Bab^19~

Mereka mulai menyantap makanan yang ada di meja, karena orang yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga.

Seperti perintah Nami sebelumnya Asmara mengambilkan lauk yang diinginkan oleh suaminya dengan patuh.

Di dapur terdengar suara riuh semua orang sedang menyiapkan pizza yang diinginkan manusia kutub itu.

Mereka yang ada di meja makan hanya fokus menyantap makanan di depan mereka dan tak menghiraukan keriuhan yang ada di dapur. Hal tersebut sudah biasa bagi keluarga Ken tetapi tidak dengan Mara. Gadis itu memikirkan betapa repotnya chef dan para pelayan itu.

Lagian mereka semua digaji dengan baik, kok, kenapa aku yang susah-susah memikirkan betapa repotnya mereka, batin Mara sambil mengunyah makanannya dan sesekali berhenti untuk melirik keadaan di dapur.

Setelah selesai makan malam Nami dan Hyunri kembali ke kamar mereka sedangkan Asmara kembali ke kamarnya seorang diri dan Ken kembali ke ruang kerjanya, entah apa yang akan dilakukan manusia kutub malam-malam seperti ini di ruang kerja seperti tidak ada hari esok saja.

Setibanya di kamar Asmara langsung menatap Black card yang diberikan Nami itu tanpa henti. Ia masih tak menyangka jika mertuanya memberikan sesuatu yang sangat berharga seperti itu.

"Kalau gini caranya aku bisa langsung melunasi semua hutang pada manusia kutub, tapi apa yang akan mereka katakan kelak jika tahu putra dan putri mereka hanya pura-pura menikah ... semua terlihat sangat mudah tapi begitu sulit untukku. Bunda menyuruhku untuk tidak memberitahukan Ken bahwa dia telah memberiku Black card ini. Lebih baik untuk sementara aku ikuti saja permainan manusia kutub itu, tentang apa yang akan terjadi nanti kuserahkan padamu Tuhan," oceh marah pada dirinya sendiri sambil menatap lekat-lekat benda pemberian dari mertuanya itu.

Asmara tidak ingin berlarut-larut memikirkan tentang apa yang akan terjadi padanya esok hari. Ia memutuskan untuk segera istirahat dan menyimpan benda berharga itu dengan baik di brangkas miliknya.

Setelah Asmara terlelap dengan pakaian casualnya, saking mengantuknya ia sampai tidak mengganti pakaiannya dengan lingrei.

Pukul sebelas malam di ruang kerja.

Setelah puas memakan habis pizza yang ia inginkan, barulah manusia kutub itu keluar dari ruang kerja dan menuju kamar untuk istirahat, ia langsung menyusul istrinya di ranjang.

Ia memposisikan dirinya tidur di ranjang, sebelum memejamkan mata dan menyempatkan diri untuk menatap istrinya yang terlelap itu lekat-lekat karena kebetulan sang istri sedang menghadap ke arahnya.

Sebenarnya kalau lagi tidur kamu ini kayak kucing, mendengkur tapi imut, batin Ken sambil menyunggingkan sedikit senyum di bibirnya.

Entah apa yang merasukinya hingga muncul pikiran seperti itu pada sang istri.

Padahal biasanya otak pria ini hanya dipenuhi dengan pekerjaan dan tidak memikirkan sedikitpun tentang wanita.

Dengkuran dari sang istri bagaikan nyanyian Nina Bobo untuk Ken.

Ken akhirnya terlelap sambil menghadap ke arah istrinya itu.

Keesokan harinya.

Mara bangun lebih dulu ia merasakan ada sesuatu yang berat sedang menindih perutnya, Ia membuka mata perlahan kemudian menoleh ke arah samping di mana manusia kutub itu tidur.

Dan benar saja kini tangan Ken berada di atas perutnya. Asmara memindahkan tangan itu dengan sangat pelan Ia tidak ingin membangunkan suaminya dalam keadaan seperti itu.

Mara memeriksa seluruh tubuhnya memastikan ia masih mengenakan pakaiannya dengan lengkap.

Mara bernafas lega karena ia masih suci kali ini, ternyata pria kutub itu hanya sedang memeluknya tanpa sengaja.

Asmara berlari kecil ke kamar mandi dan segera membersihkan tubuhnya.

setelah selesai dengan aktivitasnya di kamar mandi Asmara keluar tetapi pria kutub itu masih belum membuka matanya.

"Semalam tidur jam berapa sih manusia kutub ini, kok belum bangun udah jam segini ... masa iya nunggu aku yang bangunin?" ucap Mara sambil berdandan di depan cermin.

Asmara merias wajahnya sesuai dengan apa yang ia pelajari semalam.

Karena memang Asmara otaknya encer jadi sekali mempelajarinya ia pun langsung bisa memahami.

Setelah selesai berdandan Asmara memutuskan untuk membangunkan suaminya, gadis itu tidak mau disalahkan kalau suaminya sampai terlambat ke kantor meskipun dia adalah seorang CEO.

