Part 2

"Jadi, siapa yang mau ikut saya ke kota A untuk kunjungan? Hanya menginap 3 hari kok, tidak lebih," tanya Bu Manajer.

"Alena saja, Bu. Dia kan belum pernah ikut keluar kota, lagi pula dia sendiri yang masih gadis. Jadi, tidak perlu bingung urusan rumah," saran Atika.

'Ah, sial! Mengapa dia harus menyarankan aku?' batinku.

"Baiklah, Lena. Apa kamu bersedia?" tanya Bu Manajer lagi.

"Anu, emm ... baiklah, Bu." Akhirnya aku menyetujui karena tidak punya alasan untuk menolak.

Rapat ditutup. Akhirnya akulah yang harus ikut Bu Manajer ke kota A.

"Huffttt! Pasti Mama akan minta uang pegangan. Aku, kan, belum gajian," gerutuku begitu tubuh ini sudah sepenuhnya bertumpu pada kursi. Aku mendengus kesal. Kuacak asal rambutku. Aku merasa seperti punya bayi kecil. Belum lagi ponsel yang Mama minta.

"Len, ada apa?" tanya Atika yang kebetulan lewat meja kerjaku.

"Pusing," jawabku tanpa basa-basi.

"Masalah kunjungan, ya? Apa aku salah memberikan saran?" tanya Atika, ada nada penyesalan di sana.

"Aku butuh uang," jawabku singkat. Rasanya ia sedikit mengerti.

"Pinjam aja dulu sama pacarmu, pasti diberi." Yah, benar-benar saran yang sangat kubenci.

"Itu bukan jalan keluar, Tik!" jawabku, kemudian mematikan komputer dan keluar dari kantor sebentar untuk menghirup udara segar.

Kubeli kopi dingin dari mesin penjual dan duduk di bangku seberang kantor di bawah pohon yang cukup rindang. Kutarik napas dalam-dalam lalu kuhempaskan lagi perlahan.

Drrttt drrttt drrttt...

Panggilan masuk dari Mas Robi.

"Halo, Mas," ucapku setelah ponsel itu menempel di telinga.

"Nanti mau makan siang bareng? Kebetulan Mas sedang ada di dekat kantormu," jawab Mas Robi dari seberang sana.

"Ah ya ... boleh."

"Baiklah, nanti Mas jemput ya, Sayang."

"Iya, Mas."

Tut. Sambungan terputus.

..

Jam makan siang, kami makan di restoran seafood dekat kantorku.

"Len, ada apa? Sepertinya kamu terlihat kacau," tanya Mas Robi khawatir. Memang sebaiknya aku ceritakan apa yang aku rasakan saat ini. Barangkali ada jalan keluar.

"Anu, Mas ... Mama."

"Ada apa? Mama sakit?"

"Bukan kok, Mas. Besok aku harus kunjungan ke kota A selama tiga hari. Mama pasti akan minta uang pegangan selama aku pergi. Sedangkan gajiku sudah menipis dan biasanya Mama gak mau menerima uang yang sedikit. Belum lagi Mama minta ponsel keluaran terbaru. Aku gak punya uang sebanyak itu, Mas." Akhirnya aku menceritakan semuanya pada Mas Robi.

"Oalah," jawabnya ringan. "Pake uang Mas aja dulu, ya!" Sudah kuduga, ia akan menawarkan itu.

"Mas, tapi aku gak mau berhutang. Termasuk denganmu."

"Buang gengsimu, Lena! Mas ini siapamu? Uang Mas juga nantinya jadi uangmu, untuk Mama juga. Iya, kan?" Terdengar meyakinkan. Ingin aku menolak, tapi aku tidak punya jalan lain. Aku tidak bisa durhaka pada Mama.

"Tapi, aku pinjam ya, Mas? Suatu saat akan aku bayar."

"Iya, boleh. Udah, ya, jangan pusing lagi!" ucapnya seraya mengusap punggung tanganku. Aku tersenyum lega.

..

Sampai di rumah, terlihat Mama sedang asyik dengan ponselnya. Ia tidak menyadari kedatanganku. Tanpa bicara, kuletakkan paperbag berlogo toko ponsel dekat sini. Melihat itu, mata Mama membulat dan langsung mengambil paperbag-nya.

"Ini punya Mama, kan?" tanyanya girang.

"Heem," jawabku malas.

