Alana 4

paginya, Alana sudah siap untuk berangkat sekolah. sebelum keluar pintu rumah, Kunan mencegatnya

"jatah uangmu ada di Bi Sumi" ucapnya berdiri di depan pintu

"iya yah, nanti Lana Ambil" jawab Lana tersenyum, sudah puas semalaman menangis dan mata bengkak nya dia tutup menggunakan foundation

"woi anak sial, gak mau sarapan lo? bekas bang Rayn masih ada nih" celetuk Seno

"gak bang, Lana ada piket harus berangkat sekarang" jawab Lana masih dengan senyumnya

"lain kali gak usah senyum, jijik gue liatnya" sahut Rayn, pagi yang Lana usahakan untuk cerah dan baik ini seketika di rusak oleh Rayn

"iya, maaf bang" jawab Lana pelan

"Ayah Lana berangkat duluan ya" ucap Lana meraih tangan Ayahnya, awalnya ingin mencium tangan sang Ayah tapi di tepisnya begitu kasar oleh Kunan

"woi bangsat!! jangan sentuh tangan Ayah gue!" teriak Pharta

"ma.. maaf.. Lana minta Maaf" Lana buru-buru berangkat sekolah, dia tau dia pasti akan mendapat hukuman lagi jika masih berdiri disana, Lana menahan rasa perih di punggung dan pinggangnya sekarang ini, dia tidak ingin menambah luka yang sudah sangat sakit itu

di tengah jalan Lana bertemu dengan Jinan yang berniat menjemput nya. kali ini Jinan tak menggunakan mobil, tapi motor kesayangannya.

"widihh.. tumben nih berangkat cepet, mimpi apa lo semalem" sapa Jinan dengan senyum cerahnya

"mimpi Godzilla! lo ngapain sih kesini, lo lewatin sekolah?" tanya Lana yang heran

"hehe.. aduhh apa sih yang enggak buat bestoy gue yang super duper cantik ini!!" lebaynya, Lana sudah hafal dengan semua gerakan lebay Jinan

"makasih nan, gue ada piket hari ini" ucap Lana buru-buru naik

"gini kan enak, gak pake drama nolak"

Jinan tancap gas menuju sekolah, awalnya niat Jinan ingin menjemput Lana ya ingin melihat reaksi Seno saat mengejek nya nanti, tapi apa daya rencana Jinan untuk mengejek Seno harus pupus karena Lana sudah keluar dari rumahnya

'gapapa Jinan, tunggu di sekolah aja! sumpah gue gak sabar ngetawain muka pongah si Baj*ngan Seno!' senyumnya membatin

"kayaknya lo semangat banget pagi ini, bokap lo pulang?" tanya Lana yang heran sejak tadi wajah temannya itu terhias senyuman cerah tak seperti biasa

"gak kok, bokap gue masih di luar negeri, tapi emang pagi ini lagi happy aja" jawab Jinan tersenyum

"dan lo, tumben banget bangun pagi kesambet apa lo? bosen telat kah?" tanya Jinan yang masih sedikit tak Terima karena tak dapat melihat Seno secara langsung

"gue setiap hari bangun pagi kok" jawab Lana kesal

'tapi emang semalem gak tidur aja, mana bisa tidur sedangkan tubuh gue sakitnya kebangetan' batinnya

Lana terdiam, karena Jinan juga tak berkata apapun lagi jadi mereka terdiam menikmati angin pagi sampai sekolah. bahkan pak Parjo yang sedang menyeruput kopinya pun terheran melihat Lana yang datang begitu pagi, tak banyak siswa yang datang sepagi ini. tapi baguslah setidaknya siswa yang sudah cukup di kenalnya itu tak terlambat pagi ini

Jinan dan Lana masuk ke kelas, masih sepi jadi Lana bisa membersihkan kelas tanpa harus jengkel menghadapi teman sekelasnya yang biasa membuat keributan saat tugasnya piket, Jinan ikut membantu walau Lana melarang sekalipun, ini hari selasa, hari yang paling Lana benci tapi tidak untuk pagi ini entah siang nanti bagaimana, tapi pagi ini hidupnya cukup damai

"Lana!!" suara Jinan yang cukup membentak itu membuat Alana terkejut

"apa?" Lana berbalik melihat Jinan yang membersihkan papan tulis

"punggung lo kenapa? kok darah?" tanya Jinan panik mendekati Lana, Alana refleks mundur takut jika Jinan melihat lukanya

"ah.. lo salah liat kali Nan, orang gue gak kenapa-napa kok, mungkin kena getah tadi pagi" Alibi Lana cukup membuat Jinan semakin curiga

"lo gak di apa-apain kan sama mereka??" tanya Jinan lagi

"emang gue di apain?" tanya balik Alana yang panik, apa Jinan memang tau sesuatu? tapi bagaimana mungkin?

seett..

