6_Perkenalan

Anz melihat sisi kiri dan kanannya yang kemudian menunjuk dirinya sendiri “a a akuuu,” ujarnya gagapnya.

Bratokaz mengangguk mengiyakan “pakaian apa yang jenis apa yang kau gunakan? Menyemakkan mata.”

“Pakaian jenis kain,” jawab Anz polos dan kedua tangannya berusaha menutupi dadanya sendiri.

Albert dan rekan menunduk, menahan senyum mendengar dan melihat raut wajah Anz yang polos, sedangkan yang bertanya malah menghembus napas panjang.

“Anda itu, gak pake baju, gosong nanti baru tahu,” ujar Anz setalahnya, mendongakkan sedikit pandangannya keatas melihat matahari yang mulai terik.

Dilain sisi Albert menatap Anz tajam  dan mulut yang komat kamit tidak jelas.

Anz yang melihat itu langsung terdiam tidak melanjutkan kata dengan mulut berbeda dengan hatinya terus mengomentari “berkeliaran dengan celana pendek, transparan lagi, gak tahu malu. Yang ada, orang yang lihat malu.”

“Ngomong apa kamu” Tanya salah satu orang itu namun dengan cepat Anz menggeleng. “Kami tidak suka pakaian tertutup seperti kalian,” melirik Albert dan rekan, berpakaian kaos hitam lengan pendek dan celana hitam panjang yang kemudian beralih menatap Anz yang menatap Anz yang memakai celana kain panjang, baju kaos berlengan panjang yang Anz gunakan dan yang terakhir jilbab hitam menutupi kepala Anz.

“Ini arahan dari kepercayaan saya,” ujar Anz.

“Kepercayaan,” meludah “bodoh. Kepercayaan perbudakan apa yang kalian anut.”

Albert, Anz dan rekan saling berpandangan, menatap bingung satu sam lain.

“Aku,” menunjuk diri sendiri “adalah ketua dari budak-budak ini. Aku adalah orang terkaya di pulau ini. Kalian,” menunjuk Albert dan Anz yang sudah berdiri berdampingan “tidak ada ruang bagi kalian untuk bernapas di pulau ini. Satu kesalahan kalian perbuat, silahkan ucapkan selamat tinggal pada diri kalian masing-masing,” berbalik badan, pergi dan diikuti oleh rekan-rekannya itu.

“Apalah orang itu, baru juga orang terkaya di pulau ini, sudah berlagak dia yang punya dunia,” ujar peserta tujuh yang bernama Kaisybaim.

“Jangan ngasal ngomong Kasy,” peringat Albert “Ayo, kita harus segera sampai ke lapas,” Anz dan rekannya itu segera memakai tas ransel dan menyeret koper mereka masing-masing.

Enam jam berlalunya waktu, jalan pendakian dan penurunan bukit mereka lalui, pohon-pohon besar tumbuh berserakan, binatang buas berkeliaran bebas “lingkungan mereka sama seperti penampilan mereka, berantakan,” ujar Kasy lagi dengan matanya yag sibuk memandang sisi kiri dan kanannya.

Napas Albert terengah, kelelahan dengan pendakian, perjalanan, yang mereka lakukan membuat detak jantungnya berdetak lebih cepat. Dan lagi saat berada dalam lembah hutan itu, kerap kali mereka berpapasan dengan binatang buas, harimau, serigala, anjing, dan binatang-binatang buas lainnya, sehingga membuat perjalanan mereka terjeda, diharuskan bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Ditambah lagi dengan perkataan Kays, membuat Albert menatap Kays tajam.

“Maaf,” ujar Kays berdiam diri dan menunduk sejenak yang kemudian melanjutkan perjalanan kembali mengikuti rekan-rekannya yang mulai berjalan lagi.

Sepuluh pasang langkah kaki itu, kini berhenti di sebuah bangunan gedung besar yang dilingkari pagar tembok kawat besi tinggi. Terdapat satu menara tinggi, sekitaran tiga puluh meter, yang di atasnya terdapat satu sound besar dan satu alat teropong jumbo.

“Waw, menakjubkan, gedung klasik,” ujar takjub Ainsley peserta sepuluh.

Sembilan peserta lainnya melihat Ainsley dari atas kebawah dari bawah keatas dikarenakan sibuk meloncat-loncat di tempat dan tangannya yang menepuk-nepuk kegirangan. “Oh Ainsley, naik dan turun bukti baru saja kita lakukan, rintangan dan halangan binatang buas membuat nyawa kita hampir meregang bebas. Oh Ainsley, dengan melihat bangunan ini dikau sudah kegirangan seperti ini,” ujar Sulaiman, bibir yang tertarik sedikit keatas dan tangan yang terlipat didepan dada.

