Chapter 4

“Hmm berarti kalian berdua saling kenal,” celetuk ibu kepala sekolah khusus wanita.

Sang siswi dan Adam langsung duduk mendengar celetuk kan ibu kepala sekolah, Budi langsung menatap Adam.

“Dam, kamu kenal dia ?” tanya Budi.

“Uh...waktu itu di lampu merah...pagi pagi...aku meno,”

“Plak,” ibu sang siswi langsung menampar Adam tanpa mendengar penjelasan Adam, ayahnya langsung menarik sang ibu dan membawanya kembali duduk.

“Ibu, tolong tenang dan jangan emosi,” ujar ibu kepala sekolah.

“Kamu berbuat apa sama anak ku hah, kamu tahu tidak masa depan dia hancur karena kamu,” teriak sang ibu.

“Mama...dia tidak salah...dia meno,”

“Kamu membela dia Aulia hah ? kamu membela dia ?” tanya sang ibu berteriak.

“Maaf, bu kepala sekolah, pak kepala sekolah, sebagai orang tua Aulia, kami sangat marah, jadi kami mohon maaf kalau kami tidak bisa menahan emosi kami,” ujar sang ayah sambil berusaha meredam kemarahan istri nya.

“Baiklah, kami mengerti, kami akan teruskan tapi tolong selesaikan dengan kepala dingin, kami di sini hanya menengahi (menoleh kepada kepala bapak kepala sekolah) maaf pak Tedjo, apa orang tua dari Adam tidak mau di panggil ?” tanya ibu kepala sekolah.

“Maaf bu Intan, Adam yatim piatu, saya sudah menghubungi wali nya yaitu om nya tapi masih belum ada jawaban, jadi sebagai wali di sekolahnya, saya, pak Budi dan bu Frida sebagai saksi hadir di sini mewakili Adam,” ujar Tedjo.

“Anak yatim lagi, pasti miskin kan, kamu memang sengaja kan membuat video itu untuk mengancam kami yang derajatnya jelas di atas kamu,” ujar sang ibu.

“Mama, aku ga ngapa ngapain mah, kenapa mama ga percaya ama aku, dia juga ga salah, dia malah meno,”

“Plak,” sang ibu langsung menampar Aulia dan ayahnya langsung mencegahnya, Aulia tertunduk memegang pipinya yang merah.

“Kamu berani melawan mama ya, kurang ajar kamu, ga tau ya mama susah payah membesarkan mu dari kecil, nyesel mama ketika besar kamu hanya jadi bintang film porno,” teriak sang ibu.

“Dia ga salah tante, jangan marahi dia, aku hanya berpapasan dengan dia di lampu merah, itu saja kok tante,” ujar Adam membela Aulia.

“Diam kamu, saya tuntut kamu nanti, sudah jelas jelas kamu yang ada di dalam film itu, jangan banyak omong,” teriak sang ibu marah sambil menunjuk wajah Adam.

“Diam....mama hanya mama tiri,” teriak Aulia.

“Plak,” kali ini sang ayah yang menampar Aulia dengan kencang sampai Aulia terhuyung ke samping,

“Diam kamu, kamu yang bikin malu keluarga,” ujar sang ayah.

“Ma..maaf pa, tapi yang di video itu bukan aku,” gumam Aulia.

“Maaf tapi ini jadi kemana mana dan membuang waktu, sekarang begini, menurut saksi ibu Frida yang saat itu menjaga perpustakaan, tidak ada orang di sana ketika dia datang, siswa bernama Adam yang sekarang duduk di antara kita hanya datang sebentar lalu pergi lagi dan tidak mungkin dia melakukan apa yang ada di dalam video dalam waktu sesingkat itu,” ujar bu Intan.

“Itu benar pak, bu, lagipula kami dari pihak sekolah tidak melihat ada siswi dari sekolah ini masuk ke dalam sekolah kami hari itu, kalaupun ada biasanya mereka menunggu di luar gerbang tanpa masuk ke dalam, jadi kami bisa yakinkan bapak ibu kalau mereka tidak berbuat macam macam di perpustakaan kami,” tambah pak Tedjo.

Tapi ayah Aulia menoleh melihat ke arah bu Frida, yang menjadi grogi karena di tatap oleh ayah Aulia,

“Ada yang ibu mau katakan ? tolong katakan semua di sini bu, jangan di tutupi atau saya bisa menuntut ibu,” ujar sang ayah.

Semua mata langsung menoleh ke bu Frida, kemudian dia menoleh melihat Budi yang mengangguk padanya,

“Sebenernya waktu itu, saya memang mencium bau aneh dari dalam gudang perpus, tapi saya tidak buka, waktu saya kembali dari toilet di sore hari dan masuk ke gudang karena melihat pintunya terbuka, saya melihat banyak sekali gumpalan tissue basah berserakan di lantai dan....”

Ibu Frida terdiam dan tidak melanjutkan, kemudian Budi menoleh ke arah Frida dan menatap tajam Frida,

“Ibu kenapa tidak cerita sama saya ?” tanya Budi.

“Saya pikir tidak penting pak,” jawab Frida.

“Dan apa bu, lanjutkan,” ujar sang ayah.

