bab 5.Jakarta

diperjalanan ia memandang keluar jendela, banyak sekali yang ia pikirkan. Masih ada perasaan cemas tentang bagaimana nantinya ia dijakarta, apakah semulus harapan dan fikirannya. Ia lalu berdo'a dalam hati semoga Allah mempermudah jalannya mengumpulkan uang untuk biaya kuliah nantinya.

ia lalu tertidur dengan sendirinya. Setelah perjalanan panjang akhirnya bus sampai diterminal, sang kenek berteriak kalo bus telah sampai diterminal. Suci lalu bangun dan menata barang-barangnya. Ia kemudian turun dari bus. jam ditangannya memperlihatkan pukul 05.00 sore, ia lalu bergegas mencari mushola/masjid terdekat untuk melaksanakan shalat ashar.

Setelah berjalan 10 menit ia baru menemukan mushola. Suci berjalan menuju tempat wudhu wanita setelah itu ia menjalankan shalat ashar. Setelah selesai ia memanjatkan doa kepada sang pencipta Allah Swt. Ia berharap jalannya dituntun dan dijaga dari segala keburukan yang ada.

Setelah selesai ia membuka handphone,melihat alamat lowongan kerja kemarin. Setelah itu ia mengetik tempat kos-kosan yang dekat dengan tempat itu.ia lalu mengemasi barang-barang nya kemudian ia memsan ojek online untuk mengantarkan ke tempat tujuannya. Walaupun suci hidup didesa sedikit banyak ia juga tak teknologi yang ada dikota.

Setelah sampai ditempat kos-kosan ia bertanya kepada sang pemilik apakah masih ada kamar kosong. Pemilik kos-kosan melihat dengan detail penampilan suci dari atas sampai bawah, sang ibu pemilik kos lalu tersenyum,

"masih ada 1 yang kosong neng,tapi kamar mandi diluar" jelas sang pemilik kos kepad suci.

"tidak apa-apa bu,berapa ya perbulannya?" tanya suci kepada ibu kos

"500 ribu neng"jawab ibu kos

Dalam batin suci itu sedikit mahal, tapi hari sudah malam jadi ia tidak ada waktu lagi mencari kos lain,badannya pun sudah capek diperjalanan. Akhirnya ia setuju dan langsung membayar uang kos-kosan itu. Lalu ibu kos mengantar suci ke kamarnya dan memberikan kunci kamar kosnya.

Suci membuka kamar kosnya,tempatnya luamayan bersih walau tidak begitu besar. Ia sadar jika hidup dikota tidaklah murah, suci lalu menaruh barangnya disamping kasur, ia lalu merebahkan badannya diatas kasur.

setelah beberapa menit ia istirahat,adzan magrib pun berkumandang, ia lalu bangun dari ranjangnya dan mengambil handuk dan pakaian. Ia berniat untuk mandi baru kemudian menunaikan shalat magrib.

Setelah selesai semuanya ia lalu membereskan semua barang-baranya kelemari kecil yang berada dikamar itu. Setelah selesai ia membuka handphonenya berniat menelfon orang tuanya. Ia ingin mengabari mereka kalo ia bisa sudah sampai ditempat tujuan.

Setelah berbincang lama dengan mereka ia menutup telfonnya. Suci lalu kembali merebahkan tubuhnya dan berniat untuk tidur sebentar. Waktu menunjukkan pukul 10.00 malam,suci terbangun karna merasakan perutnya yang lapar, ia lalu bangun berniat membeli makan yang murah dan air putih untuk menganjal perutnya malah ini.

uang saku suci tinggal 700 ribu dan ia belum mendapat pekerjaan. Jadi ia harus pintar-pintar mengatur uangnya. Setelah membeli makan dan keperluan pribadinya ia lalu kembali ke kos.

Sesampainya dikos ia lalu menyantap makannya dengan lahap, Kemudian ia melaksanakan shalat isya'. Setelah itu ia membuka tasnya dan mengeluarkan map yang berisi surat lamaran kerja, ia menaruhnya diatas lemari kemudian ia membaringkan badannya ketempat tidur.