Tugas Pertama

Keesokannya...

Raja Yuto pergi ke desa yang di serang itu. Dia pun bertanya kepada penduduk yang melihat langsung penyerangan itu.

"Apa kau melihat siapa yang menyerang desa ini?" tanya Raja Yuto

"Aku tidak tau banyak, Yang Mulia. Tapi dia memakai jubah berwarna hitam dan matanya berwarna merah, lalu jika tidak salah dia memegang pedang berwarna hitam gelap." kata penduduk itu

Raja Yuto yang mendengar itu pun sangat terkejut. "Tidak mungkin... Apa mereka sudah mulai menyerang lagi?" ujarnya

Raja Yuto pun menyuruh semua ksatria yang berjaga di desa luar kerajaan cahaya agar segera mengevakuasi penduduk desa untuk masuk ke dalam tembok pelindung kerajaan cahaya.

"Sial, melawan mereka dalam keadaan kekuatan seperti ini akan membuat kerajaan cahaya menjadi hancur," ucap Raja Yuto yang kesal

Disisi lain, Ziaz bersiap untuk melakukan perjalanan menuju Kerajaan Petir. Dia pergi untuk menjalankan tugasnya sebagai pemakai pedang pelindung berwarna biru yang baru.

___

Malam hari kemarin...

Ziaz yang pulang ke kediamannya memutuskan untuk mengumpulkan semua informasi tentang pedang pelindung dari gudang barang peninggalan kakeknya. Ziaz tinggal bersama ibunya yang merupakan mantan ksatria wanita.

"Ziaz? Apa yang sedang kau lakukan di gudang kakek mu?" tanya ibunya

Sambil terengah-engah Ziaz pun melihat ke arah ibunya. "Aku telah di tugaskan untuk suatu hal."

Ibunya pun melihat pedang di bawa oleh Ziaz di pinggangnya. "Ziaz... Apa itu pedang pelindung?" tanya ibunya

Ziaz yang mendengar perkataan ibunya itu pun langsung berhenti membuka semua barang kakeknya. "Apa ibu sudah pernah melihat pedang ini sebelumnya?"

Ibunya pun tiba tiba sangat khawatir kepada Ziaz. Dia pun menyuruh Ziaz untuk mengembalikan pedang itu karena ibunya tidak ingin Ziaz menjalankan takdir seperti kakeknya.

"Ziaz! Apa kau ingin menjalankan takdir seperti kakek mu? Konsekuensinya sangat besar nak," ucap ibunya

"Aku tidak bisa menolaknya Bu... Aku bertemu dengan leluhur kita dan dia menyuruhku untuk pergi mencari pedang pelindung yang lain." ujar Ziaz

Ternyata sebelum Yuez dan Ziaz berpisah kemarin. Yuez tidak lupa menyuruh Ziaz untuk pergi mencari pedang pelindung yang lain karena kedamaian di dunia akan segera lenyap kembali.

"Apa kau tau Ziaz? Ibu menjadi ksatria muda di umur 17 tahun seperti dirimu sekarang, namun pedang pelindung sangat tidak cocok untuk ksatria muda karena itu akan membahayakan dirimu." kata ibunya

"Dari mana ibu tau kalau ini akan membahayakan ku! Apa ibu pernah memakainya?" tanya Ziaz yang kesal

Ibunya yang mendengar itu pun langsung menghela nafasnya. "Apa kau ingin tau kenapa kakek mu sakit sakitan terus menerus?"

"Apa... Apa kakek mengatakan sesuatu tentang penyakitnya itu?" tanya Ziaz

"Kakek mu mendapatkan penyakit itu karena terlalu sering memakai pedang pelindung dan efeknya sangat benar benar bahaya, saat ibu masih sangat muda dia sering membicarakan tentang pedang pelindung kepada ibu." kata ibunya

Ziaz yang mendengar itu pun hanya terdiam. Dia pun melihat peta seluruh kerajaan di dunia yang di tinggalkan oleh kakeknya. Kakeknya membuat sebuah tanda kepada kerajaan tertentu.

"Ziaz, apa kau ingin menjadi seperti kakek mu?" tanya ibunya

Ziaz pun tersenyum. "Jika itu perlu maka aku akan menjalankan takdir ini Bu," jawabnya

___

Keesokannya...

