Perempuan yang pernah satu gerbong kereta dengan Dafy. Perempuan yang menemui Dafy di kolam renang di hotel yang sama tempat mereka menginap. Beberapa waktu yang lalu.
Klara. Perempuan muda itu bernama Klara.
Apa yang dilakukannya di sini? Dia sangat berantakan.
Dafy membawa Klara ke sebuah rumah. Ia tidak mungkin membawa wanita dengan keadaan seperti ini ke hotel.
Ketika di dalam taksi pun si sopir menaruh curiga kepada Dafy yang membawa Klara dalam kondisi seperti itu.
“Ini saudara saya”,
“Dia hangover”,
“Mabuk berat, dia baru saja putus cinta”,
Dafy mengarang cerita kepada sopir taksi untuk sebuah alasan. Ia pandai melakukannya.
*
Di sebuah rumah yang terdaftar di pusat kota namun dekat dengan wilayah pedesaan.
Dafy baru saja selesai menyantap makan malamnya. Ia ingin segera tidur di sofa. Hari ini cukup melelahkan dengan adanya kejadian yang tidak terduga.
Sementara itu Klara masih terlelap. Ia tidur di atas ranjang yang membuatnya benar-benar nyaman.
Belum sempat Dafy memejamkan mata. Ada suara parau yang mengigau tidak jelas.
“Hei….”,
“Hei…”,
“Bangsat…”,
“Dasar busuk…”,
Itu adalah suara Klara. Rupanya dia sudah mulai sadar.
Dafy pun menghampirinya.
Setengah sadar Klara melihat Dafy yang tengah berdiri di depannya.
“Kau kah itu tampan?”,
“Kalau kamu ingin memperkosa aku gunakan kondom”,
“Atau buang di luar”,
“Aku belum mau punya anak”,
Perempuan ini benar-benar liar. Pikir Dafy.
Kesadaran Klara belumlah sepenuhnya pulih. Tubuhnya juga masih lemas dan masih saja bau.
“Mana mungkin aku melakukannya dengan keadaanmu yang seperti sekarang ini?”,
“Jika kamu benar-benar mau aku bisa membantumu”,
Dafy menghilang sebentar dari pandangan Klara lalu ia kembali lagi.
“Ini, pakai ini”,
“Mau?”,
Di tengah situasi semacam ini Dafy masih sempat bergurau. Maklumlah ia terkadang memasukkan sedikit komedi di dalam ceritanya.
“Sumpah”,
“Jika kamu melakukannya”,
“Aku sungguh-sungguh akan membunuhmu”, kata Klara.
Dafy baru saja mengambil botol saus merah dari dapur. Ukurannya besar dan extra pedas.
Kemudian Dafy memapah Klara dari tempat tidurnya. Ia membawa perempuan itu ke luar.
“BYUR!”,
“Dingin bodoh!”,
Ya, Dafy menceburkan Klara ke dalam kolam renang kecil yang ada di rumah itu.
Tapi lihatlah sekarang. Meski protes karena kedinginan Klara sudah kembali sadar sepenuhnya.
“Ini handuknya”,
“Kamu bisa ganti dengan pakaian yang ada di lemari”,
“Aku mau tidur”,
“Kalau mau makan cari sendiri di dalam kulkas”,
“Kalau pakai kompor jangan lupa dimatikan”,
Dafy pun masuk kembali ke dalam rumah.
“Sialan”, umpat Klara yang masih belum terima dilempar ke dalam kolam renang oleh Dafy.
*
Keesokan paginya.
Dafy terbangun. Dadanya terasa agak berat ada yang menindih.
Rupanya itu adalah tangan Klara yang memeluknya.
“Gawat”,
“Untung saja”,
Dafy sempat panik jika benar-benar terjadi sesuatu antara dirinya dengan Klara. Untungnya punya Dafy masih kering dengan celana dan baju yang masih menempel di tubuhnya.
Sementara itu Klara tidur di sampingnya dengan telanjang bulat hanya memakai selimut.
Dafy pun tidak keberatan karena sekarang Klara sudah wangi. Tidak seperti kemarin saat Dafy menemukannya di sebelah tempat sampah di gang sempit.
08:00
Dafy sudah berpakaian lengkap. Ia sudah memasukkan barang-barang bawaannya di tas.
“Aku harus pergi sekarang”,
“Aku harus ke bandara”, kata Dafy kepada Klara.
“Apa kamu tidak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi denganku?”, tanya Klara.
Perempuan itu duduk berbalut selimut di atas tempat tidur. Sambil menikmati cokelat panas.
“Ini aneh kita bisa bertemu lagi di sini”,
“Mungkin kita berjodoh”, kata Klara.
“Memangnya kamu benar-benar akan mencariku di kota nanti?”, tanya Dafy.
“Apa kamu pikir aku berbohong?”,
“Lihat saja nanti ketika kita sudah sama-sama pulang”, ujar Klara.
“Aku pergi dulu”, Dafy pun pamit meninggalkan Klara sendiri di rumah itu.
*
Malam itu Klara sedang bersama teman-temannya di sebuah pub. Mereka menikmati hiruk-pikuk dunia malam yang serba membuat melayang.
Setelah dari pub mereka pergi ke konser. Mereka tetap bergoyang meski tidak kenal dengan music yang sedang dimainkan di hadapan mereka. Yang penting seru dan berisik.
Setelah konser selesai dan para penonton bubar. Klara dan gengnya masih tinggal di stadion.
Mereka belum mau pulang. Mereka bersembunyi di tempat yang gelap. Di bawah panggung.
Di sana mereka merokok ganja.
Disangkanya akan aman tapi akhirnya mereka pun ketahuan oleh panitia dan petugas keamanan.
Klara dan teman-temannya pun kabur melarikan diri.
“Lalu kemana teman-teman kamu yang lain?”,
“Sepertinya mereka tertangkap”,
“Mungkin sekarang mereka masih berada di kantor polisi”,
“Tapi tak perlu khawatir mereka pasti segera bebas”,
Penjelasan Klara ketika Dafy bertanya.
Dari geng pertemanan sugar baby itu hanya Klara seorang yang berhasil lolos. Dan dia pun ditemukan oleh Dafy.
Siang hari Klara kembali ke hotel tempatnya menginap. Meninggalkan rumah itu begitu saja. Pesan Dafy pengurus tempat itu akan datang setelah Klara pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments