Berbagi

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Mendengar ucapan Jordan ,Zira merasa senang. Ini lah alasan nya untuk tetap mempertahankan jordan,dia ingin memiliki hidup yang baik dan semua nya terpenuhi tanpa harus bekerja nanti nya.

Zira sudah merasa lelah harus selalu bangun pagi dan menjalani kegiatan yang tidak ada habis nya tinggal malam tiba,harus menjaga pola makan dan olah raga setiap pagi nya untuk bisa menjaga bentuk tubuh nya agar tetap sesuai dengan keinginan sponsor nya .

"Sayang.....kamu sudah mulai pegang perusahaan ?" tanya Zira, dia ingin mengetahui secara detail mengenai apa yang dilakukan oleh jordan saat ini .

"Sudah, tapi masih tetap papa yang awasi" jawab Jordan, kemudian dia berkata lagi " Nanti setelah punya anak baru papa serahkan semua perusahaan sama aku " tapi jordan mengucapkan nya dalam hati

Zira tersenyum senang,dia menunggu jordan memegang perusahaan milik keluarga nya . Dia tau semua nya dari kedua kakak nya Jordan, kalau perusahaan akan di terima oleh jordan. Sedangkan kedua kakak nya akan mendapatkan saham lima persen saja dari perusahaan,semua nya akan di berikan oleh jordan nanti nya.

Kedua kakak perempuan jordan akan ikut dengan suami nya, itu pun mereka juga harus memiliki anak baru bisa mendapatkan bagian lima persen nya dari warisan keluarga Brahma . Begitu lah yang Zira dapatkan info mengenai warisan keluarga Brahma dari kedua kakak nya Jordan ,dia ingin segera menikah dengan jordan dan memiliki anak .

Untuk punya anak,Zira bisa melakukan nya kapan saja. Tapi nama baik nya harus dia jaga,ngak mungkin dia hamil tapi tidak menikah lebih dulu.

"Kata mbak Widya,kamu ngak perlu punya anak dulu seperti mereka baru dapat warisan. Kapan pun papa kamu pasti akan memberikan perusahaan nya pada mu mas,saat kamu sudah siap menjadi direktur nya . Saat itu juga aku ingin kamu menikahi ku,aku sudah ngak sabar untuk itu " ucap Zira dengan lembut dan manja, dia masih mengelus dada Jordan yang polos tanpa baju karena memang mereka berdua belum memakai pakaian sama sekali .

"Hmmm.....atau tahun depan aja ya mas? Aku siap kok" ucap Zira lagi,dia berpura pura tersenyum senang karena dia ingin menjadikan jordan suami nya tahun depan setelah kakak nya mendapatkan hukuman mati .

"Aaah....terserah lah,aku ngantuk. Aku akan tidur sebentar, setelah nya aku akan kembali ke rumah karena pasti papa sudah menunggu di rumah" jawab Jordan, entah kenapa Jordan jadi malas menikahi Zira .

Jordan langsung terlelap, dia tidur dengan damai tanpa perduli dengan wajah Zira yang sudah cemberut mendengar jawaban dari Jordan.

"Dia kenapa ? Apa ada wanita lain ? Kok sikap nya kayak acuh ngak acuh gini sih ?" gumam Zira cukup pelan,dia ngak mau Jordan mendengar ucapan nya.

Biasanya kalau bicara soal pernikahan, Jordan akan bersemangat dan memohon pada nya untuk menerima lamaran nya . Tapi kini Jordan malah tidur begitu saja ,dia hanya bisa menghela nafas nya dengan kasar dan ikut tidur.

Zira akan menanyakan semua nya pada kedua kakak jordan ,dia yakin kedua kakak nya akan memberitahu kan apa yang terjadi pada jordan selama beberapa bulan ini mereka tak bertemu . Zira ngak mau mencari informasi dari orang lain,karena dia tau kalau informasi dari kedua kakak nya Jordan lebih akurat .

Apalagi kedua kakak nya Jordan gampang sekali di sogok,Zira akan membawa kan barang-barang branded untuk mereka . Dia sudah menyiapkan semua nya ,tapi dia ngak mau bertemu dengan mereka sebelum dia bercinta dengan jòrdan .

Di rumah Anggun

Gina , Anggun dan Nirmala masih berbincang sebentar. Mereka sudah terlihat akrab padahal baru saja bertemu,kemudian Anggun mendekati Nirmala dan menggenggam tangan nya.

"La....Nanti kalau kamu terus terusan di cuekin dan di selingkuhan pak jordan ,kamu bisa kesini . Menikah dengan suami mbak ya,kasih anak buat dia " ucap Anggun dengan serius membuat Nirmala membulatkan mata nya ,dia mengalahkan tatapan nya ke arah Gina yang juga melotot ke arah Anggun .

Ekspresi kedua nya juga sudah sama,tidak percaya mendengar apa yang dikatakan oleh Anggun. Menikah dengan suami nya ? Kenapa ada istri yang merelakan suami nya untuk diberikan kepada wanita lain ?

"Mbak ? Yang bener aja deh,jangan becanda. Ngak lucu tau " bentak Gina ,dia merasa kesal dan marah pada Anggun .

Bukan ngak tau bagaimana kehidupan Anggun dan suami nya, jendral Hans Pramudya sangat mencintai Anggun dan ngak mungkin akan menikah lagi dengan Nirmala hanya karena permintaan dari Anggun.

"Aku sudah putus asa Gin, aku ngak akan bisa punya anak. Mas Hans anak tunggal dan dia butuh penerus,lagi pula aku memiliki penyakit yang kapan aja bisa mati " jawab Anggun dengan mata berkaca-kaca juga senyuman di bibir nya ,dia benar benar ngak tau harus bagaimana lagi agar bisa memberikan anak untuk keluarga suami nya.

"Mbak,aku ngak mau . Kalau pun mas jordan masih memperlakukan aku seperti ini,aku juga ngak mungkin bercerai dengan nya. Tuan Brahma ngak akan mengijinkan hal itu,aku ngak bisa berbuat apa pun mbak " ucap Nirmala, dia ngak ingin dirinya mengambil pria yang begitu mencintai istri nya .

"Hiks....hiks....hiks..."

Akhirnya tangis pun pecah dari Anggun, dia menangis dengan cukup keras . Gina dan Nirmala pun mendekati nya dan memeluk nya dengan erat,kedua nya pun ikut menangis .

Hari sudah semakin siang,Gina dan Nirmala membiarkan anggun untuk beristirahat sebentar . Mereka membuat makan siang bersama sambil bercerita mengenai kehidupan Anggun,penyakit nya yang memang sudah ngak bisa lagi hamil.

Kalau pun anggun bisa hamil,bukan hanya nyawa nya yang di pertaruhkan tapi juga nyawa janin nya sehingga Hans melarang nya dan memilih untuk bersama saja hingga akhir hayat mereka .

Keluarga nya juga ngak pernah mempertanyakan hal itu pada Anggun ataupun Hans, mereka ngak ingin menjadi kan beban untuk anggun dan hans. Tapi tetap saja Anggun sangat ingin memiliki anak dan memberikan keturunan untuk keluarga Hans ,dia ngak ingin hans menjadi anak terakhir dari keluarga nya .

Makanan sudah siap saat anggun bangun dari tidur nya, dia tersenyum melihat Gina dan Nirmala sedang menata meja makan nya . Disana ada beberapa jenis makanan,termasuk makanan kesukaan nya .

"Kalian kenapa ngak bangunin aku hhmm? kan aku bisa bantu masak juga " ucap Anggun yang sudah duduk di kursi makan,dia menatap hidangan yang ada disana.