Chapter 3

Dua hari setelahnya, ketika Adam tiba di sekolah, banyak mata yang melihat dirinya dengan tatapan aneh, para siswa dan siswi yang di lewati olehnya, menyingkir dan menatap nya seakan akan dirinya orang paling aneh dan menjijikkan. Tiba tiba Adam di rangkul dari belakang, dia menoleh melihat seorang siswa yang bertubuh besar, bekulit sawo matang dan berwajah jantan sedang tersenyum melihatnya. Tentu saja Adam mengenal siswa itu, namanya Riko seorang siswa tampan yang terkenal buaya dan suka bermain dengan perempuan karena kaya raya,

“Mantap lo bro, enak ga tuh cewe  ? bagi gue dong,” ujar nya langsung tanpa basa basi.

“Maksud lo apaan Rik ?” tanya Adam kepada Riko yang merangkul nya.

“Ah kayak ga tau aja lo, video bokep yang lagi viral itu loh, lo maen ama siapa di perpus, kenalin dong, kayaknya tipe gue tuh cewe,” jawab Riko.

“Ga tau maksud lo apa,” balas Adam.

“Ini maksud gue,” ujar Riko.

Riko memperlihatkan smartphonenya, mata Adam langsung membulat karena videonya sudah berada di dalam akun sosial media dan mendapatkan banyak sekali like sampai jutaan. Selain itu, terlihat juga jumlah ratusan ribu di bagian share yang berarti video itu sudah beredar sangat luas ke seantero negeri dan sudah menjadi viral.

“A..apa ?” wajah Adam mendadak pucat.

“Ayolah bro, kenalin ama gue siapa cewe yang maen ama lo, gue juga pengen kale,” ujar Riko.

“Bu..bukan gue, gue ga pernah bikin video kayak gitu,” ujar Adam terbata.

“Lah jelas jelas ini elo kok, rambutnya sama, bodinya juga sama, jangan gitu lo bro, kasih tau gue napa, gue ga usah lo kenalin lah, minta nomernya aja, gue kenalan sendiri,” ujar Riko.

“Gu..gue beneran ga tau, udah ya Rik,” ujar Adam melepaskan rangkulan Riko dan berlari ke dalam kelasnya.

Begitu masuk, seluruh teman sekelas menoleh melihat dirinya dan menatap wajahnya dengan tatapan yang aneh, ada yang tersenyum senyum, ada yang terlihat jijik dan ada juga yang kaget karena tidak menyangka orang sepertinya bisa berbuat demikian, di tambah lawan mainnya adalah anak dari sekolah elit khusus wanita di sebelah.

“Ke..kenapa jadi begini,” ujar Adam sambil berjalan ke kursinya.

Dia langsung duduk dan merebahkan kepalanya ke meja, dia juga menghadap dinding agar wajahnya tidak terlihat teman sekelasnya,

“Rasanya dua hari kemarin ga ada masalah, tapi kenapa sekarang muncul, berarti mimpi gue bener ? lagian kok bisa sih pake muka gue, gimana caranya coba, gue ga ngapa ngapain kok, lagian siapa sih cewe nya, gue ga kenal sama sekali,” ujar Adam dalam hati.

Seorang guru masuk ke dalam kelas, dia bertanya kepada teman teman Adam yang langsung menunjukkan diri nya. Sang guru menghampiri Adam dan memegang pundaknya, Adam langsung menoleh melihat guru pria berwajah ramah di sebelahnya, yang tentunya sudah dia kenal sebelumnya,

“Um...pak Budi ?” tanya Adam.

“Dam, bisa kamu ikut bapak sekarang ?” tanya Budi.

“Ke..kemana pak ?” tanya Adam.

“Kita ke sekolah sebelah, untuk klarifikasi aja, kamu tahu kan apa yang sedang melibatkan kamu sekarang,” jawab Budi.

“I...iya pak,” balas Adam.

“Terus terang aja, bapak sama sekali ga percaya kamu berbuat begitu, ibu Frida yang kemarin menjaga perpus juga konfirm kalau kamu hanya datang sebentar ke perpus dan keluar lagi, tapi sewaktu dia keluar sebentar untuk ke toilet, ketika kembali dia melihat pintu perpus terbuka dan tidak apa apa di dalam waktu dia memeriksa nya, waktunya juga sudah agak sore, jadi bapak rasa bukan kamu,” ujar Budi.