"Nah, gitu dong!" Dibukanya paperbag itu dan melihat isinya. Senyumnya seketika hilang. "Loh, kok ini sih? Kan Mama minta yang terbaru."

"Itu juga terbaru, Ma," jawabku tak berbohong. Itu memang seri terbaru, tapi bukan ponsel apel sepotong.

"Ini mah murah, Mama gak mau!" Kotak itu ditaruhnya lagi di atas meja.

"Ma, itu aja udah dua belas juta, Mama mau yang harga berapa lagi?"

"Sembilan belas juta! Punya Jeng Ira itu harganya lima belas juta!" ucap Mama dengan nada yang tinggi.

"Pakai itu aja dulu, kalau gak mau ya udah. Lena akan jual lagi!" ujarku kesal. Hendak kuambil kotak ponsel itu tapi ternyata tangan Mama jauh lebih cepat.

"Ya udah Mama pakai, tapi bulan depan Mama minta yang sembilan belas juta itu!"

"Aku besok pergi, tiga hari," ujarku tak menjawab permintaan Mama barusan.

"Minta uang!" responnya singkat. Ibu macam apa? Bukannya bertanya aku mau ke mana, tapi malah minta uang.

"Iya, besok," jawabku malas seraya meninggalkan ruang tamu.

"Lima juta," tambah Mama yang membuatku semakin geram.

"Ma, lima juta itu bisa untuk makan dua bulan lebih."

"Mama mau shopping dan treatment di salon juga. Udah jangan bawel! Kalau kurang dari 5 juta, kamu gak boleh pergi!" ancamnya.

Ck! Mamaku tampaknya sudah g*la. Aku tak mempedulikan ucapannya lagi. Aku masuk ke dalam kamar.

Keesokan paginya, aku berangkat sebelum Mama bangun. Aku malas merusak mood-ku. Yah, sebenarnya mood-ku memang sudah rusak, tapi setidaknya tidak mau lebih parah lagi. Kuletakkan uang dua juta di atas meja makan, sisa dari pembelian ponsel kemarin. Aku meminjam uang Mas Robi sebesar empat belas juta. Malu sekali rasanya, tapi apa boleh buat.

..

Tibalah aku di kota A. Sampai di sana aku langsung rapat dan banyak agenda-agenda lainnya. Aku baru bisa beristirahat selepas petang. Sengaja tak kunyalakan koneksi dataku. Aku tahu Mama pasti akan mengomel habis-habisan. Usai berkegiatan, aku langsung makan, mandi dan beristirahat. Besok agendaku masih banyak.

Setelah merasa cukup tenang, aku mengaktifkan kembali koneksi dataku. Dan benar, banyak sekali panggilan tak terjawab serta spam chat dari Mama. Isinya minta uang lebih, tapi ada satu chat yang cukup membuatku mendelik.

[ Mama akan minta sendiri pada Robi. ] Tulisnya begitu.

Aku sedikit santai mengingat aku sudah bilang pada Mas Robi untuk tidak memberikan Mama uang, apapun alasannya.

Hari pertama dan kedua berjalan lancar, tapi entah mengapa di hari kedua Mama tidak lagi menggangguku. Aku berusaha berpikir positif, mungkin saja Mama sadar kalau anaknya ini bukan bank berjalan.

Namun di hari ketiga ada hal yang benar-benar membuatku terkejut. Ketika aku pulang dari kota A, jadwal selesai lebih cepat dari pada waktunya. Aku pun segera pulang. Terlihat mobil Mas Robi terparkir rapi di depan rumahku.

'Ngapain? Bukannya Mas Robi tahu aku belum sampai di rumah?' tanyaku dalam hati.

Aku memang naik taksi online, jadi mungkin orang rumah tidak akan sadar kalau aku datang. Kubuka pintu rumahku tanpa mengucap salam. Sengaja, firasat kusedikit tidak enak. Di ruang tamu tidak ada siapa-siapa. Mereka ke mana?

Kulihat kamar Mama tertutup rapat, tidak seperti biasa. Biasanya pintu kamar Mama hanya tertutup pada malam hari. Kuberanikan membuka pintu kamar itu perlahan.

"Mm--mas ... Robi?" ucapku lemas.

Tubuhku gemetar. Adegan yang seharusnya tidak kulihat dan tidak pernah ada seumur hidup. Ya. Melihat mamaku sendiri sedang bercumbu mesra bersama pacarku. Tanpa busana.

