Sang Kapten Alaric

Saat Alaric sedang berjalan sendiri di dekat taman Rumah Sakit. Dia melihat beberapa anggota pasukan yang sedang berbicara tentang dirinya.

"Apa kau tau, Kapten Alaric datang tepat waktu untuk menyelamatkan para pasukan dan Komandan Tera pada saat itu." ucap salah anggota pasukan itu 

"Apa benar kalau kekuatan Kapten seperti monster?" ujar anggota yang lain 

Alaric yang mendengar itu pun hanya terdiam dan terus berjalan. Dia merasa kalau sudah saatnya ada seseorang untuk menggantikan posisinya. 

"Ziaz sangat cocok menggantikan posisi ku untuk saat ini," katanya 

Seminggu yang lalu, Tera dan pasukannya sedang bertarung melawan para Prajurit Kegelapan di wilayah barat. Mereka sangat kesusahan karena petir menyambar di tempat yang tidak di duga yang bisa membuat mereka terluka jika tidak menghindarinya. 

"Jangan berdiri terlalu lama! Kalian harus banyak bergerak agar tidak terkena petir!" ujar Tera 

Petir satu persatu mulai menyambar di lokasi tempat mereka berperang. Para Prajurit Kegelapan sudah hampir tinggal setengah karena terkena petir sedangkan para anggota pasukan tersisa sepuluh orang karena yang lain sedang terluka parah. 

"Komandan! Mereka masih ada sekitar 200 orang! Sedangkan kita tersisa sepuluh orang yang masih sanggup untuk bertarung!" ucap salah satu anggota 

Tera pun panik sambil melihat sekelilingnya. Karena situasi sedang mendesak Tera memutuskan untuk maju seorang diri agar para pasukannya bisa selamat. 

"Biarkan aku maju seorang diri, kalian pergi selamatkan semua anggota yang terluka parah." ucap Tera 

Para anggota pasukan yang mendengar itu pun tidak terima karena Tera bisa saja terbunuh karena kelelahan. "Komandan! Kau akan kehabisan energi jika melawan mereka seorang diri!" ucap salah satu anggota pasukan 

"Ini adalah perintah!" ujar Tera dengan nada serius 

Para anggota pasukan yang masih bisa bertarung pun pergi untuk menolong para anggota yang sedang terluka parah. Sambil menahan tangis, mereka semua melihat ke arah Tera yang berlari seorang diri ke arah para prajurit kegelapan yang jumlahnya masih sangat banyak. 

Tera kembali teringat tentang perkataan Raja Yuto kepadanya. "Untuk apa takut kepada kematian jika kau telah memberikan yang terbaik untuk para pasukan." 

Tera pun bertarung melawan para prajurit kegelapan dengan kekuatan yang masih tersisa. Tera berniat mengulur waktu sampai para pasukannya pergi dari sana. 

Dia melompat ke tengah pertempuran, tubuhnya penuh dengan luka dan napasnya terengah-engah. Namun, matanya menyala dengan semangat yang tidak padam. Setiap tebasan pedangnya berhasil membunuh Prajurit Kegelapan, meski jumlah mereka tampak tidak berkurang sama sekali.

Di kejauhan, Alaric sedang menuju lokasi pertempuran. Dia tahu bahwa Tera tidak akan bertahan lama jika dibiarkan sendirian. Saat mendekati tempat peperangan, Alaric dapat melihat petir-petir yang masih menyambar dari langit yang gelap, seakan alam pun berpihak kepada musuh.

"Sialan," gumam Alaric

Sementara itu, Tera mulai kehilangan kekuatan. Tubuhnya bergerak lambat, dan serangan para Prajurit Kegelapan mulai mengenai dirinya. Tera terjatuh ke tanah, namun dia tetap menggenggam pedangnya. Ketika salah satu prajurit lawan mendekatinya untuk memberikan serangan terakhir, sebuah kilatan cahaya tiba-tiba menyilaukan medan perang.

"Apa itu?" gumam salah satu prajurit kegelapan

Dari kejauhan, Alaric muncul dengan auranya yang sangat mengintimidasi. Matanya berkilauan seperti petir itu sendiri, dan setiap langkahnya membuat tanah di bawahnya bergetar. Para Prajurit Kegelapan tertegun, tubuh mereka gemetar melihat sosok yang kini berdiri di hadapan mereka.

"Kapten Alaric!" teriak salah satu anggota pasukan yang sedang menyelamatkan prajurit terluka. Mereka semua merasa ada harapan dan mereka kembali bangkit.

