Episode 8. Teman Masa Kecil Tyas

Malam semakin larut, dan Kaesang, dengan tubuh penuh luka dan memar, memilih untuk melaju pelan. Motornya mengikuti irama jalanan, sementara ia menahan perih di wajahnya.

Perjalanan pulang Kaesang terasa lebih panjang dari biasanya. Dia sengaja memutar jalan, menghindari jalanan bergelombang yang bisa membuat lukanya di wajah semakin perih.

Di tengah perjalanan, saat melewati sebuah pertigaan, Kaesang melihat Tyas duduk sendirian di bawah halte. Awalnya, dia ingin terus berjalan, tapi matanya tertuju pada beberapa orang preman yang mendekati Tyas dan duduk di sebelahnya.

Seolah tergerak oleh sesuatu, Kaesang tiba-tiba mengerem motornya dan menoleh ke arah Tyas. Pandangannya tertuju pada sosok Tyas, ingin memastikan keadaan perempuan itu baik-baik saja.

Lama menatap, Kaesang melihat para preman itu menggoda Tyas, seakan ingin merebut sesuatu miliknya. Tak tahan melihatnya, Kaesang langsung berlari menghampiri Tyas. Tanpa basa-basi, ia menghaj4r kedua preman itu yang tampak terkejut dengan kedatangannya.

Bug!

"Pergi kalian, jangan ganggu wanita ini lagi!" Kemampuan bela diri Kaesang tidak main-main ternyata! Dia dengan mudah mengalahkan dua orang sekaligus, meski tubuhnya sendiri juga penuh memar. Beberapa pukulan saja sudah cukup untuk membuat mereka menyerah.

Kaesang menoleh, matanya menangkap wajah Tyas yang pucat pasi. Ketakutan jelas terpancar di sana.

"Bu Tyas, Bu Tyas nggak apa-apa kan? nggak ada yang luka kan?" tanya Kaesang dengan nada khawatir.

Entah kenapa, dia merasa sangat khawatir pada Tyas. Tak seperti biasanya. Tyas tersenyum dan menggeleng pelan, meyakinkan Kaesang bahwa dia baik-baik saja.

"Nggak papa, Kae. Makasih ya udah nolongin."

balas Tyas, senyumnya yang manis dan meneduhkan membuat Kaesang ikut tersenyum.

Tatapan Tyas mengingatkan Kaesang pada seorang teman masa kecilnya yang pernah membuatnya jatuh hati. Senyum dan tatapan mereka begitu mirip, seakan-akan Tyas adalah kembaran dari teman masa kecilnya itu.

"Ibu mau kemana?" tanya Kaesang.

"Ehm, mau ke supermarket sih buat beli beberapa kebutuhan. Tadi saya sengaja lewat jalan besar mau nyegat angkot tapi setelah beberapa saat nunggu nggak ada yang lewat. Bahkan taksi pun nggak ada. Kamu dari mana, Kae? kok muka kamu memar gitu?" Tyas perlahan mengulurkan tangannya, menyentuh pipi Kaesang yang penuh memar.

Sentuhan lembut itu membuat Kaesang sedikit berdesis, rasa ngilu menjalar di wajahnya. Namun, di balik rasa sakit itu, ada setitik kehangatan yang membuatnya tersenyum. Tyas peduli padanya.

"Oh maaf, Kae. Sakit ya? kamu mau ke puskesmas aja? saya temenin," Tyas cukup baik, mereka tidak kenal dekat, dan Tyas juga belum lama ini mengajar di Genius High School. Tapi dia sudah menunjukkan semua perhatian ini, membuat Kaesang tanpa sadar tersenyum senang.

Kaesang menggeleng. "Nggak usah, saya nggak suka ke Puskesmas atau ke rumah sakit. Saya mau pulang aja," sahut Kaesang.

Tyas menggelengkan kepalanya dan meraih tangan Kaesang. Dia menggenggam tangan itu. "Kaesang, muka kamu memar-memar loh, kalau nggak segera diobati nanti infeksi. Ayo kita ke Puskesmas sekarang, saya temenin. Saya nggak tega melihat muka kamu yang kayak gini." Tyas terus memaksa Kaesang untuk segera pergi ke Puskesmas untuk mengobati mukanya yang penuh luka memar.

Kaesang akhirnya mengalah dan mengangguk. Dia bersedia untuk pergi ke Puskesmas bersama dengan Tyas.