Mara berdehem sebelum berbicara, "Manusia kutub, eh! Mas Ken bangun!"

Asmara menggoyang-goyangkan tubuh suaminya kemudian Ia membuka tirai agar cahaya pagi itu masuk ke dalam kamar.

Ken membuka matanya perlahan merasakan matanya sedikit sakit karena terkena kilauan matahari yang menembus jendela kaca yang ada di kamar itu. Ia memandang ke arah jendela seperti melihat ada seorang bidadari sedang berdiri di sana. Pria itu tak bisa memalingkan wajahnya, ia terus memandangi gadis itu lekat-lekat bahkan dari kaki sampai ujung kepala.

Manusia kutub itu tidak pernah melihat penampilan Asmara yang secantik ini sebelumnya. Di hari pernikahannya pun riasannya tidak secantik hari ini, begitulah pikir Ken.

Asmara melambaikan tangannya di depan Ken agar pria itu tersadar dari lamunannya.

"Bisa nggak ngelamunnya nanti aja ... kita sudah hampir telat, nih. Aku gak mau terlambat di hari pertamaku bekerja," dumel Mara.

Ocehan Asmara membangunkan Ken dari dunia fantasinya.

Pria itu menggelengkan kepala pelan kemudian segera beranjak ke kamar mandi.

Mara menyiapkan pakaian apa yang akan dikenakan Ken hari ini. Biasanya Atik yang menyiapkan semua kebutuhan Ken, berhubung pria itu sudah menikah jadi tugas Atik sebagian berpindah pada Asmara.

Aku sama Atik kayak nggak ada bedanya ... sama-sama melayani manusia kutub, batin Mara sambil menaruh kemeja putih dengan jas berwarna hitam diatas ranjang. Bahkan kaos kaki, sepatu, jam tangan dan juga tas, Asmara lah yang menyiapkannya.

Sambil menunggu pria kutub itu bersiap-siap Asmara memainkan game di luar kamar, ia tak ingin terpesona dengan tubuh pria itu lagi. Jadi lebih baik ia menghindari hal-hal yang akan membuatnya didenda.

Mara bisa menghindari matanya agar tidak terpesona dengan tubuh pria itu, tetapi ia tidak bisa menghindari aroma maskulin dari parfum yang dikenakan suaminya.

Saat Ken berjalan mendahuluinya jantung Mara berdegup sangat kencang, perasaan ini sudah lama tidak muncul. Kalau diingat-ingat lagi beberapa tahun yang lalu lah Asmara merasakan jantungnya berdegup hebat seperti ini yaitu ketika sedang bersama Frans mantan pacarnya.

Woy! Jantung! Biasa aja ngapa sih, nggak usah berlebihan. Ini kan cuma aroma parfum lebay amat deh, batin Mara sambil mengikuti Ken yang menuju arah lift. Ia terus memegangi dadanya takut kalau pria itu bisa mendengarkan degub jantungnya yang sangat keras itu.

Setibanya di ruang makan, Nami heran dengan penampilan Asmara, ia pun langsung menyahutinnya.

"Loh, loh ... Asmara mau kemana? Kok udah dandan cantik banget."

