Alana 2

seperti biasa Alana datang saat setengah menit akan di mulai upacara, tak punya banyak waktu Alana menitipkan tasnya pada pak satpam Parjo, tempat biasa dia menitipkan tasnya. pak Parjo pun tak keberatan, selama tidak benar-benar telat.

"woi.. telat lagi lu? anak pembantu kayak lu hobby banget telat" tiba-tiba Dipta menyapa Alana yang berjalan menuju lapangan

seperti biasa juga, Alana tak akan menggubris nya, ya.. Alana memang di anggap anak pembantu dari rumah besar milik keluarga Ardinata. pasalnya jangankan ayahnya, bahkan ketiga kakaknya dan Aluna pun tak pernah angkat bicara untuk identitasnya. Kunan bahkan mengatakan pada publik jika dia hanya memiliki seorang putri, putri bungsu kesayangan mereka, ALUNA NAVIERA. meski nama mereka mirip namun para siswa dan guru menganggap jika Alana sedang mencuri nama Aluna demi bisa di anggap berasal dari keluarga kaya. Lana tak pernah peduli dengan omongan mereka, dia tau jika dia mendengarkan ucapan mereka rasa sakitnya tak akan ada yang peduli

hanya satu orang yang tulus sayang padanya, namanya Jinan, teman sebangku yang juga menjadi sahabatnya. beruntung Lana memiliki seorang teman bak malaikat, tapi untuk urusan keluarga Lana memang tak pernah melibatkan siapapun, bahkan Jinan tak pernah di beri taunya, Jinan tau kebenarannya namun tetap diam dan berpura-pura tak tau, bukan apa Jinan tau Lana tak suka orang lain mengetahui apapun tetang pribadinya

"apaan sih lu, awas sana jauh-jauh! sumpek tau liat virus pagi-pagi!" sahut Jinan yang mendorong Dipta menjauh,

"Na, tas lo mana?" tanya Jinan celingak celinguk

"tuh, pak Parjo" jawab Lana menunjuk menggunakan dagu

"kebiasaan deh, udah gue bilang gue bisa jemput lo Alana.. ngapain sih masih jalan kaki!" marah Jinan, Jinan tau Alana jalan kaki, seperti biasanya

"gak perlu, jalan kaki itu sehat" jawab Lana enteng, walau terkadang dia mengeluh karena harus berlari sejauh itu

sudah setengah tahun mereka sekolah di sini, di SMA GARUDA, SMA elit yang di penuhi banyak anak Sultan dari penjuru kota. Lana masuk ketempat ini juga karena Beasiswa, beruntungnya Alana karena tak harus mendapat ocehan pahit ayah dan abang-abangnya saat harus melanjutkan sekolah

.

pelajaran pertama di mulai, yang mengajar pagi ini adalah pak Mika, guru tampan yang di sukai banyak siswa. selain tampan pak Mika juga masih muda dan perjaka, senyumnya selalu di dambakan anak didiknya terutama siswi-siswi centil yang tak pernah lepas dari barang-barang branded

"Nan, ingetin gue ya, kalo pelajaran selesai nanti gue mau balikin pulpen pak Mika" bisik Lana

"lo minjem pulpen pak mika?" tanya Jinan mengernyit

"bukan gue, tapi Luna" jawab Lana masih berbisik, Jinan hanya manggut-manggut mengerti. siapa yang tidak tau jika pak Mika memang selalu perhatian pada Aluna, tak sedikit siswi iri pada kecantikan Luna

jam istirahat tiba, Lana juga sudah mengembalikan pulpen pak Mika, namun seperti biasa apapun yang Lana lakukan akan menjadi topik baru dari gosip harian para siswa. kali ini karena Lana yang memberikan pulpen pada pak Mika, gosip yang menyebar cukup populer, Lana ingin merebut perhatian pak Mika, selama ini Lana cemburu pada Luna. tak ada tenaga bagi Lana menjelaskan toh juga mereka tak akan mendengarkan, tapi Jinan berbeda dia cukup risih dengan Gosip yang setiap hari berbeda namun tentang satu orang saja

Lana duduk di kursi dalam perpustakaan, membaca beberapa buku penting yang akan dijumpainya saat ujian nanti. Jinan pun sama, namun Jinan tak terlalu suka membaca jadi dia hanya menolak balik buku saja menemani Lana disana,

"Na, lo kerja kan siang ini? gue ke tempat kerja lo ya? boleh yaa..? please.." rengek Jinan dengan suara pelan