"It's okay Mrs. Tyas. Kita ke puskesmas sekarang. Ehm, tapi Puskesmas jam segini bukannya udah tutup ya? kita ke rumah sakit aja yuk," kali ini justru Kaesang yang terlihat bersemangat untuk pergi ke rumah sakit bersama dengan Tyas.

Sebelumnya dia merasa enggan untuk pergi ke rumah sakit atau puskesmas. Bau obat-obatan dan jarum suntik selalu membuatnya risih. Tapi setelah mendengar Tyas ingin menemaninya pergi, entah kenapa rasa enggan itu berubah menjadi semangat.

"Ya sudah ayo saya temenin." Tyas bersedia untuk menemani Kaesang ke rumah sakit.

Mereka berdua berjalan menuju tempat motor Kaesang terparkir. Sesampainya di sana, Kaesang langsung naik ke motornya dan mengajak Tyas untuk naik di boncengan. Walaupun boncengannya cukup tinggi, Tyas dengan cekatan berhasil naik ke atas. Kaesang pun langsung menyalakan motornya dan melaju menuju rumah sakit bersama Tyas.

Senyum Kaesang merekah sepanjang perjalanan. Hati dan pikirannya terasa tenang, damai, bahkan di tengah perjalanan menuju rumah sakit. Tangan Kaesang tanpa sadar meraih tangan Tyas, menariknya untuk memeluk pinggangnya.

Tyas terkejut, namun tak menolak. Ia memeluk pinggang Kaesang, dan tanpa sadar menyandarkan kepalanya di punggungnya.

"Kenapa rasanya damai banget ya? sepertinya aku pernah men-ci-um aroma ini sebelumnya, tapi di mana? Kenapa rasanya familiar?" Pikiran Tyas masih melayang, tak kunjung padam. Baru saat motor memasuki halaman rumah sakit, ia tersadar dari lamunannya.

Tyas dan Kaesang melangkah masuk ke rumah sakit, menuju meja administrasi. Kaesang akan mendaftarkan dirinya terlebih dulu dan menanyakan dokter yang berjaga yang bisa dia mintai tolong untuk mengobatinya.

Setelah mendaftar di administrasi, Kaesang dan Tyas duduk di ruang tunggu sambil menunggu giliran dipanggil oleh dokter. Mereka duduk berdampingan, tetapi suasana antara keduanya terasa canggung. Kaesang merasa sedikit gugup karena tidak terbiasa berada dalam situasi seperti ini bersama seorang wanita.

Tyas memperhatikan ekspresi Kaesang yang sedikit tegang. Dia tersenyum lembut dan mencoba memecah keheningan di antara mereka. "Kae, kamu nggak usah gugup. Ini cuma buat ngobatin luka di mukamu. Semuanya akan baik-baik aja," ucap Tyas dengan suara lembut.

Kaesang menatap Tyas dengan penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Bu Tyas. Saya nggak terbiasa dengan situasi seperti ini," ucap Kaesang sambil tersenyum malu.

Tiba-tiba, seorang perawat memanggil nama Kaesang. Mereka berdua pun berdiri dan berjalan menuju ruang pemeriksaan dokter. Dokter yang bertugas adalah seorang wanita paruh baya dengan senyum ramah di wajahnya.

"Dokter, ini Kaesang. Dia memiliki luka di mukanya yang perlu diobati," ucap Tyas sambil menunjuk Kaesang.

Dokter pun mengamati luka di wajah Kaesang. "Hmm, luka ini cukup dalam. Kami perlu membersihkannya dan memberikan perawatan agar tidak terjadi infeksi," ucap dokter sambil menuliskan resep obat untuk Kaesang.

Kaesang duduk di kursi pemeriksaan sambil menahan rasa sakit saat dokter membersihkan luka di wajahnya.

Setelah proses pembersihan selesai, dokter memberikan resep obat dan menyarankan Kaesang untuk istirahat yang cukup agar luka bisa sembuh dengan cepat. Kaesang mengucapkan terima kasih kepada dokter dan mereka pun keluar dari ruangan pemeriksaan.

"Terima kasih, Bu Tyas karena sudah menemani saya ke rumah sakit." ucap Kaesang dengan tulus.

Tyas tersenyum dan menggelengkan kepala. "Nggak perlu berterima kasih, Kaesang. Saya cuma melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh sesama manusia. Kita harus saling membantu dan melindungi satu sama lain. " ucap Tyas dengan lembut.