Alaric mengangkat pedangnya, yang kini diselimuti oleh kekuatan cahaya "Hey! Lawan lah aku!" teriak Alaric kepada para prajurit kegelapan 

Dengan satu ayunan pedang, sebuah gelombang energi cahaya yang dahsyat melesat ke arah para Prajurit Kegelapan, meluluhlantakkan barisan mereka. Langit yang gelap mulai cerah, dan petir-petir yang tadinya menyambar acak kini menghilang.

Di sisi lain medan perang, Tera tersenyum lemah saat melihat Alaric. "Kau datang... seperti biasa, tepat waktu," katanya sebelum kehilangan kesadaran.

Alaric mendekati Tera, lalu menghadap kepada sisa Prajurit Kegelapan. Meski jumlah mereka masih banyak, Alaric tidak menunjukkan tanda-tanda gentar.

"Jika kalian ingin bertarung," katanya dengan suara yang menggema di medan perang, "maka hadapi aku!"

Prajurit Kegelapan yang tersisa mulai maju dengan ragu, tapi Alaric hanya menyeringai. "Sudah cukup lama aku tidak melakukan ini."

Dalam hitungan detik, medan perang berubah menjadi arena pertarungan satu sisi. Alaric menunjukkan kekuatan yang tak tertandingi, seperti monster yang dikisahkan oleh para prajurit sebelumnya. Namun, di balik semua itu, dia terus memikirkan satu hal.

"Aku sudah terlalu lelah untuk melakukan ini lagi," ucapnya dengan suara kecil

Alaric pun menebas semua prajurit kegelapan yang masih tersisa. Para anggota pasukan pun berlari ke arah Alaric yang sedang bertarung. "Kapten Alaric!" ujar mereka 

Dengan mudah Alaric menancapkan pedangnya ke dada salah satu prajurit kegelapan, lalu menarik pedangnya hingga membuat para prajurit kegelapan mulai ketakutan. 

"Bawa Tera pergi dari sini! Dia hanya pingsan karena kehabisan energi," ucap Alaric sambil menahan para prajurit kegelapan 

Para anggota pasukan yang mendengar itu pun langsung membawa Tera ke atas gerobak kuda lalu mengobatinya. "Pergilah dari sini sekarang! Aku akan menyusul nanti!" ujar Alaric

"Baik Kapten!" ucap anggota pasukan yang tersisa 

Mereka pun membawa pergi para anggota pasukan yang sedang terluka dan Tera yang sedang pingsan karena kelelahan. "Apa kau yakin meninggalkan Kapten Alaric sendirian?" tanya salah satu anggota 

"Perintah Kapten Alaric tidak bisa di bantah, kekuatannya berada satu tingkat di atas kekuatan Ziaz si biru." ucap anggota lain 

Alaric pun berhasil menyisakan para prajurit kegelapan yang jumlahnya menjadi sangat sedikit. "Apa kalian ingin maju ke arah ku lagi?" ucapnya 

Para prajurit kegelapan pun mulai ketakutan. "Sial, pedang miliknya itu murni kekuatan dari Kerajaan Cahaya sepertinya, walaupun bukan termasuk salah satu pedang yang sedang kita incar." ucap salah satu dari mereka 

Sambil memegang pedangnya yang memiliki aura seperti malaikat. Alaric berlari ke arah para prajurit kegelapan yang masih tersisa. Namun karena mereka semua ketakutan, mereka pun memutuskan untuk kabur dari sana dan berubah menjadi asap berwarna hitam.

Alaric yang sudah sangat emosi pun langsung berteriak. "Dasar pengecut!" ujarnya

Alaric pun memasukkan kembali pedangnya ke dalam sarung dan bergegas pergi ke arah kuda miliknya. "Para Kegelapan itu selalu saja membuat ku jengkel, sudah 5 tahun aku tidak bertarung seperti ini lagi." ucapnya

Dia pun bergegas mengikuti para pasukan yang sedang kembali ke Kerajaan Cahaya dari belakang. Alaric pun melihat sekelilingnya untuk berjaga jaga. 