"ngapain? gue gak ada waktu buat ladenin lo ya, gue sibuk" tolak Lana

"njir, gue kesana juga gak bakal jadi beban lo kali, boleh ya?" Jinan masih berusaha membujuk

"terserah lo deh Nan, lagian lo ngapain si kesana gak ada kerjaan lain apa" Lana tau bahkan jika menolak pun Jinan akan pergi kesana

"emang gak ada, hehe gue malah terhibur kalo liat lo kerja" sahut Jinan cengengesan tak karuan. sebenarnya Jinan ingin selalu ada untuk Lana, apapun yang terjadi Jinan akan tetap menemani Lana. Jinan tau betapa lelahnya Lana namun Lana selalu tampil sempurna dan berpura-pura kuat.

"woi anak pembantu, sini lo!" panggil Dipta saat mereka keluar dari perpustakaan, Dipta terkenal sebagai siswa tampan yang tergila-gila pada Luna, yah.. namun Luna sama sekali tak pernah memandangnya. Luna lebih berharap jika yang mengganggunya adalah Lingga, ketua OSIS yang cuek, tegas, incaran banyak siswi lainnya. sejauh ini hanya Luna yang boleh mendekati Lingga, karena yang lain tak berani bersaing dengan nya, bukan apa selain Luna yang tak membiarkan mereka mendekat Luna juga adalah wakil ketua OSIS jadi mana berani mereka melawan

"lu bisa gak si sopan dikit, ortu lu gak ngajarin lu sopan santun ya?" sarkas Jinan yang sudah muak dengan Dipta

"lo gak usah ikut campur, gue manggil dia" tunjuk Dipta tepat di depan mata Lana

"gue punya nama, dan gue bukan anak pembantu! lo mau apa" sebenarnya Lana malas meladeni Dipta, tapi terkadang Dipta tak akan berhenti mengganggunya jika tak di gubris

"beliin gue makanan, gue laper" perintahnya pada Lana

"lo anggap gue apa?" tanya malas Lana

"pembantu" Dipta memang seperti itu, dia suka membully anak-anak yang notabenya bertentangan dengan Luna, padahal Lana tak pernah sekalipun ribut dengan Luna tapi begitulah karena gosip tak jelas banyak yang mengira Lana ingin merebut segala hal yang dimiliki Luna meski Lana hanya diam bernafas saja

"muka lo lebih mirip pembantu" cecar Lana meninggalkan Dipta, Lana tak pernah membiarkan dirinya di rundung, sudah cukup keluarganya menjadi luka terdalam Lana tak akan biarkan dirinya tersakiti di luar

"iya bener, Lana bener banget mending lu ngaca deh muka lo tu rada mirip sama pembantu di rumah gue, Jangan-jangan lo anaknya?" sahut Jinan pedas. suka sekali jika Lana melawan, Jinan pasti akan membantunya, lagi pula mubazir bakatnya dalam me roasting orang jika tak di pergunakan

"bangs*t, awas lo berdua!" gumam Dipta tak terima

"Lana!"

baru akan masuk kelas,Aluna menghampirinya sedikit berlari

"lo hari ini pulang sama gue ya, nanti supir jemput ko sebenernya gue mau lo temenin gue ke Mall gue mau belanja" ucap Luna tersenyum

sejujurnya sangat malas Lana mengiyakan, sudah hafal jika Luna mengajaknya bersama pasti dia hanya akan menjadi penonton betapa bahagianya Luna bersama keluarga kecil yang tak pernah menganggapnya itu. tapi jika menolak dia hanya akan mendapat cambukan bertubi dari sang Ayah, Alana sedang malas sakit walau biasanya dia lebih memilih di cambuk karena melihat tawa mereka cukup mengiris hatinya.