“I..iya pak, memang bukan aku, dua hari yang lalu, waktu pulang sekolah, aku di ajak makan sama Dina dan Farrel di restoran cepat saji, coba aja tanya mereka,” ujar Adam.

“Iya, nanti saya tanya mereka, sekarang kamu ikut dulu, di sebelah heboh soalnya,” balas Budi.

“I..iya pak,” balas Adam berdiri.

Setelah itu, Adam berjalan keluar dengan kepala tertunduk bersama Budi yang memegang pundak nya, tentu saja seluruh teman sekelas mengira kalau Adam benar benar melakukannya. Selagi berjalan di koridor untuk keluar dari gedung dan berjalan ke sekolah yang berada di sebelah, seluruh mata menatap Adam, seakan akan Adam adalah terdakwa, tiba tiba,

“Dam,”

Terdengar teriakan di belakang Adam, Adam menoleh melihat Farrel dan Dina yang masih membawa tas mereka mengejar dirinya,

“Pak Budi, dia ga salah, waktu itu dia bareng sama sama kita makan di sebrang,” ujar Farrel.

“Iya bener pak, saya berani sumpah dia ga salah,” tambah Dina.

“Hmm kalau gitu kalian ikut saja, saya ajak Adam hanya untuk klarifikasi saja,” balas Budi.

“Ok pak,” balas Farrel dan Dina.

“Makasih ya,” ujar Adam.

“Selow bro, yakin pasti aman aman aja,” ujar Farrel sambil memegang pundak Adam.

“Iya Dam, gue dan Farrel pasti bantu lo,” tambah Dina.

Akhirnya mereka keluar dari gedung sekolah dan berjalan ke sekolah yang berada di ujung jalan, sesampainya di sana, mereka melihat ada sebuah mobil polisi dan sebuah mobil sedan terparkir di depan sekolah yang nampak mewah dan besar. Budi meminta ijin untuk masuk dengan mengatakan kalau dia adalah wakil dari kepala sekolah di sekolah yang berada di tengah jalan.

Sekuriti mengijinkan Budi masuk, mereka berjalan masuk ke dalam gedung sekolah, begitu masuk, “sriiing,” tatapan tajam mengarah ke Adam dari seluruh siswi yang bersekolah di sekolah khusus wanita itu. Bisik bisik pun terdengar bahkan sampai Dina saja merasa risih dan meminta Farrel merangkul nya.

“Ih itu orang nya,” ujar seorang siswi berbisik.

“Menjijikkan, rambutnya aja kayak gitu, kok mau sih ya,” tambah siswi di sebelahnya.

“Cowo kurang ajar, ih enek gue liatnya,” tambah siswi lainnya lagi.

Hujatan demi hutajan menghujam telinga Adam yang menjadi semakin merah mendengarnya, namun dia tidak bisa berkata apa apa, Budi yang menyadari nya berusaha membelanya namun percuma, akhirnya dia hanya bisa merangkul Adam dan melindungi nya. Ketika sampai di dalam kantor kepala sekolah, Adam bisa melihat ada sepasang suami istri paruh baya dan seorang siswi yang sedang menangis duduk di tengah mereka.

Di sebrangnya ada ibu kepala sekolah dari sekolah elit itu dan bapak kepala sekolah dari sekolah Adam bersama saksi yang saat itu menjaga perpustakaan, ibu Firda. Budi meminta Adam duduk di tengah dan Farrel berdiri di belakangnya bersama Dina. Siswi yang duduk di tengah orang tuanya mengangkat kepalanya dan menoleh melihat Adam, matanya langsung membulat dan dia berdiri,

“Kamu kan, yang pagi pagi waktu itu di lampu merah,” ujar sang siswi.

Adam sangat kaget, lagi lagi mimpinya benar, gadis itu benar benar gadis yang di tolong oleh nya ketika dia berangkat sekolah agar tidak tertabrak mobil dan meninggal.

“Ka...kamu, ternyata benar kamu,” ujar Adam terbata sambil berdiri.

Terpopuler

Comments

Maratus Saidah

Maratus Saidah

wow banget ceritanya😭

2025-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!