6. Trauma masa lalu

Keesokan paginya. 

Masih pagi-pagi sekali saat Tamara bangun di rumah sakit, dan langsung membangunkan Ibu mertuanya. 

"Ibu bangunlah," ucap Tamara membuat sang ibu mertua yang bernama Mesila mengerjapkan matanya dan menatap sang menantu. 

"Sudah jam berapa ini?" Tanya Mesila sambil menatap ke arah cucunya yang terbaring di atas tempat tidur, tampak lelap dalam tidurnya sehingga kedua perempuan itu berusaha memerankan suara mereka agar tidak membangunkan Berlian. 

"Sudah jam 05.00," ucap Tamara. 

Mesila mengangguk pelan, lalu perempuan itu segera turun dari ranjang penjaga dan berkata, "aku akan pulang ke rumah, kau tinggallah di sini menemani Berliana."

Tamara menganggukkan kepalanya, "iya Bu, pokoknya Hari ini Ibu harus bertemu dengan Kimberly, katakan padanya untuk kembali ke rumah atau setidaknya suruh dia berhenti mempersulit adiknya sendiri!" Tegas Tamara yang sepanjang malam tidak bisa tidur karena memikirkan karir putrinya yang mungkin saja harus tersendat gara-gara kelakuan Putri sulungnya. 

"Kau tidak perlu khawatir, aku pasti akan menyuruhnya," kata Mesila langsung berjalan ke arah pintu. 

Begitu pintu terbuka, seorang pria telah berada di depan pintu sambil menenteng beberapa tas, itu adalah Ramon yang sepertinya baru saja datang. 

"Kau dari mana saja?" Mesila bertanya dengan nada suara yang tidak senang akan cucu menantunya itu. 

"Aku harus membereskan beberapa hal di kantor,, nenek dan ibu bisa pulang ke rumah, aku yang akan menjaga berlian hari ini," ucap Ramon. 

"Sepertinya Itu ide yang bagus Bu," Tamara menatap ibu mertua, "biarkan mereka berdua saja, lagi pula sepertinya mereka perlu membicarakan sesuatu, biar kita berdua yang pergi menemui Kimberly," ucap Tamara dijawab anggukan Mesila hingga 2 perempuan itu pun langsung kembali ke rumah. 

Sementara di tempat lain, yaitu di sebuah apartemen di kawasan elit, Steven baru saja keluar dari ruang kerja setelah bangun pukul 03.00 dini hari mengerjakan beberapa berkas mendadak. 

Lalu pria itu turun ke lantai bawah, dan segera membuat sarapan untuknya dan istrinya. 

Pukul 06.00 ketika Kimberly bangun, dia langsung turun ke lantai bawah, dan mencium aroma yang begitu wangi dari dapur sehingga dia buru-buru melangkahkan kakinya dan pergi ke dapur. 

Didapatinya sang suami sedang memasak sup, "sup apa itu?" Kimberly bertanya sambil memanjangkan lehernya menatap panci yang menjadi sumber aroma sedap. 

"Sup kepala ikan," jawab Steven. 

"Aku tidak sabar untuk mencicipinya," ucap Kimberly sambil mengangkat telapak tangannya, meminta diberikan sedikit untuk dia cicipi. 

"Masih panas, duduklah di sana. Aku akan segera menyajikannya," kata Steven membuat wajah Kimberly mengerut, Tetapi dia tetap bersikap patuh berjalan ke meja makan dan duduk sambil menatap beberapa makanan yang sebelumnya sudah ditata oleh Steven di atas meja. 

"Kenapa kita sarapan sup?" Kimberly bertanya sambil menatap beberapa makanan berat yang tersedia di atas meja makan, padahal sebelumnya mereka biasanya hanya sarapan menggunakan roti atau sandwich sayuran. 

Steven muncul sambil meletakkan mangkuk berisi sup kepala ikan di tengah, lalu berkata "aku merasa akhir-akhir ini aku tidak dapat mengimbangimu di malam hari, jadi aku mengurutkan untuk mengganti sarapan kita dengan yang lebih berat."

