Kita Di Takdirkan Jatuh Cinta
Setelah perbincanganya dengan para rekanya malam itu, Daniel pamit pulang. Dia melajukan kendaraanya dengan kencang agar segera sampai ketempat tujuan.
Dia tiba di sebuah pondok terapung di tepi sungai. Diketahui bahwa tempat itu adalah salah satu usahanya di bidang perikanan. Dia segera memarkirkan kendaraanya dan langsung di sambut oleh anak buahnya yang bertugas jaga malam.
" Tumben malam-malam begini ke sini bos?" Tanya sang anak buah.
" Aku mau tidur di sini malam in,'' jawabnya.
Anak buahnya hanya melongo mendengar kata-kata bos nya tadi.
"Tak pernah-pernahnya akang bos tidur di sini, apa dia ada masalah?" Fikir anak buah itu. Namun dia terdiam tak mampu mengatakan apa pun dan hanya mengikutinya masuk ke dalam gazebo yang mengapung di atas air itu.
" Akang bos mau makan ikan bakar?" Tanya sang anak buah.
" Dak usah aku masih kenyang Sur,'' jawab Daniel.
Anak buah itu sebenarnya sangat penasaran kenapa bosnya begitu pendiam kali ini. Padahal kalau dia datang ke sana pasti ada yang dia tanyakan tentang keramba ikan yang di jaganya itu atau untuk sekedar memancing ikan. Namun tetap saja ia tak berani bertanya, takut sang bos marah.
Memang tak dapat di pungkiri kalau tempat itu sangatlah tepat untuk orang yang sedang menginginkan ketenangan dan mencari inspirasi.
Semilir angin yang begitu menenangkan serta cahaya star light yang berwarna warni dari tali kail para pecinta memancing, menambah suasana damai nan indah tempat itu. Tak jarang teman-teman Daniel sering berkunjung ke sana meski dia tak ada.
Sementara itu Daniel tengah duduk bersandar di tepi gazebo. Dia memandang ke petakan keramba yang berisi ikan-ikan hias langka miliknya.
Gerakan dan warna ikan-ikan yang meliuk-liuk itu membuatnya sesekali tersenyum. Entah apa yang ada di dalam fikiranya. Tentang yang dilihatnya atau tentang yang ada dalam ingatanya?
Sekilas nampak seperti orang gila, namun guratan wajah tampan yang teguh pendirian itu menepis sangkaan orang lain terhadapnya kali ini.
Cinta memang susah di ungkapkan dengan kata-kata. Terlalu banyak keindahan yang tak mampu di lukiskan. Meskipun terlalu dini bagi Daniel untuk menyebut hal itu dengan cinta.
Seperti yang kita ketahui bahwa dia baru saja melihat sosok yang di inginkanya itu.
Daniel membaringkan tubuhnya di tepi gazebo(pondok kecil di tepi kolam ikan apung) sambil sesekali tanganya menyentuh ke air di kolam.
Dia teringat beberapa bulan yang lalu ketika dia dan Brian bertemu. Brian mengatakan padanya secara tak sengaja saat melihat kelakuan anak gadis sekarang yang sudah begitu akrab dengan yang namanya seks bebas.
" Aku punya keponakan gadis bro, dia sedang melanjutkan studi di bidang kebahasaa,'' kata Brian.
" Kalau anak gadis jauh dari orang tua... ya begitulah bro... tahu lah,'' katanya pada Brian.
" Tapi keponakan ku ini lain bro, aku yakin dia tak seperti itu," kata Brian membanggakan keponakanya itu.
" Kalau dia gadis cerdas, pasti dia akan menyukaiku," jawabnya bercanda pada rekanya itu.
Daniel dan Brian adalah teman baik. Mereka berteman sejak dari sekolah menengah pertama. Dulu Brian anak yang jahil, dia sering berkelahi dan Daniel selalu membantunya saat dia terdesak.
Bisa di sebutkan kalau mereka preman waktu di sekolahan. Berangkat sekolah hanya tiga hari dan paling sering di panggil ke kantor oleh guru Bk.
Saat ini usia mereka sudah kepala tiga namun mereka belum menemukan pasangan yang cocok untuk dinikahi. Kalau hanya gadis untuk satu malam banyak, tapi yang sesuai dengan keinginan belum ketemu.
Tapi saat salah satu dari mereka menemukan gadisnya kenapa harus keponakan Brian. Bukankah hal ini dapat membuat keretakan hubungan persahabatan mereka. Karena Brian mengangap kalau Daniel adalah pria nakal yang suka mempermainkan wanita seperti dirinya.
Padahal anggapan Brian tidak sepenuhnya benar. Daniel memang playboy, namun dia tak melakukan hubungan seperti yang dilakukan orang yang telah menikah.
Dia tetap menjaga kehormatanya sebagai anak seorang terpandang dalam agama dan masyarakat.
Namun apa mau dikata, meski terkadang apa yang orang lihat dan dengar secara kasat mata belum tentu benar. Namun kebanyakan mereka telah meyakini hal seperti itu.