Terpopuler

Comments

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ

salam kenal kakak

asisten dadakan hadir😘

mampir yuk

semangat selalu💪

2021-01-23

0

🍃🥀Fatymah🥀🍃

🍃🥀Fatymah🥀🍃

Aku mampir kak 😍😍

Salam kenal dari MAYLEA SI GADIS MASA DEPAN 🤗🤗🤗

2020-10-20

0

Zihan Masrura

Zihan Masrura

Dih mamanya matre

2020-09-30

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 Pengumuman
45 Season 2 #Part 1
46 Season 2 #Part 2
47 Season 2 #Part 3
48 Season 2 #Part 4
49 Season 2 #Part 5
50 Season 2 #Part 6
51 Season 2 #Part 7
52 Season 2 #Part 8
53 Season 2 #Part 9
54 Season 2 #Part 10
55 Visual Cast
56 Season 2 #Part 11
57 Season 2 #Part 12
58 Season 2 #Part 13
59 Season 2 #Part 14
60 Season 2 #Part 15
61 Season 2 #Part 16
62 Season 2 #Part 17
63 Season 2 #Part 18
64 Season 2 #Part 19
65 Season 2 #Part 20
66 Season 2 #Part 21
67 Season 2 #Part 22
68 Season 2 #Part 23
69 Season 2 #Part 24
70 Season 2 #Part 25
71 Season 2 #Part 26
72 Season 2 #Part 27
73 Season 2 #Part 28
74 Season 2 #Part 29
75 Season 2 #Part 30
76 Season 2 #Part 31
77 Season 2 #Part 32
78 Season 2 #Part 33
79 Season 2 #Part 34
80 Season 2 #Part 35
81 Season 2 #Part 36
82 Season 2 #Part 37
83 Season 2 #Part 38
84 Season 2 #Part 39
85 Season 2 #Part 40
86 Cuap-cuap Author
87 Season 2 #Part 41
88 Season 2 #Part 42
89 Season 2 #Part 43
90 Season 2 #Part 44
91 Season 2 #Part 45
92 Haiiiiiii!!!!
93 Season 2 #Part 46
94 Season 2 #Part 47
95 Season 2 #Part 48
96 Pengumuman Hiatus
97 Haloo!!
98 Season 2 #Part 49
99 Season 2 #Part 50
100 Season 2 #Part 51
101 Season 2 #Part 52
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
Pengumuman
45
Season 2 #Part 1
46
Season 2 #Part 2
47
Season 2 #Part 3
48
Season 2 #Part 4
49
Season 2 #Part 5
50
Season 2 #Part 6
51
Season 2 #Part 7
52
Season 2 #Part 8
53
Season 2 #Part 9
54
Season 2 #Part 10
55
Visual Cast
56
Season 2 #Part 11
57
Season 2 #Part 12
58
Season 2 #Part 13
59
Season 2 #Part 14
60
Season 2 #Part 15
61
Season 2 #Part 16
62
Season 2 #Part 17
63
Season 2 #Part 18
64
Season 2 #Part 19
65
Season 2 #Part 20
66
Season 2 #Part 21
67
Season 2 #Part 22
68
Season 2 #Part 23
69
Season 2 #Part 24
70
Season 2 #Part 25
71
Season 2 #Part 26
72
Season 2 #Part 27
73
Season 2 #Part 28
74
Season 2 #Part 29
75
Season 2 #Part 30
76
Season 2 #Part 31
77
Season 2 #Part 32
78
Season 2 #Part 33
79
Season 2 #Part 34
80
Season 2 #Part 35
81
Season 2 #Part 36
82
Season 2 #Part 37
83
Season 2 #Part 38
84
Season 2 #Part 39
85
Season 2 #Part 40
86
Cuap-cuap Author
87
Season 2 #Part 41
88
Season 2 #Part 42
89
Season 2 #Part 43
90
Season 2 #Part 44
91
Season 2 #Part 45
92
Haiiiiiii!!!!
93
Season 2 #Part 46
94
Season 2 #Part 47
95
Season 2 #Part 48
96
Pengumuman Hiatus
97
Haloo!!
98
Season 2 #Part 49
99
Season 2 #Part 50
100
Season 2 #Part 51
101
Season 2 #Part 52

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!