Kimberly tercengang dengan ucapan suaminya, dia menatap sang suami dengan wajah yang kaku, jelas-jelas kemarin malam mereka melakukannya sampai 5 ronde, dia bahkan beberapa kali berkata tidak, namun sang pria terus melakukannya tanpa mendengarkan ucapannya. 

Dan sekarang pria itu bilang kalau staminanya tidak bisa mengimbanginya? 

Sungguh luar biasa! 

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Apa kau sangat kecewa?" Tanya Steven dengan sebelah alis terangkat membuat Kimberly menggertakkan giginya. 

"Bisakah kau berhenti bercanda?!" Gerutu Kimberly dengan wajah sedikit merona, langsung menaruh sedikit air sup kepala ikan di mangkuknya dan segera mencicipinya. 

Ini pertama kalinya dia makan sup kepala ikan buatan suaminya, sebab sebelumnya di luar negeri mereka lebih sering makan steak.

Namun ketika kuah sup kepala ikan itu menyeruak di mulutnya, Kimberly langsung menatap suaminya dengan pupil mata yang melebar.

"Bagaimana rasanya?" Steven bertanya sambil menaruh sesendok sup di mangkuknya. 

"Kenapa dari dulu kau tidak membuatnya? Ini sangat enak tahu!" Ucap Kimberly mencicipi sup di mangkoknya dan merasa bahwa suaminya benar-benar seorang koki yang luar biasa. 

"Tentu saja enak, tidak seperti makanan buatan seseorang, setiap kali terlalu asin atau terlalu hambar atau--"

"Bisakah kau tidak membahas hal itu setiap kali aku bilang masakanmu enak?" Kimberly menggerutu dengan kesal, menatap sang suami dengan tatapan tajamnya.

"Ha ha ha..." Steven tertawa keras, "Baiklah nyonya, Aku tidak akan membahasnya lagi sekarang. Bagaimanapun, semua orang tahu bagaimana kemampuannya memasakmu," ucap Steven kembali menambahkan sup di mangkok istrinya. 

Meski Kimberly tidak puas dengan ucapan suaminya yang sedikit mengejek, namun dia tetap menikmati sarapan hari itu sebelum mereka mandi bersama dan bersiap-siap pergi ke kantor. 

"Hari ini kita tidak perlu menggunakan satu mobil, Aku mau singgah ke sebuah tempat terlebih dahulu," ucap Kimberly mengambil kunci mobil di atas meja. 

"Memangnya kau mau ke mana?" Tanya Steven sambil merangkul istrinya keluar dari rumah menuju tempat parkir. 

"Ini hari keduaku masuk bekerja di perusahaan, jadi aku berencana membawakan sedikit makanan untuk semua orang," ucap Kimberly. 

"Kau benar-benar atasan yang baik, gunakan kartuku," kata Steven mengeluarkan kartu kreditnya dan menyerahkannya ke tangan sang istri. 

Kimberly menghentikan langkahnya, menatap kartu di tangannya sebelum mendongak menatap suaminya, "kartu kredit yang sebelumnya kau berikan padaku juga masih ada di sini," ucap Kimberly.

"Simpanlah saja, Aku senang melihat dompet istriku yang penuh dengan kartu-kartu mewah," ucap Steven mendaratkan sebuah ciuman di kening istrinya sebelum membukakan pintu mobil untuk istrinya dan membiarkan sang istri berkendara sendirian. 

Kimberly pun melajukan mobil meninggalkan parkiran apartemen Sambil memandangi jari manisnya yang memegang setir mobil. 

Sebuah cincin yang manis di letakkan di sana, cincin itu adalah cincin ketiga yang diberikan oleh sang suami. 

Setiap peringatan hari pernikahan mereka, dia akan mendapatkan sebuah cincin baru yang desainnya selalu berbeda. 

Sementara cincin yang lama akan disimpan di dalam figura yang dipajang di rumah mereka. 

Beberapa saat terdiam, Kimberly mengukir sebuah senyuman di bibirnya dan tiba-tiba saja dia langsung merindukan suaminya. 

Kimberly pun tersenyum konyol, "Kenapa denganku? Padahal dia masih ada di belakang," ucap Kimberly sambil menatap spion, melihat mobil sang suami yang mengikuti mobilnya dari belakang. 