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

1 iklan di sini

2024-02-20

0

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

serius jd lagu nina bobo buat ken. penasaran dgn suara ngoroknya 😂

2024-02-20

0

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

makan pizza gk bagi2 😁

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 BAB^^1~
2 BAB^^2~
3 BAB^^3~
4 BAB^^4~
5 BAB^^5~
6 BAB^^6~
7 BAB^^7~
8 Bab^^8
9 bab^^9~
10 BAB^^10~
11 BAB^^11~
12 BAB^^12~
13 BAB^^13~
14 BAB^^14^^
15 BAB^^15~
16 BAB^^16~~
17 BAB^^17~~
18 BAB^^18~~
19 Bab^19~
20 BAB^^20~
21 BAB^^21~
22 BAB^^22~
23 BAB^^23~
24 BAB^^24~~
25 BAB^^25~
26 BAB^^26~
27 BAB^^27~
28 BAB^^28~
29 BAB^^29~
30 BAB^^30~
31 BAB^^31~Visual"
32 BAB^^32~
33 BAB^^33~
34 BAB^^34~
35 BAB^^35~
36 BAB^36^
37 Bab_37^^
38 BAB^^38~
39 BAB^^39...
40 BAB^^40~
41 BAB^^41~
42 BAB^^42~
43 BAB^^43~
44 BAB^^44~
45 BAB^^45~
46 BAB^46~
47 BAB^^47~
48 BAB..48
49 Bab^49~
50 BAB^50~
51 BAB^51~
52 BAB^52~
53 BAB^53~
54 BAB^54~
55 BAB^55~
56 BAB^56~
57 BAB^^57~
58 BAB^58~
59 BAB^59~
60 BAB^60~
61 BAB.61^S2.EP.Satu^
62 BAB.62^S2.EP.Dua^
63 BAB.63^S2.EP.Tiga^
64 BAB.64^S2.EP.Empat^
65 BAB.65^S2.EP.Lima^
66 BAB.66^S2.EP.Enam^
67 BAB.67^S2.EP.Tujuh^
68 BAB.68^S2.EP.8^
69 BAB.69^S2.EP.9^
70 BAB.70^S2.EP.10^
71 BAB.71^S2.EP.11^
72 BAB.72^S2.EP.12^
73 BAB.73^S2.EP.13^
74 BAB.74^S2.EP.14^
75 BAB.75^S2.EP.15^
76 BAB.76^S2.EP.16^
77 BAB.77^S2.EP.17^
78 BAB.78^S2.EP.18^
79 BAB.79^S2.EP.19^
80 BAB.80^S2.EP.20^
81 BAB.81^S2.EP.21^
82 BAB.82^S2.EP.22^
83 BAB.83^S2.EP.23^
84 BAB.84^S2.EP.24^
85 BAB.85^S2.EP.25^
86 BAB.86^S2.EP.26^
87 BAB.87^S2.EP.27^
88 BAB.88^S2.EP.28^
89 BAB.89^S2 EP.29^
90 BAB.90^S2.EP.30^
91 BAB.91^S2.EP.31^
92 BAB.92^S2.EP.32^
93 BAB.93^S2.EP.33^
94 BAB.94^S2.EP.34^
95 BAB.95^S2.EP.35^
96 BAB.96^S2.EP.36^
97 BAB.97^S2.EP.37^
98 BAB.98^S2.EP.38^
99 BAB.99^S2.EP.39^
100 BAB.100^S2.EP.40^
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB^^1~
2
BAB^^2~
3
BAB^^3~
4
BAB^^4~
5
BAB^^5~
6
BAB^^6~
7
BAB^^7~
8
Bab^^8
9
bab^^9~
10
BAB^^10~
11
BAB^^11~
12
BAB^^12~
13
BAB^^13~
14
BAB^^14^^
15
BAB^^15~
16
BAB^^16~~
17
BAB^^17~~
18
BAB^^18~~
19
Bab^19~
20
BAB^^20~
21
BAB^^21~
22
BAB^^22~
23
BAB^^23~
24
BAB^^24~~
25
BAB^^25~
26
BAB^^26~
27
BAB^^27~
28
BAB^^28~
29
BAB^^29~
30
BAB^^30~
31
BAB^^31~Visual"
32
BAB^^32~
33
BAB^^33~
34
BAB^^34~
35
BAB^^35~
36
BAB^36^
37
Bab_37^^
38
BAB^^38~
39
BAB^^39...
40
BAB^^40~
41
BAB^^41~
42
BAB^^42~
43
BAB^^43~
44
BAB^^44~
45
BAB^^45~
46
BAB^46~
47
BAB^^47~
48
BAB..48
49
Bab^49~
50
BAB^50~
51
BAB^51~
52
BAB^52~
53
BAB^53~
54
BAB^54~
55
BAB^55~
56
BAB^56~
57
BAB^^57~
58
BAB^58~
59
BAB^59~
60
BAB^60~
61
BAB.61^S2.EP.Satu^
62
BAB.62^S2.EP.Dua^
63
BAB.63^S2.EP.Tiga^
64
BAB.64^S2.EP.Empat^
65
BAB.65^S2.EP.Lima^
66
BAB.66^S2.EP.Enam^
67
BAB.67^S2.EP.Tujuh^
68
BAB.68^S2.EP.8^
69
BAB.69^S2.EP.9^
70
BAB.70^S2.EP.10^
71
BAB.71^S2.EP.11^
72
BAB.72^S2.EP.12^
73
BAB.73^S2.EP.13^
74
BAB.74^S2.EP.14^
75
BAB.75^S2.EP.15^
76
BAB.76^S2.EP.16^
77
BAB.77^S2.EP.17^
78
BAB.78^S2.EP.18^
79
BAB.79^S2.EP.19^
80
BAB.80^S2.EP.20^
81
BAB.81^S2.EP.21^
82
BAB.82^S2.EP.22^
83
BAB.83^S2.EP.23^
84
BAB.84^S2.EP.24^
85
BAB.85^S2.EP.25^
86
BAB.86^S2.EP.26^
87
BAB.87^S2.EP.27^
88
BAB.88^S2.EP.28^
89
BAB.89^S2 EP.29^
90
BAB.90^S2.EP.30^
91
BAB.91^S2.EP.31^
92
BAB.92^S2.EP.32^
93
BAB.93^S2.EP.33^
94
BAB.94^S2.EP.34^
95
BAB.95^S2.EP.35^
96
BAB.96^S2.EP.36^
97
BAB.97^S2.EP.37^
98
BAB.98^S2.EP.38^
99
BAB.99^S2.EP.39^
100
BAB.100^S2.EP.40^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!