Anz dan rekan berdiri menghadap pintu besi panjang lima meter dan lebar empat meter. Mata mereka menatap bingung pintu besi raksasa itu.

“Yank,” panggil Anz pada Albert.

Albert mendongak kepalanya singkat bermaksud bertanya kenapa?

“Kok, tidak ada penyambutan?”

Albert mengangkat bahunya acuh tak acuh “mana kutahu,” memutar bola matanya malas.

Dilain sisi, peserta tiga bernama Abiram, berdiri paling belakang di antara rekan-rekannya. Bibirnya mengatup rapat, matanya sibuk mengamati. Dibagian tengah pintu besi terdapat satu kotak besi berukuran sepuluh cm kali sepuluh cm. Bagian sudut sisi kiri terdapat gelang besi seukuran telapak tangan yang menempel satu sisi dari gelang tersebut ke pintu besi. Abiram melangkah mendekati pintu, menarik gelang tersebut yang kemudian ia hentakkan gelang itu ke pintu besi.

Perpaduan suara besi padat dengan papan besi menghasilkan suara khas, membuat siapapun yang mendengar akan merasakan degungan hebat pada telinga mereka.

“Bi, kau ngapain sih,” melangkah mendekat dan memukul keras kepala Abiram “sakit telinga gue,” mengusap kasar telinganya sendiri.

Abi diam dan matanya melihat sekilas Felix. “Ketua tolong beri laporan,” menatap Anz dan Albert yang berada di sisi kanannya.

Albert, Anz dan yang lain kecuali Felix menaikkan sebelah alisnya menatap Abi kompak.

Abi menunjuk pada bagian tengah tengah pintu.

Albert dan rekan melihat kemana arah telunjuk Abi mengarah. Keheningan menguasai, kesenyapan mengiringi dan pandangan mata bingung mengikuti arah telunjuk mengarah. Lompatan dan teriakan terjadi dikarenakan kotak besi ditengah-tengah pintu besi berukuran sepuluh kali sepuluh cm terbuka tanpa suara dan sekarang menampilkan orang berperawakan laki-laki, mata melotot, hidung mancung dan kumis disertai dagu yang ditumbuhi rambut lebat berwarna hitam bercampur putih di beberapa bagian.

Degupan dan guncangan jantung terpompa cepat, terjadi masing-masing mereka.

“Tunjukan identitas kalian!” ujar laki-laki berjenggot itu.

“Ka mi,” gagap Albert “ utusan dari negara Aljazar seberang lautan Samudera Akratik.

Percikan api keluar seketika dari hantaman tutupan keras kotak kecil itu pada pintu besi. Kotak besi lain terbuka lebar dari sisi kiri tepat dibawah gelantungan gelang besi bergantung. Pintu itu berukuran sempit, hanya satu meter tinggi dan lebar enam puluh cm. “Masuk,” terdengar suara dari dalam.

Albert dan disusul yang lain masuk kedalam pintu sempit itu satu per satu dengan membawa serta barang-barang mereka. Mereka berdiri, berbaris, lima baris dan dua saf dengan berpatokan danton Albert dan penghujung Ainsley.

“Perkenalkan diri kalian masing-masing.”

“Siap. Peserta satu, Marcell Albertoprazz.”

“Peserta dua, Anzela Rasvatham.”

“Peserta tiga, Abiram Hasyim Brazz.”

“Peserta empat, Anto Karna Halviosk.”

“Peserta lima, “Sulaiman Ahmad.”

“Peserta enam, Irwin Howards.”

“Peserta tujuh, Kaisybaim.”

“Peserta delapan, Will Robert.”

“Peserta Sembilan, Felix Nahtan Max.”

“Peserta sepuluh, Ainsley Ezra Yard.”

Laki-laki bertubuh atletis, wajah brekon, dan badan yang dibaluti seragam berwarna gelap dan membaluti tubuhnya kuat, mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. Pandangan menelisik memperhatikan satu persatu peserta “kamu,” menunjuk.

Terpopuler

Comments

_Sebx_

_Sebx_

Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!