Kimberly pun menyetir selama 10 menit lamanya menuju sebuah restoran dan memesan makanan di sana, setelah memesan makanan, dia lanjut pergi ke kantor, dan memarkir mobil di tempat parkiran khusus untuk para petinggi perusahaan. 

Setelah memarkir dengan rapi, Kimberly melangkah menuju lift perusahaan, namun dia terkejut ketika di depan pintu lift ada dua orang perempuan sedang berdiri menunggunya. 

Itu adalah nenek dan ibunya. 

Tangan Kimberly langsung terkepal, perempuan itu menghentikan langkahnya sesaat sebelum melanjutkan langkahnya dan berpura-pura tidak melihat kedua perempuan itu. 

Tetapi sama nenek jelas tidak bisa membiarkan hal tersebut, dia mengulurkan tangannya menahan lengan Kimberly yang hendak melewati mereka. 

"Tidakkah Kau Melihat kami berdua di sini?" Mesila bertanya dengan nada suara yang penuh penekanan. 

Kimberly menghentikan langkahnya, dan berbalik menatap 2 perempuan yang menahannya. 

Mereka berdua tampak lebih muda dari 3 tahun yang lalu, sepertinya selama 3 tahun terakhir sejak dia menghilang, orang-orang ini telah hidup dengan begitu baiknya. 

Jauh berbeda dengan kehidupan yang ia lewati. jika bukan karena keberadaan suaminya, mungkin dia sudah lama meninggal.

Memikirkan hal itu, Kimberly merasa begitu sedih, keluarganya telah menjadi orang asing.

"Katakan saja yang kalian inginkan, aku tidak punya banyak waktu untuk mengurusi sembarang orang," Kimberly berbicara sambil melipat kedua tangannya di dada, tampak raut wajah datar dan dingin ditunjukkan pada 2 perempuan di hadapannya. 

Hal itu membuat Tamara dan Mesila merasa tidak senang. 

Mereka lebih tua dari perempuan itu, Bahkan mereka adalah ibu dan nenek dari Kimberly, namun sikap Kimberly ini benar-benar tidak menunjukkan rasa hormat terhadap orang tuanya sendiri. 

"Gara-gara Apa yang kau lakukan kemarin, adikmu sampai pingsan dan masuk rumah sakit, bahkan saat ini dia masih berada di rumah sakit! Tidakkah kau merasa sedikit bersalah untuknya? Dan sekarang kau memperlakukan kami seperti ini, Apakah kau sudah tidak menganggap kami sebagai orang tuamu?!" Tamara bertanya dengan rasa gusarnya menatap Sang Putri. 

"Oh," Kimberly tersenyum bengis, "baru sehari masuk rumah sakit dan kalian sudah begitu khawatir padanya bahkan sampai mendatangiku ke kantor seperti ini. 3 tahun yang lalu aku sampai berkali-kali masuk rumah sakit, dan menderita begitu hebat hanya untuk melupakan persekongkolan kalian dengan anak angkat itu,, Apakah ada yang mengkhawatirkanku? Pestanya begitu meriah saat itu kan? Aku bahkan mendengar bahwa setelah pestanya, kalian semua masih menikmati makan malam keluarga bersama dan merayakannya dengan begitu megahnya. Jadi kenapa sekarang aku harus peduli pada seorang perempuan yang telah merusak kebahagiaanku?" Kimberly berbicara dengan suara yang begitu dingin, sama sekali tidak ada penghormatan untuk 2 perempuan di hadapannya ini, bahkan seluruh kenangan indah yang pernah ia lewati bersama 2 perempuan itu telah menghilang sepenuhnya dari ingatannya dan digantikan oleh kenangan-kenangan pahit yang ia lalui. 

"Kau!!" Mesila menggertakan giginya, tidak menyangka cucunya akan berbicara seperti itu dengannya. 

"Berhentilah mengada-ngada!" Tamara juga geram, "Jangan coba-coba menghalangi karir adikmu, atau kalau tidak Ibu tidak akan pernah menganggapmu lagi sebagai anak! Lagi pula aku sudah menganggap Berlian seperti anak kandungku sendiri, jadi jangan membuat masalah dengannya! Tetaplah berada pada posisimu yang selama ini!" Tegas Tamara. 

