

“Iya tadi aku mampir ke warteg pas pulang,” jawab Adam.

“Yuk makan sama sama,” balas Aulia berdiri sambil membawa bungkusannya.

“Aku mau mandi dulu sih, bentar ya,” ujar Adam.

“Makan dulu aja, aku juga belum mandi kok,” balas Aulia.

“Ok deh, yuk makan,” ujar Adam.

Setelah itu, keduanya berjalan ke meja makan dan makan makanan yang di beli oleh Adam bersama sama dengan ceria.

Terpopuler

Comments

Maratus Saidah

Maratus Saidah

kok bisa terharu siii😭

2025-02-06

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!