2024-12-19

3

lihat semua
Episodes
1 1_Perkenalan
2 2_Pulau Albrataz
3 3_Maaf
4 4_Perahu
5 5_Bekerjasamalah Kalian
6 6_Perkenalan
7 7_Dua Perempuan
8 8_Salting
9 9_Temani
10 10_Periksa
11 11_Apa yang Mereka Lakukan
12 12_Penjelasan
13 13_Sepi
14 14_Pusat Kota
15 15_Pucat
16 16_Ciuman Pertamaku
17 17_Alarm
18 18_Napi
19 19_Love You Sayang
20 20_Sudah Pada Pulang
21 21_Konslet
22 22_Pesisir Pantai
23 23_Jalanan Buntu
24 24_Arahan Abi
25 25_Luar Nalar
26 26_Bukan Urusanmu
27 27_Kau Betina
28 28_Muntah
29 29_Saya Miskin
30 30_Tidak Sadarkan Diri
31 31_Hutan Belantara
32 32_Parfum
33 33_Nona Betina
34 34_Mohon Ampun
35 35_Jilat
36 36_Celurit
37 37_Memanjakanmu
38 38_Kunci Rantai
39 39_Ini Milikku
40 40_jangan Cari Masalah
41 41_Laki Suka Laki
42 42_Kepala Tanpa Badan
43 43_Gayungku
44 44_Bangunan Bawah Tanah
45 45_Selembar Foto
46 46_Tuanmu Mengambil Wanitaku
47 47_Kembali
48 48_Pendisiplinan
49 49_Ricuh
50 50_Api
51 51_Maafkan Aku Sayang
52 52_Ke Surga
53 53_Kecewa
54 54_Tulisan Stenografi
55 55_Memulangkan Kau
56 56_Jangan Mengotori Tanganmu, Bi
57 57_Isi Peti
58 58_Dibohongi Realita
59 59_Jangan Tinggalkan Kami
60 60_Pemakaman
61 61_Camping
62 62_Pandangan Gelap
63 63_Hutan Lumut
64 64_Penjara
65 65_Memulangkan
66 66_Gramofon
67 AMN_Bab 67
68 AMN_Bab 68
69 AMN_Bab 69
70 AMN_Bab 70
71 AMN_Bab 71
72 AMN_Bab 72
73 AMN_Bab 73
74 AMN_Bab 74
75 AMN_Bab 75
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1_Perkenalan
2
2_Pulau Albrataz
3
3_Maaf
4
4_Perahu
5
5_Bekerjasamalah Kalian
6
6_Perkenalan
7
7_Dua Perempuan
8
8_Salting
9
9_Temani
10
10_Periksa
11
11_Apa yang Mereka Lakukan
12
12_Penjelasan
13
13_Sepi
14
14_Pusat Kota
15
15_Pucat
16
16_Ciuman Pertamaku
17
17_Alarm
18
18_Napi
19
19_Love You Sayang
20
20_Sudah Pada Pulang
21
21_Konslet
22
22_Pesisir Pantai
23
23_Jalanan Buntu
24
24_Arahan Abi
25
25_Luar Nalar
26
26_Bukan Urusanmu
27
27_Kau Betina
28
28_Muntah
29
29_Saya Miskin
30
30_Tidak Sadarkan Diri
31
31_Hutan Belantara
32
32_Parfum
33
33_Nona Betina
34
34_Mohon Ampun
35
35_Jilat
36
36_Celurit
37
37_Memanjakanmu
38
38_Kunci Rantai
39
39_Ini Milikku
40
40_jangan Cari Masalah
41
41_Laki Suka Laki
42
42_Kepala Tanpa Badan
43
43_Gayungku
44
44_Bangunan Bawah Tanah
45
45_Selembar Foto
46
46_Tuanmu Mengambil Wanitaku
47
47_Kembali
48
48_Pendisiplinan
49
49_Ricuh
50
50_Api
51
51_Maafkan Aku Sayang
52
52_Ke Surga
53
53_Kecewa
54
54_Tulisan Stenografi
55
55_Memulangkan Kau
56
56_Jangan Mengotori Tanganmu, Bi
57
57_Isi Peti
58
58_Dibohongi Realita
59
59_Jangan Tinggalkan Kami
60
60_Pemakaman
61
61_Camping
62
62_Pandangan Gelap
63
63_Hutan Lumut
64
64_Penjara
65
65_Memulangkan
66
66_Gramofon
67
AMN_Bab 67
68
AMN_Bab 68
69
AMN_Bab 69
70
AMN_Bab 70
71
AMN_Bab 71
72
AMN_Bab 72
73
AMN_Bab 73
74
AMN_Bab 74
75
AMN_Bab 75

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!