Ziaz pamit ke ibunya untuk pergi ke Kerajaan Petir. "Aku pergi dulu Bu," ucapnya

"Berhati hatilah Ziaz, kakek dan ayah mu pasti akan menjagamu dalam menjalankan tugas sebagai ksatria pedang pelindung." ujar ibunya

Ziaz pun pergi sambil tersenyum. Dia pun menaiki kudanya dan pergi ke arah Kerajaan Petir dengan pedang pelindung berwarna biru di pinggangnya.

Saat berada di dekat perbatasan dia melihat desa yang hancur di serang seseorang tadi malam. "Apa yang sedang terjadi disana?" ucapnya

Ziaz pun tidak memberhentikan kudanya. Dia pun bergegas ke Kerajaan Petir sebelum malam hari.

Sore harinya...

Ziaz terus memacu kudanya melewati jalanan berkerikil menuju Kerajaan Petir. Hujan secara tiba tiba mulai turun yang membuat dia terpaksa harus berhenti di sebuah hutan besar di dekat perbatasan Kerajaan Petir.

Saat sedang memberi makan kudanya. Ziaz melihat pedang pelindung miliknya mulai mengedipkan cahaya lagi. "Hmm? Ada apa?" tanyanya

Tiba tiba Ziaz melihat sebuah petir yang menyambar salah satu pohon besar di hutan tersebut. Hal tersebut membuat kuda milik Ziaz ketakutan dan kabur dari sana.

"Hey tunggu! Kau ingin kemana!" ujar Ziaz yang panik

Ziaz pun tidak sanggup mengejar kudanya itu karena angin yang sangat kuat dan hujan yang begitu deras. Namun dia penasaran dengan pohon yang di sambar petir tadi.

"Sialan, pohon ini benar benar besar." ucap Ziaz

Tiba tiba petir kembali menyambar pohon di dekat Ziaz. Pohon tersebut pun tumbang dan jatuh ke tanah. Ziaz pun berhasil menghindar dari batang pohon tersebut yang ingin menimpanya.

"Yang benar saja? Apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Ziaz yang kebingungan

Dia pun mendengar suara seseorang yang sedang menghitung sesuatu. Dia pun penasaran dan pergi ke arah sumber suara itu. Namun saat sampai di sumber suara itu.

Ziaz sangat terkejut karena dia melihat seorang ksatria muda dengan rambut berwarna kuning dan simbol cahaya di bahunya. "Tidak mungkin..." ucapnya

Ksatria itu pun tiba tiba berhenti mengayunkan pedangnya. "Sial, walaupun sudah berapa kali aku mencoba mengeluarkan kekuatan dari pedang ini. Pedang ini tetap saja tidak ingin menuruti perintah ku," ucapnya

Ziaz pun melihat ksatria itu dari balik pepohonan. Namun tiba tiba cahaya pedang pelindung Ziaz kembali menyala. Ziaz pun panik karena dia takut ketahuan.

"Tenanglah," ujar Ziaz

Namun Ziaz melihat pedang pelindung ksatria itu ikut bercahaya dengan warna kuning. Ksatria itu pun melihat sekelilingnya yang membuat Ziaz bersembunyi di balik semak semak dalam keadaan hujan yang sangat deras itu.

"Apa ada seseorang disini?" tanya ksatria itu

Ziaz yang mendengar itu pun hanya diam saja. Namun ksatria itu tau kalau ada seseorang di dekatnya.

"Keluarlah! Aku tidak akan menyakitimu!" ucapnya

Ziaz pun memutuskan untuk keluar dari balik semak semak. Dia pun berjalan ke arah ksatria itu sambil menunjukkan simbol cahaya di bahu kanan miliknya.

Ksatria itu pun terkejut melihat simbol cahaya di bahu kanan Ziaz. Dia pun menyuruh Ziaz untuk berhenti. "Berhenti disana," ujarnya

Ziaz pun berhenti sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. "Aku tidak ada niatan berbuat jahat!" ucap Ziaz

"Dari mana kau berasal! Kenapa kau memiliki simbol cahaya di bahu mu!" tanya ksatria itu

Ziaz pun menurunkan tangannya dengan perlahan. "Karena kita berdua berasal dari keturunan ksatria cahaya..." ujarnya