"Ha ha ha..." Kimberly tertawa keras, sebelum akhirnya berkata, "jadi maksudmu, aku harus menganggap apa yang terjadi 3 tahun yang lalu tidak pernah terjadi? Seolah itu hanya perkara kecil yang bisa dilupakan begitu saja? Penghianatan dari semua keluarga,, cobalah ibu berada di posisiku dan merasakan apa yang kurasakan! Aku yakin ibu dan nenek pasti mengerti mengapa aku begitu membenci kalian semua!" Setelah berbicara demikian, Kimberly mengabaikan kedua orang itu dan langsung masuk ke dalam lift yang telah terbuka. 

Begitu pintu lift tertutup, Kimberly langsung turun ke lantai, ia dengan cepat membongkar atasnya dan mengeluarkan 2 pil obat yang langsung ditelan olehnya. 

Keringat dingin memenuhi sekujur tubuhnya, dan rasa trauma yang ia dapatkan sejak 3 tahun yang lalu kembali menggerogoti pikirannya. 

Perempuan itu meringkuk sambil memegangi kepalanya, menutup muka dengan kedua lututnya sambil gemetar menahan keringat dinginnya. 

Nafasnya terasa sesak dan tempat yang sempit itu semakin membuatnya merasa tidak tenang. 

Ting!

Lift akhirnya tiba di lantai tujuan, dan seorang pria bersama asistennya sedang mengantri untuk menggunakan lift, dia terkejut melihat istrinya yang tampak begitu buruk meringkuk di sudut lift. 

Dia langsung berlari menghampiri sang istri dan membawa istrinya itu ke pelukannya. 

Begitu Kimberly mencium bau familiar yang menenangkannya, dia pun langsung menangis tersedu-sedu. 

"Hiks,, hiks,,," tangisan tersebut langsung pecah, membuat wajah Steven menjadi sangat dingin, dia membawa istrinya ke gendongannya dan langsung keluar dari lift menuju ruangannya. 

Sang asisten membereskan barang-barang miliki Kimberly dan mengikuti kedua orang itu, namun tidak berani masuk ke dalam ruangan tuannya. 

Asisten itu hanya berdiri di depan pintu dengan raut wajah yang murung, ini adalah kesekian kalinya dia melihat penyakit Kimberly kambuh, jadi dia bisa mengetahui apa yang dirasakan oleh nyonya dan tuan mudanya itu.

Sungguh Nyonya Muda Yang Malang.

Terpopuler

Comments

Rosmawati Usman Fatban

Rosmawati Usman Fatban

Berlian pandai memanipilasj org dgn wjh swdih nya n mulut manis nya..tanpa orb sdri akan.kebsukan hati nya .n agam nya kehamilan nya stj kebhongan

2025-02-12

1

Kamiem sag

Kamiem sag

ada ya orangtua paok pekok longor seperti Tamara Mesila Argan ?? hadehhh... kalo ada lomba orangtua tolok pasti mereka juaranya

2025-02-04

0

Anii_SN

Anii_SN

ayo Kim bangkit.....
kalahkan rasa trauma itu...
kamu harus bahagia..