“Um...alat kontrasepsi yang sudah di pakai dan masih ada isinya,” jawab Frida perlahan.

Sang ayah langsung berdiri dan menatap Adam di sebelahnya, tangannya mengepal dan wajahnya menjadi sangat merah.

“Bukan saya om,” ujar Adam.

“Iya om, bukan dia, dia makan bersama kita berdua di restoran cepat saji,” ujar Farrel membela Adam.

“Ok, kalau kamu bilang bukan dia, bisa buktikan ? kalian makan jam berapa ? video itu di buat sore ada jam nya,” jawab sang ayah dengan nada berat karena sudah sangat geram.

“Um...kita selesai sekitar jam 2 an om (langsung mendekatkan wajahnya ke telinga Adam) Dam, lo beneran langsung pulang kan ?” tanya Farrel.

“Iya, Dam, lo langsung pulang kan ?” tambah Dina.

“Iya, gue langsung pulang...oh iya, tanya aja ibu kos kosan gue, dia negur gue karena gue belum bayar kos pas gue mau masuk kamar,” jawab Adam.

“Coba, dimana kos kamu, saya akan tanya langsung sama ibu kos mu,” ujar ayah Aulia.

Adam menyebutkan alamat kosnya, wajah sang ayah menjadi semakin merah dan dia langsung menarik kemeja Adam sampai Adam terpaksa berdiri, kemudian dia menoleh melihat Aulia,

“Jadi alasan kamu ngekos di rumah kos itu karena ada dia hah, cepet jawab,” teriak sang ayah.

“Eng...enggak pah, kebetulan...itu kebetulan,” ujar Aulia terbata.

“Haaah udahlah Lia, ga usah ngeles lagi, mama sayang kamu walau kamu masih menganggap mama sebagai mama tiri, kenapa kamu tidak jujur saja sama mama dan papa,” ujar sang ibu kepada Aulia.

“Be..bener mah, pah, Aulia pindah kesana bukan karena dia, semua kebetulan,” ujar Aulia.

Aulia menoleh melihat Adam dan nampak dia meminta dukungan dari Adam, tentu saja Adam langsung membantunya,

“Saya juga ga tau om, saya bener bener ga kenal dia, coba aja cek sama bu kos nya,” ujar Adam.

“Mana telepon ibu kos mu,” ujar sang ayah kepada Aulia.

Aulia memberikan smartphonenya yang sudah menelpon ibu kos nya, ketika di angkat, sang ayah langsung bertanya kepada ibu kos apakah dia mengenal Adam dan jawaban ibu kos,

“Oh Adam ? iya saya kenal, dia anak kos di sini juga, kamar nya ada di sebelah kamar Aulia, kenapa pak ? apa kamarnya mau di pindah ?” tanya bu kos dengan polosnya.

“Terima kasih bu,”

“Braaak,” sang ayah langsung membanting smartphone Aulia ke lantai. Tangannya naik ingin meninju wajah Adam, namun Budi dan Tedjo segera berdiri dan memegangi sang ayah agar tidak meninju Adam. Farrel dan Dina langsung memegangi Adam, ibu Intan hanya bisa tertunduk dan menggelengkan kepalanya, ibu dari Aulia langsung menangis tersedu sedu dan menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya. Aulia terdiam dan tidak bisa berkata apa apa lagi. Setelah sang ayah sedikit tenang dan duduk kembali,

“Sudah, kalian menikah saja dan setelah itu, kamu keluar dari rumah, aku akan mencoret nama mu dari kartu keluarga,” teriak sang ayah kepada Aulia.

“Maaf pak, tapi kita tidak bisa memutuskan seperti itu, jika memang benar ada pelakunya, kita harus mencari dulu siapa pelakunya baru kita putuskan mereka bersalah atau tidak,” ujar bu Intan.

“Ibu, saya anggota dewan, bagi saya ini skandal yang sangat besar, jadi kalau ibu dan bapak sekalian dari pihak sekolah tidak bisa mengambil tindakan tegas, saya yang akan memutuskan walau Aulia adalah anak saya sendiri,” ujar sang ayah tegas.

Mendengar status ayah Aulia, ibu Intan dan pak Tedjo terdiam, mereka langsung berdiskusi karena mereka tahu kalau ayah Aulia bisa membuat reputasi kedua sekolah hancur karena skandal yang terjadi saat ini. Adam tidak bisa berkata apa apa lagi, dia tidak bisa lagi membuktikan kalau dirinya tidak bersalah karena bukti bukti mengarah kepada dirinya, dia melirik ke arah Aulia yang tertegun dan tertunduk.

“Harusnya aku ga tolong dia pagi itu (berpikir) tapi tidak boleh...mimpi itu menunjukkan kalau aku bisa menolongnya, aku jadi benar benar bingung, sekarang harus bagaimana,” ujar Adam dalam hati.

Terpopuler

Comments

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

palingan itu juga krjaan ibu tiri pingin menguasai harta ayahnya

2025-01-21

1

Neko-chan~

Neko-chan~

aneh kenapa gak di cek selaput dara masih apa ngak

2025-01-04

2

Maratus Saidah

Maratus Saidah

suka sama alurnya😭

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!