___ END CHAPTER 3 ___

Terpopuler

Comments

Mr. Wilhelm

Mr. Wilhelm

dialog ini diperbaiki

2025-01-08

0

lihat semua
Episodes
1 Satu Abad Kemudian
2 Di Balik Air Yang Turun Dari Tempat Tinggi
3 Tugas Pertama
4 Pedang Pelindung Berwarna Kuning
5 Kerajaan Petir
6 Ksatria Kegelapan
7 Kekalahan Yang Memalukan
8 Asal Mula Kerajaan Cahaya
9 Penyelidikan
10 Kekuatan Raja Cahaya
11 Situasi Menjadi Sangat Sulit
12 Serahkan Semua Jiwa Kalian
13 Menuju Ke Kerajaan Selanjutnya
14 Sang Kapten Alaric
15 Menemukan Sesuatu
16 Sebuah Buku Dari Raja Cahaya Pertama
17 Mencari Tau Tentangnya
18 Ruangan Bawah Tanah
19 Hutan Abadi
20 Pedang Berwarna Hijau Dan Kejadian Masa Lalu
21 Keluarga Zerendale
22 Tempat Pedang Pelindung Berwarna Hijau Di Dapatkan
23 Pedang Pelindung Berwarna Merah
24 Sebuah Peti Kuno
25 Seorang Nenek Tua
26 Kerajaan Tua Di Dataran Negara Jepang
27 Isi Dari Sebuah Peti Kuno
28 Raja Daun
29 Sebuah Kerajaan Baru
30 Pelabuhan Kerajaan Daun
31 Seorang Dame
32 Menteri Pertahanan Kerajaan Jingga
33 Priozel
34 Tim Terbaik Dari Abad 18
35 Aib Kerajaan Api
36 Surat Dari Kerajaan Cahaya
37 Sebuah Dojo Di Kerajaan Sakura
38 Seni Beladiri Kerajaan Sakura
39 Perang Melawan Para Kegelapan I
40 Getaran Peperangan
41 Bantuan Dari Kerajaan Jingga
42 Semakin Memanas
43 Ksatria Kegelapan Peringkat 4
44 Kemenangan Alaric
45 Bantuan Dari Kubu Lawan
46 Terperangkap
47 Hal Yang Tidak Di Duga
48 Bantuan Dari Kerajaan Sakura
49 Pertarungan Berakhir
50 Menjadi Seorang Pahlawan
51 Pengkhianat Kerajaan Api
52 Kesepian Dan Kebahagiaan
53 Pulau Okinawa
54 Pengisi Posisi Kapten
55 Menguasai Pertarungan
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Satu Abad Kemudian
2
Di Balik Air Yang Turun Dari Tempat Tinggi
3
Tugas Pertama
4
Pedang Pelindung Berwarna Kuning
5
Kerajaan Petir
6
Ksatria Kegelapan
7
Kekalahan Yang Memalukan
8
Asal Mula Kerajaan Cahaya
9
Penyelidikan
10
Kekuatan Raja Cahaya
11
Situasi Menjadi Sangat Sulit
12
Serahkan Semua Jiwa Kalian
13
Menuju Ke Kerajaan Selanjutnya
14
Sang Kapten Alaric
15
Menemukan Sesuatu
16
Sebuah Buku Dari Raja Cahaya Pertama
17
Mencari Tau Tentangnya
18
Ruangan Bawah Tanah
19
Hutan Abadi
20
Pedang Berwarna Hijau Dan Kejadian Masa Lalu
21
Keluarga Zerendale
22
Tempat Pedang Pelindung Berwarna Hijau Di Dapatkan
23
Pedang Pelindung Berwarna Merah
24
Sebuah Peti Kuno
25
Seorang Nenek Tua
26
Kerajaan Tua Di Dataran Negara Jepang
27
Isi Dari Sebuah Peti Kuno
28
Raja Daun
29
Sebuah Kerajaan Baru
30
Pelabuhan Kerajaan Daun
31
Seorang Dame
32
Menteri Pertahanan Kerajaan Jingga
33
Priozel
34
Tim Terbaik Dari Abad 18
35
Aib Kerajaan Api
36
Surat Dari Kerajaan Cahaya
37
Sebuah Dojo Di Kerajaan Sakura
38
Seni Beladiri Kerajaan Sakura
39
Perang Melawan Para Kegelapan I
40
Getaran Peperangan
41
Bantuan Dari Kerajaan Jingga
42
Semakin Memanas
43
Ksatria Kegelapan Peringkat 4
44
Kemenangan Alaric
45
Bantuan Dari Kubu Lawan
46
Terperangkap
47
Hal Yang Tidak Di Duga
48
Bantuan Dari Kerajaan Sakura
49
Pertarungan Berakhir
50
Menjadi Seorang Pahlawan
51
Pengkhianat Kerajaan Api
52
Kesepian Dan Kebahagiaan
53
Pulau Okinawa
54
Pengisi Posisi Kapten
55
Menguasai Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!