"Dan ehm, kamu tadi juga sudah menolong saya. Terima kasih ya, kalau nggak ada kamu saya nggak tau akan seperti apa saya nanti," imbuh Tyas.

Kaesang tersenyum dan membalas. "Sama-sama," balasnya singkat, tapi penuh senyum.

Saat mereka keluar dari rumah sakit, Kaesang mengajak Tyas untuk makan malam bersama sebagai ucapan terima kasih atas bantuannya. Tyas menyetujuinya dengan senyum yang manis di wajahnya.

Mereka berdua pun pergi ke sebuah restoran kecil di pinggir jalan. Mereka duduk di meja yang terletak di sudut restoran, menikmati hidangan malam mereka sambil bercakap-cakap ringan.

Tiba-tiba pandangan Kaesang tertuju pada gelang Tyas. Seolah tidak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi. Ia pun bertanya. "Ehm, ibu beli gelang itu dimana? gelangnya bagus." Kaesang bertanya tapi setelahnya dia memuji.

Kening Tyas berkerut, terkejut mendengar pertanyaan Kaesang tentang gelangnya. Sejenak, ingatannya melayang ke masa lampau, mengenang sosok yang pernah memberinya gelang berharga ini.

"Ini ... adalah gelang dari teman masa kecil saya, Kae," ujar Tyas, suaranya sedikit bergetar. "Dulu ... dia memberikan gelang ini, sebelum ... akhirnya dia pergi dan nggak pernah kembali. Sampai sekarang, saya masih menyimpannya." Matanya berkaca-kaca, dan tak lama kemudian, air matanya mengalir deras.

Tiba-tiba, jantung Kaesang berdegup kencang, napasnya tersengal. Mungkinkah Tyas adalah sosok dari masa lalunya? Benarkah firasatnya setelah melihat gelang itu? Apakah Tyas adalah teman masa kecilnya yang pernah membuatnya jatuh hati? Mustahil, pikirnya, mereka masih terlalu kecil saat itu.

"Dia ... apakah dia kak Zarina ... teman masa kecilku?" gumam Kaesang dalam hati, matanya berkaca-kaca. Ia menahan sesak di dadanya, tak ingin air mata itu tumpah.

"Ehm, Maaf," Kaesang, dengan suara sedikit bergetar, kembali bersuara. "Teman masa kecil ibu itu namanya siapa?" tanya Kaesang sedikit ragu.

Tyas terdiam sejenak, seakan menyelami ingatannya yang samar. "Saya lupa, Kae," katanya, suaranya sedikit teredam oleh kesedihan.

"Sudah lama sekali. Tapi seingat saya, dia sering memanggil dirinya Esa. Dia nggak pernah memberitahukan nama panjangnya ke saya, tapi dia selalu senang saat saya memanggilnya Esa."

Air matanya menetes pelan, membasahi pipinya. Tyas menyeka air matanya dengan lembut, tangannya bergerak perlahan di pipinya.

Tiba-tiba jantung Kaesang berdebar kencang. Dia terkejut luar biasa, nama teman masa kecil Tyas membuatnya tercengang.

"E-Esa? itu kan nama ..." jeda Kaesang, air matanya kembali menetes, jantungnya berdebar kencang, dan tangannya gemetar.

Bersambung ...