Alaric memegang lututnya yang sedikit terkilir. "Sial, aku terlalu banyak bergerak tadi." ucapnya 

___ END CHAPTER 14 ___

Episodes
1 Satu Abad Kemudian
2 Di Balik Air Yang Turun Dari Tempat Tinggi
3 Tugas Pertama
4 Pedang Pelindung Berwarna Kuning
5 Kerajaan Petir
6 Ksatria Kegelapan
7 Kekalahan Yang Memalukan
8 Asal Mula Kerajaan Cahaya
9 Penyelidikan
10 Kekuatan Raja Cahaya
11 Situasi Menjadi Sangat Sulit
12 Serahkan Semua Jiwa Kalian
13 Menuju Ke Kerajaan Selanjutnya
14 Sang Kapten Alaric
15 Menemukan Sesuatu
16 Sebuah Buku Dari Raja Cahaya Pertama
17 Mencari Tau Tentangnya
18 Ruangan Bawah Tanah
19 Hutan Abadi
20 Pedang Berwarna Hijau Dan Kejadian Masa Lalu
21 Keluarga Zerendale
22 Tempat Pedang Pelindung Berwarna Hijau Di Dapatkan
23 Pedang Pelindung Berwarna Merah
24 Sebuah Peti Kuno
25 Seorang Nenek Tua
26 Kerajaan Tua Di Dataran Negara Jepang
27 Isi Dari Sebuah Peti Kuno
28 Raja Daun
29 Sebuah Kerajaan Baru
30 Pelabuhan Kerajaan Daun
31 Seorang Dame
32 Menteri Pertahanan Kerajaan Jingga
33 Priozel
34 Tim Terbaik Dari Abad 18
35 Aib Kerajaan Api
36 Surat Dari Kerajaan Cahaya
37 Sebuah Dojo Di Kerajaan Sakura
38 Seni Beladiri Kerajaan Sakura
39 Perang Melawan Para Kegelapan I
40 Getaran Peperangan
41 Bantuan Dari Kerajaan Jingga
42 Semakin Memanas
43 Ksatria Kegelapan Peringkat 4
44 Kemenangan Alaric
45 Bantuan Dari Kubu Lawan
46 Terperangkap
47 Hal Yang Tidak Di Duga
48 Bantuan Dari Kerajaan Sakura
49 Pertarungan Berakhir
50 Menjadi Seorang Pahlawan
51 Pengkhianat Kerajaan Api
52 Kesepian Dan Kebahagiaan
53 Pulau Okinawa
54 Pengisi Posisi Kapten
55 Menguasai Pertarungan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Satu Abad Kemudian
2
Di Balik Air Yang Turun Dari Tempat Tinggi
3
Tugas Pertama
4
Pedang Pelindung Berwarna Kuning
5
Kerajaan Petir
6
Ksatria Kegelapan
7
Kekalahan Yang Memalukan
8
Asal Mula Kerajaan Cahaya
9
Penyelidikan
10
Kekuatan Raja Cahaya
11
Situasi Menjadi Sangat Sulit
12
Serahkan Semua Jiwa Kalian
13
Menuju Ke Kerajaan Selanjutnya
14
Sang Kapten Alaric
15
Menemukan Sesuatu
16
Sebuah Buku Dari Raja Cahaya Pertama
17
Mencari Tau Tentangnya
18
Ruangan Bawah Tanah
19
Hutan Abadi
20
Pedang Berwarna Hijau Dan Kejadian Masa Lalu
21
Keluarga Zerendale
22
Tempat Pedang Pelindung Berwarna Hijau Di Dapatkan
23
Pedang Pelindung Berwarna Merah
24
Sebuah Peti Kuno
25
Seorang Nenek Tua
26
Kerajaan Tua Di Dataran Negara Jepang
27
Isi Dari Sebuah Peti Kuno
28
Raja Daun
29
Sebuah Kerajaan Baru
30
Pelabuhan Kerajaan Daun
31
Seorang Dame
32
Menteri Pertahanan Kerajaan Jingga
33
Priozel
34
Tim Terbaik Dari Abad 18
35
Aib Kerajaan Api
36
Surat Dari Kerajaan Cahaya
37
Sebuah Dojo Di Kerajaan Sakura
38
Seni Beladiri Kerajaan Sakura
39
Perang Melawan Para Kegelapan I
40
Getaran Peperangan
41
Bantuan Dari Kerajaan Jingga
42
Semakin Memanas
43
Ksatria Kegelapan Peringkat 4
44
Kemenangan Alaric
45
Bantuan Dari Kubu Lawan
46
Terperangkap
47
Hal Yang Tidak Di Duga
48
Bantuan Dari Kerajaan Sakura
49
Pertarungan Berakhir
50
Menjadi Seorang Pahlawan
51
Pengkhianat Kerajaan Api
52
Kesepian Dan Kebahagiaan
53
Pulau Okinawa
54
Pengisi Posisi Kapten
55
Menguasai Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!