2024-12-26

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pengkhianatan di hari pernikahan
2 2. Hubungan yang saling menguntungkan
3 3. Kembali untuk sebuah pembalasan dendam
4 4. Pertemuan yang tak terduga
5 5. Terancam
6 6. Trauma masa lalu
7 7. Trauma Kimberly
8 8. Masalah Saham
9 9. Hadiah dari Tuan besar Genandra
10 10. Saham telah berpindah tangan
11 11. Bertemu Ayah Di Cafe
12 12. Acara penyambutan Steven
13 13. Memadu kasih di sela kesibukan
14 14. Kimberly perempuan yang sudah menikah
15 15. Pertunjukan
16 16. Berhenti Bernyanyi
17 17. Bayaran 5x lipat
18 18. Pita suara rusak
19 19. Berita buruk yang tersebar
20 20. Terlalu merepotkan
21 21. Ingin menukar Saham
22 22. Alasan keguguran
23 23. Keraguan Ramon
24 24. Telah mempelajari sang suami
25 25. Percakapan ibu mertua
26 26. Berkas nomor 17, kirimkan ke Ramon
27 27. Tes DNA 3 tahun yang lalu
28 28. Sudah menjadi anak tunggal
29 29. Tidak bisa melarikan diri
30 30. Surat tes DNA dikonfirmasi asli
31 31. Pura-pura tidak kenal
32 32. Ingin berlari ke pelukan sang suami
33 33. Donasi dibatalkan
34 34. Penilaian Tuan besar dan keputusan untuk merubah surat wasiat.
35 35. Hari rapat pemegang saham Awesome entertainment
36 36. Ide jenaka Berlian
37 37. Investor yang berinvestasi 3 milliar
38 38. Investor menyebalkan
39 39. Rapat yang panas
40 40. Saham 40% milik Kimberly
41 41. Lemah pada sang istri
42 42. Kertas kosong untuk ditandatangani
43 43. Ramon berubah
44 44. Pilihan Tuan Besar jatuh pada cucu kandung
45 45. Naik ke ranjang pria asing
46 46. Artikel tentang masa lalu yang kelam
47 47. Jebakan dari Direktur Mario
48 48. Rahasia umum di perusahaan
49 49. Kehormatan untuk mengetahui istri Tuan CEO
50 50. Berkas nomor 16 untuk Ramon
51 51. Rencana Ananda gagal total
52 52. Video Berlian di hotel bersama seorang pria
53 53. Berita tentang Nyonya dan kakaknya
54 54. Sala mempercayai perempuan
55 55. Api amarah di mata Berlian
56 56. Insiden yang disebabkan oleh Ananda
57 57. Direktur Mario dan asistennya di pecat
58 58. Berlian di rumah sakit
59 59. Tidak punya hak untuk menceramahi
60 60. Akan menyeret semua orang ke neraka
61 61. Akan melakukan tes DNA
62 62. Bukan Kimberly yang selama ini dikenal
63 63. Ayah dari anak di kandungan Berlian
64 64. Mengalah untuk saat ini
65 65. Mengirim Video Berlian dan direktur Mario pada seseorang
66 66. Percakapan Ananda dan Berlian
67 67. Identitas suami Kimberly yang menakutkan
68 68. Bukti perselingkuhan sang menantu
69 69. Akan membantu Kimberly kembali ke posisi seharusnya
70 70. Sang kakek telah pergi
71 71. Dokumen di tangan Kimberly