Episodes
1 Episode 1. Genius High School
2 Episode 2. Dia Introvert
3 Episode 3. Sari Roti Expired
4 Episode 4. Bukan Orang Sembarangan
5 Episode 5. Lampu Tidur Galaksi
6 Episode 6. Balapan Liar
7 Episode 7. Rahasia Kode Pin
8 Episode 8. Teman Masa Kecil Tyas
9 Episode 9. Manusia Es dari Kutub
10 Episode 10. Bidadari Zaman Now
11 Episode 11. Boy Band Terkenal
12 Episode 12. Niat Menjodohkan
13 Episode 13. Pelajaran Paling Killer
14 Episode 14. Bagaikan Dewa Yunani
15 Episode 15. Melakukan PDKT
16 Episode 16. Nge-Rap di Depan Presiden
17 Episode 17. Naluri Orang Tua
18 Episode 18. Olimpiade Bahasa Inggris
19 Episode 19. Resmi Jadian
20 Episode 20. Aku Esa
21 Episode 21. Everything is Crazy
22 Episode 22. Aku Mencintai Kamu
23 Episode 23. Seperti Lampu Hijau
24 Episode 24. Mobile Kingdom
25 Episode 25. Calon Istri
26 Episode 26. Yang Paling Sempurna
27 Episode 27. You are Everything to Me
28 Episode 28. Berlian Berharga
29 Episode 29. Beruang Madu Berwarna Emas
30 Episode 30. Obat Mujarab yang Menenangkan Jiwa
31 Episode 31. Mimpi Kaesang
32 Episode 32. Ratu di Hatiku
33 Episode 33. Cumi Udang Lada Hitam
34 Episode 34. Cuma Tikus Got
35 Episode 35. Karena Uang dan Koneksi.
36 Episode 36. Bayi Panda
37 Episode 37. You are the Star in My Heart
38 Episode 38. Kalung Emas
39 Episode 39. Dahlia Flower Hospital
40 Episode 40. Pacarku Memang Muridku
41 Episode 41. Kekhawatiran Kaesang
42 Episode 42. Donor Dar4h
43 Episode 43. Gejala Stroke Ringan
44 Episode 44. Transfusi Dar4h
45 Episode 45. Kawin Lari
46 Episode 46. You are My Favorite
47 Episode 47. Hubungan Tanpa Status
48 Episode 48. Di Jodohkan
49 Episode 49. Kita Break
50 Episode 50. Cuma Salah Paham
51 Episode 51. Kamu Suamiku
52 Episode 52. Me and You
53 Episode 53. Dunia Peri
54 Episode 54. Staying With You is My Goal
55 Episode 55. Tinggal di New Zealand
56 Episode 56. Hutang Tetaplah Hutang
57 Episode 57. Kemoterapi
58 Episode 58. Liburan ke Hawai
59 Episode 59. You Trust Me
60 Episode 60. Wanita Tercantik di Dunia
61 Episode 61. Sudah Profesional
62 Episode 62. Your Love is My Strength
63 Episode 63. Dinner Sama Reina
64 Episode 64. Jagonya Makan Pedes
65 Episode 65. Kaesang Pingsan
66 Episode 66. Mengalami Gastritis
67 Episode 67. Dream of Me
68 Episode 68. Si Jomblo Super Pede
69 Episode 69. Don't be Afraid
70 Episode 70. Keinginan untuk Bertunangan
71 Episode 71. Aku milikmu Sayang
72 Episode 72. Kamu Udah Pancing Aku
73 Episode 73. Seperti Mantra
74 Episode 74. Menonton Bioskop
75 Episode 75. Di Jl. Semanggi Kuning
76 Episode 76. Couple's Paradise Garden
77 Episode 77. Never Bother Me Again!
78 Episode 78. Orange Butterfly Hotel
79 Episode 79. Cincin Berlian
80 Episode 80. Bukan Anak Genius High School
81 Episode 81. You are My Sunshine
82 Episode 82. Keromantisan Indra dan Zora
83 Episode 83. Dia Reva
84 Episode 84. Cinta Pertama dan Terakhir
85 Episode 85. Hadiah Apresiasi
86 Episode 86. Black Lotus Housing
87 Episode 87. Setelah Dua Tahun
88 Episode 88. Berusaha Menyelamatkan
89 Episode 89. Penawaran Indra
90 Episode 90. Untuk Kedua Kalinya
91 Episode 91. Cinta yang Menyatukan Kami
92 Episode 92. Alasan Kebencian Kaesang
93 Episode 93. Operasi Kaesang
94 Episode 94. Sedang Dalam Masa Pemulihan
95 Episode 95. Berusaha Untuk Mengalah
96 Episode 96. Bulan Depan
97 Episode 97. Suami Canduku
98 Episode 98. Kamu dan Kaesang Pacaran
99 Episode 99. Memasuki Babak Baru Dalam Hidup (TAMAT)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Episode 1. Genius High School
