Mulai Merasa Nyaman

Tak lama setelah Netha bersantai di sofa, suara bel rumah berbunyi. Ia bangkit dengan malas, menyeka keringat di dahi, dan berjalan menuju pintu.

"Kurir pengantar barang," ucap seorang pria di luar dengan senyuman sopan.

“Oh, sudah datang,” Netha mengangguk, membuka pintu lebih lebar. “Silakan letakkan semua di dalam, di ruang keluarga saja.”

Para kurir mulai membawa masuk barang belanjaan yang tadi ia pesan. Satu per satu barang diletakkan dengan rapi, hingga hampir memenuhi separuh ruang tamu. Setelah selesai, Netha memberikan tips kepada kurir tersebut dan mengucapkan terima kasih.

Saat pintu ditutup dan ia melihat tumpukan barang di ruang keluarga, Netha hanya bisa mendesah panjang.

“Banyak sekali,” gumamnya sambil meletakkan tangan di pinggang. “Kalau dikerjakan sendiri, bisa sampai malam ini selesai.” Ia menggeleng sambil tersenyum lelah. “Tunggu si kembar saja. Mereka harus ikut bantu.”

Namun, Netha tahu ada barang-barang yang tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ia mengambil beberapa bahan makanan yang mudah busuk, seperti daging ayam, ikan, dan sayuran segar, lalu menyimpannya di dalam kulkas.

Setelah itu, ia menuju dapur, mengenakan apron, dan mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak. Ia memutuskan untuk membuat tiga hidangan besar sekaligus, cukup untuk dirinya dan kedua anak kembarnya.

🫕Daftar Hidangan Netha

Ayam Goreng Tepung Rempah

Ayam yang dilapisi tepung berbumbu bawang putih, kunyit, dan ketumbar. Digoreng hingga renyah.

Sup Ayam Sayuran

Sup hangat dengan potongan ayam, wortel, kentang, dan brokoli, dimasak dengan kuah kaldu yang gurih.

Tumis Bayam dan Jagung Manis

Bayam segar ditumis bersama jagung manis, bawang putih, dan sedikit kecap asin.

Tak lupa, ia juga menanak nasi putih untuk melengkapi hidangan.

 

Selesai memasak, Netha menyeka keringat di dahinya. “Akhirnya jadi juga,” gumamnya puas sambil memandangi tiga hidangan besar yang tersusun rapi di atas meja makan.

Ia membersihkan peralatan memasak dengan cepat dan memastikan dapur kembali rapi. Selesai semua, ia melihat ke arah lantai atas. Kedua anak kembarnya masih belum turun.

“Anak-anak ini, tidurnya seperti kebo,” keluhnya pelan sambil melepas apron. Ia menaiki tangga dan berjalan ke kamar mereka.

Netha mengetuk pintu kamar pelan beberapa kali. Tidak ada jawaban. Ia mengetuk lebih keras.

Dari dalam kamar, suara Al terdengar, sedikit serak karena baru bangun. “Ada apa kamu mengetuk pintu?” tanyanya sambil menguap.

Netha menghela napas pendek. “Waktunya makan sore. Bangun sekarang, dan bangunkan kembaranmu juga,” katanya tegas.

Al mengangguk, meski matanya masih setengah terpejam. “Oke, aku bangunin dia.”

Netha menunggu sebentar di depan pintu, memastikan Al benar-benar membangunkan El. Beberapa saat kemudian, ia mendengar suara berisik di dalam kamar. Dengan puas, ia berbalik dan turun ke ruang makan.

 

📍Di Ruang Makan

Beberapa menit kemudian, Al dan El muncul di ruang makan. Wajah mereka masih sedikit mengantuk, tapi terlihat lebih segar setelah mencuci muka dan berkumur.

Ketika mereka duduk di meja makan, aroma masakan Netha langsung menyeruak. El yang biasanya tidak banyak bicara melirik ke arah hidangan, matanya tampak berbinar. Al, seperti biasa, langsung mengomentari.

“Wah, banyak banget! Ini semua kamu yang masak?” tanya Al dengan nada kagum.

Netha hanya tersenyum kecil. “Ya. Cepat makan sebelum dingin.”

Ketiganya mulai makan dengan lahap. Netha menyajikan porsi besar untuk El dan Al, sementara dirinya mengambil porsi lebih kecil.

Sambil makan, El dan Al diam-diam berpikir dalam hati.

El: “Masakannya enak sekali. Aku nggak tahu dia bisa masak. Kalau dia terus seperti ini, aku rasa aku nggak mau dia pergi.”

Al: “Dia berubah sekali. Ia jauh lebih baik. Tapi kenapa rasanya aku sedih kalau harus berpisah dengan dia nanti?”

Meski mereka tidak mengungkapkan pikiran tersebut, ekspresi wajah mereka sudah cukup berbicara.

Selesai makan, seperti biasa, Netha menyuruh mereka untuk mencuci peralatan makan mereka sendiri. “Bersihkan piring dan sendok kalian masing-masing. Jangan malas,” katanya tegas.