Jinan membalikkan paksa tubuh Alana, memang benar darah segar mengotori area punggungnya bahkan bau menyengat pun mulai tercium saat Jinan mendekatkan hidungnya, tidak hanya bau amis darah bahkan ada bau anyir nanah sekilas

"Alana!!! lo jangan bohong!! lo di apain sama mereka Lana!!" teriak Jinan setres, Jinan tidak habis fikir jika Alana akan mendapat siksaan sekejam itu, Jinan sudah menebak jika Alana sedang terluka

"gu.. gue.."

Jinan tak ingin mendengar alsan Alana sedikitpun, Jinan menyeret Alana ke ruang UKS, Alana harus di obati atau lukanya akan infeksi

"Jinan tunggu, gue beneran gak ap.. "

sebelum Alana selesai dengan kalimatnya, Jinan sudah menutup mulutnya

"lo nggak perlu bohong, gak semua orang bisa lo bohongin dengan mudah Lana! gue gak bodoh, jangan anggap gue sama kayak mereka semua! gue bisa liat kebenaran yang gak bisa semua orang liat!" sahut Jinan sambil terus menyeret Alana

Alana terdiam, dia tak lagi bicara. sejak kapan Jinan tau semuanya? bahkan keluarganya tak pernah memberikan celah pada dunia, saat dirinya ter fitnah sebagai anak pembantu pun tak ada yang peduli dari mereka, lalu Jinan tau dari mana?

"kak Risky, kak Lila tolongin, temen saya ada yang berdarah..!" teriak Jinan masuk Ruang UKS

"hah? sepagi ini? siapa?" tanya Risky menghampiri mereka

"Alana, punggungnya berdarah kak" jawab Jinan panik

"biar aku aja yang periksa" sahut Lila datang

saat Risky masuk ke ruangan lain, Lila memaksa membuka baju Alana yang menolak untuk di periksa, Jinan ikut membantu. Alana yang sudah menahan sakit pun menyerah di serbu dua orang itu. saat bajunya di buka, betapa terkejutnya Lila dan Jinan, tak hanya luka basah bahkan ada banyak luka yang sudah mengering namun masih belum sembuh disana

apa yang sudah Alana alami hingga luka yang separah itu bersarang di punggung hingga pinggang nya? Alana terdiam mendapat kesunyian saat bajunya berhasil di buka, bahkan Lila gemetar melihat luka Alana

"tu.. tungu.. kakak ambilkan obat buat kamu" ucap Lila gugup gemetar

"kenapa lo diem? kenapa lo gak pernah cerita sama gue? lo gak nganggep gue sahabat lo Lan? Lan gue tau gue nyebelin tapi gue gak akan biarin lo sampai kayak gini! lo gak harus mendem semuanya Lan!! gue ada buat lo, gue sayang sama lo Alana!! kenapa lo kuat banget nahan ini semua sih lan? luka separah ini.. lo sembunyiin bahkan tanpa kata aduh Lan? gue tau lo kuat tapi gak harus ngadepin ini sendirian!!!" ucap Jinan setres, Jinan bahkan tak dapat menahan air matanya, luka Alana berdarah, ada yang masih basah dan kering, bahkan Nanah pun bersarang disana.

"Alana lo gak sendiri.. gue ada buat lo, lo bisa jadiin gue temen cerita lo, gue gak keberatan Lan!!" lanjut Jinan, ingin sekali Jinan memeluk Alana tapi Jinan tau Alana sedang menahan rasa sakit

"gue kuat kok.." lirih Alana menahan air matanya

"gak!!! sekarang lo gak kuat! bahkan kalaupun lo kuat juga lo butuh gue!!! gue gak akan biarin lo sendirian Lan kenapa lo gak cerita sih!!!" suara tangis Jinan didengar oleh Risky, tapi dia tetap diam, dia juga tak mungkin keluar karena Alana sedang tak makai baju

entah apa yang terjadi pada kedua siswa di luar yang jelas Risky tau, jika luka Alana sangat parah saat mendengar suara gugup Lila sebelumnya

Lila datang dengan berbagai macam obat, alkohol, perban dan masih banyak lagi

"kakak harus rawat luka kamu, Jinan kamu balik ke kelas kamu dulu, izinin Alana biar gak Alfa juga, hari ini biar kak Lila rawat luka Alana sekalian dia harus istirahat juga" Lila sengaja menyuruh Jinan keluar, dia tau Alana mungkin butuh sendiri saat ini

"iya kak, dan lo! lo berhutang sama gue! lo harus cerita dari mana lo dapet luka itu, titik!!"