2
Episode 2. Dia Introvert
3
Episode 3. Sari Roti Expired
4
Episode 4. Bukan Orang Sembarangan
5
Episode 5. Lampu Tidur Galaksi
6
Episode 6. Balapan Liar
7
Episode 7. Rahasia Kode Pin
8
Episode 8. Teman Masa Kecil Tyas
9
Episode 9. Manusia Es dari Kutub
10
Episode 10. Bidadari Zaman Now
11
Episode 11. Boy Band Terkenal
12
Episode 12. Niat Menjodohkan
13
Episode 13. Pelajaran Paling Killer
14
Episode 14. Bagaikan Dewa Yunani
15
Episode 15. Melakukan PDKT
16
Episode 16. Nge-Rap di Depan Presiden
17
Episode 17. Naluri Orang Tua
18
Episode 18. Olimpiade Bahasa Inggris
19
Episode 19. Resmi Jadian
20
Episode 20. Aku Esa
21
Episode 21. Everything is Crazy
22
Episode 22. Aku Mencintai Kamu
23
Episode 23. Seperti Lampu Hijau
24
Episode 24. Mobile Kingdom
25
Episode 25. Calon Istri
26
Episode 26. Yang Paling Sempurna
27
Episode 27. You are Everything to Me
28
Episode 28. Berlian Berharga
29
Episode 29. Beruang Madu Berwarna Emas
30
Episode 30. Obat Mujarab yang Menenangkan Jiwa
31
Episode 31. Mimpi Kaesang
32
Episode 32. Ratu di Hatiku
33
Episode 33. Cumi Udang Lada Hitam
34
Episode 34. Cuma Tikus Got
35
Episode 35. Karena Uang dan Koneksi.
36
Episode 36. Bayi Panda
37
Episode 37. You are the Star in My Heart
38
Episode 38. Kalung Emas
39
Episode 39. Dahlia Flower Hospital
40
Episode 40. Pacarku Memang Muridku
41
Episode 41. Kekhawatiran Kaesang
42
Episode 42. Donor Dar4h
43
Episode 43. Gejala Stroke Ringan
44
Episode 44. Transfusi Dar4h
45
Episode 45. Kawin Lari
46
Episode 46. You are My Favorite
47
Episode 47. Hubungan Tanpa Status
48
Episode 48. Di Jodohkan
49
Episode 49. Kita Break
50
Episode 50. Cuma Salah Paham
51
Episode 51. Kamu Suamiku
52
Episode 52. Me and You
53
Episode 53. Dunia Peri
54
Episode 54. Staying With You is My Goal
55
Episode 55. Tinggal di New Zealand
56
Episode 56. Hutang Tetaplah Hutang
57
Episode 57. Kemoterapi
58
Episode 58. Liburan ke Hawai
59
Episode 59. You Trust Me
60
Episode 60. Wanita Tercantik di Dunia
61
Episode 61. Sudah Profesional
62
Episode 62. Your Love is My Strength
63
Episode 63. Dinner Sama Reina
64
Episode 64. Jagonya Makan Pedes
65
Episode 65. Kaesang Pingsan
66
Episode 66. Mengalami Gastritis
67
Episode 67. Dream of Me
68
Episode 68. Si Jomblo Super Pede
69
Episode 69. Don't be Afraid
70
Episode 70. Keinginan untuk Bertunangan
71
Episode 71. Aku milikmu Sayang
72
Episode 72. Kamu Udah Pancing Aku
73
Episode 73. Seperti Mantra
74
Episode 74. Menonton Bioskop
75
Episode 75. Di Jl. Semanggi Kuning
76
Episode 76. Couple's Paradise Garden
77
Episode 77. Never Bother Me Again!
78
Episode 78. Orange Butterfly Hotel
79
Episode 79. Cincin Berlian
80
Episode 80. Bukan Anak Genius High School
81
Episode 81. You are My Sunshine
82
Episode 82. Keromantisan Indra dan Zora
83
Episode 83. Dia Reva
84
Episode 84. Cinta Pertama dan Terakhir
85
Episode 85. Hadiah Apresiasi
86
Episode 86. Black Lotus Housing
87
Episode 87. Setelah Dua Tahun
88
Episode 88. Berusaha Menyelamatkan
89
Episode 89. Penawaran Indra
90
Episode 90. Untuk Kedua Kalinya
91
Episode 91. Cinta yang Menyatukan Kami
92
Episode 92. Alasan Kebencian Kaesang
93
Episode 93. Operasi Kaesang
94
Episode 94. Sedang Dalam Masa Pemulihan
95
Episode 95. Berusaha Untuk Mengalah
96
Episode 96. Bulan Depan
97
Episode 97. Suami Canduku
98
Episode 98. Kamu dan Kaesang Pacaran
99
Episode 99. Memasuki Babak Baru Dalam Hidup (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!