Al mengangguk sambil bersungut-sungut, sementara El mengangguk singkat tanpa komentar. Mereka segera membawa piring masing-masing ke wastafel dan mencucinya dengan bersih.

 

Setelah selesai mencuci piring, Netha memanggil mereka ke ruang tamu yang masih penuh dengan barang-barang belanjaan.

“Sekarang, bantu aku membereskan semua ini,” katanya.

El dan Al mengangguk patuh. Mereka mulai bekerja sama mengangkat barang-barang ke tempat yang sudah ditentukan. Netha mengarahkan mereka dengan jelas, memastikan semuanya diletakkan di tempat yang tepat.

“Makanan ringan kalian taruh di lemari penyimpanan bahan dapur,” kata Netha sambil menunjuk rak di sudut dapur.

El dan Al mengambil makanan ringan yang mereka pilih di supermarket tadi dan menaruhnya di tempat yang diminta.

“Dengar, sehari kalian hanya boleh makan dua makanan ringan itu,” tambah Netha. “Jangan lebih.”

Al, seperti biasa, langsung bertanya dengan nada protes. “Kenapa cuma dua? Kan aku bisa makan lebih.”

Netha menatapnya tajam. “Karena aku yang bilang begitu. Kalian mau jadi anak yang nggak sehat karena kebanyakan jajan?”

Al mendengus pelan, tapi tetap mengangguk. “Baiklah,” katanya.

Sementara itu, El hanya mengangguk dingin tanpa berkata apa-apa.

Setelah itu, mereka melanjutkan bekerja sama menata barang-barang lain. Beberapa bahan dapur dimasukkan ke dalam lemari penyimpanan, peralatan mandi diletakkan di kamar mandi, dan perlengkapan dapur seperti panci dan pisau ditata di dapur.

Netha merasa puas melihat kerja sama kedua anak kembarnya. Meskipun Al sedikit cerewet dan suka berkomentar, ia tetap membantu dengan baik. El, meskipun pendiam, bekerja dengan cepat dan efisien.

 

Setelah semua barang tertata rapi, mereka bertiga duduk di sofa ruang tamu sambil meminum segelas air dingin. Wajah El dan Al tampak lelah, tapi ada kepuasan tersirat di mata mereka.

“Bagaimana? Capek?” tanya Netha sambil tersenyum kecil.

“Lumayan,” jawab Al sambil merebahkan tubuhnya ke sofa.

El hanya mengangguk singkat, seperti biasa.

Netha tersenyum lagi. Dalam hati, ia merasa lega. “Mungkin ini awal yang baik,” pikirnya. “Aku akan terus mencoba jadi orang yang lebih baik untuk mereka. Akan aku buat kalian lebih berisi dan sehat. Agar, nanti jika aku pergi, aku tidak akan bersalah meninggalkan kalian dengan papanya.”

To be continued

Terpopuler

Comments

Selly AWP

Selly AWP

demi apa sampe si kembar manggil mamanya dengan "dia" ya ampun Netha (yg sblmnya) apa yg sdh km lakukan?

2025-01-16

0

ipeeeeehhhhhh

ipeeeeehhhhhh

bagus sekali critanya sangat memotivasii dn sdh tamat kn ya....semangt baca nanti sampai end

2025-02-16

0

Ai Diah

Ai Diah

yakin ingin meninggalkan anak anak yg lucu dan penurut seperti mereka?