Daniel tersentak kaget dari lamunanya saat anak buahnya bertanya. " Akang bos mau kopi?"
" Boleh Sur,'' jawabnya pada anak buahnya yang berasal dari suku sunda itu. Suryana adalah anak buahnya yang paling lama bekerja dengan nya menjaga keramba ikan itu.
Suryana telah bekerja selama dua tahun sedang yang lain hanya bertahan selama enam bulan saja. Karena keramba ikan bosnya yang terkenal angker.
" Umurmu sekarang berapa sur?" Tanya Daniel pada anak buahnya itu.
" Sudah 18 tahun kang?" Jawab Suryana. "Kamu ngak sekolah?" Tanya Daneil kembali.
" Enggak kang bos, saudara saya banyak dan kami dari keluarga tak mampu, kalau sudah ada dana kami akan segera menikah,'' jelasnya pada sang bos.
Daniel hanya terdiam, mendengar perkataan anak buahnya itu. Dia teringat pada dirinya sendiri di umurnya yang matang saat ini tapi dia belum juga menikah padahal kalau urusan dana dia sudah lebih dari cukup.
Sampai-sampai suatu ketika ada sahabat ayahnya yang melamarkan anak gadisnya untuk Daniel. Tapi apa kata daniel, " yang mau menikah itu kan aku, kenapa kalian yang sibuk?" Padahal dia tahu pasti kalau gadis itu sangatlah menginginkan Daniel menjadi pendamping hidupnya.
Daniel tersadar saat anak buahnya menyodorkan sepiring ikan panggang untuknya. " Kang bos ini ikan bakasnya sudah matang".
" Oh ...iya terimakasih sur," jawab Daniel.
Memang anak buahnya yang satu ini begitu pengertian sehingga tak jarang Daniel memberikan bonus dan menolong keperluan keluarganya.
Sambil mencicipi ikan bakar saos kecap bikinan anak buahnya itu, dia kembali teringat pada gadis yang dia lihat di acara " social art festival".
Meski gadis itu terpelajar namun tak sedikitpun ia memperlihatkan kebanggaan statusnya itu. Dia masih nampak sederhana meski pakaianya modis. Bagitu juga dengan riasan wajah yang lembut dan tak berlebihan.
" Gadis itu... aku banget,'' katanya pada diri sendiri.
Rasa penasaran yang ada padanya kini begitu besar tentang gadis itu. Daniel melihat dirinya ada pada gadis itu.
Tatapan mata dan senyumnya tak mau beranjak dari fikiranya seakan mencuci otaknya.
Rona wajah yang tersapu cahaya rembulan selalu membayang di pelupuk matanya. Gadis itu ada di setiap bayang-bayang tubuhnya. Kini gadis itu telah mengisi seluruh relung hatinya.
Terbesit penasaran yang harus dia cari jawabanya. Tentang seperti apa gadis itu? Dimana kampusnya? Banyak lagi yang lainya. Meski sudah ada sedikit gambaran yang di dapatkanya saat dia mengobrol dengan Brian dan ayah sang gadis yang secara tak sengaja bertemu denganya di rumah Brian.
" Sekian lama dia berteman dengan Brian kenapa baru sekarang aku melihat keponakanya,'' terbesit di fikiranya andai saja dari dulu dia bertemu dengan nya pasti saat ini Daniel sudah dekat dengan gadis itu.
" Mungkin ini jawaban tuhan akan pertanyaan ku tentang siapa jodohku," lirihnya.
Kini Daniel mulai memutar otaknya mencari cara untuk dapat mengenal gadis itu lebih jauh.
Daniel masuk ke dalam gazebo, meski berukuran kecil namun pondok terapung itu memiliki fasilitas lumayan komplit tentunya untuk seukuran hal yang diperlukan di sana.
Meski malam semakin larut dan udara malam yang dingin terasa menusuk tulangnya. Daniel tetap belum bisa memejamkan matanya. Dia masih terbayang-bayang wajah itu.
Akhirnya Daniel memutuskan untuk pergi ke rumah Brian besok pagi. " Coba lihat apa yang aku dapat di sana besok,'' katanya pada diri sendiri.
Daniel segera memejamkan matanya semampu mungkin. Dia harus beristirahat agar tetap sehat dan fit untuk melakukan segalanya. Meski Daniel jarang sekali sakit namun dia tetap menjaga pola makan dan porsi istirahatnya.
Hembusan angin yang lirih terdengar, raungan kuda-kuda besi yang seakan menjauh di jalanan dan suara deburan air tertiup angin seolah menceritakan dongeng sebelum tidur untuknya. Membuat kelopak matanya semakin menutup rapat Dan akhirnya dia terlelap dalam mimpi-mimpi malamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
INONK 😍😍
kereenn...jalinan katanya tersusun indah..
2021-04-28
1
MEIRIS_
waaw
2021-04-27
1