Jinan keluar setelah selesai marah pada Alana, di luar Jinan mengusap air matanya. menarik nafas dan melangkah cepat ke kelasnya.

disana para siswa teman sepiket Alana sudah selesai membersihkan kelas, Alana duduk menahan amarah di bangkunya. Jinan tak sabar menunggu kedatangan Seno, Jinan tak sabar melampiaskan kemarahannya pada laki-laki pongah menyebalkan itu

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

hukum tabur tuai itu nyata,dan nikmati aja dulu hari hari bahagia menyiksa Lana sebelum penyesalan tiba.

2025-02-05

1

kalea rizuky

kalea rizuky

males terlalu lemah gini/Puke/

2025-02-24

0

manzanita_w 🍏🍎🍏

manzanita_w 🍏🍎🍏

Bikin ketagihan!

2025-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 Alana 1.
2 Alana 2
3 Alana 3
4 Alana 4
5 Alana 5
6 Alana 6
7 Alana 7
8 Alana 8
9 Alana 9
10 Alana 10
11 Alana 11
12 Alana 12
13 Alana 13
14 Alana 14
15 Alana 15
16 Alana 16
17 Alana 17
18 Alana 18
19 Alana 19
20 Alana 20
21 Alana 21
22 Alana 22
23 Alana 23
24 Alana 24
25 Alana 25
26 Alana 26
27 Alana 27
28 Alana 28
29 Alana 29
30 Alana 30
31 Alana 31
32 Alana 32
33 Alana 33
34 Alana 34
35 Alana 35
36 Alana 36
37 Alana 37
38 Alana 38
39 Alana 39
40 Alana 40
41 Alana 41
42 Alana 42
43 Alana 43
44 Alana 44
45 Alana 45
46 Alana 46
47 Alana 47
48 Alana 48
49 Alana 49
50 Alana 50
51 Alana 51
52 Alana 52
53 Alana 53
54 Alana 54
55 Alana 55
56 Alana 56
57 Alana 57
58 Alana 58
59 Alana 59
60 Alana 60
61 Alana 61
62 Alana 62
63 Alana 63
64 Alana 64
65 Alana 65
66 Alana 66
67 Alana 67
68 Alana 68
69 Alana 69
70 Alana 70
71 Alana 71
72 Alana 72
73 Alana 73
74 Alana 74
75 Alana 75
76 Alana 76
77 Alana 77
78 Alana 78
79 Alana 79
80 Alana 80
81 ana 81
82 Alana 82
83 Alana 83
84 Alana 84
85 Alana 85
86 Alana 86
87 Alana 87
88 Alana 88
89 Alana 89
90 Alana 90
91 Alana 91
92 Alana 92
93 Alana 93
94 Alana 94
95 Alana 95
96 Alana 96
97 Alana 97
98 Alana 98
99 Alana 99
100 Alana 100
101 Alana 101
102 Alana 102
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Alana 1.
2
Alana 2
3
Alana 3
4
Alana 4
5
Alana 5
6
Alana 6
7
Alana 7
8
Alana 8
9
Alana 9
10
Alana 10
11
Alana 11
12
Alana 12
13
Alana 13
14
Alana 14
15
Alana 15
16
Alana 16
17
Alana 17
18
Alana 18
19
Alana 19
20
Alana 20
21
Alana 21
22
Alana 22
23
Alana 23
24
Alana 24
25
Alana 25
26
Alana 26
27
Alana 27
28
Alana 28
29
Alana 29
30
Alana 30
31
Alana 31
32
Alana 32
33
Alana 33
34
Alana 34
35
Alana 35
36
Alana 36
37
Alana 37
38
Alana 38
39
Alana 39
40
Alana 40
41
Alana 41
42
Alana 42
43
Alana 43
44
Alana 44
45
Alana 45
46
Alana 46
47
Alana 47
48
Alana 48
49
Alana 49
50
Alana 50
51
Alana 51
52
Alana 52
53
Alana 53
54
Alana 54
55
Alana 55
56
Alana 56
57
Alana 57
58
Alana 58
59
Alana 59
60
Alana 60
61
Alana 61
62
Alana 62
63
Alana 63
64
Alana 64
65
Alana 65
66
Alana 66
67
Alana 67
68
Alana 68
69
Alana 69
70
Alana 70
71
Alana 71
72
Alana 72
73
Alana 73
74
Alana 74
75
Alana 75
76
Alana 76
77
Alana 77
78
Alana 78
79
Alana 79
80
Alana 80
81
ana 81
82
Alana 82
83
Alana 83
84
Alana 84
85
Alana 85
86
Alana 86
87
Alana 87
88
Alana 88
89
Alana 89
90
Alana 90
91
Alana 91
92
Alana 92
93
Alana 93
94
Alana 94
95
Alana 95
96
Alana 96
97
Alana 97
98
Alana 98
99
Alana 99
100
Alana 100
101
Alana 101
102
Alana 102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!