2025-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Pindah Raga? Reinkarnasi!
2 Masa Lalu dan Masa Kini
3 Proyek Besar Netha
4 Menurunkan Berat Badan
5 Perhatian Netha Untuk si Kembar
6 Supermarket
7 Mulai Merasa Nyaman
8 Bercerita
9 Olahraga Bersama
10 Hari Yang Panjang
11 Renungan Malam
12 Perubahan Besar
13 Penyelamatan Sandera di Perbatasan
14 Suasana Hangat
15 Keseruan Bermain
16 Adegan Tak Terduga
17 Sean Pulang
18 Kebahagiaan Di Mini Zoo
19 Kejutan
20 Berkumpul Berlima
21 Bimbang
22 Sean Mulai Aneh
23 Suasana Yang Berbeda
24 Berjalan Di Kamp Militer
25 Me Time
26 Merasa Bersalah
27 Terlalu Banyak Fikiran
28 Banyak Pikiran
29 Menuju Kamp Militer
30 Amarah Anetha
31 Pantai
32 Manis
33 Pagi Yang Menjengkelkan
34 Pulang
35 Diskusi Si Kembar
36 Berdiskusi Dengan Sean
37 Sean Ikut Merajuk
38 Sean Nyaman Bersama Netha
39 Maling
40 Kegiatan Bersama
41 Proyek Membuat Kue
42 Rebutan Kue
43 Perjalanan Mansion Harison
44 Kehangatan Keluarga Harison
45 Foto Terlucu
46 Effort Sean
47 Masak Bersama
48 Senangnya Kedua Orang Tua Sean
49 Kehebohan
50 Hari Yang Dinanti
51 Kenangan Indah
52 Ungkapan Cinta Sean
53 Bermain Di Taman Mansion
54 Pesta Teh
55 Pengakuan Yang Mengejutkan
56 Memilah Foto
57 Netha Yang Luar Biasa
58 Malam Panas
59 Serangga nya Ketemu
60 Kembali Pulang
61 Penjaga Gawang
62 Chef Cilik
63 Kejutan Untuk Netha
64 Gosip-Gosip
65 Macan Tutul
66 Sean Bersiap Pergi Tugas
67 Cek Dekorasi Restoran dan Toko Kue
68 Jatuh Cinta Lagi
69 Kegiatan Netha dan Si Kembar
70 Harmony Haven & Sweet Echoes
71 Penutupan Acara
72 Pindah Kediaman
73 Kue Perkenalan
74 Menyapa Tetangga dan Rekan
75 Bertemu Ibu-Ibu Komplek Julit
76 Rencana Sekolah
77 Perang Mulut Dengan Mlijo
78 Menunjukkan Pesona Netha
79 Bercanda nya Suami Istri
80 Mengatur Hidup Netha
81 Sekolah Si Kembar
82 Berpartisipasi Kegiatan Persit
83 Berita Baik
84 Gejolak Emosi
85 Kegembiraan Sesaat
86 Menemukan Jati Diri
87 Dilema
88 Mencoba Berubah
89 Masih Berusaha
90 Sudah Kembali
91 Perjalanan yang Belum Selesai
92 Momen Berharga
93 End
94 Pesan Untuk Pembaca Setia
95 Reinkarnasi Duchess Pemberani
96 Promo
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Pindah Raga? Reinkarnasi!
2
Masa Lalu dan Masa Kini
3
Proyek Besar Netha
4
Menurunkan Berat Badan
5
Perhatian Netha Untuk si Kembar
6
Supermarket
7
Mulai Merasa Nyaman
8
Bercerita
9
Olahraga Bersama
10
Hari Yang Panjang
11
Renungan Malam
12
Perubahan Besar
13
Penyelamatan Sandera di Perbatasan
14
Suasana Hangat
15
Keseruan Bermain
16
Adegan Tak Terduga
17
Sean Pulang
18
Kebahagiaan Di Mini Zoo
19
Kejutan
20
Berkumpul Berlima
21
Bimbang
22
Sean Mulai Aneh
23
Suasana Yang Berbeda
24
Berjalan Di Kamp Militer
25
Me Time
26
Merasa Bersalah
27
Terlalu Banyak Fikiran
28
Banyak Pikiran
29
Menuju Kamp Militer
30
Amarah Anetha
31
Pantai
32
Manis
33
Pagi Yang Menjengkelkan
34
Pulang
35
Diskusi Si Kembar
36
Berdiskusi Dengan Sean
37
Sean Ikut Merajuk
38
Sean Nyaman Bersama Netha
39
Maling
40
Kegiatan Bersama
41
Proyek Membuat Kue
42
Rebutan Kue
43
Perjalanan Mansion Harison
44
Kehangatan Keluarga Harison
45
Foto Terlucu
46
Effort Sean
47
Masak Bersama
48
Senangnya Kedua Orang Tua Sean
49
Kehebohan
50
Hari Yang Dinanti
51
Kenangan Indah
52
Ungkapan Cinta Sean
53
Bermain Di Taman Mansion
54
Pesta Teh
55
Pengakuan Yang Mengejutkan
56
Memilah Foto
57
Netha Yang Luar Biasa
58
Malam Panas
59
Serangga nya Ketemu
60
Kembali Pulang
61
Penjaga Gawang
62
Chef Cilik
63
Kejutan Untuk Netha
64
Gosip-Gosip
65
Macan Tutul
66
Sean Bersiap Pergi Tugas
67
Cek Dekorasi Restoran dan Toko Kue
68
Jatuh Cinta Lagi
69
Kegiatan Netha dan Si Kembar
70
Harmony Haven & Sweet Echoes
71
Penutupan Acara
72
Pindah Kediaman
73
Kue Perkenalan
74
Menyapa Tetangga dan Rekan
75
Bertemu Ibu-Ibu Komplek Julit
76
Rencana Sekolah
77
Perang Mulut Dengan Mlijo
78
Menunjukkan Pesona Netha
79
Bercanda nya Suami Istri
80
Mengatur Hidup Netha
81
Sekolah Si Kembar
82
Berpartisipasi Kegiatan Persit
83
Berita Baik
84
Gejolak Emosi
85
Kegembiraan Sesaat
86
Menemukan Jati Diri
87
Dilema
88
Mencoba Berubah
89
Masih Berusaha
90
Sudah Kembali
91
Perjalanan yang Belum Selesai
92
Momen Berharga
93
End
94
Pesan Untuk Pembaca Setia
95
Reinkarnasi Duchess Pemberani
96
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!