"ya"

hanya itu jawaban Lana, yang kemudian masuk tak lagi peduli dengan Aluna padahal Aluna masih ingin mengatakan sesuatu

"kok lo masuk sih, gue masih belum selesai" gerutu Luna

"ya udah masuk, Lana bukan pembantu lo yang harus ngikutin semua kemauan lo. berasa jadi tuan putri banget ya sampe lupa sama saudara sendiri" celetuk Jinan yang masuk tak peduli dengan wajah kesal Aluna

"gue gak pernah gak anggep dia sodara kok, dianya aja yang sok tertindas!" gumam nya kesal sambil menghentakkan kaki

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

biasanya yg di ratu kan itu bencana sedang kan yg babu kan dia lah malaikat. Aluna akan jadi anak ga beres yg memalukan keluarga nya ntar tuh,,

2025-02-05

3

lihat semua
Episodes
1 Alana 1.
2 Alana 2
3 Alana 3
4 Alana 4
5 Alana 5
6 Alana 6
7 Alana 7
8 Alana 8
9 Alana 9
10 Alana 10
11 Alana 11
12 Alana 12
13 Alana 13
14 Alana 14
15 Alana 15
16 Alana 16
17 Alana 17
18 Alana 18
19 Alana 19
20 Alana 20
21 Alana 21
22 Alana 22
23 Alana 23
24 Alana 24
25 Alana 25
26 Alana 26
27 Alana 27
28 Alana 28
29 Alana 29
30 Alana 30
31 Alana 31
32 Alana 32
33 Alana 33
34 Alana 34
35 Alana 35
36 Alana 36
37 Alana 37
38 Alana 38
39 Alana 39
40 Alana 40
41 Alana 41
42 Alana 42
43 Alana 43
44 Alana 44
45 Alana 45
46 Alana 46
47 Alana 47
48 Alana 48
49 Alana 49
50 Alana 50
51 Alana 51
52 Alana 52
53 Alana 53
54 Alana 54
55 Alana 55
56 Alana 56
57 Alana 57
58 Alana 58
59 Alana 59
60 Alana 60
61 Alana 61
62 Alana 62
63 Alana 63
64 Alana 64
65 Alana 65
66 Alana 66
67 Alana 67
68 Alana 68
69 Alana 69
70 Alana 70
71 Alana 71
72 Alana 72
73 Alana 73
74 Alana 74
75 Alana 75
76 Alana 76
77 Alana 77
78 Alana 78
79 Alana 79
80 Alana 80
81 ana 81
82 Alana 82
83 Alana 83
84 Alana 84
85 Alana 85
86 Alana 86
87 Alana 87
88 Alana 88
89 Alana 89
90 Alana 90
91 Alana 91
92 Alana 92
93 Alana 93
94 Alana 94
95 Alana 95
96 Alana 96
97 Alana 97
98 Alana 98
99 Alana 99
100 Alana 100
101 Alana 101
102 Alana 102
103 Alana 103
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Alana 1.
2
Alana 2
3
Alana 3
4
Alana 4
5
Alana 5
6
Alana 6
7
Alana 7
8
Alana 8
9
Alana 9
10
Alana 10
11
Alana 11
12
Alana 12
13
Alana 13
14
Alana 14
15
Alana 15
16
Alana 16
17
Alana 17
18
Alana 18
19
Alana 19
20
Alana 20
21
Alana 21
22
Alana 22
23
Alana 23
24
Alana 24
25
Alana 25
26
Alana 26
27
Alana 27
28
Alana 28
29
Alana 29
30
Alana 30
31
Alana 31
32
Alana 32
33
Alana 33
34
Alana 34
35
Alana 35
36
Alana 36
37
Alana 37
38
Alana 38
39
Alana 39
40
Alana 40
41
Alana 41
42
Alana 42
43
Alana 43
44
Alana 44
45
Alana 45
46
Alana 46
47
Alana 47
48
Alana 48
49
Alana 49
50
Alana 50
51
Alana 51
52
Alana 52
53
Alana 53
54
Alana 54
55
Alana 55
56
Alana 56
57
Alana 57
58
Alana 58
59
Alana 59
60
Alana 60
61
Alana 61
62
Alana 62
63
Alana 63
64
Alana 64
65
Alana 65
66
Alana 66
67
Alana 67
68
Alana 68
69
Alana 69
70
Alana 70
71
Alana 71
72
Alana 72
73
Alana 73
74
Alana 74
75
Alana 75
76
Alana 76
77
Alana 77
78
Alana 78
79
Alana 79
80
Alana 80
81
ana 81
82
Alana 82
83
Alana 83
84
Alana 84
85
Alana 85
86
Alana 86
87
Alana 87
88
Alana 88
89
Alana 89
90
Alana 90
91
Alana 91
92
Alana 92
93
Alana 93
94
Alana 94
95
Alana 95
96
Alana 96
97
Alana 97
98
Alana 98
99
Alana 99
100
Alana 100
101
Alana 101
102
Alana 102
103
Alana 103

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!