72 72. Kenapa Steven ada di kediaman keluarga Genandra
73 73. Tidak bisa dibandingkan
74 74. Keuntungan dalam ketidaksenangan
75 75. Bukti perselingkuhan Berlian
76 76. Bukti yang begitu banyak
77 77. Syok
78 78. Serangan jantung
79 79. Kabur ke luar negeri
80 80. Dilecehkan
81 81. Akhir kehidupan Berlian
82 82. Kimberly dan Steven berpegangan tangan
83 83. Watu yang hanya bisa diisi dengan penyesalan
84 84. Roda kehidupan dan janji
85 85. Senyum pahit Karmila
86 86. Suami si pria impian
87 87. Liburan di bali
88 88. Akan mendapatkan yang seharusnya menjadi miliknya tiga tahun lalu
89 89. Apa Dia berasal dari keluarga yang sama denganku?
90 90. ingin lebih dekat dengan Kimberly
91 91. Mirip dengan putri kita
92 92. Tingkah Steven yang membingungkan
93 93. Steven mengabaikan Karmila
94 94. Sapu tangan sang suami dipegang perempuan lain
95 95. Tuduhan selingkuh
96 96. Ciuman di depan lift
97 97. Leora, teman lama Kimberly
98 98. Obatnya akan bereaksi dalam 15 menit
99 99. Tamparan tak terduga
100 100. Perlu obat penenang
101 101. Kemungkinan membawa perkara ke kepolisian
102 102. Penjelasan Abi tentang rencana pernikahan 3 tahun lalu
103 103. Cincin baru
104 104. Abi mengurus perceraian
105 105. Karmila di ruangan CEO
106 106. Syok Karmila
107 107. Tidak layak untuk diperhatikan
108 108. Dipecat
109 109. Memutuskan untuk bercerai
110 110. Gosip
111 111. Tontonan
112 112. Viral
113 113. Kecelakaan
114 114. Operasi
115 115. Keributan diluar ruang operasi
116 116. Karmila telah ditangkap
117 117. Karmila membuat Merinding
118 118. Kunjungan Leora dan ibunya
119 119. Tujuan Steven memanggil Leora
120 120. Aku mencintaimu
121 121. Hukuman pembuka untuk Karmila
122 122. Sakit di sekujur tubuh
123 123. Sahabat lama, Lewi
124 124. Akan menjadi seorang Ayah
125 125. Dokumen dari orang tua
126 126. Seorang pria asing
127 127. Firasat Buruk Kimberly
128 128. Menonton bioskop
129 129. Perempuan yang hamil menjadi sangat sensitif
130 130. Telepon dari Lewi
131 131. Kekasih yang masih hidup
132 132. Kebahagian
133 133. Ketidakpuasan Lewi
134 134. Suara sang kekasih
135 135. Dua sahabat
136 136. Pengakuan Wendy tentang masalah Lewi
137 137. Kepuasan Lewi
138 138. Perintah Lewi
139 139. Penjelasan sang suami
140 140. Memperhatikan dari kejauhan
141 141. Bertemu orang tua
142 142. Harus menambah masalah
143 143. Cangkang kosong
144 144. Akting belaka
145 145. Kejahatan terbongkar
146 146. Hal baik bagi perusahaan
147 147. Persiapan kelahiran
148 148. Kontraksi
149 149. Kelahiran buah hati sebagai pelengkap hidup (TAMAT)
Episodes

Updated 149 Episodes

1
1. Pengkhianatan di hari pernikahan
2
2. Hubungan yang saling menguntungkan
3
3. Kembali untuk sebuah pembalasan dendam
4
4. Pertemuan yang tak terduga
5
5. Terancam
6
6. Trauma masa lalu
7
7. Trauma Kimberly
8
8. Masalah Saham
9
9. Hadiah dari Tuan besar Genandra
10
10. Saham telah berpindah tangan
11
11. Bertemu Ayah Di Cafe
12
12. Acara penyambutan Steven
13
13. Memadu kasih di sela kesibukan
14
14. Kimberly perempuan yang sudah menikah
15
15. Pertunjukan
16
16. Berhenti Bernyanyi
17
17. Bayaran 5x lipat
18
18. Pita suara rusak
19
19. Berita buruk yang tersebar
20
20. Terlalu merepotkan
21
21. Ingin menukar Saham
22
22. Alasan keguguran
23
23. Keraguan Ramon
24
24. Telah mempelajari sang suami
25
25. Percakapan ibu mertua
26
26. Berkas nomor 17, kirimkan ke Ramon
27
27. Tes DNA 3 tahun yang lalu
28
28. Sudah menjadi anak tunggal
29
29. Tidak bisa melarikan diri
30
30. Surat tes DNA dikonfirmasi asli
31
31. Pura-pura tidak kenal
32
32. Ingin berlari ke pelukan sang suami
33
33. Donasi dibatalkan
34
34. Penilaian Tuan besar dan keputusan untuk merubah surat wasiat.
35
35. Hari rapat pemegang saham Awesome entertainment
36
36. Ide jenaka Berlian
37
37. Investor yang berinvestasi 3 milliar
38
38. Investor menyebalkan
39
39. Rapat yang panas
40
40. Saham 40% milik Kimberly
41
41. Lemah pada sang istri
42
42. Kertas kosong untuk ditandatangani
43
43. Ramon berubah
44
44. Pilihan Tuan Besar jatuh pada cucu kandung
45
45. Naik ke ranjang pria asing
46
46. Artikel tentang masa lalu yang kelam
47
47. Jebakan dari Direktur Mario
48
48. Rahasia umum di perusahaan
49
49. Kehormatan untuk mengetahui istri Tuan CEO
50
50. Berkas nomor 16 untuk Ramon
51
51. Rencana Ananda gagal total
52
52. Video Berlian di hotel bersama seorang pria
53
53. Berita tentang Nyonya dan kakaknya
54
54. Sala mempercayai perempuan
55
55. Api amarah di mata Berlian
56
56. Insiden yang disebabkan oleh Ananda
57
57. Direktur Mario dan asistennya di pecat
58
58. Berlian di rumah sakit
59
59. Tidak punya hak untuk menceramahi
60
60. Akan menyeret semua orang ke neraka
61
61. Akan melakukan tes DNA
62
62. Bukan Kimberly yang selama ini dikenal
63
63. Ayah dari anak di kandungan Berlian
64
64. Mengalah untuk saat ini
65
65. Mengirim Video Berlian dan direktur Mario pada seseorang
66
66. Percakapan Ananda dan Berlian
67
67. Identitas suami Kimberly yang menakutkan
68
68. Bukti perselingkuhan sang menantu
69
69. Akan membantu Kimberly kembali ke posisi seharusnya
70
70. Sang kakek telah pergi
71
71. Dokumen di tangan Kimberly
72
72. Kenapa Steven ada di kediaman keluarga Genandra
73
73. Tidak bisa dibandingkan
74
74. Keuntungan dalam ketidaksenangan
75
75. Bukti perselingkuhan Berlian
76
76. Bukti yang begitu banyak
77
77. Syok
78
78. Serangan jantung
79
79. Kabur ke luar negeri
80
80. Dilecehkan
81
81. Akhir kehidupan Berlian
82
82. Kimberly dan Steven berpegangan tangan
83
83. Watu yang hanya bisa diisi dengan penyesalan
84
84. Roda kehidupan dan janji
85
85. Senyum pahit Karmila
86
86. Suami si pria impian
87
87. Liburan di bali
88
88. Akan mendapatkan yang seharusnya menjadi miliknya tiga tahun lalu
89
89. Apa Dia berasal dari keluarga yang sama denganku?
90
90. ingin lebih dekat dengan Kimberly
91
91. Mirip dengan putri kita
92
92. Tingkah Steven yang membingungkan
93
93. Steven mengabaikan Karmila
94
94. Sapu tangan sang suami dipegang perempuan lain
95
95. Tuduhan selingkuh
96
96. Ciuman di depan lift
97
97. Leora, teman lama Kimberly
98
98. Obatnya akan bereaksi dalam 15 menit
99
99. Tamparan tak terduga
100
100. Perlu obat penenang
101
101. Kemungkinan membawa perkara ke kepolisian
102
102. Penjelasan Abi tentang rencana pernikahan 3 tahun lalu
103
103. Cincin baru
104
104. Abi mengurus perceraian
105
105. Karmila di ruangan CEO
106
106. Syok Karmila
107
107. Tidak layak untuk diperhatikan
108
108. Dipecat
109
109. Memutuskan untuk bercerai
110
110. Gosip
111
111. Tontonan
112
112. Viral
113
113. Kecelakaan
114
114. Operasi
115
115. Keributan diluar ruang operasi
116
116. Karmila telah ditangkap
117
117. Karmila membuat Merinding
118
118. Kunjungan Leora dan ibunya
119
119. Tujuan Steven memanggil Leora
120
120. Aku mencintaimu
121
121. Hukuman pembuka untuk Karmila
122
122. Sakit di sekujur tubuh
123
123. Sahabat lama, Lewi
124
124. Akan menjadi seorang Ayah
125
125. Dokumen dari orang tua
126
126. Seorang pria asing
127
127. Firasat Buruk Kimberly
128
128. Menonton bioskop
129
129. Perempuan yang hamil menjadi sangat sensitif
130
130. Telepon dari Lewi
131
131. Kekasih yang masih hidup
132
132. Kebahagian
133
133. Ketidakpuasan Lewi
134
134. Suara sang kekasih
135
135. Dua sahabat
136
136. Pengakuan Wendy tentang masalah Lewi
137
137. Kepuasan Lewi
138
138. Perintah Lewi
139
139. Penjelasan sang suami
140
140. Memperhatikan dari kejauhan
141
141. Bertemu orang tua
142
142. Harus menambah masalah
143
143. Cangkang kosong
144
144. Akting belaka
145
145. Kejahatan terbongkar
146
146. Hal baik bagi perusahaan
147
147. Persiapan kelahiran
148
148. Kontraksi
149
149. Kelahiran buah hati sebagai pelengkap hidup (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!